Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Pemodelan Pemilihan Moda Transportasi Darat Antara Angkutan Kota dan Gojek di Kota Bukittinggi dengan Teknik Stated Preference Wilton Wahab; Angelalia Roza
Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Vol 17 No 1 (2020): April 2020
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (P3M), Politeknik Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1148.789 KB) | DOI: 10.30630/jirs.17.1.303

Abstract

Transportasi darat merupakan elemen penting dalam pengembangan sektor perekonomian Indonesia, karena berkaitan erat dengan pendistribusian jasa, barang dan tenaga kerja. Di kota Bukittinggi, transportasi darat juga berperan dominan sebagai sarana pergerakan masyarakat di dalam kota, sehingga perlu dikelola dengan baik. Seiring dengan perkembangan teknologi, masyarakat kota Bukittinggi sekarang sudah mengal moda transportasi online berbasis aplikasi pada perangkat Android. Akibatbya muncul kompetisi antara angkutan kota (angkot) dengan Gojek di kawasan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan pemilihan moda transportasi darat di kota Bukittinggi dengan studi kasus rute Jambu Air – Pusat Kota dan Pusat Kota – Pasar Aur. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan penyebaran kuisioner dengan teknik stated preference. Pengolahan data dan analisis melibatkan program SPSS. Analisis deskriptif terhadap data karakteristik dari 400 responden menunjukkan bahwa pengguna moda transportasi darat dalam kota Bukittinggi didominasi perempuan (69%) berpendapatan rendah yakni di bawah Rp. 1 juta (62%). Pertimbangan utama dalam pemilihan moda adalah waktu tunggu, waktu perjalanan, jarak akses moda, kenyamanan, serta tarif. Pemodelan dengan metoda binomial logit selisih berhasil menjelaskan faktor yang diprediksi sebagai alasan pemilihan moda tersebut. Analisis korelasi dan analisis regresi linear berganda telah dilakukan untuk melihat hubungan alasan pemilihan moda dengan perubahan nilai utilitas moda menggunakan 6 (enam) atribut pada level signifikan 5%. Berdasarkan hasil pemodelan diperoleh nilai utilitas selisih moda Y= 3.362 - 0.244X1 - 0.0004X2 - 0.0006X3 - 0.122X4 - 0.011X5 - 0.065X6 dengan nilai R2 = 0,507 (P value < 0.05 ). Nilai probabilitas pemilihan moda menunjukkan preferensi terhadap Angkot konvensional adalah sebesar 42 % dan Gojek sebesar 58%. Hal ini menunjukkan moda transportasi darat yang semakin kompetitif.
STUDI ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS AKIBAT PEMBANGUNAN KAMPUS II INSTITUT TEKNOLOGI PADANG (STUDI KASUS JALAN DPR AIR PACAH KOTA PADANG) Angelalia Roza; Wilton Wahab; Afrizal Putra Prices
Racic : Rab Construction Research Vol 5 No 2 (2020): Desember
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/racic.v5i2.1551

