Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Embriogenesis Somatik dari Eksplan Daun Anggrek Phalaenopsis sp L. (Somatic Embryogenesis from Leaf Eksplant of Phalaenopsis Orchids) Sri Rianawati; Agus Purwito; Ridho Kurniati; Budi Marwoto; Suryanah Suryanah
Indonesian Journal of Agronomy Vol. 37 No. 3 (2009): Jurnal Agronomi Indonesia
Publisher : Indonesia Society of Agronomy (PERAGI) and Department of Agronomy and Horticulture, Faculty of Agriculture, IPB University, Bogor, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (606.295 KB) | DOI: 10.24831/jai.v37i3.1241

Abstract

Somatic embryogenesis has been recoqnized as one of the process on plant micropropagation  techniques. This process occured through regeneration by direct embryo formation and through an intermediary callus phase. This research was conducted through an intermediary callus phase. The experiment was initiated with callus induction from leaf explant on five modifications of MS medium i.e :1/2MS without plant hormone  (MI-0); ½ MS containing 1mg/L BA + 0.5 mg/L 2.4-D + 1mg/L NAA  (MI-1);1/3 MS containing 2 mg/L  2.4-D (MI-2); ½ MS supplemented with 0.5 mg/L 2.4-D + 0.5 mg/L BAP +0.2 mg/L thidiazuron (MI-3); ½ MS supplemented 2 mg/L thidiazuron and 1 mg/L BAP (MI-4). After the tissues were swollen, the  explants  were  placed on callus proliferation medium  ½ MS supplemented with 0.2 mg/L thidiazuron and 0.5 mg/L 2.4-D (MP). After two months, calli were  regenerated in regeneration medium ½ MS supplemented with 0.4  mg/L BAP and 0.2 mg/L  2.4-D (MR). The results of this research  showed that  MI-1 and MI-3 were the best swelling explant mediums   before the callus  produced in both MP and MR medium. Callus produced was increased in every subculture. However, the level of callii production decreased on the following subculture. Plantlets were regenerated from somatic embryos derived from  callii on MR medium. The results of this study may contribute to our advancement of scientific knowledge achievements tissue culture techniques to support inconventional plant improvement.   Key words:  embryo somatic induction, in vitro, embryogenic callii  
Studi penyebaran Tobacco Mosaic Virus Strain Orchid dan Cymbidium Mosaic Virus dengan Metode DAS ELISA pada Tanaman Anggrek Komersial di Pulau Jawa dan Bali serta Teknologi Pembebasannya Agus Muharam; Yoyo Sulyo; Indiato Budi Rahardjo; Erniawati Diningsih; Suryanah Suryanah
Jurnal Hortikultura Vol 23, No 1 (2013): Maret 2013
Publisher : Indonesian Center for Horticulture Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jhort.v23n1.2013.p56-64

Abstract

Cymbidium mosaic virus (CymMV) dan tobacco mosaic virus strain orchid (TMV-O) merupakan dua virus yang paling penting pada tanaman anggrek di Indonesia dan di negara lain pengekspor anggrek. Infeksi kedua virus tersebut pada tanaman anggrek dapat menghambat pertumbuhan dan menurunkan hasil dan kualitas bunga. Sampai saat ini belum diketahui status penyebaran kedua virus utama tersebut di Indonesia. Penelitian bertujuan (a) mendapatkan  data dan informasi status penyebaran CymMV dan TMV-O pada anggrek komersial di sentra-sentra produksi di Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta,  serta Bali dan (b) mendapatkan konsentrasi optimal  senyawa antiviral ribavirin dalam eliminasi CymMV pada bahan perbanyakan tanaman anggrek Dendrobium. Sampel dikumpulkan dari perbenihan dan petani penganggrek di enam provinsi. Metode double antibody sandwich enzyme linked immuno sorbent assay (DAS ELISA) digunakan untuk deteksi virus dalam tiap sampel. Percobaan eliminasi virus dilaksanakan di Laboratorium Virologi, Balai Penelitian Tanaman Hias Segunung, Pacet, Cianjur dari Bulan Desember 2010 hingga April 2011. Tahap percobaan meliputi (a) perbanyakan protocorm like bodies (plbs) Dendrobium varietas Jayakarta yang terinfeksi CymMV pada media Vacin & Went cair dan (b) uji eliminasi CymMV dengan perlakuan antiviral ribavirin. Rancangan acak lengkap digunakan dalam uji eliminasi CymMV dengan perlakuan lima taraf konsentrasi ribavirin, yaitu 0, 10, 20, 30, 40, dan 50 ppm, dengan tiga ulangan. Hasil deteksi infeksi CymMV dan TMV-O dari sampel yang dikumpulkan dari 22 kabupaten/kota menunjukkan adanya keragaman persentase tanaman anggrek terinfeksi CymMV dan TMV-O. Infeksi CymMVdan TMV-O pada sampel masing-masing sebesar 0,00 –79,00% dan 4,00 – 97,92%. Sampel yang terinfeksi bersama oleh kedua virus tersebut ialah sebesar 0,00 – 62,00%. Insiden infeksi virus anggrek tersebut tampaknya bergantung pada jenis dan umur tanaman serta daerah pembudidayaan. Antiviral ribavirin cukup efektif untuk membebaskan infeksi CymMV pada plbs Dendrobium varietas Jayakarta. Konsentrasi optimum antiviral ribavirin yang dapat membebaskan 100% CymMV pada plbs ialah 30 ppm pada subkultur ketiga tanpa mengganggu pertumbuhannya. Pemanfaatan antiviral ribavirin untuk eliminasi CymMV pada plbs sangat penting dalam rangka pengadaan benih anggrek bebas virus, sehingga tanaman anggrek menghasilkan mutu bunga yang optimal sesuai dengan preferensi konsumen.