Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEKAMBUHAN PASIEN SKIZOFRENIA Shinta Dewi Kasih Bratha; Anisa Febristi; Raden Surahmat; Salis Miftahul Khoeriyah; Yafi Sabila Rosyad; Ainil Fitri; Yohanes Andy Rias
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 11 (2020): JURNAL KESEHATAN - Special Issue Hari Kesehatan Nasional 2020
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v11i0.399

Abstract

Latar Belakang: Penderita Skizofrenia seringkali mengalami kekambuhan setelah kembali ke masyarakat. Hal ini menjadi persoalan serius karena banyak faktor yang mennjadi pencetus kekambuhan.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hasil-hasil penelitian terkait faktor-faktor yang mempengaruhi kekambuhan pasien skizofrenia.Metode: Penelitian ini menggunakan strategi penelusuran artikel penelitian dari tahun 2015 hingga 2020 dengan database pubmed dan google scholar dan menggunakan kata kunci tertentu. Sebanyak 14 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi dinilai dengan Duffy’s Critical Apraisal Approach sehingga terpilih 8 artikel yang masuk ke dalam superior average dengan rata-rata skor 278.Hasil: Hasil telaah pada 8 artikel menunjukkan bahwa  sebagian besar faktor-faktor yang mempengaruhi kekambuhan antara lain karakteristik pasien, kepatuhan minum obat (6 artikel), dan dukungan sosial (5 artikel).Simpulan: Faktor-faktor yang mempengaruhi kekambuhan skizofrenia antara lain karakteristik responden (pendidikan, pekerjaan, usia, riwayat keluarga), kepatuhan minum obat, dukungan social dan dukungan keluarga
PENGARUH METODE BERMAIN BOLA BASKET TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PADA ANAK TUNAGRAHITA USIA 10-12 TAHUN I Gede Eka Santika Putra; Salis Miftahul Khoeriyah; Dina Putri Utami Lubis; Istichomah Istichomah
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 12 (2021): Supplementary 1
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v12i0.507

Abstract

Salah satu keterlambatan pada perkembangan anak dengan disabilitas adalah motorik kasar. Permainan bola basket dapat melatih ketangkasan dan koordinasi gerak antara tangan dan mata,  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi bermain bola basket terhadap kemampuan motorik anak tungrahita umur 10-12 tahun. Jenis penelitian ini adalah penelitian  pre-ekperiment dengan menggunakan desain dalam penelitian One group pre test – post test. Sampel sebanyak 33 anak usia 10-12 tahun dengan tunagrahita ringan yang berada di SLB N 1 Gunungkidul dan SLB N 1 Bantul. Metode analisis data yang digunakan adalah Paired T-test. Hasil penelitian diperoleh berupa skor rata-rata sebelum diberikan terapi bermain bola basket sebesar 168,03 dengan hasil sebesar 63,65%.  Sedangkan skor setelah di berikan terapi bermain sebesar 200,42 dengan hasil sebesar 75,92%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh terapi bermain bola basket terhadap kemampuan motorik anak tungrahita usia 10-12 tahun dimana dibuktikan dengan adanya peningkatan rata-rata sebesar 7,62% dari pre-post test  dengan nilai p=0,000
LITERATUR REVIEW: DUKUNGAN SOSIAL BAGI IBU YANG MEMILIKI ANAK DISABILITAS Salis Miftahul Khoeriyah
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 9 No 1 (2021): Jurnal Kesehatan Karya Husada (JKKH)
Publisher : LPPM Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36577/jkkh.v9i1.449

Abstract

Gangguan psikologis ibu yang memiliki anak penyandang disabilitas disebabkan olehkurangnya dukungan sosial yang diberikan oleh keluarga, suami, kerabat dan lingkungansekitarnya.Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui dukungan sosial ibu dari anakpenyandang disabilitas dan untuk mengetahui alat ukur yang digunakan. Penelitian inimenggunakan strategi penelitian artikel tahun 2017-2020 dengan google scholar dan Pubmed.Hasil analisis pada 8 artikel, sebanyak 6 artikel penelitian menunjukkan adanya dukungansosial yang baik. Instrumen yang sama dalam mengukur dukungan sosial yaitu denganMultidimensional scale of perceived social support (MSPSS). Kesimpulan: Dukungan sosial yang baik dapat memberikan kontribusi yang baik terhadappsikologis seorang ibu dalam mendidik dan mengasuh anakyang menderita disabilitas.
PENGARUH METODE BERMAIN BOLA BASKET TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PADA ANAK DISABILITAS USIA 10-12 TAHUN DI SEKOLAH LUAR BIASA Salis Miftahul Khoeriyah
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 10 No 1 (2022): Jurnal Kesehatan Karya Husada (JKKH)
Publisher : LPPM Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36577/jkkh.v10i1.451

