Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

BILIK PADI TRADISIONAL KERINCI (Arsitektur dan Seni Ukir) Nofrial Nofrial; Purwo Prihatin; Wahyono Wahyono; Marten Agung Laksono
Corak : Jurnal Seni Kriya Vol 8, No 2 (2019): NOVEMBER 2019
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1169.575 KB) | DOI: 10.24821/corak.v8i2.2989

Abstract

Kerinci traditional bilik padi are no longer functioning, their existence is almost extinct. Through observation, literature studies and interviews, it is known that bilik padi use pedestal, a peg system in stringing poles. The entire building is made of wood, the building enlarges upwards. Octagonal pillars, sirap roofs, small doors made under the roof of the roof. The carving motif comes from the shape of plants, forms of vines. Engraving is applied to poles, walls, lower and upper beams, and end of rafter.Keywords: Bilik Padi, Architecture and Carving Art Bilik padi tradisional Kerinci sudah tidak difungsikan lagi, keberadaannya hampir punah. Melalui observasi, studi pustaka dan wawancara diketahui bilik padi menggunakan batu umpak, sistem pasak dalam merangkai tiang dengan balok. Seluruh bangunan terbuat dari kayu, bangunan membesar ke atas. Tiang segi delapan, atap sirap, pintu dibuat kecil dibawah bubungan atap. Motif ukiran berasal dari bentuk tumbuh-tumbuhan, bentuk sulur-suluran. Ukiran diterapkan pada tiang, dinding, balok bawah dan atas, serta ujung kasau. Kata Kunci: Bilik Padi, Arsitektur dan Seni Ukir
Peningkatan Kemampuan Pembuatan Desain Produk Anyaman Rotan pada Kelompok Pusat Kerajinan Anak Nagari, Nagari Guguak Malalo, Kecamatan Batipuh Selatan, Kabupaten Tanah Datar Ahmad Bahrudin; Wahyono Wahyono; Widdiyanti Widdiyanti; Rosta Minawati; Yandri Yandri
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 11, No 4 (2020): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v11i4.4162

Abstract

Rotan merupakan salah satu hasil hutan non kayu yang dikenal luas oleh masyarakat, baik masyarakat yang berkecimpung dalam kerajinan rotan maupun pengguna produk rotan. Rotan juga merupakan salah satu hasil hutan yang berada di Kanagarian Duo Koto Guguak Malalo KecamatanBatipuh Selatan, kondisi ini yang memicu tumbuhnya kelompok pengrajin di daerah tersebut. Kelompok pengrajin dibentuk adanya sumberdaya yang dimiliki, berkeinginan untuk mengolah hasil hutannya dalam hal ini rotan menjadi produk tepat guna dalam hal ini produk kebutuhan rumah tangga baik kebutuhan pokok maupun kebutuhan penunjang lainnya.Kelompok pengrajin sudah tumbuh sekitar 4 tahun dan sudah memiliki dasar-dasar menganyam, untuk itu kegiatan pengabdian ini lebih difokuskan pada pengembangan desain sesuai dengan selera pasar, sehingga harapannya produk yang dihasilkan akan diterima oleh pasar, baik lokal maupun nasional, dampaknya bagi pengrajin akan meningkatkan tarap hidupnya yang selama ini mengantungkan pada sektor pertanian, walaupun tidak menjadi penghasilan utama minimal bisa sebagai pendapatan sampingan.Pengabdian ini telah dilaksanakandengan kegiatan sebagai berikut: diawali dengan melakukan negosiasi dengan pemuka masyarakat, selanjutnya melakukan pelatihan tentang desain mulai dari membuat sketsa, membuat gambar jadi dengan skala 1:10 selanjutnya membuat pola skala1:1 di atas kertas, tahap berikutnya proses pembuatan produkyang difokuskan pada benda fungsional yaitu tudung saji mini, frame foto dan pajangan, dan tahap akhir adalah melakukan finishing menggunakan teknik transparent coathingdengan bahan water base.
PEMANFAATAN SERBUK GERGAJI MENJADI PRODUK KERAJINAN DI WAN PERABOT, TARANTANG KECAMATAN HARAU, 50 KOTA Nofrial Nofrial; Wahyono Wahyono; Riski Rahmat Kurniawan
Batoboh: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 1, No 2 (2016): Batoboh -Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/bt.v1i2.153

Abstract

Pengabdian bertujuan memberikan ketrampilan pemanfaatan serbuk gergaji menjadi benda-benda kerajinan, produk cendramata dan aksesoris kepada pemilik Wan Perabot.Wan Perabot memproduksiperabotan rumah tangga meja, kursi, almari, tempat tidur, kusen, pintu, jendela dan perabotan lainnya.Proses produksi dalam pengolahan kayu, memotong, membelah dan tahapan lainnya menghasilkan limbah serbuk gergaji. Pengabdian menggunakan metode ceramah, demontrasi, serta tanya jawab. Ceramah menyampaikan pengetahuan teknik pengolahan bahan limbah gergaji, pembuatan desain, cetakan produk hingga finishing. Demontrasi memberikan keterampilan proses pengolahan bahan dan pembuatan produk bahan baku serbuk gergaji, serta peralatan dalam pembuatan produk. Tanya jawab digunakan untuk melengkapi hal-hal yang belum terakomodasi oleh kedua metode di atas. Hasil pelatihan berupa pembuatan mainan gantungan kunci, boneka Horta serta hiasan dinding. Kata Kunci: Serbuk Gergaji dan Produk Kerajinan.
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Desain Produk Anyaman Mansiang di Jorong Taratak Nagari Kubang Kecamatan Guguak, Kabupaten Limapuluh Kota Ahmad Bahrudin; Widdiyanti Widdiyanti; Wahyono Wahyono
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) VOL. 4 NOMOR 1 MARET 2020 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2607.88 KB) | DOI: 10.30595/jppm.v0i0.3146

