Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Urgency and Adaptation of New Literations in Primary School Education in the Digital Era Desvian Bandarsyah
AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Vol 13, No 3 (2021): AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan
Publisher : STAI Hubbulwathan Duri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.76 KB) | DOI: 10.35445/alishlah.v13i3.1274

Abstract

Teachers have been aware of the urgency of literacy; however, some teachers are still neglected. The main purpose of this paper is to discuss new literacy in the digital era, which includes primary school education. Our primary education is an important actor in preparing Indonesian future generations. The research method used was a literature review to view the diversity of culture and awareness among Indonesian. Data had been collected throughout history recorded in digital, books, and many others. Data were analyzed using comparing the diverse history related to primary education. By comparing data, we make a framework that is used to organize future primary education. The results show that the digital era and literacy are becoming integrated to improve learning and teaching quality. Both teachers and students should be aware a digital literacy should improve the quality of our education. The study's implications will be used to assess how effective literacy education has improved educational quality. 
Keberadaan PDM Kota Depok dalam Mengembangkan Amal Usaha Pendidikan Desvian Bandarsyah; Luthpi Barsan
CHRONOLOGIA Vol 1 No 1 (2019): Chronologia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (27.651 KB) | DOI: 10.22236/jhe.v1i1.3553

Abstract

Penelitian ini memfokuskan pada Deskripsi Lokasi Penelitian, bagaimana keberadaan Muhammadiyah kota Depok, Bagaimana upaya-upaya dakwah yang dilakukan PDM kota Depok dalam mengembangkan pendidikan. Penelitian ini mengunakan metode kualitatif. Subjek penelitian ini adalah pimpinan ataupun pengurus Muhammadiyah kota Depok yang mengembangkan Amal Usaha. Data dikumpulkan melalui pengamatan/observasi, wawancara, dan mendokumentasikan hal-hal yang mengenai data yang dibutuhkan. Kemudian data tersebut dianalisis dengan cermat dan baik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Pimpinan Daerah Muhammadiyah kota Depok sangat konsisten dalam memajukan organisasi ini, hal tersebut dapat dilihat dari bagaimana Pimpinan Daerah Muhammadiyah selalu mengembangkan Amal Usaha baik di bidang keagamanaan, bidang kesehatan, bidang sosial dan terutama dalam bidang pendidikan serta bidang ekonomi
Keberadaan Komunitas Masyarakat Adat Karuhun Urang (AKUR) dalam Pelestarian Budaya Sunda Wiwitan: Studi Kasus di Cigugur, Kuningan Nopiyanti Wulandari; Rudy Gunawan; Desvian Bandarsyah
CHRONOLOGIA Vol 1 No 2 (2019): Chronologia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.526 KB) | DOI: 10.22236/jhe.v1i2.4720

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keberadaan komunitas masyarakat adat Karuhun Urang dalam Pelestarian Budaya Sunda Wiwitan di Cigugur Kuningan, dan bagaimana interaksi sosial yang terjalin antara komunitas AKUR dan masyarakat Cigugur. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subyek penelitian ini adalah pengelola komunitas di wilayah Cigugur anggota komunitas dan masyarakat sekita komunitas. Sebagai informan kunci adalah pengelola komunitas di wilayah Cigugur. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrument utama dalam penelitian dengan dibantu pedoman wawancara, pedoman observasi dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, menampilkan data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : berbagai upaya yang dilakukan oleh masyarakat AKUR dalam melestarikan budaya Sunda wiwitan sehingga budaya sunda dapat di ketahui oleh masyarakat, dan masyarakat ikut berpartisifasi dalam melestarikan budaya lokalnya, wujud dari upaya untuk melestarikan budaya tersebut diwujudkan dalam rangkaian upacara Seren Taun. Kegiatan tersebut dapat terwujud dengan adanya kerjasama dari berbagai pihak, yaitu dari pemerintah kota Kuningan, kelurahan Cigugur, Komunitas AKUR dan masyarakat Cigugur.
Keberadaan Balai Pengelola Cagar Budaya (BPCB) Banten dalam Pelestarian Situs Cagar Budaya di Daerah Cibungbulang Nurhalimah Nurhalimah; Desvian Bandarsyah; Jumardi Jumardi
CHRONOLOGIA Vol 1 No 2 (2019): Chronologia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (670.453 KB) | DOI: 10.22236/jhe.v1i2.4721

