Ni Putu Darmara Pradnya Paramita
Institut Seni Indonesia Denpasar

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Transformasi Bunga Tunjung Dalam Busana Wanita Romantik Dramatik Darmara Pradnya Paramita, Ni Putu; Ratna Cora Sudharsana, Tjok Istri; Wimba Ruspawati, Ida Ayu
Prabangkara : Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol 22 No 2 (2018): Desember
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.345 KB)

Abstract

Bunga tunjung memiliki makna yang dalam bagi masyarakat Bali terutama dalam proses ritual agama Hindu. Penciptaan ini ditujukan untuk mewujudkan transformasi penciptaan busana wanita romantik dramatik, mengetahui dan memahami proses mewujudkan busana wanita romantik dramatik, mewujudkan bentuk karya busana wanita romantik dengan bunga tunjung sebagai ide dalam penciptaan. Metode penciptaan yang digunakan yaitu delapan tahapan desain fashion terdiri dari tahapan yaitu design brief, research and sourching, design development, prototypes, samples and construction, the final collection, promotion, marketing, branding, sales, production and the business. Busana wanita romantik dramatik dalam koleksi menerapkan konsep warna Dewata Nawa Sanga yang dilambangkan atau dilukiskan dengan bunga tunjung. Bentuk pada karya busana wanita romantik dramatik menghasilkan dua jenis busana wanita yaitu busana ready to wear deluxe dan haute couture terdiri dari empat busana ready to wear deluxe dan lima busana haute couture. Pemilihan material dan bahan dalam proses proses penciptaan, dikembangkan dengan pengolahan proses kreatif monumental tekstil dan teknik makrame. Pada busana wanita elemen seni yang dominan yaitu garis, bentuk, ukuran, tekstur,  warna dan motif.Sedangkan prinsip desain terdiri dari kesatuan, irama, harmoni, pusat perhatian (point of interest), keseimbangan.
Pelatihan Membuat Lamak, Tamiang dan Tata Rias Mesanggul Bali Ni Kadek Karuni; I Wayan Suardana; Ni Putu Darmara Pradnya Paramita; Ni Luh Ayu Pradnyani Utami
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2021): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v5i3.4988

Abstract

Mitra dalam pengabdian ini adalah WHDI desa Guwang yaitu kelompok wanita Hindu Dharma Indonesia yang berada di desa Guwang kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar Bali. Tujuan dari program pengabdian ini adalah ingin menyelesaikan permasalahan prioritas yang ditemukan pada WHDI Desa Guwang di Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar yaitu anggota WHDI Desa Guwang belum memiliki keterampilan membuat sarana upakara berupa Lamak dan Tamiang untuk keperluan upacara agama dan adat, serta kebanyakan belum bisa merias wajah, menata dan merias rambut secara mandiri terutama untuk acara kegiatan ke pura atau acara adat lainnya. Program pertama yang dilakukan adalah memberikan pelatihan keterampilan membuat Lamak dan Tamiang kepada kelompok WHDI Desa Guwang, agar anggota dan pengurus WHDI mampu dan terampil membuat Lamak dan Tamiang secara mandiri. Pelatihan ini dilakukan secara terjadwal dan menghadirkan nara sumber/tenaga ahli yang memiliki kompetensi baik dibidang ini. Program kedua dengan memberikan pelatihan tata rias wajah termasuk dalam tata rias rambut (mesanggul Bali) untuk ke pura dan upacara adat di Bali. Metode pelaksanaannya, ceramah, pelatihan, pendampingan dan evaluasi. Untuk memecahkan persoalan ini melibatkan dosen dari FSRD ISI Denpasar yang memiliki kompetensi di bidang ini. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah meningkatnya pengetahuan dan keterampilan anggota WHDI desa Guwang dalam membuat Lamak dan Tamiang sebagai sarana upakara maupun sebagai sarana dekorasi dalam upacara adat dan agama Hindu. Anggota WHDI juga mampu merias wajah dan mesanggul secara mandiri.
Inovasi Busana Pesta Berbahan Tekstil Tradisional Bali Ni Putu Darmara Pradnya Paramita
Style : Journal of Fashion Design Vol 1, No 2 (2022): Style: Journal of Fashion Design
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.689 KB) | DOI: 10.26887/style.v2i1.2565

