Heni Rizqiati
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Karakteristik Susu Kerbau Sungai dan Rawa di Sumatera Utara Evy Damayanthi; . Yopi; Hasanatun Hasinah; Triana Setyawardani; Heni Rizqiati; Salwa Putra
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 19 No. 2 (2014): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.226 KB)

Abstract

The objective of this research was to investigate the characteristics and differences in quality milk of Water andSwamp buffalo milk in North Sumatera. This research was conducted used complete random design used 30buffalo from three breeding farm in North Sumatera. Buffalo milk were collecting from lactating buffaloes on threetraditional farms located at Patumbak, Lubuk Pakam, and Siborong-borong with extensive farming system. Theresult of this research shown milk production per day for Swamp buffalo is 1 1.5 l and Water buffalo is 6 8 l withquality of Swamp and Water buffalo sequentially are for protein 5.14 ± 0.37% and 4.68 ± 0.41%, fat content 7.52 ±0.98% and 4.13 ± 0.73%, non-fat dry matter (NFDM) 10.61 ± 0.78% and 11.5 ± 0.86%, moisture 81.87 ± 2.26% and80.33 ± 2.33%, milk density 1.030 and 1.036, and then Total Plate Count (TPC) 3.79 x 106 and 5.08 x 105, shownindicated that there ware significant difference in protein, fat content and NFDM (P<0.01). But there is nodifferences in moisture and milk density. TPC shown that Swamp buffalo milk has above the maximum microbespresent in milk. The conclusion of this research is milk production of Swamp buffalo less than River buffalo but hashigher in chemical quality of milk than River buffalo such as protein, NFDM and fat content. Amino acids in Swampbuffalo milk were higher than River buffalo milk. Althought buffalo has less milk production than cow but buffalomilk were higher in all quality tested parameters and have more potential than dairy cow to be developed becausemaintenance of buffalo in North Sumatera is still use traditional method and not yet leading to efforts to obtainmaximum production performance.
Pengaruh Lama Fermentasi terhadap Total Bakteri Asam Laktat (BAL), Viskositas, Aktivitas Antioksidan, dan Organoleptik Water Kefir Anggur Merah (Vitis vinifera L.) Amanda Pavita Purba; Bambang Dwiloka; Heni Rizqiati
Jurnal Teknologi Pangan Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.312 KB) | DOI: 10.14710/jtp.2018.20553

Abstract

Water kefir merupakan minuman yang difermentasi oleh bakteri asam laktat (BAL) (Lactobacillus, Lactococcus dan Leuconostoc), khamir (Saccharomyces dan Candida), dan bakteri asam asetat (Aceterobacter) yang memiliki banyak keunggulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama fermentasi terhadap viskositas, aktivitas antioksidan, dan organoleptik water kefir anggur merah. Desain percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 kali ulangan. Perlakuan yang dicobakan adalah variasi lama fermentasi yaitu 12 jam (T1), 24 jam (T2), 36 jam (T3), dan 48 jam (T4). Anggur yang digunakan adalah anggur merah, kefir grains 5%, dan gula sukrosa 8%. Data total BAL dan aktivitas antioksidan dianalisis secara deskriptif, sedangkan data viskositas dan organoleptik dianalisis dengan Anova. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perlakuan lama fermentasi menurunkan total BAL, menurunkan viskositas, meningkatkan aktivitas antioksidan. Water kefir anggur merah mengalami perubahan sifat organoleptik pada rasa, aroma, dan warna. Rasa dan aroma menjadi sangat asam, sementara warna menjadi agak pucat. Berdasarkan skala prioritas parameter yang diuji, lama fermentasi yang terbaik adalah 24 jam.Water kefir is a beverage fermented by lactic acid bacteria (LAB), yeast (Saccharomyces and Candida), and acetic acid bacteria (Aceterobacter) which have many advantages. This study aims to determine the effect of long fermentation on viscosity, antioxidant activity, and organoleptic from red grape water kefir. The experimental design used in this study was Completely Randomized Design (RAL) with 4 treatments and 5 replications. The experimental treatments were variation of fermentation time of 12 hours (T1), 24 hours (T2), 36 hours (T3), and 48 hours (T4). The wine used is red wine, grains kefir 5%, and 8% sucrose sugar. Total BAL data and antioxidant activity were analyzed descriptively, while viscosity and organoleptic data were analyzed by Anova. The results of this study can be concluded that the long treatment of fermentation decreases total BAL, decreases viscosity, increases antioxidant activity. Red grape water kefir experience changes in organoleptic properties of flavor, aroma, and color. The flavor and aroma become very sour, while the color becomes a bit pale. Based on the priority scale of the parameters tested, the best fermentation time is 24 hours.
Analisis Karakteristik Kefir Optima dengan Menggunakan Bibit Praktis Terhadap Nilai pH, Total BAL, Total Padatan Terlarut dan Organoleptik Karomatus Sholichah; Valentinus Priyo Bintoro; Heni Rizqiati
Jurnal Teknologi Pangan Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.413 KB) | DOI: 10.14710/jtp.2019.23725

