Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

MEKANISME KEGAGALAN RODA GIGI Agus Suprapto; Rudi Ismanto
TRANSMISI Vol 6, No 1 (2010): Edisi Pebruari 2010
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jtmt.v6i1.4516

Abstract

Kegagalan/kerusakan pada komponen mesin kendaraan banyak sekali menimbulkan berbagai akibat, sepertikehilangan waktu dalam melakukan aktivitas, biaya perbaikan menjadi tinggi.Pengujian yang dilakukan dalam dalam hal ini meliputi uji kekerasan, struktur mikro dan analisa permukaan,sedangkan spesimen yang digunakan adalah roda gigi transmisi.Setiap pengujian hasilnya bervariasi, penyebab dari kegagalan ini sendiri diakibatkan oleh adanya kelelahan,pitting, keausan dan adanya beban kejut, dampak dari penyebab tersebut terjadilah kegagalan pada roda gigitransmisi.
Analisa Variasi Waktu Penahanan Karburisasi dan Perlakuan Cryogenic Terhadap Sifat Mekanis Baja ST37 David Satya Hartanto; Agus Suprapto; Ike Widyastuti
TRANSMISI Vol 16, No 1 (2020): March 2020
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jtmt.v16i1.4499

Abstract

Baja ST37 adalah baja yang memiliki nilai kekerasan yang cukup rendah, dengan kadar karbon sekitar 0,06% sehingga memiliki mampu keras yang tergolong rendah. Untuk meningkatkan mampu keras baja ST37 harus ada peningkatan kadar karbon dengan cara proses karburisasi. Proses karburisasi akan menghasilkan difusi karbon dimulai dari permukaan hingga ke dalam baja. Perlakuan cryogenic berguna untuk mengubah austenite sisa (retained austenite) menjadi martensit. Dalam penelitian ini dilakukan proses karburisasi pada suhu 900 °C dan cryogenic selama dua jam dengan sampel berupa plat baja ST37 berjumlah 12 buah dengan variasi waktu 15, 30, 45, 60, 75, 90 menit. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa semakin lama waktu penahanan karburisasi, semakin banyak karbon yang terdifusi pada spesimen, sehingga meningkatkan mampu keras spesimen, yang dapat dilihat dari hasil kekerasan spesimen. Kekerasan paling rendah adalah pada spesimen karburisasi penahanan 15 menit dengan harga kekerasan 72,05 HRA, sementara kekerasan tertinggi adalah pada spesimen karburisasi penahanan 90 menit + cryogenic 2 jam dengan harga kekerasan 80,45 HRA. Adapun spesimen non­-cryogenic terkeras adalah specimen penahanan karburisasi 75 menit dengan 80,2 HRA. Berdasarkan perhitungan garis regresi diperoleh fungsi kekerasan sebelum cryogenic adalah HRA = 0,091333t + 72.04667 dan pasca cryogenic 2 jam adalah HRA = 0,04419t + 75,29667 dengan t sebagai fungsi waktu penahanan karburisasi (menit). Adapun perbedaan kekerasan specimen karburisasi dibanding specimen karburisasi dengan perlakuan cryogenic, diketahui sebagai ΔHRA = 3,25 – 0,04714t. Hal ini menunjukan bahwa semakin lama waktu penahanan proses karburisasi, semakin keras specimen tetapi semakin tidak signifikan penambahan kekerasan saat diberikan perlakuan cryogenic.
REKAYASA ALAT PEMBUAT SEDIAAN HAPUS DARAH TEPI Agus Suprapto
TRANSMISI Vol 2, No 1 (2006): Edisi Pebruari 2006
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.599 KB) | DOI: 10.26905/jtmt.v2i1.4449

