Muhammad Shaleh Assingkily
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

IMPLEMENTASI METODE IQRO’ DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR’AN Tsaqifa Taqiyya Ulfah; Muhammad Shaleh Assingkily; Izzatin Kamala
TA'DIBUNA: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 2, No 2 (2019): Educational Issues
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jpai.2.2.44-54

Abstract

The purpose of this research is to describe implement the Iqro’ method which learning to read the Qur’an at TKA-TPA “AMM” Kotagede Yogyakarta, to explain the systematic, and advantage the Iqro’ method. The research uses the type of qualitative research by describing the data that has been collected as research and field research as a place of research. The results of this research are the implementation of the Iqro’ method which learning to read the Qur’an at TKA-TPA “AMM” Kotagede Yogyakarta based on the main principles of classical and private. Other principles such as, directly introduce the sound of hijaiyah, for kindergarten age are allowed to read, CBSA system and teaching have a purpose. Systematic Iqro’ method which learning to read the Qur'an through stage start from volumes 1-6. Iqro’ method is arranged from concrete to abstract, start from easy to difficult, and start from simple to complex. The Iqro’ method has an advantage, that has been applied throughout Indonesia and some ASEAN countries, flexible, the books are easy to obtain and affordable, use the CBSA system, can finish Iqro’ with a short time, practical, systematic, and varied.Keywords: Iqro’ method, Learning to Read the Qur'an
Living Qur’an dan Hadis di MI Nurul Ummah (Rutinitas, Ritual Ibadah dan Pembinaan Akhlak) Muhammad Shaleh Assingkily; Mahmud Arif; Marhumah Marhumah; Khamim Zarkasih Putro
AR-RIAYAH : Jurnal Pendidikan Dasar Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29240/jpd.v4i1.1402

Abstract

This article examines the living Qur’an and hadith through programmatic activities in madrasah ibtidaiyah (MI). During this time, the study of living Qur’an and hadith is dominated by the area of social research, both within the scope of certain communities and the wider community. In fact, this study is important to be developed in educational institutions, as an effort to restore the “spirit” of Islamic education and to make the Al-Qur’an hadith “living text” in MI. For this reason, this study analyzes al-Qur’an hadith learning and and programmed activities at MI Nurul Ummah. The main data was obtained through interviews, observations and study of documents focused on routines, rituals, and moral guidance in MI. The focus of these activities, in terms of oral, aural, writing, and attitude aspects. Thus, fulfilling the four aspects of something is referred to as the effort to live the Qur’an and hadith.
Living Qur'an as a Model of Islamic Basic Education in the Industrial Era 4.0 Muhammad Shaleh Assingkily
Al Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI Vol 6, No 1 (2019): June 2019
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/al.ibtida.snj.v6i1.3876

Abstract

AbstractThe industrial era 4.0 has an impact on all aspects of life, including the aspect of education. This makes the stakeholder of education who initially puts forward cognitive aspects in the purpose of education, turns to strengthen the potentials and characters of children. One of alternatives that arises is contextualizing the Qur'an early on to the child. This article aims to study the learning activities of the tahfidh and tahsin programs applied at MI Nurul Ummah. The formulation of the problem in this research is how the living Qur'an effort at MI Nurul Ummah as a model of Islam basic education in the era of industry 4.0 is implemented. This study used a qualitative approach with two settings of activities, including the application of the tahfidh program and the tahsin al-Qur'an at MI Nurul Ummah. To get the required data relating to the focus of the research, observations, interviews, and documentation were conducted. Furthermore, data analysis is done through data reduction techniques, data presentation, and conclusions. The results of this study indicate that living qur'an efforts have been carried out at MI Nurul Ummah and can be considered as a model of basic education in the era of industry 4.0. This can be seen from the development and strengthening of children's character through concrete efforts in the form of: madrasa routines, supervisory activities, adequate time allocation, qualified educators, and intense communication with parents of students.Keywords: living Qur’an, tahfidh and tahsin, the era of industry 4.0AbstrakEra industri 4.0 berdampak kepada seluruh aspek kehidupan, tidak terkecuali aspek pendidikan. Hal ini menjadikan para pemerhati pendidikan yang semula mengedepankan aspek kognitif dalam tujuan pendidikan, beralih kepada penguatan potensi dan karakter anak. Salah satu alternatif yang muncul yakni dengan mengkontekstualisasikan al-Qur’an sejak dini kepada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji upaya kontekstualisasi al-Qur’an melalui pembelajaran program tahfidh dan tahsin yang diterapkan di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Ummah. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan latar kegiatan yaitu penerapan program tahfidh dan tahsin al-Qur’an di MI Nurul Ummah. Untuk mendapatkan data yang diperlukan berkenaan dengan fokus penelitian maka dilakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Selanjutnya, analisis data dilakukan melalui teknik reduksi data, penyajian data, dan simpulan. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa upaya living qur’an telah dilaksanakan di MI Nurul Ummah dan dipandang recommended sebagai model pendidikan dasar Islam di era industri 4.0, hal ini terlihat dari pengembangan dan penguatan karakter anak melalui upaya konkrit berupa: rutinitas madrasah, kegiatan pengawasan, alokasi waktu yang memadai, tenaga pendidik yang qualified, dan komunikasi intens dengan orangtua siswa.Kata kunci: living Qur’an, tahfidh dan tahsin, era industri 4.0
TRADISI RASULAN: NILAI PENDIDIKAN DARI KEARIFAN LOKAL DESA SELANG WONOSARI GUNUNGKIDUL Frisma Mufti Hafisyah Dewanti; Muhammad Shaleh Assingkily; Izzatin Kamala
MIDA : Jurnal Pendidikan Dasar Islam Vol 3 No 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.626 KB) | DOI: 10.52166/mida.v3i1.1840