Abstract

The community need and interest which are getting higher towards fashion world make fashion in the world develop rapidly. Fashion world development influences women one of which in party fashion. Party is one of events that usually carries certain fashion either formal or semi formal, until it is not surprising that women dress and choose clothes carefully. Many party fasion worn by community with various types of materials but they do not have their own typical yet. It can be seen from the emergence of party fashion design that is mostly offered in the market. Based on the phenomenon developing in the community and the development of textile industry especially in Bali then it is necessary to create certain innovation in creating party fasion made of Bali traditional textile namely by using Bali endek woven fabric. The methods used were observation, interview, and literature study. This creation aims to preserve and protect Bali endek cloth that is a creative cultural heritage of Bali community and this research aimed to improve the economy and prosperity of Bali community. Besides, innovation of party fashion made of Bali traditional cloth is necessary to produce fashionable clothes. 
BÈRBUDI BAWA LEKSANA BUSANA ADAT BALI KE KANTOR YANG MODIS, TERJANGKAU, DAN BERKELANJUTAN Ni Putu Darmara Pradnya Paramita; Made Tiartini Mudarahayu; Ni Kadek Yuni Diantari
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 11, No 2 (2022): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v11i2.39328

Abstract

The Balinese people's disobedience to the Bali Governor's Regulation Number 79 of 2018 which can be seen through violations by not using traditional clothes on a predetermined day, gave rise to the idea of creating Balinese traditional clothing by carrying out the concept of being fashionable, affordable and sustainable. Fashionable means in accordance with ethics, looks attractive and raises the personal character of the wearer. Affordable is defined as a price that is not expensive because it uses materials produced by local weavers from Nusa Penida and Sidemen Karangasem. Sustainable means creating synergies in the industrial cycle, by prioritizing traditional Balinese textiles produced by local weaver and is expected to lead to the preservation of textiles, both tangible and intangible. This concept is implemented in Bèrbudi Bawa Leksana's fashion collection consisting of 6 clothes created by referring to Frangipani's method. The research and creation of the Bèrbudi Bawa Leksana collection is expected to be a means of education for the Balinese people and a form of academic and professional contribution in supporting government regulations for mutual progress.   Keywords: traditional clothing, balinese, fashionable, affordable. AbstrakKetidakpatuhan masyarakat Bali terhadap Peraturan Gubernur Bali Nomor 79 Tahun 2018 yang dapat dilihat melalui pelanggaran dengan tidak menggunakan pakaian adat pada hari yang telah ditentukan, memunculkan gagasan penciptaan busana adat Bali dengan mengusung konsep modis, terjangkau dan berkelanjutan. Modis berarti sesuai dengan etika, tampak menarik dan memunculkan karakter pribadi si pengguna busana. Terjangkau dimaknai dengan Harga yang tidak mahal karena menggunakan bahan produksi penenun lokal asal Nusa Penida dan Sidemen Karangasem. Berkelanjutan berarti memunculkan sinergi dalam siklus industri, dengan mengutamakan tekstil tradisional Bali yang diproduksi pengrajin lokal dan diharapkan dapat bermuara pada pelestarian tekstil baik secara tangible maupun intangible. Konsep tersebut diimplementasikan dalam koleksi busana Bèrbudi Bawa Leksana terdiri atas 6 