Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Penekanan Penyakit Blas Leher Malai Padi Menggunakan Ekstrak Kompos Jerami Padi Suwandi Suwandi; Harman Hamidson; Ahmad Muslim
Jurnal Fitopatologi Indonesia Vol 12 No 3 (2016)
Publisher : The Indonesian Phytopathological Society (Perhimpunan Fitopatologi Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.54 KB) | DOI: 10.14692/jfi.12.3.104

Abstract

Blast is the most important disease of rice and may cause significant losses in the reclaimed tidal swamp of South Sumatra. Water extracts of fermented composts prepared from straws of the vigorous rice plant were tested in pot experiment for their ability to control blast. Rice variety Ciherang was grown on mixture of field soil and 1% diseased rice straw (v/v) collected from a tidal swamp rice field. Incidence of panicle blast was reduced by 71−87% in response to application of compost extract. The compost extract did not affect seed germination and plant height, instead, it increased the yield. The rice straw from healthy and vigorous plants is potential as a source for blast disease control.
Pengaruh Kultur Teknis Terhadap Serangan Hama Dan Penyakit Pada Tanaman Kacang Panjang Di Kecamatan Lempuing Kabupaten Ogan Komering Ilir: Effect of Technical Culture on Pest and Disease Attacks on Long Bean Plants Sub-District in Lempuing, Ogan Komering Ilir Arsi Arsi; Riska Resita; Suparman SHK; Bambang Gunawan; Siti Herlinda; Yulia Pujiastuti; Suwandi Suwandi; Chandra Irsan; Harman Hamidson; Riski Anwar Efendi; Lina Budiarti
J-Plantasimbiosa Vol 2 No 2 (2020)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25181/jplantasimbiosa.v2i2.1740

Abstract

Kacang panjang termasuk dalam Famili Fabaceae dan merupakan salah satu komoditi sayuran yang banyak diusahakan di daerah dataran rendah pada ketinggian 0-200 m dpl. Permintaan kacang panjang dipasaram terus meningkat, namun pasokan kacang panjang terbatas. Peningkatan produksi kacang panjang dapat dilakukan dengan cara perbaikan tingkat kerapatan tanam. Untuk meningkatkan hasil polong kacang panjang, bisa dilakukan beberapa upaya seperti dengan pengendalian kultur teknis. Bertujuan untuk mengetahui intensitas serangan hama dan penyakit dan perbedaan pengaruh pengendalian kultur teknis terhadap dua lahan tanaman kacang panjang. Penelitian dilaksanakan di lahan kacang panjang milik petani di Kecamatan Lempuing, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan Penelitian ini dilakukan dengan cara pengamatan langsung (Scan sampling) persentase serangan hama dan penyakit pada pertanaman kacang panjang.  Pengambilan sampel pada praktek lapangan ini diawali dengan menentukan jumlah guludan yang akan diamati. Penentuan skor gejala serangan hama maupun intensitas penyakit di lapangan ditentukan dengan mengamati gejala masing masing serangan hama dan juga penyakit pada tanaman kacang panjang.  Secara keseluruhan intensitas serangan hama dan penyakit pada lahan kacang panjang 1 milik Bapak Johari lebih banyak dibandingkan dengan lahan 2 milik Bapak Sutekno. Ada beberapa faktor yang mungkin mempengaruhi hal tersebut diantaranya tanaman rotasi yang digunakan, umur tanaman, penggunaan fungisida karena lahan 1 tidak menggunakan fungisida sama sekali sedangkan lahan 2 milik Bapak Sutekno mengaplikasikan fungisida pada tanaman kacang panjang miliknya. Kata kunci : tanaman kacang panjang, hama dan penyakit.
Pengaruh Teknik Budidaya terhadap Serangan Penyakit pada Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) di Kecamatan Lempuing, Kabupaten Ogan Komering Ilir: Effect of Cultural Technique on Disease of Cayenne Pepper (Capsicum frutescens L.) in Sub District Lempuing, Distict Ogan Komering Ilir Arsi Arsi; Noni Octariati; Suparman SHK; Bambang Gunawan; Siti Herlinda; Yulia Pujiastuti; Suwandi Suwandi; Chandra Irsan; Harman Hamidson; Riski Anwar Efendi; Lina Budiarti
J-Plantasimbiosa Vol 2 No 2 (2020)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25181/jplantasimbiosa.v2i2.1741

