Permasalahan kegiatan PkM ini adalah ditemukannya fakta rendahnya kemampuan dan motivasi belajar ilmu tajwid anak-anak muslim. Idealnya sebagai seorang muslim harus mengerti bahwa ilmu tajwid merupakan ilmu yang wajib dipelajari, karena dengannya seseorang lebih potensial dalam menghayati, memahami, dan menginternalisasikan nilai-nilai agama. Untuk meningkatkan kemampuan ilmu tajwid bisa dengan menggunakan media. Media yang akan digunakan adalah macro flash. Tujuan PkM ini adalah untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an secara tartil (ilmu tajwid) bagi anak-anak muslim. Metode PkM ini adalah berbentuk pendampingan membaca Al-Qur’an secara tartil (ilmu tajwid) berbasis macro media flash untuk anak-anak di desa Sungai Petai. Dalam pelaksanannya, materi ilmu tajwid sudah didesain dalam macro media flash (by utilization) dan dipresentasikan. Pengumpulan data menggunakan pre test dan post test. Analisis data menggunakan persentase. Sasaran PkM adalah anak-anak mengaji. Hasil dari PkM ini adalah meningkatnya kemampuan membaca Al-Qur’an secara tartil (ilmu tajwid) anak-anak. Peningkatan itu terlihat dari perbandingan persentase hasil uji post test dengan pre test pada lima soal yang diberikan. Soal pertama, saat pre test jawaban anak-anak yang benar 60%. Pada saat post test mencai 100%. Soal kedua, jawab yang benar 70%, sedangkan pada saat post test 100%. Soal ketiga, 43,33%-96 dan saat post test 66%, Soal keempat, yang benar 56,66%, saat post test 100%. Soal kelima, yang benar 50%, sedangkan pada saat post tes sudah mencapai 100%. Hasil PkM ini sangat penting untuk dijadikan sebagai referensi, terutama jika ingin melakukan kegiatan pendampingan yang sama.