Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Laboratory Evaluation of Neem formulation bioactivity against Crocidolomia pavonana F. larvae Ramadhan, Raden Arif Malik; Widayani, Neneng Sri; Dono, Danar
CROPSAVER - Journal of Plant Protection Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (28.078 KB)

Abstract

This study aims to evaluate the bioactivity of the Neem formulation  against Crocidolomia pavonana larvae in the laboratory. The study using six treatments and three replications. The treatment consisted of control, the neem formulaconcentrations of 0.3%, 0.5%, 0.8%, 1.3%, and 2.3%. The test was done by leaf feeding method and tested on C. pavonana instar II. The results showed that the neem formulation 2.3% could increase mortality of C. pavonana larvae with mortalityrate of 95% population and LC  value aqual to 0.82973. Neem formulation can inhibit the development of C. pavonanalarvae from instar I to instar IV, decrease feed intake, and decrease the dry weight of C. pavonana larvae instar IV. Keywords: Azadirachta indica, Bioactivity, Crocidolomia pavonana, neem formulation
Laboratory Evaluation of Neem formulation bioactivity against Crocidolomia pavonana F. larvae Ramadhan, Raden Arif Malik; Widayani, Neneng Sri; Dono, Danar
CROPSAVER Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (28.078 KB)

Abstract

This study aims to evaluate the bioactivity of the Neem formulation  against Crocidolomia pavonana larvae in the laboratory. The study using six treatments and three replications. The treatment consisted of control, the neem formulaconcentrations of 0.3%, 0.5%, 0.8%, 1.3%, and 2.3%. The test was done by leaf feeding method and tested on C. pavonana instar II. The results showed that the neem formulation 2.3% could increase mortality of C. pavonana larvae with mortalityrate of 95% population and LC  value aqual to 0.82973. Neem formulation can inhibit the development of C. pavonanalarvae from instar I to instar IV, decrease feed intake, and decrease the dry weight of C. pavonana larvae instar IV. Keywords: Azadirachta indica, Bioactivity, Crocidolomia pavonana, neem formulation
Bioactivity of Spagneticola trilobata Flower Extract against Fall Army Worm Spodoptera frugiperda J. E. Smith R. Arif Malik Ramadhan; Efrin Firmansyah
CROPSAVER Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/cropsaver.v3i2.28790

Abstract

Fall armyworm (Spodoptera frugiperda) is a new pest that attacks maize plantations in Indonesia. Local farmers generally use synthetic pesticides to control the pest that can cause environmental and health problems, and in the future will trigger resistance of the pest to insecticide. This study aimed to determine the potential of Sphagneticola trilobata flower extracts on mortality, larval weight, weight of food consumption, and inhibition of feeding activity in S. frugiperda larvae. The research method is completely randomized design with 6 treatments and 3 replications. The treatments consisted of control treatments, S. trilobata flower extract 1%, 2%, 3%, 4%, and 5%. Mortality, larval weights and food consumption data were analyzed using analysis of variance. The results showed that the S. trilobata flower extract at the highest concentration of 5% resulted in larval mortality of 72.22. These results indicated that the S. trilobata flower extract was not effective against S. frugiperda. However, S. trilobata extract can influence other biological aspects, such as feeding activity and growth of S. frugiperda larvae. Tratment of 5% of S. trilobata extract resulted in weight of feed comsumption of  0.123 g with inhibition of feeding activity of 66.11%, and average weight of larvae of 0.048 g that were lower than control treatment.
Bioaktivitas Formulasi Minyak Biji Azadirachta indica (A. Juss) terhadap Spodoptera litura F. Raden Arif Malik Ramadhan; Lindung Tri Puspasari; Rika Meliansyah; Rani Maharani; Yusup Hidayat; Danar Dono
Agrikultura Vol 27, No 1 (2016): April, 2016
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.974 KB) | DOI: 10.24198/agrikultura.v27i1.8470