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelestarian dan pengelola situs sejarah di Cibungbulang serta mengidentifikasi situs peninggalan sejarah cagar budaya di daerah Cibungbulang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan tiga cara, yakni: (1) Wawancara; (2) Dokumentasi; (3) Observasi. Hasilnya adalah Situs Cibungbulang yang berada di wilayah Desa Ciaruteun, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor merupakan daerah kekuasan kerajaan Tarumanegara yang ditandai dengan adanya bukti-bukti peninggalan berupa prasasti. Pengelolaan situs cagar budaya Cibungbulang berada di bawah wewenang Balai Pengelola Cagar Budaya (BPCB) Banten dan berkoordinasi dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor. Bentuk pelestarian yang dilakukan adalah melakukan perlindungan, yang terdiri dari penyelamatan dan pengamanan, zonasi, serta pemeliharaan dan pemugaran.
Dampak Game Mobile Legends Terhadap Pola Interaksi Sosial Siswa Kelas V di Sekolah Dasar Aulia Tri Utami; Desvian Bandarsyah; Sulaeman Sulaeman
Jurnal Educatio FKIP UNMA Vol. 8 No. 3 (2022): July-September
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/educatio.v8i3.2710

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak game mobile legends terhadap pola interaksi sosial siswa sekolah dasar dengan menggunakan 4 sampel yaitu siswa kelas V. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret hingga Juni 2022 di SDN Karang Anyar 06 Petang yang berlokasi di Jalan. B III Karang Anyar, Kecamatan Sawah Besar, Kelurahan Karang Anyar. Kota Jakarta Pusat. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarik kesimpulan. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa dampak negatif dari siswa yang senang memainkan game mobile legends terhadap pola interaksi sosial ialah siswa mengalami gangguan terhadap pola interaksi sosial, dan siswa menjadi mudah dan lebih sering terpancing emosi, siswa tidak dapat mengkontrol emosionalnya, siswa juga jadi melupakan waktu dan ibadahnya serta melupakan kewajibannya sebagai seorang pelajar. Selain itu, siswa lebih individualis dan pemilih sehingga pada saat belajar di sekolah siswa lebih memilih teman yang sama-sama bermain game mobile legends dan pada saat di rumah siswa menjadi malas belajar. Sedangkan dampak positif dari senang memainkan game mobile legends ialah siswa menjadi lebih pintar dalam menggunakan teknologi digital, siswa akan memiliki kerjasama yang baik sesama teman pada saat belajar, siswa dapat memperbaharui kosakata yang baru, serta kemampuan bersosialisasi dalam dunia digital meningkat.
Transformasi Pendidikan dan Perubahan sosial-budaya Pada Masa Pergerekan Nasional Muhamad Nur Khabib; Ahmad Ruslan; Desvian Bandarsyah
Santhet: (Jurnal Sejarah, Pendidikan Dan Humaniora) Vol 5 No 2 (2021): Santhet : Jurnal Sejarah, Pendidikan, dan Humaniora
Publisher : Proram studi pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universaitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.063 KB) | DOI: 10.36526/santhet.v5i2.1394

Abstract

This paper is made to analyze and describe how the changes that occurred before and after the national movement took place. Such as social, cultural, and educational aspects. The national movement is one of the first steps in achieving independence. Along the way, when ethical politics began to be implemented in the Dutch East Indies, changes began to occur in various sectors. The colonial government began to open up opportunities for young people to get access to education. This eventually triggered the growth and development of an educated society which became the forerunner of the driving force of the national movement. The struggle carried out by the students is to educate the lives of the indigenous people and struggle through diplomacy to strengthen the existence of the Indonesian nation. They reject the struggle through armed contact, considering the long history of this nation which has never succeeded in fighting the Colonial Government using weapons.
Soekarno, Marhaenisme: Ideologi Pergerakan Kaum Melarat Indonesia (Sosialisme Soekarno) Bimo Rafi Widianto; Ahmad Ruslan; Desvian Bandarsyah
HISTORIA : Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah Vol 10, No 2 (2022): HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.076 KB) | DOI: 10.24127/hj.v10i2.4022

