Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Hubungan antara Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Mahasiswa Prodi Sejarah Semester 3 IKIP PGRI Pontianak TA 2014/2015 Sahid Hidayat; Siswandi Siswandi; Saiful Bahri
Edukasi: Jurnal Pendidikan Vol 13, No 1 (2015): Edukasi: Jurnal Pendidikan
Publisher : LPPM IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/edukasi.v13i1.21

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar  mahasiswa prodi sejarah semester 3 IKIP PGRI Pontianak TA 2014/2015. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif, dengan bentuk penelitian studi hubungan,  jenis Ex-post facto. jumlah populasi 146 orang dan sampel 40 orang mahasiswa semester 3. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik komunikasi tidak langsung dan teknik studi dokumenter. Alat penelitian yang digunakan berupa angket dan data IPK semester 2 dari mahasiswa yang diteliti. Sedangkan teknik pengolahan data dipergunakan rumus persentase, mean dan rumus r product moment. Hasil penelitian ini menunjukkan dalam perhitungan data yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan sebesar 0,865. Sehingga dapat ditarik kesimpulan terdapat hubungan yang positif antara motivasi belajar dengan hasil belajar mahasiswa prodi sejarah semester 3 IKIP PGRI Pontianak, sebesar 0,865 kategori “tinggi”.
Tingkat Kompetensi Pegagogik Guru Sejarah SMA/MA dalam Memanfaatkan Pembelajaran Berbasis Komputer di Kota Pontianak Saiful Bahri; Emi Tipuk Lestari
Edukasi: Jurnal Pendidikan Vol 12, No 2 (2014): Edukasi: Jurnal Pendidikan
Publisher : LPPM IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/edukasi.v12i2.159

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kompetensi pedagogik guru sejarah SMA / MA dalam menggunakan pembelajaran berbasis komputer. sebelum pengukuran kompetensi guru mengembangkan standar tes. Proses pengembangan tes dilakukan dalam dua tahap melalui ahli judgment oleh para ahli dan pengujian empiris. Uji validitas konstruk dihitung dengan analisis faktor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas siswa di MAN 1 Pontianak 74,125% dan 85,6%  MAN 2 Pontianak telah memiliki persepsi yang baik dari teori kurikulum pembelajaran, sedangkan sisanya adalah 66% dan 76,4% memiliki persepsi yang baik juga untuk Sarana dan prasarana yang digunakan selama proses pembelajaran. Sebanyak 67.1% dan 76,1% memiliki persepsi yang baik dari proses pembelajaran yang terjadi selama belajar teori. Selain itu sebanyak 67,9% dan 82,25% memiliki persepsi yang baik dari evaluasi yang dilakukan dalam sejarah pembelajaran. Terakhir sebanyak 67.1% dan 76,1% memiliki persepsi yang baik juga untuk Pendidik yang mengajar pelajaran sejarah. Hasil perhitungan menyimpulkan bahwa tes yang dikembangkan dapat digunakan untuk mengukur kemampuan pedagogis guru sejarah. Hasil pengukuran yang diperoleh guru sejarah SMA/MA Pontianak dalam kategori baik, dan kebutuhan untuk meningkatkan pengetahuan guru di lapangan.
Hubungan Metode Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review (PQ4R) dengan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu (Sejarah) pada Siswa Kelas VII Sekolah Madrasah Tswanawiyah Swasta Al-Iklas Kuala Mandor B Pontianak Emi Tipuk Lestari; Saiful Bahri
Edukasi: Jurnal Pendidikan Vol 12, No 1 (2014): Edukasi: Jurnal Pendidikan
Publisher : LPPM IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/edukasi.v12i1.189