Abstract

AbstrakSetiap musim panen tiba, masyarakat Desa Selang Wonosari Gunungkidulmenyambutnya dengan tradisi rasulan. Ungkapan syukur yang membudaya dalamtradisi tersebut, menjadi kearifan lokal daerah dengan kandungan unsur nilainya.Tulisan ini bertujuan mengkaji nilai pendidikan dari kearifan lokal Desa SelangWonosari Gunungkidul. Dalam pembahasan akan diuraikan bagaimanapelaksanaan tradisi rasulan di Desa Selang Kecamatan Wonosari KabupatenGunungkidul, apa saja muatan nilai-nilai pendidikan yang terdapat pada tradisirasulan dan bagaimana nilai-nilai tersebut diberikan. Penelitian menggunakanpendekatan kualitatif dengan latar kegiatan yaitu tradisi rasulan di Desa Selang.Hasil penelitian menunjukkan bahwa di dalam tradisi rasulan terdapat kegiatanbersih dusun, kirab gunungan, slametan dan pentas seni. Adapun nilai-nilaikeislaman dalam tradisi tersebut secara garis besar meliputi nilai pendidikanakidah dan pendidikan akhlak. Nilai pendidikan akidah mencakup (1) memupuk2rasa keyakinan kepada Allah swt. dengan mengucap rasa syukur, (2) mengingatAllah swt. melalui slametan berupa doa, tahlil dan zikir. Sedangkan nilaipendidikan akhlak mencakup (1) nilai keikhlasan, (2) solidaritas, silaturahmi dankeharmonisan antarwarga, (3) saling berbagi melalui sedekah “bumi” danmakanan antarwarga.
PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP RADIKALISME (Studi Penelitian Deskriptif di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta): (Studi Penelitian Deskriptif di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta) Rizky Eka Mahardika; Muhammad Shaleh Assingkily; Izzatin Kamala
Risâlah, Jurnal Pendidikan dan Studi Islam Vol. 6 No. 1, March (2020): Risâlah, Jurnal Pendidikan dan Studi Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/jurnal_risalah.v6i1, March.123

Abstract

Da'wah, Jihad, and Islam are a partial correlation. Da'wah is seen differently by everyone, Similarly, jihad is always synonymous with acts of violence. Jihad is not a taboo in the present because it already existed in the time of Muhammad Saw. Students become resource persons in research. The results of the study revealed that: 1. Da'wah is actually a da'wah that uses ethics of courtesy by ruling out acts of violence. In diversity is primary in preaching, not individuality. 2. Jihad in the teachings of Islam is to sacrifice one's body and soul in fighting for and upholding the teachings of Allah. However, many jihadis are misinterpreted that the act of defending religion with terrorists. 3. The perception that Islam is identical with the violence of views which is not justified in Islam because Islam itself is not a religion of violence but a tolerant religion. The perpetrators of radicalism are themselves individuals or groups not in the name of Islam.
KEARIFAN MENYIKAPI ANAK USIA DASAR DI ERA GENERASI ALPHA (Ditinjau dari Perspektif Fenomenologi) Muhammad Shaleh Assingkily; Khamim Zarkasih Putro; Sangkot Sirait
Attadib: Journal of Elementary Education Vol 3, No 2 (2019): ATTADIB: Journal of Elementary Education
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.615 KB) | DOI: 10.32507/attadib.v3i2.492