Abstract

ABSTRACTBioactivity Formulation of Seed Neem Oil Azadirachta indica (A.Juss) against Spodoptera litura (F)The purpose of this research was to know the influence of neem seed extract formulation (Azadin 50 EC) on the mortality, larvae development, larvae weight, and food consumption of Armyworm (Spodoptera litura). This research used randomized complete design with 6 treatments and 5 replications, i.e. control, formula at concentration of 0.2%, 0.4%; 0.8%; 1.6%; and 3.2%. Correlation of concentration neem seed oil formulation and mortality of test insect was analysed using probit analysis, weight of test larvae presented in mean and standard deviation, and development time and food consumption of test larvae analysed with analysis of varians. Formula Azadin 50 EC had LC50 value of 0.659% (0.550-0.781%) at 12 days after treatment. The mortality increased significantly in pupae stage that caused LC50 value become 0.152%. The formula prolonged development time, decrease the weight of test insect and decrease food consumption by the larvae.Keywords: Lethal concentration, Mortality, Growth derangement, ExtractABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mempelajari perlakuan formulasi minyak biji mimba Azadin 50 EC terhadap mortalitas, perkembangan larva, bobot larva dan konsumsi pakan ulat grayak (Spodoptera litura F.). Metode Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dengan 5 kali ulangan. Perlakuan tersebut yaitu : Kontrol, konsentrasi formula minyak mimba Azadin 50 EC 0,2%; 0,4%; 0,8%; 1,6% dan 3,2%. Hubungan mortalitas dengan konsentrasi formula dianalisis menggunakan analisis probit, sedangkan data bobot larva, konsumsi pakan dan waktu perkembangan larva dianalisis dengan sidik ragam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula minyak biji A. Indica memiliki nilai LC50 sebesar 0,659% (0,550-0,781%) terhadap larva instar 2 hingga instar 4. Pada fase pupa kematian kembali meningkat tajam sehingga nilai LC50 menjadi 0,152%. Perlakuan formula tersebut mengakibatkan perpanjangan waktu perkembangan, menurunkan bobot, dan menurunkan konsumsi pakan larva uji.Kata Kunci: Konsentrasi letal, Mortalitas, Gangguan perkembangan, Ekstrak
Bioaktivitas Ekstrak Biji Anonna muricata L. terhadap Spodoptera frugiperda J. E. Smith (Lepidoptera:Noctuidae) R. Arif Malik Ramadhan; Siti Nurhidayah
Agrikultura Vol 33, No 1 (2022): April, 2022
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agrikultura.v33i1.36627

Abstract

Keberadaan Spodoptera frugiperda menjadi salah satu faktor pembatas produksi jagung di Indonesia. Status S. frugiperda di Indonesia sebagai hama baru pada pertanaman jagung mengakibatkan masih terbatasnya metode pengendalian yang dapat diterapkan. Pola pengendalian menggunakan pestisida sintetik akan menimbulkan permasalahan resistensi di kemudian hari. Pemanfaatan pestisida nabati dinilai sebagai sarana pengendalian alternatif yang dapat digunakan. Tanaman sirsak (Annona muricata) merupakan salah satu tanaman yang berpotensi dijadikan sebagai pestisida nabati. Pemanfaatan tanaman A. muricata di Indonesia sebagai pestisida nabati telah dilaporkan efektif untuk mengendalikan berbagai hama. Ekstrak metanol biji A. muricata diujikan dengan konsentrasi 0%, 0,2%, 0,4%, 0,8%, dan 1,6%. Berdasarkan hasil penelitian, ekstrak biji A. muricata 1,6% dinilai efektif untuk mengendalikan S. frugiperda dengan tingkat mortalitas sebesar 93,33 ± 1,15 % dan nilai LC95 sebesar 3,105%, dapat menghambat laju perkembangan larva hingga 5,85 hari, mempengaruhi keberhasilan pembentukan pupa hingga 33%, dan keberhasilan imago hingga 0%. Akan tetapi, ekstrak metanol biji A. muricata dinilai kurang efektif dalam menghambat aktivitas makan dan pertumbuhan S. frugiperda. Respons penghambatan aktivitas makan teramati hanya sebesar 32,43% dan pengaruhnya terhadap penghambatan pertumbuhan larva tidak berbeda nyata dengan perlakuan lain. Ekstrak biji A. muricata dapat digunakan sebagai alternatif pengendalian S. frugiperda namun perlu dikembangkan dengan menguji fraksi pelarut lain maupun dengan mengombinasikan ekstrak biji A. muricata dengan tanaman lain.
Tingkat serangan Spodoptera frugiperda J.E. Smith pada pertanaman jagung di Kota Tasikmalaya dan perkembangannya di laboratorium Efrin Firmansyah; R Arif Malik Ramadhan
Agrovigor Vol 14, No 2 (2021): September
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agrovigor.v14i2.9517