Abstract

Kefir adalah produk fermentasi susu yang mempunyai karakteristik khas yaitu campuran rasa asam, alkoholik dan karbonat. Pada umumnya kefir yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat yaitu kefir optima yang merupakan pengadukan antara lapisan bening dan dan lapisan padatan setelah proses fermentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik kefir optima menggunakan bibit praktis terhadap nilai pH, total BAL, total padatan terlarut dan organoleptik. Materi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu susu sapi segar yang diperoleh dari Kelompok Tani Ternak Rejeki Lumintu, desa Sumurejo, Gunung Pati, kefir grains, larutan garam fisiologis, MRSA, dan aquades. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 kali pengulangan. Parameter yang di uji adalah nilai pH, total bal, total padatan terlarut dan organoleptik. Perlakuan yang diberikan yaitu variasi konsentrasi starter bibit praktis yang meliputi T0 = (5% biji kefir), T1 = 1 : 6, T2 = 1 : 7, T3 = 1 : 8 dan T4 1 : 9. Data hasil uji nilai pH, total padatan terlarut, dan total BAL dianalisis dengan ANOVA dan organoleptik dianalisis menggunakan uji non-parametrik Kruskal Wallis Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi konsentrasi berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap nilai pH, total BAL dan total padatan terlarut. Pada organoleptik berbeda nyata (P<0,05) pada aroma dan tekstur sedangkan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap rasa dan warna.
Pengaruh Lama Fermentasi Terhadap Rendemen, pH, Total Padatan Terlarut dan Mutu Hedonik Kefir Whey Gilang Mawarni Firdaus; Heni Rizqiati
Jurnal Teknologi Pangan Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.453 KB) | DOI: 10.14710/jtp.2019.22284

Abstract

Kefir merupakan jenis susu fermentasi asal pegunungan Kaukasus yang memiliki rasa asam beralkohol, konsistensi seperti krim dan sedikit berbuih. Kefir whey atau yang biasa dikenal sebagai kefir bening berasal dari hasil pemisahan pada saat proses fermentasi dengan lama fermentasi antara 24 sampai 30 jam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama fermentasi terhadap nilai pH, total padatan terlarut, rendemen dan mutu hedonik dari kefir whey. Materi penelitian adalah 14 liter susu sapi segar dari Kelompok Tani Ternak Rejeki Lumintu, desa Sumurejo, Gunung Pati. Bahan yang digunakan adalah kefir grains, aquades, buffer 4, buffer 7, alkohol 70%. Lama fermentasi yang digunakan yaitu T1=12 jam, T2=24 jam, T3=36 jam, dan T4=48 jam. Penelitian ini menggunakan desain rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 kali pengulangan. Data dianalisis menggunakan ANOVA untuk pH, rendemen, dan total padatan terlarut sedangkan parameter kesukaan menggunakan uji Kruskal Wallis. Hasil penelitian menunjukan bahwa lama fermentasi berbeda berpengaruh terhadap nilai pH, rendemen dan total padatan terlarut. Pada mutu hedonik tidak berbeda nyata dimana semua perlakuan sama. Dari segi kesukaan kefir whey  dengan waktu 12 jam, 24 jam, 36 jam, dan 48 jam sama sama disukai.