Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

PENGARUH TEMPERATUR PEMANASAN PLAT STRIP BAJA KARBON RENDAH PADA PELAPISAN HOT DIPPING ZINC (Zn) TERHADAP KETAHANAN AUS Jumiadi, Jumiadi
Jurnal Teknik Mesin TRANSMISI Vol 1, No 1 (2005): Edisi Pebruari 2005
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (75.595 KB) | DOI: 10.26905/jtmt.v1i1.4429

Abstract

Pencegahan kerusakan dengan memberi perlindungan pada permukaan logam dengan pelapisandiantaranya adalah dengan proses hot dipping zinc. Pelapisan dengan bahan zinc melalui prosespencelupan yang dilakukan pada kondisi panas adalah jenis pelapisan yang sangat sederhana, prosesnyacepat dan perlu terus dikembangkan dan dilakukan penelitian-penelitian untuk mendapatkan hasil yanglebih optimal lagi. Salah satu usaha guna peningkatan kualitas pelapisan adalah dengan menganalisapengaruh variasi temperatur pemanasan logam dasar (base metal ) yang akan dilapisi sehingga dapatdiketahui seberapa besar pengaruh variasi temparatur tersebut terhadap karakteristik pelapisan. Padapenelitian ini base metal yang digunakan adalah baja karbon rendah sedangkan logam pelapisdigunakan zinc. Temperatur pemanasan base metal yang digunakan adalah 1000C, 1500C dan 2000Csedangkan temperatur cair zinc tetap yaitu 5000C. Pengamatan karakteristik meliputi ketahanan ausdeposit. Hasil penelitian menunjukkan keausan deposit tertinggi pada temperatur pemanasan substrat2000C yaitu dengan kedalaman abrasi 372 mm. dan volume abrasi rata-rata sebesar 0,03655 mm3.
PENGARUH TEMPERATUR INFILTRASI PADA PEMBUATAN KOMPOSIT Zn + MgO Jumiadi, Jumiadi
TRANSMISI Vol 2, No 1 (2006): Edisi Pebruari 2006
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.714 KB) | DOI: 10.26905/jtmt.v2i1.4446

Abstract

Pada pembuatan material komposit matrik logam (Metal Matrix Composite) dengan pendispersianmaterial penguat pada matrik, diantaranya adalah dengan teknik infiltrasi yaitu teknik dengan temperaturpemanasan yang mempengaruhi kinetika infiltrasi dengan mengendalikan secara ketat prosesnya sehinggainfiltrasi terjadi secara spontan tanpa bantuan tekanan maupun vakum.Matrik yang digunakan dalam penelitian ini adalah seng murni (Special High Grade) sedangkanpenguatnya digunakan penguat partikel dari bahan keramik yaitu magnesia oksida (MgO). Variasitemperatur pemanasan infiltrasi yang digunakan adalah 600, 700 dan 800°C. Pengamatan karakteristikmeliputi kekerasan, kekuatan tarik dan struktur mikro. Hasil penelitian menunjukkan kekerasan dankekuatan tarik tertinggi pada temeperatur pemanasan infiltrasi 800°C yaitu 66,4 BHN. Adapun ukuranbutir terbesar pada struktur mikro dengan temperatur pemanasan 600 °C yaitu 0,9 mm.
IDENTIFIKASI KOMPOSISI DAN KEKERASAN BAJA KARBON RENDAH HASIL PROSES CYANIDING DENGAN VARIASI LAMA PENGERASAN DAN MEDIA PENDINGIN Jumiadi Jumiadi
TRANSMISI Vol 5, No 2 (2009): Edisi September 2009
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jtmt.v5i2.4514