Abstract

Penelitian ini menggunakan dua variabel, adapun variabel bebas dalampenelitian ini adalah metode preview, question, read, reflect, recite, review (PQ4R). Sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,dan bentuk penelitiannya adalah studi hubungan (Interrelationship Studies) yaitu melakukanpenelitian dengan melihat hubungan yang signifikan antar metode preview, question, read, reflect, recite, review (PQ4R) dengan hasil belajar siswa mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu (Sejarah) pada siswa kelas VII MTs Swasta Al- Iklas Kuala Mandor B Pontianak. Berdasarkan hasil penelitian, maka ditarik kesimpulan secara umum bahwa hubungan antar metode preview, question, read, reflect, recite, review (PQ4R) dengan hasil belajar siswa mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu (Sejarah) pada siswa kelas VII MTs Swasta Al- Iklas Kuala Mandor B Pontianak tergolong “Sedang” dengan nilai korelasi 0,549. Secara rinci kesimpulannya adalah: 1) Pelaksanaan metode preview, question, read, reflect, recite, review (PQ4R) pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu (Sejarah) siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Beduai Kabupaten Sanggau tergolong “Sangat Baik” dengan pencapaian persentase 81,86% ; 2) Hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu (Sejarah) pada siswa kelas VII MTs Swasta Al- Iklas Kuala Mandor B Pontianak tergolong “Cukup” dengan pencapaian 66,36; 3) terdapat hubungan antar metode preview, question, read, reflect, recite, review (PQ4R) dengan hasil belajar siswa mata pelajaran IlmuPengetahuan Sosial Terpadu (Sejarah) pada siswa kelas VII MTs Swasta Al- Iklas Kuala Mandor B Pontianak, dengan pencapaian korelasi 0,549.Berdasarkan hasil penelitian disarankan; 1) Untuk meningkatkan penggunaanmetode preview, question, read, reflect, recite, review (PQ4R) pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu (Sejarah) perlu menggunakan media pembelajaran untuk memperjelas materi. 2) Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, guru hendaknya lebih memantau siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan metode preview, question, read, reflect, recite, review (PQ4R) dan memberi penugasan dan remidial. 3) Untuk mendapatkan hasil belajar siswa yang maksimal diperlukan metode yang tepat sesuai dengan materi pembelajaran.
Development of Social Studies Learning Outcomes with Tajhin Peddhis-Based Etnopedagogy Approach Emi Tipuk Lestari; Saiful Bahri
AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Vol 13, No 3 (2021): AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan
Publisher : STAI Hubbulwathan Duri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.146 KB) | DOI: 10.35445/alishlah.v13i3.977

Abstract

 The purpose of this study was to describe social studies learning outcomes with an Ethno pedagogy approach based on the tajhin pheddis tradition. The research method is classroom action research with the Spiral Model from Kemmis and Taggart. In general, four stages are usually passed, namely: Planning, Acting, Observing, and Reflecting. The subjects or informants are social studies teachers and Class VII students at Madrasah Tsanawiyah. This study's techniques and data collection tools were observation and interview techniques. Student learning outcomes have increased between cycle 1 and cycle 2. The increase in learning outcomes can be seen from the average cycle 1 of 62, 5. The average value in cycle II has increased by 79, 5, while the average presentation of completeness in the cycle This II increased to 80% of students who completed above the KKM score. Based on the average value and the percentage of classical learning completeness, it can be concluded that social studies learning with an ethnopedagogic approach based on the tajhin pheddis tradition can improve student learning outcomes in social studies subjects. Learning with an ethnopedagogic approach through the tajhin tradition pheddis can be an approach in social studies learning that is meaningful learning. It is shown that the study results indicate an increase in student learning outcomes at MTs AL-Ikhlas Kuala Mandor B.
PENERAPAN TEKNIK BERTANYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN SEJARAH KELAS VIII DI MADRASAH TSANAWIYAH DARUL KHAIRAT PONTIANAK Saiful Bahri, Emi Tipuk Lestari
Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial Vol 2, No 1 (2015): Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/sosial.v2i1.54

