Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

ANALISA DRUG RELATED PROBLEM (DRPS) PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK STADIUM AKHIR YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RSUD 45 KUNINGAN Diputra, Angga Anugra; Sari, Ika Puspita; Nurulita, Nunuk Aries
Journal of Pharmacopolium Vol 3, No 3 (2020)
Publisher : P3M STIKes Bakti Tunas Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36465/jop.v3i3.650

Abstract

Chronic kidney disease (CKD) occurs due to progressive decline in kidney function which requires therapy and is expensive. The complexity of treatment with comorbids in CKD patients increases the potential for Drug Related Problems (DRPs). DRPs The emergence of can be triggered by searching for the type and amount of drugs that are consumed by patients to treat various illnesses, such as chronic diseases. The purpose of this study to know characteristics at chronic renal failure patients, see the criteria for DRPs that appeared and the percentage of DRPs occurring in end-stage chronic renal failure patients undergoing hemodialysis at RSUD 45 Kuningan. The study was conducted with a prospective non-experimental descriptive design, namely the researcher analyzed the potential incidence of Drug Related Problems (DRP) in chronic kidney failure patients undergoing hemodialysis at RSUD 45 Kuningan by taking medical record data and interviews with patients. From the results of research that was carried out at the Hemodialysis Installation of RSUD 45 Kuningan for the period December 2019 to February 2020, there were cases of end-stage chronic renal failure who underwent hemodialysis based on inclusion and exclusion criteria, as many as 85 patients with the form of DRPs that appeared in end-stage chronic renal failure patients. who underwent hemodialysis at RSUD 45 Kuningan were Indication without therapy for 5 events (5.9%), Therapy without Indication for 17 events (20%), Inaccurate drugs for patients with 18 events (21.2%), and drug interactions 17 events (20 %)
Evaluasi Waktu Tunggu Pelayanan Resep Di Salah Satu Rumah Sakit X Kabupaten Kuningan Guntur Tedi Koswara; Angga Anugra Diputra
Jurnal Farmaku (Farmasi Muhammadiyah Kuningan) Vol 3 No 1 (2018): Volume 3 Nomor 1 Maret 2018
Publisher : STIKes Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (537.935 KB)

Abstract

One of the Hospital service standards is the waiting time. The public satisfaction of a perceived installation of the hospital's quick pharmaceutical services in providing both concoction and non-concoction. Based on the above description, the authors are interested to know how much waiting time the patient to get non-concoction drugs and concoction from the start reception of the recipe to the delivery of the drug to the patient regarding one of the hospital service standards by examining the prescription service waiting time in one of the X Hospital district Kuningan. This research uses descriptive method that describes something or activity or situation or event in accordance with actual events. The data used is the primary data, the authors will review and observe and record directly waiting time prescription service in one hospital x district Kuningan. The number of samples taken is 50 prescriptions and 50 for non-concocted recipes from 25 May 2017 to 31 May 2017. Based on the conclusions of 50 prescription recipes, the corresponding recipes of 50 recipes and inappropriate recipes.While for the recipe non-concoction of the appropriate recipe of 41 recipes and the incompatibilities of the 9 recipes.
TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TERHADAP PENGGUNAAN KOMBINASI OBAT ASMA DI TOKO OBAT X PASAR KRAMATMULYA Ari Suharyantini; Angga Anugra Diputra
Jurnal Farmaku (Farmasi Muhammadiyah Kuningan) Vol 4 No 2 (2019): Volume 4 Nomor 2 September 2019
Publisher : STIKes Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Asma merupakan penyakit inflamasi saluran nafas yang menyerang semua kalangan usia. Gejala asma ditandai dengan serangan berulang sesak nafas disertai mengi, yang berbeda dengan setiap orang dalam tingkat keparahan serta frekuensinya. Seiring dengan adanya kombinasi obat asma yang beredar dipasaran, masyarakat banyak yang tidak mengetahui isi kandungan dari obat asma tersebut serta tidak mengetahui adanya efek samping yang ditimbulakan apabila dikonsumsi secara terus menerus. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pemahaman masyarakat tentang penggunaan kombinasi obat asma yang beredar di pasaran. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dekriptif, teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik acccidental sampling. Penelitian ini menggunakan kuesioner kepada 43 masyarakat yang ada di Toko Obat X Pasar Kramatmulya pada bulan Juli 2019. Hasil penelitian yang didapat dari 43 responden yang menjawab Ya sebanyak 45,99 % sedangkan yang menjawab Tidak sebanyak 54,01 %. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa pengetahuan masyarakat di Toko Obat X yang berada di Pasar Kramatmulya termasuk kedalam kategori kurang baik karena responden yang menjawab pertanyaan dengan benar < 50 %.
GAMBARAN SKRINING ADMINISTRATIF RESEP OBAT ANTI TUBERKULOSIS PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT MM INDRAMAYU Elis Mukhlishah; Angga Anugra Diputra
Jurnal Farmaku (Farmasi Muhammadiyah Kuningan) Vol 4 No 1 (2019): Volume 4 Nomor 1 Maret 2019
Publisher : STIKes Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (535.778 KB)