busana yang diciptakan dengan mengacu pada metode penciptaan Frangipani. Penelitian dan penciptaan koleksi Bèrbudi Bawa Leksana diharapkan dapat menjadi sarana edukasi bagi masyarakat Bali dan salah satu bentuk kontribusi akademisi dan professional dalam mendukung peraturan pemerintah demi kemajuan bersama.Kata Kunci: busana adat, bali, modis, terjangkau. Authors:Ni Putu Darmara Pradnya Paramita: Institut Seni Indonesia DenpasarMade Tiartini Mudarahayu: Institut Seni Indonesia DenpasarNi Kadek Yuni Diantari : Institut Seni Indonesia Denpasar References:Agung, L., Kartasudjana, T., Permana, A. W. (2021). Estetika Nusantara dalam Karakter Gim Lokapala. Gorga Jurnal Seni Rupa, 10 (2), 473-477. http://dx.doi.org/10.24114/gr.v10i2.28556.Andriyanti, S., Sinaga, R., Lubis, R. (2022). Aplikasi Ornamen Sumatera Utara Kreasi Kekinian pada Desain Busana Ready-To-Wear dengan Teknik Sablon Printing. Gorga Jurnal Seni Rupa, 11 (1), 25 35.http://dx.doi.org/10.24114/gr.v11i1.28791.Arshiniwati, N. M. ., Mudra, I. W. ., Sustiawati, N. L. ., Sudibya, I. G. N. ., & Heriyawati, Y. . (2021). Representasi Budidaya Rumput Laut Dan Kain Rangrang Dalam Tari Gulma Penida. Mudra Jurnal Seni Budaya, 36(2), 237–244. https://doi.org/10.31091/mudra.v36i2.1475.Dewanti P. P. W. A., I Gusti A.M. (2020). Inovasi Busana Adat ke Pura (Wanita Modern). In: Seminar Nasional Desain dan Arsitektur. 412-417.Dewi Pebryani, N., Ratna C.S, T. I. ., Rai Remawa, A. A., & Radiawan, I. M. (2022). Digital Transformation in Endek Weaving Tradition. Mudra Jurnal Seni Budaya, 37(1), 78–85. https://doi.org/10.31091/mudra.v37i1.1886.Harmelia, C. , Yuliarma. Y. (2021). Perubahan Desain Busana Adat Pengantin Wanita di Kota Pariaman Sumatera Barat. Gorga Jurnal Seni Rupa, 10 (2), 515-521. https://doi.org/10.24114/gr.v10i2.29093.Hartini, L.P.I., Kartika S.,& Made S. (2021) Analisis Faktor Persepsi Akademisi Terhadap Penggunaan Busana Adat di Lingkungan Sekolah. E-Jurnal Matematika, 10(3).179-185. http://doi.org/10.24843/MTK.2021.v10.i03.p340.Hendra. H., & Agustin, D. (2022). Eksistensi Tenun Songket Halaban Kabupaten Lima Puluh Kota. Gorga Jurnal Seni Rupa, 11 (1), 202-2011. http://dx.doi.org/10.24114/gr.v11i1.28908.Laksana, S.B., Faradillah N. (2021). Rancangan Busana Ready to Wear Menggunakan Teknik Engineered Print. Jurnal Atrat 9(3), 266-274. http://dx.doi.org/10.26742/atrat.v9i3.1773.Mesra. M, Kartono, G., Ibrahim, A. (2022). Penerapan Ornamen Tradisional Sumatera Utara pada Toples Makanan Sebagai Sarana Revitalisasi. Gorga Jurnal Seni Rupa, 11 (1), 81-88. http://dx.doi.org/10.24114/gr.v11i1.33639.Mudarahayu, M. T., Sedana, I. N., Remawa, A. A. G. R., & Sariada, I. K. (2021). Estetika Bentuk Busana Pada Lukisan Wayang Kamasan. Panggung, 31(2).191-202. http://dx.doi.org/10.26742/panggung.v31i2.1573.Nabila, A., Sari Y. (2020). Penerapan Teknik Sablon Crack Binder Pada Adibusana Dengan Inspirasi Budaya Bali. Jurnal Atrat 8(2). 131-139. http://dx.doi.org/10.26742/atrat.v8i2.1522.Provinsi Bali. Peraturan Gubernur Nomor 79 Tahun 2018 Tentang Hari Penggunaan Busana Adat Bali. 2018.Sudharsana, T. I. R. C. (2016). Global Fashion Discourse In Cosmopolitan Kuta. International Journal of Multidisciplinary Educational Research, 5(8), 1-7. http://s3-ap-southeast-1.amazonaws.com/ijmer/pdf/volume5/volume5-issue8(1)-2016.pdf.UKM Karya Ilmiah Mahasiswa UNHI. (2020). Kearifan Lokal Bali di Era Milenial. Denpasar: UNHI Press Publishing.
Seaphoria: The Marine Life of Bunaken Ni Putu Netania Amanda Erawan; Tjok Istri Ratna Cora S.; Ni Putu Darmara Pradnya Paramita
BHUMIDEVI: Journal of Fashion Design Vol. 2 No. 1 (2022): Bhumidevi
Publisher : BHUMIDEVI: Journal of Fashion Design