Abstract

Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keadaan pembelajaran Sejarah  yang dilakukan selama ini masih sangat konvensional dengan corak pembelajaran; yaitu: (1) pembelajaran masih bersifat teacher centered, kurang melibatkan siswa, (2) terbatasnya pengetahuan guru sejarah dalam   mengembangkan pendekatan dan model pembelajaran yang  berpusat pada siswa, (3) masih  kentalnya  budaya diam dalam proses pembelajaran  sejarah, (4) materi pembelajaran masih belum mampu dikaitkan dengan  realita kehidupan nyata sehingga pembelajaran masih bersifat hafalan, sehingga kurang mengembangkan keterampilan dan kemampuan berfikir siswa, (5) selama ini siswa merasa bosan dan jenuh dalam pembelajaran sejarah, (6)peserta didik lebih  diperlakukan  sebagai subjek pembelajaran  dari pada pelaku pembelajaran sehingga pembelajaran sejarah dirasakan kurang menantang dan membunuh kreativitas siswa.Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas, dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan kinerja guru. Penelitian ini hasilnya; (1) Penerapan  Teknik bertanya ini  proses dan hasil pembelajaran menjadi berubah, kondisi awal  pembelajaran di Madrasah Tsanawiyah Darul Khairat selama ini masih menggunakan Teacher centered  siswa hanya sebagai subjek pembelajaran saja. Sehingga dalam pembelajaran guru masih menggunakan metode yang konvensional. Hasil belajar sejarahpun  semakin menurun dan minat siswa untuk belajar sejarah rendah. (2) teknik bertanya yang dilakukan guru  mitra, yaitu dalam penerapan  jenis pertanyaan  dibuat melalui perencanaan yang baik, sehingga jumlah dan jenis pertanyaan yang diajukan oleh guru mitra, dari jenis pertanyaan  tingkat rendah dan tingkat tinggi  dengan seimbang  dan dilakukan secara terus-menerus, (3) guru mitra sudah dapat melaksanakan pembelajaran dengan teknik bertanya dengan baik, (4) mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hal ini dapat diketahui dengan semakin menigkatnya nilai rata-rata siswa setelah menggunakan teknik bertanya. Dengan demikian teknik bertanya dapat dijadikan sebagai sebuah alternatif dalam pebelajaran sejarah  untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik baik dalam proses maupun dalam bentuk hasil akhir pembelajaran. Kata Kunci : Teknik Bertanya, Pelajaran Sejarah, Hasil Belajar.
Implementation of human-machine friendship learning in the new-normal era Saiful Bahri; Emi Tipuk Lestari
Journal of Education and Learning (EduLearn) Vol 15, No 2: May 2021
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.576 KB) | DOI: 10.11591/edulearn.v15i2.18404

Abstract

The 2019 coronavirus disease (COVID-19) pandemic outbreak has changed the conventional learning system to an online learning system. Online learning system is an alternative that can solve this problem with the principles of human-machine friendship learning (HMFL). This research was conducted to obtain an overview of the implementation of human-machine Friendship learning at IKIP PGRI Pontianak, Indonesia. Lecturers and students become research subjects, especially those in the History Education Study Program of the IKIP PGRI Pontianak. The research employed a qualitative approach with the type of phenomenological research. Data collection in this research was carried out by survey, interview and documentation. The results showed: (1) Implementation of HMFL of History Education Study Program of FIPPS IKIP PGRI Pontianak as a solution for implementing learning; (2) Effectiveness of Human-Machine Friendship Learning which is carried out in an effort to break the chain of the spread of COVID-19 using the application as a whole, students are satisfied with flexible learning; (3) The challenges of implementing HMFL include the weak supervision and control of students, the problem of weak internet signals, especially in rural areas, and the relatively high cost of internet quota.
Gawai Dayak sebagai Sumber Sejarah Lokal Tradisi Masyarakat Indonesia Sebelum Mengenal Tulisan Saiful Bahri
SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol 12, No 2 (2015): SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2734.033 KB) | DOI: 10.21831/socia.v12i2.12236

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui internalisasi tradisi Gawai Dayak sebagai sumber sejarah lokal pada materi tradisi masyarakat Indonesia sebelum mengenal tulisan, di kelas X SMAN 1 Kuala Mandor B, meliputi: (1) penyampaian materi oleh guru,(2)strategi pembelajaran yang digunakan guru, (3)pemahaman siswa terhadap materi. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus. Subjek penelitian 1 guru sejarah dan 9 siswa kelas X. Pengumpulan data dengan observasi langsung, komunikasi langsung, dan dokumentasi. Analisis menggunakan teknik kualitatif model analisis interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian: (1) penyampaian materi telah dilakukan guru yaitu menyisipkan tradisi Gawai Dayak sebagai sumber sejarah lokal dengan menjelaskan fakta-fakta sejarah mengenai tradisi Gawai Dayak. (2) strategi yang digunakan cenderung mengarah kepada strategi pembelajaran kontekstual yang berhasil meningkatkan minat belajar siswa. (3) pemahaman siswa terlihat dari keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran seperti tanya jawab, memecahkan masalah yang diberikan guru, menjelaskan dan menganalisis dengan baik, serta berdiskusi dalam kelompok.Kata kunci: tradisi gawai dayak,sumber belajar sejarah
Value Historis Situs Kelenteng Pantulak Sebagai Sumber Belajar IPS Berbasis Pendidikan Multikulture Kelas VII di SMPN 3 Sungai Ambawang Emi Tipuk Lestari; Saiful Bahri; Yulita Dewi Purmintasari
SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol 16, No 2 (2019): SOCIA: Jurnal Ilmu-ilmu Sosial
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/socia.v16i2.28945