Abstract

kearifan merupakan hasil pikir, sikap, dan tindakan seseorang yang belajar filsafat. Transisi masa ke masa idealnya disikapi secara arif, termasuk bagi generasi alpha. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji kearifan menyikapi generasi alpha secara fenomenologis. Adapun rumusan masalah pada penelitian ini yaitu bagaimana kearifan menyikapi generasi alpha secara fenomenologis menurut Edmund Husserl dan bagaimana menanamkan sikap fenomenologis bagi generasi alpha. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kepustakaan. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) generasi alpha dengan segala kecanggihan teknologi di masanya, disikapi secara arif dengan upaya merefleksikan hak anak, memahami anak secara utuh, inklusif, bekerjasama dengan keluarga melalui kesadaran yang terbuka, intensional, dan aktif. (2) menanamkan sikap arif secara fenomenologis bagi generasi alpha dilakukan dengan men-stimulus kesadaran, reduksi dan logika transendental, serta mematrikan kebenaran yang bersifat intersubjektif.
KEARIFAN MENYIKAPI ANAK USIA DASAR DI ERA GENERASI ALPHA (Ditinjau dari Perspektif Fenomenologi) Muhammad Shaleh Assingkily; Khamim Zarkasih Putro; Sangkot Sirait
Attadib: Journal of Elementary Education Vol 3, No 2 (2019): ATTADIB: Journal of Elementary Education
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32507/attadib.v3i2.572

Abstract

Kearifan merupakan hasil pikir, sikap, dan tindakan seseorang yang belajar filsafat. Transisi masa ke masa idealnya disikapi secara arif, termasuk bagi generasi alpha. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji kearifan menyikapi generasi alpha secara fenomenologis. Adapun rumusan masalah pada penelitian ini yaitu bagaimana kearifan menyikapi generasi alpha secara fenomenologis menurut Edmund Husserl dan bagaimana menanamkan sikap fenomenologis bagi generasi alpha. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kepustakaan. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) generasi alpha dengan segala kecanggihan teknologi di masanya, disikapi secara arif dengan upaya merefleksikan hak anak, memahami anak secara utuh, inklusif, bekerjasama dengan keluarga melalui kesadaran yang terbuka, intensional, dan aktif. (2) menanamkan sikap arif secara fenomenologis bagi generasi alpha dilakukan dengan men-stimulus kesadaran, reduksi dan logika transendental, serta mematrikan kebenaran yang bersifat intersubjektif.  
Urgensitas Pendidikan Akhlak Bagi Anak Usia Dasar (Studi Era Darurat Covid 19) Muhammad Shaleh Assingkily; Miswar Miswar
Bunayya: Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Vol 1 No 1 (2020): Bunayya: Vol. 1 No.1 Jan-Maret 2020
Publisher : Prodi PGMI STIT Al-Ittihadiyah Labuhanbatu Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.76 KB)

Abstract

Akhlak itu “mewarnai” lingkungan. Setiap masa, termasuk era “darurat Covid-19”, dibutuhkan upaya penanaman akhlak bagi anak usia dasar sebagai pelanjut estafet “khalifah di bumi”. Tulisan ini mengkaji urgensitas penanaman akhlak bagi anak usia dasar di era darurat Covid 19. Adapun rumusan masalah penelitian difokuskan kepada bagaimana upaya dan urgensitas penanaman akhlak bagi anak usia dasar di era darurat Covid-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penanaman akhlak merupakan hal urgen yang patut diberikan sejak usia dasar kepada anak. Hal ini ditandai dengan upaya pemenuhan tuntutan zaman dengan 4 (empat) aspek yakni (1) pendidikan meng-upgrade kualitas kurikulum, (2) memberikan internalisasi nilai (values), (3) menumbuhkan kesadaran adanya perubahan masa, dan (4) membawa siswa menemukan konsep diri.
PEMETAAN PENELITIAN PADA BIDANG PENDIDIKAN DASAR ISLAM Muhammad Shaleh Assingkily; Salminawati Salminawati
Bunayya: Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Vol 1 No 3 (2020): Bunayya: Vol. 1 No. 3 Juli-September 2020
Publisher : Prodi PGMI STIT Al-Ittihadiyah Labuhanbatu Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.538 KB)