Abstract

Cyaniding merupakan salah satu proses pengerasan permukaan pada sebuah logam yang merupakan suatupengerjaan tahap penyelesaian (finishing) untuk meningkatkan kekerasan permukaan. Sebagai bahanpenelitian digunakan baja karbon rendah. Pada penelitian ini akan dilihat bagaimana pengaruh cyanidingberdasarkan variasi lama pengerasan dan media pendingin. Variasi lama pengerasan yang dipakai agalah 30,35, 40 dan 45 menit. Media pendingin yaitu oli SAE 40 dan air. Pengujian menunjukkan bahwa denganvariasi lama dan media pendingin, maka akan mengalami perubahan komposisi dan kekerasan. Perubahanunsur karbon menjadi 0,31% dari 0,08% pada lama pengerasan 45 menit dengan media pendingin oli SAE 40dan 0,35% dari 0,08% dengan media pendingin air . Adapun kekerasan menjadi 225 BHN dari 180 BHNpada lama pengerasan 45 menit dengan media pendingin oli SAE 40 dan 279 BHN dari 180 BHN denganmedia pendingin air.
ANALISIS PENGARUH FRAKSI VOLUME METAL MATRIX COMPOSITE AL 6063 + MgO DENGAN SISTEM INJECTION MOULDING TERHADAP SIFAT KETAHANAN AUS Jumiadi Jumiadi
TRANSMISI Vol 4, No 1 (2008): Edisi Pebruari 2008
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jtmt.v4i1.4478

Abstract

Pembuatan komposit matrik logam paduan Al-MgO telah banyak dilakukan oleh para peneliti melaluiteknik leburan logam (casting). Alasan penelitian bidang Metal Matrix Composite dengan sisteminjection moulding adalah karena memungkinkan tercampurnya penguat secara baik dan meratadisamping juga bentuk kepresisian produk lebih baik. Dalam penelitian ini dilakukan percobaanpembuatan MMCs melalui teknik cetak tekan (injection moulding). Sebagai matrik digunakan logamaluminium jenis Al-Mg-Si tipe 6063 dan sebagai penguat menggunakan serbuk magnesium (MgO).Dalam percobaan pembuatan MMCs dengan sistem injeksi ini bahan matrik yang digunakan padakondisi cair pada temperatur 750oC dan sebagai penguat yang digunakan dalam bentuk serbuk. Fraksivolume yang digunakan adalah 5%, 10% dan 15%. Pengamatan meliputi pengaruh persen fraksivolume terhadap laju keausan dan pengamatan struktur mikro. Hasil percobaan menunjukkan bahwapersen fraksi volume berpengaruh terhadap perolehan jumlah partikel MgO yang terdispersi danberpengaruh terhadap besaran laju keausan.
ANALISA VARIASI KUAT ARUS LISTRIK LAS SMAW PADA DAERAH LASAN BAJA KARBON MENENGAH 0.381 %C TERHADAP KEKERASAN DAN KETANGGUHAN Jumiadi Jumiadi; Djoko Andrijono
TRANSMISI Vol 9, No 1 (2013): Edisi Pebruari 2013
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jtmt.v9i1.4587

Abstract

Las SMAW ( Shielded Metal Arc Welding ) merupakan proses pengelasan busur listrik elektroda terumpan yang berfungsi untuk menyambung dua buah logam, dimana salah satu jenis logam yang dilas adalah baja karbon menengah 0.381 % C. Hasil dari proses pengelasan logam tersebut disebut dengan daerah lasan yang terdiri dari : logam induk, daerah pengaruh panas, dan logam lasan. Parameter penelitian meliputi variasi kuat arus listrik ( I ) 60, 120, 180 Amper, elektroda yang dipergunakan AWS E 6010 dengan panjang elektroda 35 mm dan diameter kawat elektroda 3,2 mm kawat elektroda termasuk baja karbon menengah yang mempunyai komposisi karbon 0.326 % C, mekanisme pendinginan daerah lasan menggunakan media udara, serta jenis sambungan tumpul dengan bentuk kampuh V tunggal.Hasil penelitian menunjukkan bahwa, semakin tinggi variasi kuat arus listrik ( I ), maka sifat kekerasan daerah pengaruh panas dan logam lasan semakin meningkat yaitu dari 90,7 HRB hingga 97,8 HRB kecuali logam induk tidak terjadi perubahan sifat kekerasan yaitu 84,7 HRB, sedangkan untuk sifat ketangguhan pada daerah lasan dengan variasi kuat arus listrik ( I ) didapatkan sifat ketangguhan semakin menurun yaitu 0,68 joule/mm.2 hingga 0,33 joule/mm.2.
ANALISA PENGARUH PEMBUKAAN THROTTLE TERHADAP PERFORMA ENGINE DIESEL COMMONRAIL DENGAN MENGGUNAKAN TURBO DAN TANPA MENGGUNAKAN TURBO PADA KENDARAAN DINAS TNI AD ¾ TON Tulus Tulus; Jumiadi Jumiadi; Kusnadi Kusnadi
TRANSMISI Vol 13, No 1 (2017): Edisi Pebruari 2017
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (832.944 KB) | DOI: 10.26905/jtmt.v13i1.2003