Abstract

Spodopera frugiperda J.E. Smith merupakan hama baru tanaman jagung di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat serangan hama baru Spodoptera frugiperda J.E. Smith pada pertanaman jagung di wilayah Kota Tasikmalaya. Penelitian dilaksanakan dengan metode observasi lapangan pada 10 Kecamatan yang berada di Kota Tasikmalaya, dan pemeliharaan serangga dilaksanakan di laboratorium Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Perjuangan Tasikmalaya. Hasil penelitian menunjukkan hama baru S. frugiperda telah menyerang pertanaman jagung di empat kecamatan yaitu Purbaratu, Cibeureum, Tamansari dan Kecamatan Tawang. Lama perkembangan stadia telur, larva, prapupa, pupa dan imago berturut-turut adalah 5 hari, 19,75 hari, 1,47 hari, 7,09 hari dan 10 hari.
Keragaman Serangga Nokturnal dan Peranannya terhadap Agroekosistem di Kota Tasikmalaya R. Arif Malik Ramadhan; Dewi Mirantika; Dina Septria
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol. 2 No. 2 (2020): December
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v2i2.585

Abstract

Keragaman serangga dinilai dapat memberikan kontribusi terhadap kehidupan manusia, termasuk peranan serangga dalam suatu agroekosistem. Serangga memiliki berbagai peranan dalam agroekosistem meliputi serangga hama, polinator, predator, parasitoid, dan dekomposer. Monitoring serangga merupakan langkah awal yang dapat dilaksanakan guna mengetahui keragaman dan keberadaan serangga dalam suatu agroekosistem. Informasi mengenai keragaman serangga serta peranannya terhadap agroekosistem di kota Tasikmalaya masih sangat terbatas sehingga dirasa perlu untuk melaksanakan monitoring keragaman serangga. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pemasangan light trap pada 6 kecamatan berbeda di kota Tasikmalaya yaitu kecamatan Cihideung, Mangkubumi, Tawang, Tamansari, Kawalu, dan Cibeureum selama tiga hari. Serangga yang terperangkap kemudian diidentifikasi dan ditentukan peranannya terhadap agroekosistem. Berdasarkan hasil pemasangan perangkap dan identifikasi, didapatkan 15 spesies serangga berbeda. Sembilan spesies berperan sebagai hama: Drosophila spp., Oryctes rhinoceros, Lepidioma stigma, Leptocorisa acuta, Acanthocephala spp., Scirpophaga innotata, Helicoperva armigera, Spodoptera frugiperda, dan Spodoptera litura. Tiga spesies sebagai polinator: Anopheles spp., Musca domestica, dan Camponotus pennsylvanicus. Dua spesies sebagai predator: Paederus fuscipes dan Ortethrum sabina. Satu spesies sebagai dekomposer: Coptotermes curvignathus.
Daun Sirsak (Annona muricata) sebagai Pestisida Nabati pada Sistem Budidaya dalam Ember R. Arif Malik Ramadhan; Efrin Firmansyah
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) VOL. 5 NOMOR 1 MARET 2021 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (704.039 KB) | DOI: 10.30595/jppm.v5i1.9632

Abstract

Keberadaan organisme penganggu tanaman (OPT) pada sistem budidaya dalam ember(budikdamber) dapat menurunkan kualitas dan kuantitas hasil panen sementara pengendalian menggunakan pestisida sintetik tidak dapat dilaksanakan karena alasan kompatibilitas. Pemanfaatan pestisida nabati ekstrak daun A. muricata dapat digunakan sebagai pengendali OPT pada sistem budikdamber. Program ini dilaksanakan di kelompok wanita tani (KWT) Mawar Bodas kota Tasikmalaya. Komoditas yang dibudidayakan merupakan tanaman kangkung dan ikan lele. Proses budidaya kangkung dilaksanakan sebanyak dua periode tanam. Pada periode tanam pertama, tidak diaplikasian pengendalian dan pada periode tanam kedua diaplikasikan pestisida nabati daun A. muricata dengan konsentrasi 3%. Parameter yang diamati berupa intensitas serangan OPT, hasil panen tanaman kangkung, respons mortalitas pada ikan lele, serta pemahaman anggota KWT Mawar Bodas dalampembuatan dan pengaplikasian pestisida nabati. Pestisida nabati A. muricata dengan konsentrasi 3% yang diaplikasi dengan interval 3 hari sekali dapat menurunkan intensitas serangan OPT sebesar 58% dan dapat meminimalisir kehilangan hasil pada tanaman kangkung hingga 8,05% lebih tinggi dibandingkan tanpa pengaplikasian pestisida nabati. Pengaplikasian pestisida nabati ekstrak A. muricata 3% tidak bersifat toksik terhadap tanaman kangkung dan ikan lele pada sistem budikdamber. Sebanyak 93% anggota KWT Mawar Bodas telah menguasai cara pembuatan pestisida nabati dan 86% anggota KWT Mawar Bodas dapat mengaplikasian pestisida nabati dengan benar. Pengabdian ini penting dilaksanakan agar masyarakat mengetahui cara pengendalian OPT ramah lingkungan.
Penggunaan Vertikultur Teras Bangku untuk Pengembangan Budidaya Sayuran di KWT Mawar Bodas, Tasikmalaya Selvy Isnaeni; Arif Malik Ramadhan
Jurnal Abdimas Kartika Wijayakusuma Vol 2 No 1 (2021): Jurnal Abdimas Kartika Wijayakusuma
Publisher : LPPM Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (825.605 KB) | DOI: 10.26874/jakw.v2i1.92