Abstract

Institut Teknologi Padang merupakan kampus teknik tertua yang terletak di kota Padang provinsi Sumatera Barat, yang terletak pada dua lokasi kampus yang berbeda yaitu; (1) kampus I di Jalan Gajah Mada, Kecamatan Nanggalo dan (2) kampus II di Jalan DPR kelurahan Air Pacah. Saat ini ITP sedang melakukan pembangunan kampus II di atas lahan seluas ± 1,5 HA. Pembangunan Kampus II ITP tersebut tentu akan menimbulkan bangkitan perjalanan yang lebih besar seiring peningkatan volume lalulintas. Peningkatan volume lalulintas akan menimbulkan ketidakseimbangan antara jumlah lalulintas yang di bangkitkan dan kapasitas jalan di sekitar Kampus II ITP Padang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis seberapa besar dampak lalulintas disekitar kawasan kajian akibat pembangunan kampus II ITP. Analisis yang dilakukan meliputi analisis bangkitan dan tarikan, analisis kinerja ruas jalan, dan analisis penanganan dampak lalulintas pada kondisi pra konstruksi, masa konstruksi dan pasca konstruksi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja ruas jalan DPR pada kondisi pra konstruksi dan masa konstruksi berada pada level B (kinerja baik), namun pada masa pasca konstruksi 5 tahun berada pada level C (kinerja cukup). Sedangkan kinerja ruas jalan Bypass baik dari arah Bandara BIM maupun dari arah Teluk Bayur pada kondisi pra konstruksi, masa konstruksi, dan pasca konstruksi 5 tahun berada pada level B (kinerja baik) namun sudah mendekati level C (kinerja cukup).
STUDI KINERJA PERSIMPANGAN PRIORITAS SIGEGE KOTA SOLOK Wilton Wahab
Jurnal Momentum ISSN 1693-752X Vol 17, No 1 (2015): Volume 17 No 1 Tahun 2015
Publisher : ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.415 KB)

Abstract

Persimpangan Sigege Kota Solok merupakan salah satu persimpangan diantara banyak persimpangan di Kota Solok. Persimpangan tersebut termasuk jenis persimpangan prioritas. Pada persimpangan tersebut sering terjadi kemacetan terutama pada saat jam puncak (peak hour). Tujuan dari studi adalah menilai kinerja persimpangan empat Sigege Kota Solok, memberikan alternatif solusi terhadap peningkatan kinerja persimpangan, serta memberikan rekomendasi untuk peningkatan kinerja persimpangan Sigege kepada instansi terkait. Metode evaluasi dan penilaian kinerja menggunakan MKJI 1997. Pengambilan data dilakukan dengan survei langsung ke lapangan berupa : data geometrik simpang, volume lalulintas, dan data lingkungan. Berdasarkan data survei, volume lalulintas puncak terjadi pada hari Jum’at pagi, yaitu sebesar 1.697,20 smp/jam. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai kapasitas 2196,8 smp/jam; nilai derajat kejenuhan (DS) adalah : 0,78; nilai tundaan total (DTOT) = 8,79 dt/smp; nilai tundaan jalan utama = 6,49 dt/smp; nilai tundaan jalan minor = 17,17 dt/smp; dan peluang antrian yang akan terjadi adalah antara 24,88% s.d 79,03%. Hasil analisis menunjukkan bahwa kinerja persimpangan sudah mendekati kondisi jenuh (DS = 0,78) mendekati level E. Sedangkan jumlah volume lalulintas adalah 1.697,20 smp/jam > 1000 smp/jam, artinya jumlah volume lalulintas puncak pada persimpangan empat Sigege telah diatas jumlah volume lalulintas yang disyaratkan untuk persimpangan prioritas. Agar kinerja persimpangan Sigege dapat dipertahankan secara optimal, maka peneliti merekomendasikan, yaitu : dipasang rambu-rambu lalulintas dilarang berhenti dan parkir disekitar persimpangan (radius 100 m sebelum dan sesudah persimpangan, pelebaran persimpangan terutama pada lengan simpang jalan Perwira dan jalan Tandikat dari sebelumnya 5,50 meter menjadi 8,00 meter, serta pemasangan lampu pengatur lalulintas (traffic light).
STUDI KELAYAKAN PENINGKATAN KAPASITAS RUAS JALAN SOEKARNO HATTA – HAVID JALIL KOTA BUKITTINGGI Wilton Wahab
Jurnal Momentum ISSN 1693-752X Vol 16, No 1 (2014): Volume 16 No 1 Februari 2014
Publisher : ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.249 KB)

