Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Student’s Social Presence and perceive learning toward CCU course in the online classroom. (An Evaluating of Learning Process during Pandemic Coronavirus) Nirwana Nirwana; Muhlis Muhlis
Elite : English and Literature Journal Vol 7 No 1 (2020)
Publisher : UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (551.62 KB) | DOI: 10.24252/elite.v7i1a6

Abstract

Social distancing policies during the pandemic, have a significant influence on the education system in Indonesia. This condition requires all the education levels to carry out the learning process into an online classroom, although the readiness has not been well prepared. it certainly affects the quality of learning which previously still uses more face to face learning, no exception for English and Literature department at Islamic state university of Makassar. Cross Cultural Understanding as one of the compulsory course had switched completely to the online system for the first time. One way to measure the effectiveness of learning is to look at students' responses and reactions from their social presence and perceived learning. The purpose of this study was to gain insights into learners' social presence and perceived learning of online classrooms especially for CCU courses. Seventy (70) students of the English and Literature department were surveyed to identify helpful components and perceived challenges based on their online learning experiences in this course by using social presence scale questionnaires and online interviews. The results of the study illustrated the student's effort and expectation to the online classroom while most of them feel difficult and lack of activeness with online classrooms during the pandemic. Participants indicated that technical problems, lack of sense of community, time constraints, and the difficulties in understanding the objectives of the online courses as challenges.
FENOMENA FACEBOOK SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI BARU Muhlis Muhlis; Usman Jasad; Abdul Halik
Jurnal Diskursus Islam Vol 6 No 1 (2018): April
Publisher : Pascasarjana UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jdi.v6i1.6759

Abstract

Tulisan ini akan mengurai tentang fenomena media sosial dalam hal ini facebook sebagai media komunikasi baru yang deskripsi fokusnya mencakup facebook, media komunikasi baru dan partisipasi pengguna facebook. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yakni menganalisis dan menggambarkan tentang realitas proses dakwah di media sosial. Lokasi penelitian ini adalah media sosial terkhusus facebook dengan objek penelitian yang akan diteliti meliputi aspek-aspek dakwah di media sosial yang terdiri dari dai dan bentuk dakwah. Pendekatan penelitian ini adalah studi fenomenologi dalam arti peneliti menghimpun data berkenaan dengan konsep, pendapat, pendirian, sikap, penilaian dan pemberian makna terhadap situasi atau pengalaman dalam kehidupan. Sumber data dalam penelitian ini adalah dai, facebooker dan aktif berdakwah di facebook sebagai sumber data primer yang diperoleh dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari berbagai literatur seperti buku, majalah, karya ilmiah yang relevan dengan penelitian. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dan jenis instrumen lain yang mencakup pedoman wawancara, pedoman observasi, dan alat dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah model interaktif Miles dan Huberman yakni analisis data dilakukan saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah pengumpulan data dalam periode tertentu, sebagai berikut: a) Reduksi Data; b) Display atau Penyajian Data; dan c) Verifikasi atau kesimpulan Fenomena yang sedang sangat digemari di era tahun 2000-an ini yaitu sebuah jejaring sosial facebook, dapat dikatakan sebagai sebuah revolusi cara berkomunikasi untuk mendapatkan teman. Dalam kehidupan normal sehari-hari selayaknya mendapatkan teman biasanya secara langsung tatap muka dan bisa akrab dengan teman juga secara tatap muka. Tetapi dengan jejaring sosial facebook, mendapatkan teman dan berbincang dengannya secara leluasa hanya sekali klik, maka semua deskripsi tentang teman baru bisa didapatkan.
BENTUK DAKWAH DI FACEBOOK Muhlis Muhlis; Usman Jasad; Abdul Halik
Jurnal Diskursus Islam Vol 4 No 1 (2016)
Publisher : Pascasarjana UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jdi.v4i1.6783