Abstract

Abstrak: Tanaman sayuran merupakan salah satu komoditas hortikultura yang produknya dimanfaatkan sebagai bahan makanan. Budidaya tanaman sayuran yang tepat akan memberikan hasil yang optimal. Kelompok Wanita Tani (KWT) Mawar Bodas merupakan organisasi yang berfokus pada pengembangan budidaya sayuran dan olahannya dengan memanfaatkan lahan terbatas. Melalui penerapan budidaya vertikultur juga memberikan solusi bagi anggota KWT Mawar Bodas untuk meningkatkan produksi. Adapun tujuan jangka panjang dari program ini adalah: Membantu potensi KWT Mawar Bodas dalam mengembangkan budidaya dengan produksi yang maksimal, dan Membantu KWT Mawar Bodas dalam menyelesaikan permasalahan dalam budidaya. Adapun target khusus yang ingin dicapai adalah budidaya vertikultur yang diterapkan dapat dikembangkan dengan tujuan untuk menambah motivasi bagi anggota KWT Mawar Bodas sekaligus untuk meningkatkan pendapatan anggota KWT Mawar Bodas. Hasil dari pengabdian ini adalah meningkatnya hasil budidaya kangkung secara konvensional KWT mawar bodas menghasilkan 6,4 kg dengan vertikultur teras bangku sebanyak 12,7kg, untuk tanaman Caisim secara konvensional menghasilkan 8.7 kg, dengan vertikultur teras bangku sebanyak 17.5kg, dan untuk pakcoy secara konvensional 6,7 kg dan secara vertikultur teras bangku 13 kg. Sehingga hasil budidaya sayuran KWT meningkat dan hasil kuesioner respon 100% anggota KWT menyatakan bahwa penggunaan vertikultur teras bangku sangat membantu dalam budidaya dan terlihat rapi. Kata kunci: budidaya, sayuran, vertikultur, kelompok wanita tani (KWT)
Keanekaragaman dan Dominasi Serangga di Persawahan di Kecamatan Mangkubumi, Indihiang, dan Cibereum Kota Tasikmalaya Atep Rendi Hidayat; R. Arif Malik Ramadhan; Nasrudin Nasrudin
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol. 4 No. 2 (2022): December
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v4i2.986

Abstract

Padi merupakan salah satu komoditas pangan utama di Indonesia dengan tingkat konsumsi yang tinggi. Pada ekosistem tanaman padi terdapat keanekaragaman dan dominasi serangga. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui indeks keanekaragaman serangga, dominasi serangga dan peranan serangga tersebut di dalam ekosistem area persawahan sistem irigasi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus sampai September 2021 ketika tanaman sudah masuk fase vegetatif dengan interval 1 hari dari 7 kali pengamatan, bertempat di Kecamatan Indihiang, Mangkubumi dan Cibeureum Kota Tasikmalaya. Penelitian ini dilakukan menggunakan perangkap kuning (yellow trap) menggunakan metode rumus Shannon-Wienner untuk mengetahui Indeks keanekaragaman serangga dan menggunakan rumus Indeks Simpson untuk mengetahui Indeks dominasi serangga. Hasil penelitian menunjukan terdapat 51 ekor serangga yang terperangkap pada area persawahan dengan nilai indeks keanekaragaman dan nilai indeks dominasi di Kecamatan Mangkubumi 1,53 dan 0,186, Indihiang 1,839 dan 0,162, Cibeureum 1,579 dan 0,193. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa tingkat keanekaragaman serangga pada ke tiga daerah tergolong sedang sampai tinggi. Selain itu, tidak ditemukan jenis serangga yang mendominasi di daerah tersebut.