Abstract

Anak disabilitas mempunyai kemungkinan mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Salah satu keterlambatan pada perkembangan anak dengan disabilitas adalah motorik kasar. Permainan bola basket merupakan salah satu cara meningkatkan kemampuan motorik kasar anak tunagrahita.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi bermain bola basket terahap kemampuan motorik anak tungrahita umur 10-12 tahun. Jenis penelitian ini adalah penelitian pra ekperiment dengan menggunakan desain dalam penelitian pre test – post test without control grup. Sampel sebanyak 33 anak usia 10-12 tahun dengan tunagrahita ringan yang berada di SLB N 1 Gunungkidul dan SLB N 1 Bantul. Metode analisis data yang digunakan adalah Paired T-test. Hasil penelitian diperoleh berupa skor rata-rata sebelum diberikan terapi bermain bola basket sebesar 168,03 dengan hasil sebesar 63,65%. Sedangkan skor setelah di berikan terapi bermain sebesar 200,42 dengan hasil sebesar 75,92%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh terapi bermain bola basket terhadap kemampuan motorik anak tungrahita usia 10-12 tahun dimana dibuktikan dengan adanya peningkatan rata-rata sebesar 7,62% dari pre-post test dengan nilai p=0,000
HUBUNGAN PERAN PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN HOSPITALISASI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI BANGSAL ANGGREK RSUD KOTA YOGYAKARTA Salis Miftahul Khoeriyah
JURNAL KESEHATAN SAMODRA ILMU Vol 10 No 2 (2019): JURNAL KESEHATAN SAMODRA ILMU
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.287 KB)

Abstract

Latar Belakang: Populasi anak usia prasekolah meningkat tiap tahunnya. Peningkatan ini disertai dengan semakin tingginya resiko anak terpapar sakit. Hospitalisasi memberikan perlindungan namun dapat juga menimbulkan trauma berupa kecemasan. Peran perawat diharapkan mampu mencegah kecemasan kepada anak saat menjalani hospitalisasi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peran perawat terhadap tingkat kecemasan hospitalisasi pada anak usia prasekolah di Bangsal Anggrek RSUD Kota Yogyakarta. Metode: Desain penelitian deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional di pilih untuk penelitian ini. Accidental Sampilng digunakan untuk memilih 32 responden dengan lama rawat lebih dari 2 hari, tidak dalam perawatan dan terapi khusus. Data analisa menggunakan Kendal’s Tau. Hasil: Terdapat hubungan antara peran perawat terhadap tingkat kecemasan akibat hospitalisasi pada anak usia prasekolah di Bangsal Anggrek RSUD Kota Yogyakarta dengan nilai korelasi Spearman Rank sebesar 0,282 dan probalitas sebesar 0,041. Kesimpulan: Peran perawat mampu menurunkan tingkat kecemasan anak pada saat menjalani hospitalisasi. Perawat dan keluarga harus mampu mencegah kecemasan saat anak menjalani hospitalisasi dengan diajak bercerita dan bermain, agar anak tidak mendapatkan pengalaman buruk selama menjalani perawatan.
RELATIONSHIP OF MOTIVATION WITH SELF PROTECTION BEHAVIOR IN FUNGUS TB FAMILY IN UMBULHARJO I PUSKESMAS YOGYAKARTA Istichomah Istichomah; Salis Miftahul Khoeriyah
JURNAL KESEHATAN SAMODRA ILMU Vol 10 No 2 (2019): JURNAL KESEHATAN SAMODRA ILMU
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.524 KB)