Abstract

Kegiatan pemberdayaan masyarakat dilaksanakan  di Nagari Kubang karena sebagian besar masyarakatnya, terutama para wanita,  memiliki keterampilan menganyam batang mansiang untuk dijadikan produk yaitu kombuik yang berfungsi sebagai tempat beras yang digunakan ketika akan berkunjung ketempat kematian.  Tetapi eterampilan ini didapatkan secara turun temurun sehingga produk yang dihasilkan masih meniru produk yang sudah ada. Pengrajin ini  membutuhkan tambahan keterampilan lain, seperti cara mendesain aneka ragam bentuk produk olahan anyaman dan implementasi desain menjadi produk jadi. Metode kegiatan yang dilakukan adalah pendidikan masyarakat melalui kegiatan penyuluhan tentang pengembangan industri kreatif,  pengembangan desain produk dan strategi produksi produk kerajinan mansiang. Metode pelatihan dilakukan melalui  demonstrasi langsung diversifikasi produk kerajinan anyaman mansiang  berdasar selera pasar.  Adapun hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah : 1) meningkatnya kemampuan pengajin dalam membuat desain, 2)  produk-produk tas wanita dengan berbagai bentuk dengan bahan baku anyaman mansiang, 3) meningkatnya kemampuan dalam mengaplikasikan teknik hias decoupage dan sulam pita.
Teknik Potong Miring dan Teknik Laminasi dalam Proses Pembuatan Produk Kriya Kayu sebagai Upaya Efisiensi Bahan Ahmad Bahrudin; Wahyono Wahyono; Nasral Yuzaili
PANGGUNG Vol 29, No 4 (2019): Keragaman Seni dan Inovasi Estetik
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (784.418 KB) | DOI: 10.26742/panggung.v29i4.1052

Abstract

ABSTRACTThe forests that are not well-preserved caused the scarcity of forest products, especially wood in its different use, such as wood for industrial, building construction, and crafts. This situation has brought a significant impact on the wood prices that is increased significantly due to the high demand for wood. However, the supply is decreased, especially some types of wood to make craft products, such as surian wood, sungkai, and jelutung. This research is conducted using an experimental research method with slanted cutting and lamination techniques in the manufacture of wood products. This method is used by carrying some experimental stages. The results are several craft products produced with various levels of efficiency and function of the product. This research can contribute to finding solutions in the use of wood as raw materials in the crafts manufacture, especially wood crafts, effectively and efficiently.Keywords: efficiency, slant cutting, lamination, craft ABSTRAKKondisi hutan yang tidak terjaga kelestariannya mengakibatkan semakin langkanya hasil hutan. Salah satunya adalah kayu, baik kayu untuk keperluan industri, konstruksi maupun untuk keperluan pembuatan karya kriya. Dampaknya, harga kayu membumbung tinggi. Hal ini disebabkan permintaan kayu sangat tinggi, tetapi pasokan kayu semakin langka, terutama beberapa jenis kayu untuk keperluan pembuatan produk kriya, seperti kayu surian, sungkai, dan jelutung. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode penelitian eksperimen dengan teknik potong miring dan laminasi pada pembuatan produk kayu. Metode ini digunakan untuk melakukan tahapan-tahapan eksprimental sehingga produk yang dihasilkan sesuai dengan yang telah direncanakan. Hasil yang telah dicapai dalam penelitian ini adalah beberapa produk kriya dengan berbagai tingkat efisiensi dan fungsi produk. Penelitian ini diharapkan bisa menjadi salah satu solusi dalam penggunaan bahan baku kayu dalam pembuatan karya kriya khususnya, kriya kayu secara efektif dan efisien.Kata kunci: efisiensi, potong miring, laminasi, produk kriya
MEMORABILIA BUNG HATTA DALAM SENI KAYU Edi Eskak; Ahmad Bahrudin; Wahyono Wahyono; I Made Sukanadi
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah Vol 39, No 2 (2022): DINAMIKA KERAJINAN DAN BATIK : MAJALAH ILMIAH
Publisher : Balai Besar Kerajinan dan Batik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22322/dkb.v39i2.7711

Abstract

Ketokohan Bung Hatta atau Drs. Muhammad Hatta sebagai pahlawan nasional dan proklamator kemerdekaan Republik Indonesia menarik untuk dijadikan inspirasi penciptaan seni dengan media kayu. Penciptaan menjadi karya seni selain dapat menggerakkan industri kreatif, juga sebagai pengenangan tokoh inspiratif untuk diteladani bagi generasi berikutnya.  Keteladanan yang dapat diambil dari Bung Hatta antara lain adalah sikap dan perilaku beliau selaras antara perkataan dengan perbuatannya. Bung Hatta terkenal dengan jiwa nasionalis, religius, organisatoris yang handal, penuh etika dan etiket, tertib, dan disiplin. Media kayu dipilih karena merupakan bahan lokal yang mudah didapatkan serta dapat diaplikasikan dengan berbagai teknik seni rupa, sehingga akan menumbuhkan industri kreatif berbasis sumber daya alam dan kearifan lokal. Metode yang digunakan adalah pengumpulan data, analisis data, inspirasi penciptaan, desain, serta perwujudan karya. Hasilnya adalah karya seni dengan media kayu dengan aplikasi teknik: ukir datar, skrol, sablon, lukis, dan pirografi.