Abstract

Besarnya peran dan fungsi Kota Bukittinggi dalam konstelasi regional, menuntut perlu adanya pembenahan di sektor transportasi terutama peningkatan kapasitas jaringan jalan dalam upaya peningkatan perekonomian masyarakat. Salah satu ruas jalan yang perlu peningkatan kapasitas tersebut adalah ruas jalan Soekarno Hatta menerus ke Jalan Havid Jalil sepanjang 5,60 km. Sebelum dilakukan perancangan teknis perlu dilaksanakan terlebih dahulu studi kelayakan (FS), apakah jalan tersebut layak untuk ditingkatkan dari segi teknis, ekonomi, dan lingkungan. Pengambilan data dilakukan dengan survei langsung ke lapangan berupa : data geometrik jalan, volume lalulintas, kecepatan kendaraan, survei asal tujuan perjalanan, penyelidikan tanah dasar, data bangunan, serta data sosial ekonomi masyarakat melalui isian kuisioner metode wawancara. Berdasarkan analisa data, secara teknis dan ekonomi rencana peningkatan kapasitas jalan Soekarno Hatta – Havid Jalil adalah layak dilanjutkan. Apalagi mengingat keuntungan jangka panjang baik dari sisi pertumbuhan kota dan aspek pengembangan transportasi kota yang lebih nyaman, juga akan memberikan konstribusi positif terhadap peningkatan pendapatan masyarakat kota Bukittinggi, karena akan bertumbuhnya sentra-sentra ekonomi baru disepanjang koridor kawasan studi. Disamping itu, secara lingkungan dapat meningkatkan kualitas lingkungan terutama kondisi lingkungan disepanjang ruas jalan KH. Ahmad Dahlan dan Syech Ar Rasuli yang selama ini terkesan jorok dan kumuh, karena sebagian dari ruas jalan tersebut dimanfaatkan untuk berdagang/berjualan oleh masyarakat.
Studi Karakteristik Dan Kebutuhan Angkutan Umum Berdasarkan Jumlah Penumpang (Studi Kasus : Trayek Muara Labuh – Padang Aro Kabupaten Solok Selatan) Wilton Wahab; tuti adekia
Jurnal Momentum ISSN 1693-752X Vol 14, No 1 (2013): Volume 14 No 1 Februari 2013
Publisher : ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.968 KB)