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.312 KB)

Abstract

Taman Nasional Bunaken merupakan perwakilan ekosistem laut Indonesia yang memiliki beragam kehidupan bawah laut. Hal ini dikarenakan Taman Nasional Bunaken berada di segitiga emas terumbu karang dunia yang tersebar dari Indonesia, Malaysia, Filipina, Papua Nugini, Timor Leste dan kepulauan Solomon. Taman Laut Bunaken yang mempesona, diangkat sebagai ide pemantik pada penciptaan karya busana ready to wear deluxe dan semi haute couture dengan gaya busana yang feminin sebagai karya kolaborasi bersama CV. Terima Kasih Banyak selaku mitra. Proses penciptaan karya busana ready to wear deluxe dan semi haute couture diimplementasikan dengan teori metafora dengan mengambil lima kata kunci terpilih yaitu Terumbu karang, tersembunyi, mempesona, hidup, dan penyu. Metode “FRANGIPANI” digunakan sebagai pedoman dalam proses penciptaan busana ini yang terdiri dari Design Brief, Research and Sourching, Design Development, Sample, Prototype, Dummy, Final Collection, (Promoting, Branding, Sale, Production, Bussiness). Hasil dari penciptaan busana ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi kepustakaan terkait dengan bidang mode serta dapat mempromosikan keindahan ekosistem laut indonesia
Persona of The Little "Nudibranch" in The Abyss Tara Firdaus Lailil Ramadhan; Nyoman Dewi Pebryani; Ni Putu Darmara Pradnya Paramita
BHUMIDEVI: Journal of Fashion Design Vol. 2 No. 1 (2022): Bhumidevi
Publisher : BHUMIDEVI: Journal of Fashion Design

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (595.213 KB)