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemikiran Soekarno dalam buah pemikirannya mengenai marhaenisme. Penelitian ini mengunakan metode penelitian sejarah menerapkan langkah-langkah heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Pencarian sumber menggunakan media google scholer yang mana sumber tersebut berupa jurnal, buku serta media informasi yang dapat di pertanggungjawabkan keasliannya. Hasil dari penelitian ini ialah gagasan pemikiran Soekarno mengenai marhaenisme didapatkan setelah Soekarno berbincang dengan buruh tani yang mempunyai lahan serta alat produksi, akan tetapi hidupnya masih melarat dan dari lahannya hanya bisa menghidupkannya secara pribadi tidak dapat berkembang, dalam gagasanya terhadap pembentukan Pancasila, Soekarno tidak menghilangkan gagasan dasar marhaenisme dalam gagasannya mengenai Pancasila, gagasan sila Soekarno, 1. Kebangsaan yang berasas sosio-nasionalisme, 2. Prikemanusiaan, berasas nasionalisme yang berprikemanusiaan, 3. Demokrasi, demokrasi yang mementingkan rakyat atas segalanya, 4. Kesetaraan sosial, kesetaraan sosial dengan tidak adanya kapitaslime, 5. Ketuhanan, kebebasan agama untuk meningkatkan rasa persatuan.
Implementation of multicultural education perspective based on Islamic values facing the post-truth era in sociology social studies learning Jamal Arifansyah; Suswandari Suswandari; Desvian Bandarsyah
Harmoni Sosial: Jurnal Pendidikan IPS Vol 10, No 1 (2023)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/hsjpi.v10i1.57861

Abstract

This research aims to analyze the relationship between the harmonization of multicultural education perspectives with Islamic values, implement a multicultural education model based on Islamic values in sociology learning, and analyze the success of the implementation of multicultural education perspectives based on Islamic values in facing the post-truth era. This research uses a qualitative research design with a case study approach. Data was collected using in-depth interview techniques with key informants, namely the vice principal for curriculum, the sociology subject teacher of class XI IPS, and several students of class XI IPS. Observations were conducted in and outside the classroom and in several school activities and documentation studies. Data analysis techniques include pattern matching, explanation making, and time series analysis. The research instrument was validated through the triangulation method and data sources. The results showed that the harmonization of Islamic values-based multicultural education perspectives at Al Azhar 4 Islamic High School is based on the principles of tolerance and equality manifested in the culture of smiles, greetings, cultural festivals, inter-school competitions, and community empowerment social services.
Penguatan Kesadaran Budaya Berbasis Kearifan Lokal Melalui Pembelajaran Sejarah Andi Andi; Desvian Bandarsyah; Sulaeman Sulaeman
CHRONOLOGIA Vol 5 No 1 (2023): Chronologia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/jhe.v5i1.11874

Abstract

The approach of history education based on local wisdom has a positive influence on students' cultural awareness. Through this type of learning, students can understand the unique history, values, traditions, and culture of their community. This research utilizes a qualitative approach with a phenomenological method. Data is collected through interviews and documentation techniques. Interviews are conducted to directly obtain the research subjects' experiences, while documentation techniques are used to gather data from various sources. Data analysis follows a phenomenological analysis technique, involving three stages: narrating the phenomena experienced by the research subjects, classifying relevant statements, and analyzing these statements according to the subthemes of the study. History education based on local wisdom also encourages students to develop analytical skills. They are prompted to analyze historical contexts, consider different perspectives, and understand the impact of history on cultural development. This can enhance students' critical and analytical thinking abilities. In its implementation, history teachers play a crucial role in facilitating the strengthening of cultural awareness and local wisdom through history education. They select teaching materials that focus on local history and cultural wisdom. Teachers can also invite community figures, local history experts, or community members to share their knowledge and experiences with students. Overall, history education based on local wisdom has great potential to enhance students' cultural awareness, broaden their understanding of culture, and develop analytical skills as well as appreciation for the cultural heritage of society.