Abstract

Skrining resep merupakan salah satu pelayanan kefarmasian baik di apotek, maupun rumah sakit yang dapat digunakan untuk memperkecil atau meminimalkan terjadinya kesalahan (medication error) dalam peresepan obat, sehingga tercapai pengobatan yang rasional. Skrining resep meliputi skrining administratif, kesesuaian farmasetis dan kesesuaian klinis. Aspek administratif resep merupakan skrining awal pada saat resep dilayani karena mencakup seluruh informasi didalam resep yang berkaitan dengan kejelasan tulisan obat, keabsahan resep dan kejelasan informasi dalam resep. Tuberkulosis adalah penyakit menular yang di sebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, yang sebagian besar (80%) menyerang paru-paru. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui apakah peresepan obat anti tuberkulosis pada pasien rawat jalan di RSMM Indramayu sudah sesuai dengan skrining administratif dan mengetahui persentase ketidaksesuaian skrining administratif. Penelitian ini bersifat deskriptif retrospektif dengan mengambil data resep yang masuk pada bulan Januari – Februari 2019, dan didapat sampel sebanyak 172 lembar resep dengan menggunakan rumus Slovin. Hasil penelitian pada skrining administratif resep menunjukan aspek administratif yang tidak terpenuhi adalah 100% tanda tangan atau paraf dokter dan tinggi badan pasien, 55,2% umur pasien, 74,4% jenis kelamin, 64,5% berat badan pasien, 7% nama dokter penulis resep, 13,4% SIP dokter, 1,74% tanggal resep, serta 4% unit asal resep. Kelengkapan resep dokter belum memenuhi ketentuan kelengkapan administratif
FORMULASI SEDIAAN LIP CREAM DARI SARI BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium guajava L.) SEBAGAI PEWARNA ALAMI KOSMETIK Lilis Lismayanti; Angga Anugra Diputra
Jurnal Farmaku (Farmasi Muhammadiyah Kuningan) Vol 5 No 2 (2020): Volume 5 Nomor 2 September 2020
Publisher : STIKes Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55093/jurnalfarmaku.v5i2.138

Abstract

Kosmetik dijadikan suatu kebutuhan penting bagi kalangan wanita yang dapat digunakan sehari-hari untuk memberikan kesan estetik pada riasan wajah terutama pewarna bibir. Pewarna bibir yang tengah popular dan banyak diminati saat ini yaitu lip cream. Salah satu buah lokal yang memiliki pigmen warnaalami berupa likopein yaitu buah jambu biji merah digunakan sebagai pewarna alami pada formulasi sediaan lip cream, dengan menggunakan thickening agent berupa carnauba wax dan microcrystaline wax. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji buahjambubijimerahdapatdimanfaatkandan di formulasikan sebagai pewarna alami pada sediaan kosmetik berupa lip cream. Formula sediaan lip cream yang dibuat menggunakan sari buah jambu biji merah dengan variasi konsentrasi 20%, 35% dan 50%. Uji evaluasi yang dilakukan meliputi organoleptis, homogenitas, daya sebar, daya lekat, uji pH dan uji stabilitas sediaan. Hasil penelitian diperoleh bahwa F2 dengan konsentrasi sari buah 35% lebih stabil dibandingkan F1 danF3 dengan hasil organoleptis berwarna merah muda sedikit lebih terang, bau khas jambu biji, halus sedikit bertekstur dari ekstrak. Daya sebar menunjukan 6 cm, daya lekat >60 detik dan stabil pada penyimpanan suhu kamar selama 15 hari.
Profil Penggunaan Obat Antidiabetik Oral Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe II Di Apotek Annisa 24 Ilham Fajar Ramadhan; Angga Anugra Diputra
Jurnal Farmaku (Farmasi Muhammadiyah Kuningan) Vol 7 No 1 (2022): Volume 7 Nomor 1 Maret 2022
Publisher : STIKes Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55093/jurnalfarmaku.v7i1.242