Abstract

Persona Of The Little “Nudibranch” In The Abyss merupakan sebuah judul dari kolesi karya busana tugas akhir yang bertemakan Diversity Of Indonesia yang terinspirasi dari salah satu biota laut yang spesiesnya ditemukan di Indonesia yaitu Nudibranch atau siput laut dengan style androgini dengan sentuhan pergabungan feminim dan maskulin. Koleksi karya busana tugas akhir ini merupakan jenis busana ready to wear deluxe dan semi haute couture. Penciptaan koleksi karya Persona Of The Little “Nudibranch” In The Abyss menggunakan delapan tahapan yang bertajuk “Frangipani”, yang merupakan tahapan-tahapan rahasia dari Seni FashionArt. Nudibranch merupakan ide pemantik dari koleksi karya busana tugas akhir yang akan diimplementasikan melalui gaya ungkap analogi yang akan diuraikan pada teori keyword yang sudah terpilih yaitu, bergelombang, gelembung, garis-garis, warna-warni, dan hemafrodit. Keyword tersebut akan diolah dan diaplikasikan sedemikian rupa pada koleksi karya busana dengan teori estetika mencakup prinsip dan elemen desain yang tampak dari desain busana, detail, dan pemilihan bahan sehingga terbentuk nilai estetika dan fungsi dalam koleksi busana ini. Adapun warna yang dipilih merupakan sebagian dari warna yang berkaitan dengan konsep nudibranch dikarenakan banyaknya jenis dan spesies dari nudibranch maka pencipta dari koleksi busana ini memilih warna yang colorfull. Implementasi dari warna colorfull ini diterapkan melalui pemilihan bahan kain sebagian material utama yaitu kain Satin, Satin Bridal, Organza, dan Tile. Proses pengerjaan koleksi karya busana tugas akhir terdapat pada pemilihan siluet desan dan penambahan teksmo yaitu kain-kain yang bentuk ruffle dan kain perca dengan teknik stitching dari karya busana sehingga menambah nilai estetika dari busana tersebut.
Penyandra Kalistuayuan : The Blessing of Parijoto Vinda Yugeswari; Nyoman Dewi Pebryani; Ni Putu Darmara Pradnya Paramita
BHUMIDEVI: Journal of Fashion Design Vol. 2 No. 1 (2022): Bhumidevi
Publisher : BHUMIDEVI: Journal of Fashion Design

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.203 KB)

Abstract

Parijoto dipercaya bermanfaat untuk kesuburan wanita bagi masyarakat Pegunungan Muria, Jawa Tengah. Mitosnya apabila Ibu hamil mengkonsumsi buah parijoto, anak yang lahir akan berparas rupawan. Penciptaan karya busana ready to wear deluxe dan semi couture ini ditujukkan untuk mewujudkan busana wanita feminine romantic dengan Parijoto sebagai ide penciptaan. Parijoto diimplementasikan dengan teori analogi dan kata kunci terpilih yaitu: bunga, melingkar, simetris, bulat, dan mengkilap. Metode penciptaan yang digunakan yaitu terdiri dari delapan tahapan penciptaan “Frangipani” Desain Fashion dari Dr. Tjok Istri Ratna Cora Sudharsana, tahun 2016 meliputi design brief, research and sourching, design development, sample, prototype, dummy, final collection, promoting, branding, sale, production business. Hasil penciptaan ini diharapkan dapat menambah kepustakaan khususnya dibidang fashion dengan teori analogi Parijoto yang diimplementasikan ke dalam wujud busana feminine romantic.
Sang Penolak Bala Analogi Upacara Adat Kebo-Keboan Dari Banyuwangi, Jawa Timur Dalam Perancangan Busana Bergaya Exotic Dramatic Ni Kadek Windari; I Gusti Bagus Priatmaka; Ni Putu Darmara Pradnya Paramita
BHUMIDEVI: Journal of Fashion Design Vol. 3 No. 1 (2023): Bhumidevi
Publisher : BHUMIDEVI: Journal of Fashion Design

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sang Penolak Bala sesuai dengan makna upacara adat Kebo-Keboan, merupakan sebuah tradisi turun-temurun yang dilakukan oleh masyarakat Suku Osing dari Banyuwangi, Jawa Timur. Kebo-keboan diambil dari kata dalam Bahasa Jawa yaitu 'Kebo', yang dalam Bahasa Indonesia artinya kerbau jadi-jadian. Upacara Adat Kebo-Keboan dilaksanakan setiap awal bulan Suro, sesuai penanggalan Jawa. Dilaksanakan oleh masyarakat dengan cara merias diri hingga menyerupai hewan kerbau. Upacara ini berkaitan dengan pertanian, karena merupakan wujud syukur atas hasil panen yang melimpah dan baik. Selain itu juga sebagai permintaan supaya tidak terserang hama, mendapatkan tanah yang subur dan panen yang melimpah. Dari makna upacara adat kebo-keboan tersebut penulis mendapatkan beberapa kata kunci yang diimplementasikan pada busana yang akan dibuat
Anting Yang Hilang: Analogi Tradisi Telingaan Aruu Suku Dayak Sebagai Inspirasi Penciptaan Karya Busana Luh Putu Diah Ayuningrat; Ida Ayu Kade Sri Sukmadewi; Ni Putu Darmara Pradnya Paramita
BHUMIDEVI: Journal of Fashion Design Vol. 3 No. 1 (2023): Bhumidevi
Publisher : BHUMIDEVI: Journal of Fashion Design