Abstract

Background: The World Health Organization (WHO) states that in 2015 there were around 1.4 million people worldwide who died of pulmonary TB. The risk of transmission of pulmonary TB every year is increasing. The family is the closest person who has a high risk of contracting TB. Therefore families with pulmonary TB patients must have motivation in the effort of self protection or prevention of transmission to family members. Family motivation greatly determines the success of treatment, especially in preventing transmission, because if the behavior of the client's family diagnosed with pulmonary TB understands what he or she is actually doing, then the family is indirectly able to protect himself and other family members. Objective: This study aims to determine the relationship between motivation and self-protection behavior in families with pulmonary TB patients in Yogyakarta's Umbulharjo I Health Center. Methods: This research is a quantitative study with analytical survey research design and cross sectional approach, which was conducted in September 2017. The population in this study were families of pulmonary TB patients who were in the Umbulharjo I Health Center Yogyakarta, totaling 32 people, the sampling technique used sampling totals. Analysis of the data used is Kendal Tau, to determine motivation with self-protection behavior in families with pulmonary TB patients. Results: The results show kendall correlation value of P-Value 0.004 <α = 0.05. According to Sugiyono (2010), it is explained that if the probability is less than 0.05, then Ho is rejected, which means there is an influence between the two variables. So that the analysis results with p value (probability value) of 0.004 are smaller than 0.05. These results indicate that Ho is rejected and Ha is accepted, so the hypothesis of this study states that there is a relationship between motivation and self-protection behavior of families with pulmonary TB sufferers. A positive correlation coefficient indicates that the higher a person's motivation, the more someone will lead to positive behavior. Conclusion: The motivation of families with pulmonary TB in Yogyakarta's Umbulharjo I Health Center mostly had moderate motivation of 18 people (56.2%). The self protection behavior of families with pulmonary tuberculosis sufferers at the Umbulharjo I Health Center in Yogyakarta partly had a positive self protection behavior of 28 people (87.5%).
LITERATUR REVIEW: INTERVENSI UNTUK MENCEGAH DEKUBITUS PADA ANAK Salis Miftahul Khoeriyah
JURNAL KESEHATAN SAMODRA ILMU Vol 11 No 2 (2020): JURNAL KESEHATAN SAMODRA ILMU
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.496 KB) | DOI: 10.55426/jksi.v11i2.124

Abstract

ABSTRAK Latar belakang: Luka dekubitus pada anak disebabkan karena immobilisasi, tirah baring dan terpasang alat medis lama dapat meningkatkan angka kesakitan dan biaya perawatan. Tindakan pencegahan risiko dekubitus sangat diperlukan untuk menurunkan komplikasi. Tujuan: Untuk menganalisis hasil-hasil penelitian terkait intervensi pencegahan dekubitus pada anak Metode: Penelitian ini menggunakan strategi penelusuran artikel penelitian dari tahun 2018 hingga 2020 dengan database pubmed, google schoolar, sciencedirect, dan research gate dan menggunakan kata kunci tertentu. Sebanyak 13 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi dinilai dengan Duffy’s Critical Apraisal Approach sehingga terpilih 7 artikel yang masuk ke dalam superior average dengan rata-rata skor 274 Hasil: Literatur review menunjukkan bahwa sebanyak 10 artikel tindakan pencegahan decubitus menggunakan intervensi prevention bundle guideline dalam pencegahan risiko dekubitus pada anak. Berdasarkan analisis dari 10 artikel dapat diketahui bahwa intervensi prevention bundle guideline dapat menurunkan resiko dekubitus Kesimpulan: Intervensi pencegan decubitus dengan prevention bundle guideline dapat mencegah resiko dekubitus pada anak
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA Ika Desi Amalia; Dina Putri Utami Lubis; Salis Miftahul Khoeriyah
JURNAL KESEHATAN SAMODRA ILMU Vol 12 No 2 (2021): JURNAL KESEHATAN SAMODRA ILMU
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.419 KB) | DOI: 10.55426/jksi.v12i2.153

