Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia

Pemeriksaan Kesehatan dan Pemberian Pendidikan Kesehatan tentang Penyakit Akibat Penyelaman pada Kelompok Nelayan di Wilayah Kawal Kecamatan Gunung Kijang Kepulauan Riau Yusnaini Siagian; Liza Wati; Linda Widiastuti; Utari Yunie Atrie; Soni Hendra Sitindaon; Nofia Dwi Sartika; Nur Adila
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 3 No 1 (2023): JAMSI - Januari 2023
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.569

Abstract

Nelayan dalam melakukan kegiatan melaut seringkali menghadapi marabahaya dan resiko tinggi yang mengancam keselamatan. Risiko kesehatan selalu mengikuti setiap gerak nelayan dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya terutama nelayan penyelam tradisional. Nelayan tradisional rentan mengalami masalah kesehatan seperti keluhan nyeri dada, sesak napas, nyeri kepala, nyeri telinga hingga mengalami ketulian. Hal ini disebabkan karena menyelam dalam waktu yang lama dengan peralatan yang tidak sesuai standar. Jika hal tersebut terus dilakukan maka akan berdampak pada masalah kesehatan yang lebih serius bahkan kematian. Permasalahan yang dihadapi mitra adalah banyak penyelam belum mengetahui cara menyelam yang benar dan aman seperti nelayan menyelam dengan tahan napas saja dan ada yang hanya menggunakan alat bantu selam kompresor udara. Tujuan kegiatan ini adalah melaksanakan Program Kampung Nelayan Sehat di Kelurahan Kawal. Metode pelaksanaan kegiatan ini meliputi pemeriksaan kesehatan, pemberian pendidikan kesehatan terkait resiko masalah kesehatan nelayan penyelam tradisional dan teknik pemanasan sebelum menyelam. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan nelayan penyelam tradisional terkait risiko masalah kesehatan nelayan penyelam tradisional. Selain itu nelayan juga mampu melakukan gerakan pemanasan sebelum menyelam. Nelayan antusias mengikuti program ini karena dapat membuka wawasan dan menimbulkan kesadaran bagi nelayan terkait risiko masalah kesehatan yang dapat terjadi akibat pekerjaannya.
Pencegahan Katarak dengan Penyuluhan Kesehatan dan Deteksi Dini Kejadian Katarak pada Nelayan Pesisir Daerah Kawal Pantai Bintan Kepulauan Riau Liza Wati; Utari Yunie Atrie; Linda Widiastuti; Yusnaini Siagian; Soni Hendra Sitindaon; Meily Nirnasari; Ummu Fadilah
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 3 No 4 (2023): JAMSI - Juli 2023
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.761

Abstract

Katarak masih menjadi penyebab utama kebutaan di seluruh dunia. Secara global, dari 1,1 miliar orang dengan gangguan penglihatan, sekitar 100 juta orang menyandang katarak (17 juta di antaranya sampai alami kebutaan). Sementara di Indonesia, Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) menyebut bahwa pada 2017 terdapat 8 juta orang dengan gangguan penglihatan (termasuk 1,6 juta kasus kebutaan). Dari angka kebutaan tersebut, sekitar 1,3 juta atau 81,2 persen diakibatkan oleh katarak. Katarak merupakan penyebab terbanyak kebutaan. Masalah katarak merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi di masyarakat pesisir pantai. Katarak dapat terjadi karena beberapa faktor yaitu usia, jenis kelamin, pekerjaan, genetik, penyakit sistemik (seperti diabetes), merokok, trauma, obat-obatan, paparan sinar UV, dan mengkonsumsi alcohol. Pengabdian masyarakat dilakukan di daerah kawal pantai, jumlah 40 nelayan dengan penyuluhan kesehatan dan pemeriksaan faktor resiko katarak. Hasil pengabdian masyarakat ini telah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang resiko terjadinya katarak pada nelayan masyarakat pesisir Bintan. Saat pendidikan kesehatan dilakukan, peserta yang mengikuti kegiatan ikut aktif dalam kegiatan Pendidikan kesehatan dan pengobatan, kegiatan ini juga sangat didukung oleh pihak puskesmas, lurah ataupun RW RT setempat. Pendidikan kesehatan diharapkan dapat, mempengaruhi perilaku masyarakat yang berhubungan dengan tujuan hidup sehat baik secara individu, kelompok maupun masyarakat, dan inline dengan program puskesmas yang berhubungan dengan penyakit tropis dan degenerative.