Skrining resep merupakan salah satu pelayanan kefarmasian baik di apotek, maupun rumah sakit yang dapat digunakan untuk memperkecil atau meminimalkan terjadinya kesalahan (medication error) dalam peresepan obat, sehingga tercapai pengobatan yang rasional. Skrining resep meliputi skrining administratif, kesesuaian farmasetis dan kesesuaian klinis. Aspek administratif resep merupakan skrining awal pada saat resep dilayani karena mencakup seluruh informasi didalam resep yang berkaitan dengan kejelasan tulisan obat, keabsahan resep dan kejelasan informasi dalam resep. Tuberkulosis adalah penyakit menular yang di sebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, yang sebagian besar (80%) menyerang paru-paru. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui apakah peresepan obat anti tuberkulosis pada pasien rawat jalan di RSMM Indramayu sudah sesuai dengan skrining administratif dan mengetahui persentase ketidaksesuaian skrining administratif. Penelitian ini bersifat deskriptif retrospektif dengan mengambil data resep yang masuk pada bulan Januari – Februari 2019, dan didapat sampel sebanyak 172 lembar resep dengan menggunakan rumus Slovin. Hasil penelitian pada skrining administratif resep menunjukan aspek administratif yang tidak terpenuhi adalah 100% tanda tangan atau paraf dokter dan tinggi badan pasien, 55,2% umur pasien, 74,4% jenis kelamin, 64,5% berat badan pasien, 7% nama dokter penulis resep, 13,4% SIP dokter, 1,74% tanggal resep, serta 4% unit asal resep. Kelengkapan resep dokter belum memenuhi ketentuan kelengkapan administratif
Copyrights © 2019