Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Pengaruh Pandemi Covid-19 Terhadap Pola Konsumsi Pangan Masyarakat Di Kota Medan Posman Sibuea; Oktrin Nainggolan
Jurnal Riset Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian (RETIPA) Volume 2 Nomor 2
Publisher : Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.962 KB) | DOI: 10.54367/retipa.v2i2.1901

Abstract

Pangan adalah kebutuhan mendasar bagi manusia agar dapat hidup sehat, aktif dan produktif secara berkelanjutan. Sudut pandang untuk meningkatkan kualitas konsumsi pangan selama pandemi Covid-19 menjadi salah satu persyaratan penting untuk memperbaiki sistem imunitas atau daya tahan tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang pola konsumsi pangan masyarakat selama pandemi Covid-19 di lima Kecamatan Kota Medan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di masa pandemi ini masyarakat mengandalkan konsumsi makanan yang bergizi dan memiliki sifat fungsional dengan semakin rutin mengonsumsi buah dan sayur untuk meningkatkan imunitas tubuh. Konsumsi makanan yang bersumber dari kelompok buah dan sayuran sebagai sumber vitamin dan mineral sebanyak 74,4%. Konsumsi pangan yang bersumber dari kelompok makanan fungsional sebanyak 71,2%. Responden yang mengonsumsi minuman herbal dari kelompok rempah-rempah sebagai minuman fungsional untuk sumber antioksidan sebanyak 80,8%. Tingkat konsumsi makanan yang beragam mencapai 68% dan sudah relatif memenuhi pola konsumsi pangan beragam bergizi seimbang dan aman (B2SA).
Aktivitas Antioksidan Yoghurt Dengan Penambahan Ekstrak Buah Bit (Beta Vulgaris L.) dan Mutu Probiotik Yang Dihasilkan Posman Sibuea; Via Natalia Lumban Siantar
Jurnal Riset Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian (RETIPA) Volume 3 Nomor 1
Publisher : Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.051 KB) | DOI: 10.54367/retipa.v3i1.2243

Abstract

Bit merupakan sumber vitamin C selain itu, bit juga banyak mengandung senyawa antimikrobia dan antioksidan yang mampu menghambat sel-sel tumor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dan mutu probiotik yang dihasilkan dan mengetahui potensi ekstak buah bit sebagai bahan subtitusi susu dalam pembuatan yoghurt. Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknologi Pengolahan Pangan, Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Katolik Santo Thomas, Medan. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan selama bulan Maret 2021.Analisa data dilakukan dengan uji LSR (Least Significant Ranges). Hasil penelitian menunjukkan semakin tinggi konsentrasi ekstrak buah bit yang ditambahkan dalam pembuatan yoghurt maka pH dan total asam yoghurt yang dihasilkan semakin menurun, sedangkan total bakteri asam laktat, aktivitas antioksidan, kadar vitamin C, nilai organoleptik rasa, warna, aroma dan tesktur semakin meningkat. Aktivitas antioksidan ekstrak buah bit pada K0 bernilai 39,25%, K1 bernilai 44,00%, K2 bernilai 56,75% dan K3 bernilai 65,00% menunjukkan besarnya aktivitas antioksidan. Mutu yoghurt terbaik diperoleh pada K3(30g/l).
Review:Oksigen Singlet (1O2) dan Efek Fotooksidasi pada Produk Pangan Posman Sibuea
Jurnal Riset Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian (RETIPA) Volume 3 Nomor 2
Publisher : Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54367/retipa.v3i2.2644

Abstract

Dari sejumlah penelitian yang dilakukan secara intensif, terungkap oksigen singlet menjadi ancaman baru keamanan pangan. Oksigen singlet, yang merupakan komponen bukan radikal, bereaksi langsung dengan nonradikal, dan komponen kaya elektron dengan ikatan rangkap tanpa pembentukan radikal bebas. Reaksi fotoksidasi yang didorong oleh oksigen singlet sangat cepat pada makanan akibat rendahnya energi aktivasi yang dibutuhkan untuk terjadinya reaksi kimia. Secara berurutan, laju reaksi oksigen singlet dan oksigen triplet (3O2) dengan asam linoleat adalah 1,3 x 105 M-1S-1 dan 8,9 x 101 M-1S-. Dengan demikian, laju reaksi oksigen singlet dengan asam linoleat sekitar 1450 kali lebih cepat dibandingkan oksigen triplet dengan asam linoleat. Pentingnya peran oksigen singlet terhadap penurunan kualitas makanan telah banyak diketahui belakangan ini, terutama menyangkut oksidasi lemak, vitamin dan protein, yang sensitif terhadap kerusakan oksidatif.