Abstract

Tulisan ini akan mengurai tentang fenomena dakwah dan bentuk dakwah di media sosial, dalam hal ini facebook. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan objek penelitian pada media sosial terkhusus facebook dengan fokus penelitian meliputi aspek-aspek dakwah di media sosial yang terdiri dari dai dan bentuk dakwah. Pendekatan penelitian ini adalah studi fenomenologi Sumber data adalah dai, facebooker dan aktif berdakwah di facebook sebagai sumber data primer yang diperoleh dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan data sekunder berupa berbagai literatur seperti buku, majalah, karya ilmiah yang relevan dengan penelitian. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dan jenis instrumen lain yang mencakup pedoman wawancara, pedoman observasi, dan alat dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah pengumpulan data dalam periode tertentu, sebagai berikut: a) Reduksi Data; b) Display atau Penyajian Data; dan c) Verifikasi atau kesimpulan Hasil kajian menunjukkan bahwa fenomena dakwah melalui jejaring sosial facebook khususnya di Indonesia mengalami perkembangan. Hal ini ditandai dengan hadirnya para aktivis dakwah untuk memanfaatkan facebook sebagai sarana media dakwah Islam. Di mana semua pengguna facebook bisa melihat, belajar di facebook untuk menambah wawasan keilmuan dan informasi seputar dunia Islam. Pemanfaatan facebook sebagai media dakwah ini yang akan menjembatani kemajuan teknologi dengan proses dakwah, supaya masyarakat lebih mengenal syari’at dan tidak berargumen bahwa dakwah hanya dalam pengajian. Sebab eksistensi dari dakwah adalah menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah kepada hal yang munkar. Analisis peneliti terkait dengan penggunaan facebook sebagai media dakwah, yaitu pada aspek cara penggunaan facebook sebagai media dakwah, dapat diuraikan sebagai berikut: Pertama, dai yang menjadikan facebook sebagai media dakwah dengan cara mengunggah tulisan, gambar dan video di wall. Kedua, dai yang menjadikan facebook sebagai media dakwah dengan cara mengirim pesan berupa tulisan dan gambar ke inbox. Olehnya itu bentuk dakwah di facebook yang bisa dikembangkan yaitu pertama: dakwah bil al-qalam, kedua; dakwah melalui pesan gambar, ketiga dakwah melalui audiovisual dalam hal ini video.
Persepsi Mahasiswa IAIM Sinjai Terhadap Fenomena Video Prank di Media Sosial muhlis sinjai; Suriati Suriati
RETORIKA : Jurnal Kajian Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Retorika
Publisher : LP2M IAI Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/retorika.v2i1.227

Abstract

Perkembangan teknologi informasi, beserta berbagai macam aplikasi di internet semakin pesat. Isi atau muatan yang ada di dalam media internet ini juga semakin kreatif. Selain berdampak positif, sudah tentu juga perkembangan ini juga memiliki dampak negative. Seperti akhir-akhir ini bermunculan video-video prank di media social. Video ini di buat oleh orang-orang yang kreatif. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui bagaimana persepsi mahasiswa tentang video prank yanga ada di media sosial (2) Mengetahui dampak video prank tersebut. Metode penelitian yang digunakan metode kualitatif. Pendekatan yang digunakan dalam penelititan ini adalah pendekatan multidisipliner yang meliputi pendekatan sosiologis, pendekatan fenomenologik dan pendekatan psikologis. Dalam metode pengumpulan data, peneliti menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang terkumpul kemudian diolah dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa IAIM Sinjai memberikan tiga kesimpulan yaitu: (1) fenomena video prank ini bisa menjadi hiburan, (2) fenomena video prank ini merupakan sesuatu yang tidak bermanfaat, dan (3) fenomena video prank ini berpotensi untuk merusak generasi bangsa. Sementara dampak yang ditimbulkan dari fenomena video prank ini adalah adanya perubahan pola komsumsi media, ada meniru gaya orang yang membuat prank serta adanya kecendreungan untuk melakukan hal yang sama dengan apa yang mereka lihat di konten video prank tersebut.
Dakwah di Tengah Isi Radikalisme Muhlis; Muliaty Amin
RETORIKA : Jurnal Kajian Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 2 No 2 (2020): Jurnal Retorika
Publisher : LP2M IAI Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/retorika.v2i2.533

Abstract

Radicalism has become an issue that is never absent to discuss. Moreover, current developments, such as the issue of radicalism, also continue to develop. Radicalism is something that needs to be watched out for because its existence is quiet like an underground movement which is quite difficult to detect. However, evidence of the existence of radicalism in Indonesia still exists even today. The da'wah movement which is an effort to prevent and overcome radicalism movements must develop in accordance with the current developments. Da'wah must be packaged more attractively and involve all parties in the current problem of radicalism. Da'wah with a structural and cultural approach can be a strategy in preventing and overcoming radicalism.
Penulisan Berita Dakwah Serta Efektivitas Penyampaian Informasi Islam Musliadi Musliadi; Muhlis Muhlis
RETORIKA : Jurnal Kajian Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Retorika
Publisher : LP2M IAI Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/retorika.v4i1.810