Abstract

Adanya keluhan masyarakat terhadap pelayanan Angkutan Umum Trayek Pasar Muara Labuh – Padang Aro Kabupaten Solok Selatan yang tidak optimal, seperti: over load pada jam tertentu, rendahnya kualitas pelayanan, fisik kendaraan yang tidak prima, dsb. sering menjadi polemik terutama antara pengguna dan penyedia jasa angkutan umum di Solok Selatan. Untuk mengetahui permasalahan yang sebenarnya maka perlu dilakukan penelitian. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan karakteristik penumpang angkutan dan kualitas pelayanan angkutan umum Trayek Pasar Muara Labuh – Padang Aro serta dapat memberikan jumlah angkutan umum yang ideal. Survei dilakukan pada Hari Senin, Rabu dan Minggu dimana pada hari tersebut sudah mewakili hari kerja, hari libur dan hari pasar di rute tersebut. Survei dilakukan pada saat jam sibuk yaitunya di pagi hari antara pukul 7.00 – 8.00 wib, siang hari pukul 12.00 - 13.00 wib dan sore hari pukul 16.00 – 17.00 wib. Berdasarkan hasil survei terhadap 211 penumpang ternyata mayoritas pengguna angkutan umum Trayek Muara Labuh – Padang Aro adalah Pedagang, Pelajar, dan Pegawai sebesar (70,61%), dengan tingkat usia penumpang antara 15 – 50 tahun (68,72%). Karakteristik perjalanan penumpang yaitu perjalanan berasal dari rumah sebesar (67,77%), jarak perjalanan penumpang > 30 km sebesar (28,91%). Tingkat pelayanan angkutan umum terkait fisik kendaraan menyatakan BAIK hanya 32,70% dan menyatakan CUKUP 59,24%. Dari aspek kenyamanan 50,24% responden menyatakan BAIK dan 45,97% menyatakan CUKUP. Untuk tarif angkutan 31,75% menyatakan MAHAL dan 67,30% menyatakan SEDANG. Jumlah angkutan umum yang ada saat ini adalah 17 unit tidak mencukupi terutama pada saat jam sibuk (hari kerja) sedangkan pada saat hari libur jumlah tersebut masih memadai.
STUDI TINGKAT DISIPLIN PENGENDARA SEPEDA MOTOR (STUDI KASUS JALAN GAJAH MADA DAN KAMPUS ITP PADANG) Wilton Wahab
JURNAL TEKNIK SIPIL ITP Vol 1, No 1 (2014): JURNAL TEKNIK SIPIL (JTS) ITP
Publisher : LP2M ITP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (582.429 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang disiplin pengendara sepeda motor di jalan Gajah Mada kota Padang dan mahasiswa ITP sebagai pengendara sepeda motor di jalan raya dalam mentaati peraturan lalulintas. Indikator penilaian yang digunakan adalah : (1). perlengkapan pribadi (safety gear) saat berkendaraan, (2). perlengkapan sepeda motor, dan (3). Pengetahuan tentang peraturan lalu lintas. Jumlah sampel yang diambil dalam populasi penelitian ini adalah 349 orang. Sampel itu terdiri dari 175 orang pengendara sepeda motor di jalan Gajah Mada dan 174 orang mahasiswa ITP. Alat pengumpul data yang digunakan adalah angket yang dimodifikasi berdasarkan Model Skala Likert yang telah teruji Validitas dan Reliabilitasnya. Pengolahan data dilakukan dengan teknik persentase. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa rata-rata persentase derajat pencapaian terhadap ketiga indikator penilaian adalah sebesar 61.18 %. Berdasarkan kriteria derajat pencapaian maka prilaku pengendara sepeda motor di jalan Gajah Mada tergolong pada tingkat Kurang Baik. Sedangkan rata-rata persentase derajat pencapaian terhadap ketiga indikator penilaian terhadap mahasiswa ITP adalah sebesar 61.53 %. Berdasarkan kriteria derajat pencapaian tersebut maka prilaku mahasiswa ITP dalam berkendaraan sepeda motor tergolong pada tingkat Kurang Baik.
ANALISIS KELAYAKAN KONSTRUKSI BAGIAN ATAS JALAN REL DALAM KEGIATAN REVITALISASI JALUR KERETA API LUBUK ALUNG-KAYU TANAM (KM 39,699-KM 60,038) Wilton Wahab; Sicilia Afriyani
JURNAL TEKNIK SIPIL ITP Vol 4, No 2 (2017): JURNAL TEKNIK SIPIL (JTS) ITP
Publisher : LP2M ITP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.286 KB)

Abstract

Dalam penelitian ini dilakukan analisis terhadap kelayakan konstruksi jalan rel kereta api Lubuk Alung-Kayu Tanam mengingat jalur ini telah lama tidak digunakan dan adanya peningkatan konstruksi jalan kereta api pada rute tersebut dari kelas II menjadi kelas 1. Teknik analisis data menggunakan standar perencanaan jalan rel di Indonesia yang lebih dikenal dengan Peraturan Dinas (PD) Nomor 10 tahun 1986. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rel eksisting (tipe R33) tidak layak digunakan untuk konstruksi jalan rel kelas 1 dengan beban gandar 18 ton karena kemampuan bantalan eksisting (bantalan baja) untuk menahan beban yang terdistribusi dari rel (Qb) lebih kecil dari pada beban yang terdistribusi dari rel (Qr) sehingga akibatnya bantalan baja tidak mampu menahan beban yang terdistribusi dari rel. Rel (tipe R54) dapat digunakan untuk konstruksi jalan rel kelas 1 dengan beban gandar 18 ton. Bantalan beton prategang (mutu K-500) dapat digunakan, karena kemampuan beton prategang untuk menahan beban rel lebih besar dari beban rel yang terdistribusi (Qb Qr). Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa peningkatan konstruksi jalan rel dalam bentuk kegiatan revitalisasi jalur kereta api Lubuk Alung-Kayu Tanam layak dilakukan.Kata Kunci: Jalan kereta api, beban gandar, bantalan
ANALISIS KINERJARUAS JALAN PERINTIS KEMERDEKAAN JATI - PADANG Wilton Wahab; Delvi Gusri Yendra
JURNAL TEKNIK SIPIL ITP Vol 4, No 1 (2017): JURNAL TEKNIK SIPIL (JTS) ITP
Publisher : LP2M ITP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.955 KB)