Abstract

Motor bakar adalah salah satu jenis mesin konversi energi yang mengubah energi termal menjadi energi mekanik atau mengubah tenaga kimia bahan bakar menjadi tenaga mekanis. Turbo charge pada motor diesel merupakan salah satu komponen yang memberikan pengaruh yang cukup besar pada performa motor diesel. Salah satu faktor yang mempengaruhi performa motor bakar yaitu bukaan katup gas. Fungsi dari katub gas (throttle valve) sebagai pengatur jumlah campuran udara dan bahan bakar yang akan masuk ke silinder. Semakin besar bukaan throttle maka semakin banyak campuran udara yang akan disuplai ke silinder motor bakar, sehingga menyebabkan perubahan daya dan torsi yang dihasilkan. Adapun dari hasil pengujian motor diesel dengan menggunakan turbo dan tanpa turbo menunjukkan bahwa torsi yang dihasilkan mesin tanpa turbo dan dengan turbo semakin meningkat seiring perubahan putaran dan percepatan dengan hasil maksimal terjadi pada putaran 1479 rpm. Daya yang dihasilkan juga semakin meningkat seiring perubahan putaran jadi semakin tinggi putaran semakin besar juga daya yang dihasilkan. Dalam penggunaan bahan bakar cenderung lebih hemat mesin dengan turbo dibandingkan tanpa turbo. Efisiensi yang terjadi juga meningkat seiring meningkatnya putaran dan percepatan yang digunakan.
KARAKTERISTIK BAHAN INNER RACE PADA CONSTANT VELOCITY JOINT TANK SCORPION 90 MM A. Riadi Siregar; Jumiadi Jumiadi; Ardiyanto Ardiyanto
TRANSMISI Vol 10, No 2 (2014): Edisi September 2014
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jtmt.v10i2.4616

Abstract

Penelitian tentang bahan untuk constant velocity joint yang digunakan dalam kendaraan tempur Tank Scorpion 90 mm memerlukan ketahanan maupun kekuatan yang tinggi terutama terhadap kekerasan, dan ketahanan ausnya, dikarenakan kondisi kerja mengalami pada putaran kejut yang tinggi dan fluktuatif pada saat kendaraan berjalan di medan datar dan berbelok. Penelitian ini dimaksud mengindetifikasi karakteristik bahan padaconstant velocity joint kendaraan tempur Tank Scorpion 90 mm khususnya pada bagian inner race yang berhubungan dengan komposisi kimia, struktur mikro, kekerasan, ketahanan aus dan tegangan bahannya.Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa bahan yang dipakai pada bahan inner race adalah baja konstruksi mesin S50C (AISI 1050) dengan persentase komposisi kimia yang paling tinggi adalah kadar karbon sebesar 0,53% C, dan struktur mikro menunjukkan adanya fasa ferrite, pearlite dan bainite fheatery dengan matrix martensite, Angka kekerasan maksimum sebesar 44 HRC terletak pada bagian permukaan atas inner race dan laju keausannya diperoleh sebesar 2,3 x 10-5 gram/m serta tegangan bahannya sebesar 65 kgf/mm2.
ANALISIS SEM DAN XRD KOMPOSIT LOGAM (Al- SiC) HASIL PROSES METALURGI SERBUK Agus Pramono; Jumiadi Jumiadi
TRANSMISI Vol 9, No 2 (2013): Edisi September 2013
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jtmt.v9i2.4600