Abstract

ABSTRAK Latar belakang: Stunting atau anak pendek merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh. Saat ini di indonesia terdapat balita yang mengalami stunting sebanyak 37,2% dan untuk daerah istimewa yogyakarta terdapat balita stunting sebanyak 21,8%. Salah satu faktor yang memepengaruhi stunting yaitu pengetahuan ibu tentang gizi. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang gizi dengan kejadian stunting pada balita di Desa Planjan Puskesmas Saptosari Kabupaten Gunung Kidul Yogyakarta Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain survey analitik dan metode pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini yaitu ibu yang mempunyai balita di Desa Planjan wilayah kerja Puskesmas Saptosari kabupaten Gunung Kidul. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data mengguankan uji statistik chi square. Hasil: Terdapat hubungan antara pengetahuan ibu tentang gizi dengan kejadian stunting pada balita yang ditunjukkan dengan hasil korelasi chi-square (χ²) sebesar 75,602 dengan sig. 0,000 < 0,05 . Kesimpulan: Terdapat hubungan antara pengetahuan ibu tentang gizi dengan kejadian stunting pada balita di Desa Planjan Puskesmas Saptosari Kabupaten Gunung Kidul Yogyakarta ABSTRACT Background: Stunting is a chronic malnutrition problem caused by inadequate nutritional intake for a long time due to feeding that is not in accordance with the body's needs. Currently in Indonesia there are 37.2% stunting toddlers and for the special region of Yogyakarta there are 21.8% stunting toddlers. One of the factors that influence stunting is mother's knowledge about nutrition. Objective: To determine the relationship between maternal knowledge about nutrition and the incidence of stunting in children under five in Planjan Village, Saptosari Health Center, Gunung Kidul Regency, Yogyakarta. Methods: This research is a quantitative study using an analytical survey design and a cross sectional approach. The population in this study are mothers who have toddlers in Planjan Village, the working area of ​​the Saptosari Health Center, Gunung Kidul Regency. Sampling in this study using purposive sampling technique. Data analysis using chi square statistical test. Results: There is a relationship between maternal knowledge about nutrition and the incidence of stunting in children under five as indicated by the chi-square correlation (χ²) of 75,602 with sig. 0.000 < 0.05 . Conclusion: There is a relationship between maternal knowledge about nutrition and the incidence of stunting in toddlers in Planjan Village, Saptosari Health Center, Gunung Kidul Regency, Yogyakarta.
HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN KONFIRMASI COVID-19 YANG MENJALANI ISOLASI MANDIRI DI WILAYAH UPT PUSKESMAS KARANGMOJO I Salis Miftahul Khoeriyah
JURNAL KESEHATAN SAMODRA ILMU Vol 13 No 02 (2022): JURNAL KESEHATAN SAMODRA ILMU
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55426/jksi.v13i02.222

Abstract

Background: The Covid-19 pandemic has become a health crisis in the world because it spreads very quickly, this can cause anxiety in the community, one of which is Covid-19 confirmed patients who are undergoing independent isolation. The level of anxiety is influenced by many factors, both internal and external. undergoing self-isolation at UPT Puskesmas Karangmojo I. Objective: to find out whether there is a relationship between patient characteristics and the anxiety level of Covid-19 confirmed patients Method: correlation with cross-sectional approach. . The number of samples in this study were 42 people with total sampling technique. Data was collected using the HRS-A 14 (Hamilton Rating Scale for Anxiety) questionnaire via google form. Result: 64% of patients who underwent self-isolation experienced anxiety with mild anxiety levels, 19.0% with moderate anxiety levels, 9.5% with severe anxiety levels and 7.1% did not experience anxiety. Factors related to the level of anxiety is the level of education with the Asymp value. Significance 0.017<0.05 and age with Asymp value. Significance 0.018<0.05. Conclusion: most of the confirmed Covid-19 patients who underwent independent isolation at the Karangmojo I Public Health Center experienced anxiety with a mild level of anxiety, and there was a relationship between patient characteristics and the patient's level of anxiety. Characteristics of respondents related to the level of anxiety is the level of education and age of the respondent.
PENGARUH METODE BERMAIN BOLA BASKET TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PADA ANAK DISABILITAS USIA 10-12 TAHUN DI SEKOLAH LUAR BIASA Salis Miftahul Khoeriyah
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 10 No 1 (2022): Jurnal Kesehatan Karya Husada (JKKH)
Publisher : Jurnal Kesehatan Karya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36577/jkkh.v10i1.451

Abstract

Anak disabilitas mempunyai kemungkinan mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Salah satu keterlambatan pada perkembangan anak dengan disabilitas adalah motorik kasar. Permainan bola basket merupakan salah satu cara meningkatkan kemampuan motorik kasar anak tunagrahita.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi bermain bola basket terahap kemampuan motorik anak tungrahita umur 10-12 tahun. Jenis penelitian ini adalah penelitian pra ekperiment dengan menggunakan desain dalam penelitian pre test – post test without control grup. Sampel sebanyak 33 anak usia 10-12 tahun dengan tunagrahita ringan yang berada di SLB N 1 Gunungkidul dan SLB N 1 Bantul. Metode analisis data yang digunakan adalah Paired T-test. Hasil penelitian diperoleh berupa skor rata-rata sebelum diberikan terapi bermain bola basket sebesar 168,03 dengan hasil sebesar 63,65%. Sedangkan skor setelah di berikan terapi bermain sebesar 200,42 dengan hasil sebesar 75,92%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh terapi bermain bola basket terhadap kemampuan motorik anak tungrahita usia 10-12 tahun dimana dibuktikan dengan adanya peningkatan rata-rata sebesar 7,62% dari pre-post test dengan nilai p=0,000