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengkaji penelitian pada bidang pendidikan dasar Islam. Adapun rumusan masalah pada penelitian ini yaitu bagaimana pemetaan penyebaran matakuliah program magister pendidikan guru madrasah ibtidaiyah (PGMI) FITK UIN Sunan Kalijaga T.A 2018/2019 dan bagaimana pemetaan penelitian pada bidang pendidikan dasar Islam berdasarkan penyebaran matakuliah program magister PGMI FITK UIN Sunan Kalijaga T.A 2018/2019. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kepustakaan. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemetaan penyebaran matakuliah program magister PGMI FITK UIN Sunan Kalijaga T.A 2018/2019 terbagi kepada 3; (a) Pendidikan (60%) dengan matakuliah berjumlah 20 SKS (matakuliah wajib) dan 22 (matakuliah pilihan/minimal 2 sks [khusus] semester 1 dan semester 2); (b) Penelitian (35%) dengan matakuliah berjumlah 14 SKS; dan (c) Pengabdian (5%) dengan matakuliah berjumlah 2 SKS. Adapun pemetaan penelitian pada bidang pendidikan dasar Islam berdasarkan kurikulum (penyebaran matakuliah) program magister PGMI FITK UIN Sunan Kalijaga T.A 2018/2019 terbagi kepada 8: (a) Kebijakan Pendidikan Dasar Islam; (b) Metodologi (kajian) Pendidikan Dasar Islam; (c) Evaluasi Pendidikan Dasar Islam; (d) Sumber dan Landasan Pendidikan Dasar Islam; (e) Strategi Pembelajaran; (f) Psikologi Perkembangan; (g) Materi Ajar Pendidikan Dasar Islam; dan (h) Field Study.
TRADISI RASULAN: NILAI PENDIDIKAN DARI KEARIFAN LOKAL DESA SELANG WONOSARI GUNUNGKIDUL Frisma Mufti Hafisyah Dewanti; Muhammad Shaleh Assingkily; Izzatin Kamala
MIDA : Jurnal Pendidikan Dasar Islam Vol 3 No 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52166/mida.v3i1.1840

Abstract

AbstrakSetiap musim panen tiba, masyarakat Desa Selang Wonosari Gunungkidulmenyambutnya dengan tradisi rasulan. Ungkapan syukur yang membudaya dalamtradisi tersebut, menjadi kearifan lokal daerah dengan kandungan unsur nilainya.Tulisan ini bertujuan mengkaji nilai pendidikan dari kearifan lokal Desa SelangWonosari Gunungkidul. Dalam pembahasan akan diuraikan bagaimanapelaksanaan tradisi rasulan di Desa Selang Kecamatan Wonosari KabupatenGunungkidul, apa saja muatan nilai-nilai pendidikan yang terdapat pada tradisirasulan dan bagaimana nilai-nilai tersebut diberikan. Penelitian menggunakanpendekatan kualitatif dengan latar kegiatan yaitu tradisi rasulan di Desa Selang.Hasil penelitian menunjukkan bahwa di dalam tradisi rasulan terdapat kegiatanbersih dusun, kirab gunungan, slametan dan pentas seni. Adapun nilai-nilaikeislaman dalam tradisi tersebut secara garis besar meliputi nilai pendidikanakidah dan pendidikan akhlak. Nilai pendidikan akidah mencakup (1) memupuk2rasa keyakinan kepada Allah swt. dengan mengucap rasa syukur, (2) mengingatAllah swt. melalui slametan berupa doa, tahlil dan zikir. Sedangkan nilaipendidikan akhlak mencakup (1) nilai keikhlasan, (2) solidaritas, silaturahmi dankeharmonisan antarwarga, (3) saling berbagi melalui sedekah “bumi” danmakanan antarwarga.