Abstract

Komposit matrik logam Al/SiC merupakan bahan paduan dari jenis material yang berbeda, dalam hal inialuminium (logam) sebagai matrik dan partikel SiC (keramik) sebagai penguat dalam pembuatannya denganteknik metalurgi serbuk. Pada penelitian ini, komposit Al/SiC dengan variasi temperatur sinter pada 450oC,500oC dan 550oC, tekanan (kompaksi) 1900 psi dengan waktu tahan 60 menit, pengamatan menggunakanmikrostruktur SEM dan XRD. Hasil pengamatan struktur mikro SEM dengan penyebaran partikel SiC yangtidak homogen, sedangkan menggunakan XRD menunjukan bahwa fase dominan yang terbentuk adalah Aldan SiC, properties terbaik dicapai pada temperatur sintering 500oC, variable terbaik dari karakterisasiKomposit ini diaplikasikan untuk komponen yang berhubungan dengan beban gesek seperti Dick brake Rem.
ANALISIS KOMPOSISI KIMIA DAN STRUKTUR MIKRO PADA DAERAH LASAN BAJA KARBONMENENGAH 0.381%C DENGAN VARIASI KUAT ARUS LISTRIK LAS SMAW Djoko Andrijono; Jumiadi Jumiadi
TRANSMISI Vol 8, No 2 (2012): Edisi September 2012
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jtmt.v8i2.4567

Abstract

Las SMAW (Shielded Metal Arc Welding) merupakan proses pengelasan busur listrik elektroda terumpanyang berfungsi untuk menyambung dua buah logam, dimana salah satu jenis logam yang dilas adalah bajakarbon menengah 0.381% C. Hasil dari proses pengelasan logam tersebut disebut dengan daerah lasan yangterdiri dari : logam induk, daerah pengaruh panas, dan logam lasan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengujiperubahan dan struktur mikro daerah lasan. Parameter penelitian meliputi variasi kuat arus listrik (I) 60,120, 180 ampere, elektroda yang dipergunakan AWS E 6010 dengan panjang elektroda 35 mm dan diameterkawat elektroda 3,2 mm kawat elektroda termasuk baja karbon menengah yang mempunyai komposisikarbon 0.326% C, serta jenis sambungan tumpul dengan bentuk kampuh V tunggal. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa, dengan perubahan variasi kuat arus listrik, maka terjadi pula perubahan struktur mikroyaitu perubahan besar butir dan perubahan persen fasa pada daerah lasan dan daerah HAZ, serta perubahankomposisi kimia.
Perencanaan Sistem Azimuth Lengan RCWS (Remote Control Weapon System) pada Robot Tempur Kota Aris Munandar; Jumiadi Jumiadi; Gunarko Gunarko
TRANSMISI Vol 16, No 1 (2020): March 2020
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jtmt.v16i1.4498

Abstract

Robot tempur kotamerupakan salah satu alat yang akan dirancang oleh mahasiswa dari Poltekad Kodiklat TNI AD untuk membantu pertempuran di medan perkotaan dengan kontrol jarak jauh serta pergerakan khusus dari roda mecanum wheel. efektifitas waktu dan fleksibilitas gerakan dalam menentukan target atau musuh pada setiap sudut dengan cepat adalah salah satu syarat penting dalam pertempuran perkotaan untuk mengurangi kerugian personil maupun materil. Perencanaan system azimuth RCWS adalah satu cara untuk memenuhi aspek penting pada pertempuran perkotaan tersebut. Kelebihan dari sistem azimuth lengan RCWS ini adalah pada desain sistem azimuth, sistem azimuth ini menggunakan prinsip seperti motor stater pada mobil yaitu menggunakan slipring brush bertujuan agar pada saat lengan berputar kabel atau sistem kelistrikan pada robot tidak terlilit pada poros azimuth dan aliran listrik dari baterai akan mengalir melalui slipring brush. Kelebihan lain dari sistem azimuth ini adalah gerakan yang lebih smooth dan kecepatan berputar 3600 dengan waktu kurang dari 8 detik.Dalam perencanaan system Azimuth diperoleh hasil dengan beban maksimal 16,594 kg, dengan kecepatan putar azimuth 0,117 m/s, diameter roda gigi pinion 27mm, diameter roda gigi besar 303 mm dan gaya tangensial pada gigi pinion 61,35 kg sedangkan gigi besar 5,467 kg. Pada poros tegangan geser yang terjadi sebesar 0,379 kg tegangan geser ijin sebesar 4,33 kg. Pada pasak tegangan geser 0,478 kg tegangan geser ijin sebesar 4,3 kg. denganmenggunakan bantalan no 6006 dan pelumasan menggunakan pelumasan gemuk.