Abstract

Ruas jalan Perintis Kemerdekaan merupakan salah satu ruas jalan di Kota Padang dengan volume lalulintas tergolong sangat padat. Disamping itu, pada area trotoar kiri dan kanan jalan dipenuhi oleh aktivitas/kegiatan masyarakat yang beragam dengan tingkat kesibukan yang sangat tinggi, sehingga mempengaruhi kondisi arus lalu lintas pada ruas jalan dan berpotensi menimbulkan titik konflik yang menghambat pergerakan lalu lintas yang berujung pada kemacetan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kapasitas dan tingkat pelayanan ruas jalan Perintis Kemerdekaan serta memberikan alternatif solusi untuk meningkatkan kinerja ruas jalan tersebut. Metodologi penelitian mengacu kepada Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapasitas jalan adalah 3.024 smp/jam dengan nilai tingkat pelayanan (LOS) 1,042 dan berada pada level F. Berdasarkan MKJI 1997ciri-ciri arus lalulintas yang berada pada level F adalah terjadi antrian kendaraan yang panjang kendaraan, kepadatan lalu lintas sangat tinggi dan volume rendah serta terjadi kemacetan untuk durasi yang cukup lama, serta dalam keadaan antri, kecepatan dan volume turun sampai 0. Solusi yang diusulkan untuk memperbaiki kinerja ruas jalan Perintis Kemerdekaan adalah mengurangi hambatan samping disisi kiri dan kanan jalan, melakukan pelebaran jalan dari 10 meter menjadi 14 meter, merubah tipe jalan menjadi 4 lajur dua arah dipisah dengan median. Dengan usulan solusi tersebut akan meningkatkan kapasitas jalan dari 3.024 smp/jam menjadi 6.018 smp/jam, sehingga nilai tingkat pelayanan menjadi 0,524 dan berada pada level C. Jika diasumsikan tingkat pertumbuhan lalulintas adalah 4% per-tahun, maka 12 tahun kedepan ruas jalan tersebut masih memiliki kinerja baik (nilai tingkat pelayanan adalah 0,83 0,85 (masih dibawah kondisi sebagaimana yang disyaratkan oleh MKJI 1997).Kata kunci : Volume Lalu Lintas, Hambatan Samping, Kapasitas dan Tingkat Pelayanan
STUDI ANALISIS ALTERNATIF PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI DARAT ANTARA KERETA API DAN BUS AKDP JURUSAN KOTA PADANG – KOTA PARIAMAN Wilton Wahab; Ransyah Aljo Sasmito
JURNAL TEKNIK SIPIL ITP Vol 3, No 1 (2016): JURNAL TEKNIK SIPIL (JTS) ITP
Publisher : LP2M ITP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.838 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pelaku perjalanan berdasarkan pemilihan moda transportasi serta untuk melihat seberapa besar kemungkinan masyarakat dalam memilih moda transportasi darat jenis Kereta Api dan Bus AKDP pada jurusan Padang – Pariaman. Waktu penelitian dilakukan selama 4(empat) hari, pada bulan Agustus 2015. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket/kuisioner. Angket tersebut dianalisis menggunakan program SPSS versi 16, sedangkan uji statistik berdasarkan uji F dan t. Berdasarkan jenis kelamin, pengguna moda kereta api yang paling banyak adalah perempuan dengan persentase 53%, demikian juga dengan pengguna bus yang paling banyak adalah perempuan sebesar 58%. Berdasarkan usia, kereta api lebih dipilih oleh pengguna moda dengan usia 21-30 tahun sebesar 50% begitu juga bus lebih dipilih oleh pelaku perjalanan berusia 21-30 tahun sebesar 66%. Berdasarkan maksud perjalanan, untuk moda kereta api persentase terbesar adalah maksud perjalanan untuk wisata sebesar 38%, sedangkan moda bus persentase maksud perjalanan terbesar adalah untuk wisata sebesar 26%. Berdasarkan tingkat pendapatan, moda kereta api diminati oleh responden dengan tingkat pendapatan Rp. 1.000.000-Rp. 2.000.000,- sebesar 41%, sedangkan moda bus diminati oleh responden dengan tingkat pendapatan Rp. 1.000.000-Rp. 2.000.000,- sebesar 16.5% dan Rp. 2.000.000,- sebesar 33%. Berdasarkan alasan dalam memilih moda, pengguna kereta api lebih diminati karena alasan pertimbangan ongkos yang lebih murah sebesar 36% dan moda bus lebih diminati karena alasan pertimbangan kemudahan akses sebesar 46%.Kata kunci : Karakteristik Pelaku Perjalanan, Pemilihan Moda Transportasi.
ANALISIS BIAYA OPERASI KENDARAAN DALAM PENENTUAN TARIF ANGKUTAN UMUM Metode Direktorat Jenderal Perhubungan Darat 2002 (Studi Kasus: Trayek Angkutan Umum Tabing – Pasar Raya Padang) Wilton Wahab; Weni Ardian
JURNAL TEKNIK SIPIL ITP Vol 5, No 1 (2018): Jurnal Teknik Sipil (JTS) ITP
Publisher : LP2M ITP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (637.967 KB)