Abstract

Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) sangat digemari di Indonesia karena rasanya yang pedas dan mengandung banyak vitamin. Namun, produksi tanaman cabai rawit dapat menurun disebabkan oleh teknik budidaya yang kurang maksimal sehingga tanaman rentan terhadap serangan hama maupun penyakit tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membandingkan tingkat serangan penyakit pada tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.) berdasarkan perbedaan cara budidayanya pada dua lahan petani yang berbeda sehingga didapatkan cara budidaya terbaik. Penelitian ini dilaksanakan di lahan cabai rawit milik petani di Kecamatan Lempuing, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan. Metode pengamatan yang digunakana dalam penelitian ini yakni metode survei yang dilakukan secara purporsive sampling. Hasil pengamatan di lahan cabai rawit ditemukan tiga penyakit tanaman yaitu penyakit virus kuning, virus keriting, dan bercak daun. Perbandinagn penyakit virus kuning di lahan milik bapak firman dan bapak narno tidak berbeda nyata. Sedangkan, perbandingan penyakit virus keriting dan bercak daun di lahan milik bapak firman dan bapak narno berbeda nyata. Kata Kunci : Cabai Rawit, Teknik Budidaya, Penyakit Tanaman.
POTENSI JAMUR ASAL UMBI TANAMAN TERNA TAHUNAN SEBAGAI PENGENDALI Ganoderma boninense PENYEBAB PENYAKIT BUSUK PANGKAL BATANG PADA KELAPA SAWIT Muthia Amalia Cendrawati; Suwandi Suwandi; Siti Herlinda; Suparman Suparman
Jurnal Biotek Vol 8 No 2 (2020): DESEMBER
Publisher : Department of Biology Education of Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jb.v8i2.17302

Abstract

The oil palm plantation sector is one of the largest foreign exchange earners in Indonesia. The attack of red root fungus by Ganoderma boninense causes stem rot disease (BPB) in oil palms, causing potential losses. Until now, this disease has not been controlled. Therefore, research is needed for controlling BPB disease in oil palm. This study aims to determine the ability of the biological agents explored and isolated from three types of annual herbaceous tubers, namely garut (Maranta arundinacea), ganyong (Canna indica), and talas Belitung (Xanthosoma sagittifolium)  in controlling G. boninense. A total of 24 isolates, 11 isolates from garut tubers, 9 isolates from ganyong tubers, and 4 isolates from Belitung tubers were tested for the antagonism in dual culture on Malt Extract Agar (MEA) media. The results showed that the isolates from Belitung tubers had higher antagonism than garut and ganyong. Three isolates that showed the highest antagonistic activity were TLRF3, Gytf5, and TLTF8, all of which were from the genus Trichoderma. Endophytic fungi tested have the potential to be biological agents to control BPB (Rot Pangkal Batang) disease in oil palm.
Keanekaragaman Serangga di Tanaman Gambas (Luffa acutangula L.) pada Lahan Monokultur dan Tumpang Sari di Desa Tanjung Pering Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir Arsi Arsi; Septian Iman Nugraha; Suparman SHK; Bambang Gunawan; Yulia Pujiastuti; Harman Hamidson; Chandra Irsan; Suwandi Suwandi
Sainmatika: Jurnal Ilmiah Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol. 19 No. 1 (2022): Sainmatika : Jurnal Ilmiah Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/sainmatika.v19i1.8129

Abstract

Gambas (Luffa acutangula L.) atau oyong merupakan famili dari Cucurbitae, yang berasal dari India dan telah beradaptasi di Asia Tenggara salah satunya Indonesia. Gambas sangat digemari oleh masyarakat, sehingga kebutuhan gambas meningkat. Akan tetapi, di dalam budidaya gambas sering sekali mengalami gangguan oleh hama dan penyakit. Sehingga produksi gambas menurun akibat serangan tersebut. Serangga yang terdapat pada gambas memiliki beragam dan memiliki peranan masing-masing. Keberadaan serangga pada lahan pertanian dapat dipengaruhi oleh faktor biotik dan faktor abiotik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keanekaragaman serangga pada tanaman gambas (Luffa acutangula  L.) dilahan dengan pola tanam monokultur dan dilahan tumpang sari. Metode pengamatan serangga ini dengan menggunakan metode Scan sampling dan Pantrap. Berdasarkan hasil penelitian terdapat 5 ordo serangga yang terdiri dari ordo Diptera, Hymenoptera, Lepidoptera, Orthoptera dan Hemiptera. Keanekaragaman serangga pada lahan monokultur dan polikultur tidak berbeda pada pengamatan langsung tergolong rendah, sedangkan menggunakan perangkap pada masing-masing lahan tergolong sedang.