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telingaan Aruu adalah tradisi memanjangkan telinga oleh orang-orang dari Suku Dayak. Tradisi memanjangkan telinga di kalangan Suku Dayak ini telah lama dilakukan secara turun temurun. Pemanjangan daun telinga ini biasanya menggunakan pemberat berupa logam berbentuk lingkaran gelang dari tembaga yang bahasa kenyah di sebut "Belaong" . Dengan pemberat ini daun telinga akan terus memanjang hingga beberapa sentimeter. Namun tidak semua sub suku Dayak di Pulau Kalimantan puunya tradisi ini. Hanya beberapa kelompok saja yang mengenal budaya telinga panjang. Namun, hanya yang mendiami wilayah pedalaman, seperti masyarakat Dayak Kenyah, Dayak Bahau, Dayak Penan, Dayak Kelabit, Dayak Sa'ban, Dayak Kayaan, Dayak Taman, dan Dayak Punan menjadi inspirasi penulis dalam menciptakan karya Tugas Akhir yang digarap melalui proses penciptaan karya Frangipani. Melalui tahapan tersebut penulis dapat menciptakan karya melalui pendalaman tradisi kearifan lokal budaya Telingaan aruu yang kemudian diterapkan dalam tiga kategori busana, yakni busana ready to wear, busana deluxe, dan busana Couture. Karya busana tersebut akan digarap melalui pendekatan Analogi dengan gaya busana Spirituality Classic Twisted, yang diberi judul “Anting yang Hilang”
Perwujudan Busana Dengan Konsep Pemedal Agung Puri Semarajaya Klungkung Ni Komang Wiadnyani; I Gusti Bagus Priatmaka; Ni Putu Darmara Pradnya Paramita
BHUMIDEVI: Journal of Fashion Design Vol. 3 No. 1 (2023): Bhumidevi
Publisher : BHUMIDEVI: Journal of Fashion Design

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ciri khas keunikan arsitektur Pemedal Agung Puri Semarajaya Klungkung menjadi ide pemantik penciptaan karya busana tugas akhir yang wujudkan menjadi koleksi busana dengan kesulitan bertahap yaitu, Ready to Wear, Ready to Wear Deluxe dan Semi Couture. Pemedal agung Puri Semarajaya diimplementasikan dengan teori analogi dan kata kunci terpilih yaitu, gapura, patung Portugis, batuan (batu bata dan batu padas), keketusan, serta murdha. Penciptaan karya busana ini menggunakan sepuluh tahapan penciptaan Frangipani yang di ambil dari disertasi Tjok Istri Ratna Cora Sudharsana, tahun 2016, yaitu dari ide pemantik (design brief), riset dan sumber (research and sourching), pengembangan desain, sampel (design development), sample, prototype and construction), dan produksi (production), bisnis (business). Hasil dari penciptaan ini diharapkan dapat menambah kepustakaan khususnya dalam bidang Fashion mengenai arsitektur peninggalan Pemedal Agung Puri Semarajaya yang diimplementasikan ke dalam wujud busana Spirituality dengan menggunakan nama brand Titik Awal dan strategi Business Model Canvas (BMC) dalam menjalankan usaha lebih terstruktur.