Pada masa kini lahan pertanian produktif semakin berkurang, sehingga untuk membudidayakan tomat cherry membutuhkan teknologi alternatif, seperti budidaya dengan hidroponik. Sistem yang umumnya digunakan dalam hidroponik adalah sistem wick yang memanfaatkan sumbu sebagai penghantar nutrisi. Umumnya, nutrisi yang digunakan adalah larutan AB mix. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antar pertumbuhan dan hasil tomat cherry secara hidroponik sistem wick. Penelitian ini dilakukan di screenhouse Badan Penerapan Standardisasi Instrumen Pertanian Banten, Kabupaten Serang. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAK) dengan 2 faktor, dimana faktor pertama adalah jenis sumbu adalah kosentrasi nutrisi yang terdiri dari S1=kain flanel, S2=benang wol, S3=sumbu kompor, S4=tali kapas, sedangkan faktor kedua terdiri dari K1=1,900ppm, K2=2,300ppm, K3=2,700ppm, K4=3,100ppm, K5=3,500ppm. Masing-masing kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 kali, sehingga terdapat 60 satuan percobaan. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara bobot buah dengan jumlah buah yang ditunjukkan dengan koefisien korelasi sebesar 0,73. Sedangkan korelasi antara bobot buah dengan tinggi tanaman, serta antara panjang daun dengan lebar daun menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0,01 yang menandakan korelasi yang lemah antara kedua variabel tersebut.