Abstract

Padang merupakan salah satu kota terbesar di pantai barat Pulau Sumatera sekaligus berperan sebagai ibu kota provinsi Sumatera Barat dengan jumlah penduduk ± 1 juta jiwa. Untuk melayani kebutuhan masyarakat dibidang transportasi darat maka pemerintah kota Padang menyediakan angkutan umum dan salah satu angkutan umum tersebut berupa angkutan umum kota yang lebih dikenal dengan istilah Angkot. Penentuan besaran tarif angkutan umum kota (Angkot) tersebut merupakan hal yang menarik untuk dikaji karena berkaitan dengan daya bayar masyarakat (konsumen), biaya yang dikeluarkan oleh penyedia jasa dan pemerintah sebagai regulator. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tarif angkutan umum berdasarkan biaya operasional kendaraan (BOK) menggunakan metoda Ditjen Perubungan Darat No: SK.687/AJ.206/DRJD/2002. Hasil penelitian tersebut selanjutnya dibandingkan dengan besaran tarif yang ditetapkan oleh operator angkutan umum (Angkot) dan pemerintah kota Padang. Lokasi penelitian dilakukan pada trayek Tabing – Pasar Raya Padang. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh tarif pada trayek Tabing-Pasar Raya Padang sebesar Rp 2.998,90/pnp, dan besaran tarif yang ditetapkan oleh Walikota Padang sebesar Rp 3.000/pnp, sedangkan tarif yang ditetapkan oleh penyedia jasa sebesar Rp 4.000/pnp. Kesimpulan penelitian adalah bahwa tarif yang diberlakukan oleh operator angkutan umum jauh lebih tinggi dari yang ditetapkan oleh pemerintah dan hasil perhitungan BOK. Disarankan sebaiknya pemerintah kota Padang melakukan pengawasan dan penertiban terhadap operator angkutan umum yang menerapkan tarif jauh di atas ketentuan dan peraturan yang berlaku.Kata kunci: Biaya Oerasional Kendaraan, kendaraan umum, tarif angkutan umum