Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan Kusuma Husada

METODE REDUKSI TAHU BERFORMALIN MENGGUNAKAN VARIASI KONSENTRASI AIR GARAM YANG DITAMBAHKAN DENGAN EKSTRAK BAWANG PUTIH (ALLIUM SATIVUM L.) Tri Harningsih; Indah Tri Susilowati
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 6 No. 2, Juli 2015
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.412 KB)

Abstract

ABSTRAKTahu merupakan makanan dengan kadar air mencapai 85% sehingga tahu tidak dapat bertahan lama.Beberapa produsen tahu diketahui menggunakan formalin sebagai bahan pengawet tahu. Salah satu carauntuk menurunkan kadar formalin adalah menggunakan air garam dan ekstrak bawang putih (Alliumsativum L.). Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi air garam terhadap aktivitasekstrak bawang putih (Allium sativum L.) sebagai pereduksi tahu berformalin. Metode penelitian adalahmetode eksperimental dengan pendekatan pre post test without control. Pemeriksaan kadar formalinmenggunakan metode spektrofotometri UV-Vis (Spectronic 200). Uji hipotesis menggunakan uji regresilinier sederhana. Penelitian menggunakan enam sampel tahu berformalin dengan penambahan ekstrakbawang putih (Allium sativum L.) 20% dan air garam dalam berbagai variasi konsentrasi yaitu 0%,2%, 4%, 6%, 8% dan 10%. Penurunan kadar formalin tertinggi diperoleh pada konsentrasi 10% yaitu405,0441 ppm dan penurunan kadar formalin terendah diperoleh pada konsentrasi 0% yaitu 312,2371ppm. Kesimpulan terdapat hubungan yang sangat signifi kan (r = 0,997, sig= 0,000) antara variasikonsentrasi air garam terhadap aktivitas ekstrak bawang putih (Allium sativum L.) sebagai pereduksitahu berformalin.Kata kunci : tahu, formalin, ekstrak bawang putih, air garam ABSTRACTTofu is a food with a moisture content reaches 85% so that it tofu as perishable food. Some manufacturerstofu to be using formaldehyde as a preservative. One way to reduce levels of formaldehyde is to use saltwater and extract of garlic (Allium sativum L.). The aim of research to determine the effect of variationsin the concentration of salt water on the activity of the extract of garlic (Allium sativum L.) as a reducingformalin of tofu. The research method is experimental method with pre post test approach withoutcontrol. The level of formaldehyde using UV-Vis spectrophotometry (Spectronic 200). The hypothesistesting using simple linear regression test. The study used six samples tofu of formalin with addition ofgarlic extract (Allium sativum L.) 20% and salt water in various concentrations as 0%, 2%, 4%, 6%,8% and 10%. 10% The salt concentration 10% decreased the highest levels of formaldehyde is 405.0441ppm whereas the control without the addition of salt decreased the lowest levels of formaldehyde is is312.2371 ppm. There is a very signifi cant correlation (r = 0.997, sig = 0.000) between the variation ofthe concentration of salt water on the activity of the extract of garlic (Allium sativum L.) as a reducingformalin of tofu.Keywords: tofu, formalin, extracts of garlic, salt water
PENAMBAHAN BAWANG PUTIH (ALLIUM SATIVUM) TERHADAP KUALITAS VIRGIN COCONUT OIL (VCO) SEBAGAI MINYAK GORENG Indah Tri Susilowati; Tri Harningsih
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 6 No. 2, Juli 2015
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.61 KB)

Abstract

ABSTRAKProses ketengikan yang mengakibatkan merosotnya kualitas minyak goreng kelapa terjadi pada minyakselama penyimpanan dan pemanasan. Proses yang merugikan ini dapat dihambat dengan penambahanantioksidan. Dalam penelitian ini digunakan antioksidan bawang putih (Allium sativum) yangmengandung fl avonoid untuk mencegah proses ketengikan pada VCO yang diolah dengan metodepemanasan. Tujuan penelitian untuk mengetahui penambahan bawang putih(Allium sativum) akanmeningkatkan kualitas Virgin Coconut Oil (VCO) yang dibuat pada metode pemanasan bertahap sebagaiminyak goring serta perbandingan kualitasnnya dengan VCO tanpa penambahan bawang putih (Alliumsativum). Parameter kualitas yang diuji meliputi kadar air; bobot jenis VCO sebelum penyimpanan danpemanasan; kadar asam lemak bebas, dan bilangan peroksida setelah pemanasan 160oC selama 10 menitpada hari ke 0, 5, dan 10. Hasil penelitian menunjukkan VCO dengan penambahan bawang putih 10%memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan VCO tanpa penambahan bawang putih, danmemenuhi standar APCC (Asian and Pacifi c Coconut Community).Kata kunci : bawang putih, kualitas, VCO, minyak goreng ABSTRACTRancidity process which resulted in the decline of the quality of cooking oil in the oil palm occurs duringstorage and heating. This harmful process can be inhibited by the addition of antioxidants. This studyused an antioxidant garlic (Allium sativum) which contains fl avonoids to prevent rancidity process onVCO is processed by the method of heating. The aim of research to determine the addition of garlic(Allium sativum) will increase the quality of Virgin Coconut Oil (VCO) which is made on the method ofgradual warming as cooking oil as well as comparison quality of VCO without the addition of garlic(Allium sativum). Quality parameters tested include water content; VCO specifi c gravity before storageand heating; levels of free fatty acids and peroxide value after heating 160oC for 10 minutes on days 0,5, and 10. The results showed VCO with the addition of garlic 10% have a better quality than the VCOwithout the addition of garlic and according to the standards of APCC (Asian and Pacifi c CoconutCommunity).Keywords: garlic, quality, VCO, cooking oil