Abstract

Proses pembuatan sediaan hapus darah tepi yang ada pada tempat pelayanan medis saat ini banyakdilakukan secara manual dan tidak dapat dilakukan oleh semua orang, sehingga hanya orang-orangtertentu saja yang dapat melakukan proses pengujian ini, dan untuk ketelitian masih rendah. Untuk itudiperlukan suatu alat untuk meningkatkan pembacaan hasil sediaan hapus darah tepi yang baik. Pengujiankerja alat tersebut di tentukan parameter-parameter yang mempengaruhi hasil uji, yaitu kecepatanhapusan : 86 cm/dt, dan 177 cm/dt, sudut hapusan : 35°, 40°, 45°, dan jarak pergerakan media kacaobyek: 40 mm, 50 mm dan 60 mm. Proses pembuatan hapus darah tepi yang baik dapat diperoleh denganjarak pergerakan media kaca 60 mm dalam kecepatan 177 cm/dt dengan posisi sudut hapusan 45°.
Pengaruh Carburizing dan Cryogenic Treatment terhadap Kekerasan Baja Karbon Rendah ST 37 Agus Suprapto; Ike Widyastuti; D Darto
Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri 2019: Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karbon aktif dari tempurung kelapa dipakai sebagai media pada proses Carburizing untuk meningkatkan kekerasan permukaan. Pengembangan metode untuk meningkatkan kekerasan dapat dilakukan dengan cryogenic treatment. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui, menganalisa pengaruh cryogenic treatment terhadap sifat kekerasan. Metode yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan proses Carburizing dengan pemanasan sampai temperatur austenite (γ) dengan variasi 8000C, 8500C dan 9000C dengan media karbon aktif dari tempurung kelapa dengan variasi holding time 1 jam, 2 jam dan 3 jam selanjutnya dicelup cepat pada air. Hasil Carburizing sebagai bahan untuk Cryogenic treatment pada nitrogen cair – 1950C dan ditahan pada – 1950C bervariasi holding time: 2 jam, 24 jam, 48 jam selanjutnya dipanaskan sampai temperatur kamar. Analisa pengujian ini dilakukan dengan metode analitis dan uji kekerasan. Temuan hasil penelitian: (1). Hasil proses Carburizing dengan media karbon aktif dari tempurung kelapa menunjukkan kekerasannya meningkat dibanding sebelum proses Carburizing, (2). Hasil Cryogenic Treatment menunjukkan kekerasannya lebih tinggi dibanding hasil proses Carburizing.
Pengaruh Variasi Larutan Sulfuric Acid dan Phosphoric Acid dengan Variasi Tegangan dan Waktu Anodizing terhadap Ketahanan Aus pada Aluminium 6061 Agus Suprapto; Pungky Eka Setyawan; Agus Iswantoko
Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri 2019: Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Material Aluminium mempunyai banyak kelebihan sehingga banyak digunakan di industry otomotif, industri pesawat terbang, industri manufaktur dan peralatan rumah tangga, namun aluminium mempunyai kelemahan dalam hal ketahanan aus sehingga komponen dari bahan aluminium tidak tahan gesek. Pengembangan metode untuk meningkatkan ketahanan aus dapat dilakukan dengan Anodizing. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui, menganalisa pengaruh tegangan, waktu dan jenis larutan anodizing terhadap ketahanan aus. Metode yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan proses Anodizing dengan variasi tegangan 15 V, 20 V, 25 V dan 30 V dan temperatur pencelupan 500C dengan variasi waktu pencelupan adalah 10, 20, 30 menit pada jenis larutan sulfuric acid, phosporic acid, 75 % sulfuric acid + 25 % phosporic acid, 50 % sulfuric acid + 50 % phosporic acid dan 25 % sulfuric acid + 75 % phosporic acid. Analisa pengujian ini dilakukan dengan metode analitis dan uji ketahanan aus. Temuan hasil penelitian: (1). Waktu anodizing semakin lama maka ketahanan ausnya semakin meningkat 156 %. (2). Tegangan anodizing semakin besar, ketahanan ausnya semakin meningkat 211 %. (3). Ketahanan aus hasil anodizing pada waktu pencelupan 20 menit dan tegangan 20 v dengan larutan sulfuric acid menghasilkan ketahanan aus tertinggi 24504, 42270 m/g, naiknya ketahanan aus 13 x lipat dibanding base metal.
Effect of seawater flow velocity in South Malang on the corrosion rate of low carbon steel with a corrosion coupon rack Agus Suprapto; Jul Viansyah Dwiki Irwandi; Jumiadi Jumiadi; Dewi Izzatus Tsamroh
Jurnal POLIMESIN Vol 22, No 2 (2024): April
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jpl.v22i2.4897

Abstract

Corrosion is a phenomenon of damage to metal that can be influenced by several factors, including environmental factors, namely pH, humidity, temperature, and impurity factors. Corrosion that occurs due to the flow of a fluid is known as erosion corrosion. One type of metal that is susceptible to corrosion is carbon steel. Carbon steel material is very commonly used in the industrial world. An application of carbon steel is in piping systems that transport fluids; thus, fluid flow velocity affects the corrosion resistance of carbon steel. This research aimed to determine the effect of seawater flow on the corrosion rate of low carbon steel (ST 37) with variations in seawater velocity. This research is a type of laboratory-scale experimental research using coupon rack corrosion test equipment. The variations in seawater velocity used are 0 L/min, 15 L/min, 20 L/min, and 25 L/min. Observations of each experiment were carried out every 6 and 12 hours. The corrosion rate was analyzed using the weight loss method, namely by calculating the initial and final weight of the specimen before and after the experiment. The results show that increasing seawater flow velocity also increases the corrosion rate on steel specimens, with the lowest corrosion rate at 10.262 mpy on specimens with a variation of 0 L/min, while the highest corrosion rate is 48.743 mpy on specimens with a variation of 25 L/min. It can be concluded that the velocity of the fluid flow and the type of particles contained in the flow affect the rate of erosion-corrosion. The higher the fluid flow velocity and the more abrasive the particles contained in the flow, the faster the rate of erosion-corrosion.