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Value Historis situs Klenteng Pantulak tersebut, dan mengetahui pemanfaatan situs Klenteng Pantulak  sebagai sumber belajar  dalam pembelajaran IPS berbasis Pendidikan Multikulture  di SMPN 3 Sungai Ambawang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah mix method. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kelenteng Pantulak merupakan bentuk akulturasi suku Dayak, Melayu, Madura dan Cina menghasilkan keanekaragaman budaya dan perdamaian antar suku terjalin dengan baik hingga saat ini. Dalam pembelajaran IPS berbasis multikultur Klenteng Pantulak menjadikan sebuah sumber pembalajaran yang tepat dengan materi maupun kondisi siswa di SMP N 3 Ambawang yang multietnis.
IMPLEMENTASI NILAI PEDULI SOSIAL MELALUI TRADISI TER-ATER MASYARAKAT SUKU MADURA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DI MTS AL IKLAS KUALA MANDOR B Saiful Bahri; Emi Tipuk Lestari
Refleksi Edukatika : Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol 10, No 2 (2020): Refleksi Edukatika : Jurnal Ilmiah Kependidikan (Juni 2020)
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/re.v10i2.4514

Abstract

The purpose of this article is to analyze a) the tradition of the terrestrial Madurese community, b) the planning of the development of the value of social care through the terrestrial tradition in learning social studies. 3) Implementation of the development of the value of social care through the tradition of tererer in learning social science.This type of research is a Mixed Method with exploratory type (form) in the form of ethnographic research and classroom action research. Retrieval of data using observations, interviews, and documentation. The validity of the data is done by confirming the results of observations, interviews, documentation. Data credibility testing is done by extending observations, increasing persistence, triangulation of data, member checks, and references. Data analysis uses the interactive model of Miles and Huberman.The results showed that 1) Ter -ater means sharing fortune with relatives, neighbors, teachers and people who are considered worthy of delivery. 2) Planning the development of social care values through the Terterer tradition in social studies learning is carried out with the KD analysis in accordance with the tererier tradition is KD3.2. and KD.3.3. 3) The implementation of the development of the value of social care through this terrestrial tradition is carried out by using two-cycle class action research. Furthermore, the results of the study showed that the first cycle was held four times. In cycle 1 it was found that the teacher had not been able to reach the activities of all students in the class and the learning activities were still very much dominated by the teacher. In the implementation of cycle 2 using the value approach and the learning approach to do this can increase the value of student care through the tererated tradition. The enthusiasm of students can be seen well when assigned to be involved in the activities of tererer in their environment, and students can focus their attention on the material presented
The Madurese Tajhin Pheddis Tradition In Developing Social Integration In Kuala Mandor Kubu Raya Emi Tipuk Lestari; Saiful Bahri
Jurnal Ilmu Sosial Mamangan Vol 11, No 1 (2022): Jurnal Ilmu Sosial Mamangan Accredited 3 (SK Dirjen Ristek Dikti No. 158/E/KPT/
Publisher : LPPM Universitas PGRI Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22202/mamangan.v11i1.5084

Abstract

The purpose of this article is to find out about a) the Tajhin Pheddis Tradition of the Madurese Community in Kuala Mandor B Kubu Raya. b) The Tajhin Pheddis tradition is a means of realizing Social Integration in West Kalimantan. The type of this research is a qualitative approach with ethnographic methods. Primary data were obtained from interviews with the traditional leaders of Madura. While secondary data in the form of literature on the tradition of tajhin pedhis. Researchers also conducted participatory observations and interviews with informants. Henceforth, all data were analyzed using interactive analysis techniques. The results of this study are tajhin peddhis which is carried out by ethnic Madurese, especially the people in Cahaya Baru Kuala Mandor B, which is a Selamatan which is held in the month of Muharrom. Tajhin peddhis in the form of rice porridge topped with a mixture of cassava, sliced omelet, nuts and chilies. Tajhin peddhis as a form of gratitude to Allah for His gift. This tradition is a vehicle for the formation of social integration in the form of normative integration, namely a social bond that occurs because of an agreement on values and norms.