Abstract

Profil penggunaan obat Antidiabetik Oral adalah keadaan atau potensi dan gambaran mengenai penggunaan obat Diabetes Mellitus Tipe II. Setiap resep Antidiabetik Oral yang datang ke Apotek Annisa 24 ditulis oleh dokter yang berbeda- beda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil penggunaan obat Antidiabetik Oral berdasarkan nama obat, golongan obat, jenis obat, jenis terapi Diabetes Mellitus, frekuensi penggunaan obat, jenis terapi obat, dan jenis kelamin pasien di apotek annisa 24. Penelitian ini dilakukan dengan metode Retrospektif. Data yang diambil berupa 84 lembar resep obat antidiabetik oral di apotek annisa 24 pada periode tahun 2020. Hasil penelitian menunjukan, Penggunaan obat Antidiabetik Oralterbanyak yaitu obat metformin sebanyak (43%). Golongan obat Antidiabetik Oral terbanyak yaitu golongan biguanida yaitu sebanyak (57%). Jenis obat Antidiabetik Oral yang paling banyak digunakan yaitu jenis generik sebanyak (98%). Frekuensi penggunaan obat yang paling banyak yaitu, menggunakan metformin 500mg dengan frekuensi 1 kali sehari (33%). Jenis terapi tunggal adalah paling banyak diresepkan yaitu sebanyak (87%). Untuk jenis kelamin, pasien perempuan paling banyak mengidap Diabetes Mellitus yaitu sebanyak (61%). Kata Kunci : Antidiabetik Oral , Apotek , Diabetes MellitusTipe II ,Profil Penggunaan , Resep
PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN DAN PEMUSNAHAN OBAT PADA IBU RUMAH TANGGA DI RW 03 KELURAHAN CIAWILOR KABUPATEN KUNINGAN PERIODE MARET - APRIL TAHUN 2021 Angga Anugra Diputra; Nova Oktavia; Manarul Hidayat
Jurnal Farmaku (Farmasi Muhammadiyah Kuningan) Vol 6 No 2 (2021): Volume 6 Nomor 2 September 2021
Publisher : STIKes Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55093/jurnalfarmaku.v6i2.274

Abstract

Pengetahuan merupakan segala sesuatu yang diketahui berdasarkan pengalaman manusia itu sendiri. Penyimpanan dan pemusnahan obat merupakan faktor yang penting dalam pengolahaan obat. Dengan penyimpanan obat yang baik maka obat akan terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia serta mutunya akan tetap terjamin. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui Profil Pengetahuan Ibu Tentang Penyimpanan dan Pemusnahan Obat Pada Ibu Rumah Tangga di RW 03 Kelurahan Ciawilor Kabupaten Kuningan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Observasional dengan menggunakan metode Deskriptif. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa pengetahuan ibu rumah tangga tentang penyimpanan dan pemusnahan obat di RW. 03 Kelurahan Ciawilor paling besar pada tingkat pengetahuan baik berdasarkan penyimpanan yaitu sebanyak 29 responden (45%) , pemusnahan sebanyak 37 responden (58%) , penyimpanan dan pemusnahan sebanyak 32 orang (49%), umur kategori 26-35 tahun sebanyak 14 responden (62%), pendidikan kategori SMA sebanyak 15 responden (50%), pekerjaan kategori wiraswasta sebanyak 11 responden (61%). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengetahuan ibu rumah tangga tentang penyimpanan dan pemusnahan obat di lingkungan RW 03 Kelurahan Ciawilor pada tingkat pengetahuan paling baik yaitu sebanyak 32 responden (49%) dan kurang paling banyak yaitu 15 responden (23%). Baiknya pengetahuan ibu rumah tangga dipengaruhi oleh usia, pendidikan dan pekerjaan yang memudahkan ibu rumah tangga mendapatkan informasi. Sedangkan kurangnya pengetahuan dikarenakan sedikitnya informasi yang diterima mengingat lingkungan desa yang kurang memperhatikan masalah penyimpanan dan pemusnahan obat.
ALUR PROSES SISTEM DISTRIBUSI OBAT DI INSTALASI FARMASI RSUD 45 KUNINGAN Angga Anugra Diputra; Nova Octavia; Syifa Nurhanun Nisa Zahra
Jurnal Farmaku (Farmasi Muhammadiyah Kuningan) Vol 7 No 2 (2022): Volume 7 Nomor 2 September 2022
Publisher : STIKes Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55093/jurnalfarmaku.v7i2.349

Abstract

Mengingat obat dan alat kesehatan merupakan salah satu bagian penting dalam terlaksananya proses kesehatan, maka pada instalasi farmasi rumah sakit pendistribusian perlu dilakukan secara baik dan merata dengan menjamin ketersediaan, keamanan, ketepatan jenis, ketepatan jumlah dan ketepatan waktu. Ketidakefisienan akan memberikan dampak negatif terhadap biaya operasional bagi rumah sakit, sehingga managemen obat dapat dipakai sebagai proses penggerak dan pemberdayaan semua sumber daya yang dimilki untuk dimanfaatkan dalam rangka mewujudkan ketersediaan obat setiap dibutuhkan agar operasional efektif dan efisien. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik informan, mengetahui metode dan faktor penghambat atau kendala pada proses distribusi obat. Penelitian ini bersifat desktriftif kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan telaah dokumen dengan teknik pengambilan sampel menggunakan snowball sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa mekanisme pendistribusian obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah 45 Kuningan 84% sudah efektif dan efisien. Input dari sistem distribusi obat 95% sudah efektif, Proses dari sistem distribusi 80% sudah efektif, dan output dari sistem distribusi obat 75% sudah ter-realisasikan dengan efisien.