Abstract

This paper aims to find out how the technique of reporting and writing da'wah news and opportunities for the effectiveness of Islamic information delivery. The research method used by the author is a qualitative method with the type of library research or library research. Literature study is research that uses various types of material in collecting data and information that the author collects through reading through documents, encyclopedias, dictionaries, journals, magazines, books, and so on from libraries. which has previously been carried out and has relevance to the theme or discussion as the basis for the researcher to obtain the basis for enriching the author's uniqueness on the theoretical basis used. The results of the research show that, in covering da'wah news, a reporter must collect Islamic data and information by looking for newspaper clippings, papers, or newspaper articles. and at the same time meeting journalistic technical standards, the opportunity to convey Islamic information in the digitalization era in this century is very likely to change the ummah from one situation to another that is better in all fields, realizing Islamic teachings in everyday life for an individual, family, group or group. the masses and for the life of society as a whole system of living together in the context of the development of the nation and of mankind. Keywords: Effectiveness of Islamic Information Delivery
Imperative Politeness in Learning Interaction at Islamic Institute of Muhammadiyah Sinjai (a Study of Pragmatic Imperative) Laeli Qadrianti; Nirwana Muhlis
ELS Journal on Interdisciplinary Studies in Humanities Vol. 2 No. 3 (2019): SEPTEMBER
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.786 KB) | DOI: 10.34050/els-jish.v2i3.5652

Abstract

This paper aims to examine the form of imperative politeness in the learning  interaction Islamic institute of Muhammadiyah Sinjai, the research approach which is used is a qualitative descriptive approach. Instrument data collection through observation, recording and records analyzed using interactive analysis models. The form of  imperative politeness found in this study is the Form of Pragmatic Imperative Decency in Declarative Speech and the Form of Pragmatic Imperative Courage in Interrogative Speech. Based on the data obtained, it is known that the form of imperative politeness in the learning interaction Islamic Institut of Muhammadiyah Sinjai consists of five parts, namely: (1) declarative speech which states the pragmatic meaning of imperative orders; (2) declarative speech which states the pragmatic meaning of the invitation imperative; (3) declarative speech which states the pragmatic meaning of the imperative application; (4) declarative speech which states the pragmatic meaning of imperative mating; and (5) declarative utterances which state the pragmatic meaning of the imperative ban. While the form of interrogative politeness in the  learning interaction islamic institut of Muhammadiyah Sinjai also consists of five parts, namely: (1) interrogative speech which states the pragmatic meaning of the imperative of the order; (2) interrogative speech that states the pragmatic meaning of the invitation imperative; (3) interrogative speech which states the pragmatic meaning of the imperative application; (4) interrogative speech which states the pragmatic meaning of imperative mating; and (5) interrogative utterances which state the pragmatic meaning of the imperative ban.
KOMUNIKASI PROFETIK DI MEDIA SOSIAL Muhlis Muhlis; Musliadi Musliadi
RETORIKA : Jurnal Kajian Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 4 No 2 (2022): Jurnal Retorika
Publisher : LP2M IAI Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/retorika.v4i2.1177

Abstract

Perkembangan ilmu komunikasi mengalami peningkatan yang begitu pesat. Seiring Perkembangannya, komunikasi profetik pun mengalamai perkembangan kajian keilmuan. Komunikasi profetik dapat digambarkan bukan hanya dalam kelompok kerja keagamaan, tetapi juga dalam kelompok kerja ilmiah pada umumnya. Sebab, ini menyangkut masalah kemanusiaan dan agama. Komunikasi yang dilakukan Nabi bukan hanya masalah dakwah, tetapi juga masalah kemanusiaan yang lebih luas. Ini termasuk upaya komunikasi yang berorientasi pada humanisasi, liberalisasi dan transendensi. Begitupula dengan media, tekhusus media komunikasi baru atau media social juga mengalami perkembangan yang semakin canggih. Perkembangannya tentu ini mengimplikasikan diskursus tentang dampak positif dan negatif dari new media dan pembahasan tentang manajemen informasi publik dan penyebaran informasi yang cepat, ruang publik yang demokratis, dan dampak global dari pengusaha media. Oleh karena itu, tulisan ini mencoba membahas komunikasi profetik sebagai pengawal dan tolak ukur kualitas tertinggi yang dilakukan masyarakat saat ini dalam berbagai aktivitas komunikasi di segala waktu dan tempat.
Peran Media Online Suara Jelata Dalam Mendukung Keterbukaan Informasi Publik Di Kabupaten Sinjai Musliadi Musliadi; Muhlis Muhlis
RETORIKA : Jurnal Kajian Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 5 No 1 (2023): Jurnal Retorika
Publisher : LP2M IAI Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/retorika.v5i1.1735

Abstract

Media massa dan hubungan masyarakat (humas) merupakan dua hal yang berbeda namun punya hubungan kemitraan dalam menjalankan tugas, yakni dalam menyebarluaskan informasi, Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Ini karena tes tidak diberikan secara kualitatif. Namun, penekanannya adalah pada menjelaskan apa yang terjadi selama penyelidikan hasil penelitian menujukkan peran media online di Kabupaten Sinjai dalam mendukung keterbukaan informasi publik adalah kecepatan informasi. Terjadinya percepatan penyebarluasan informasi baik program pembangunan pemerintahan dan kemasyarakatan maupun kegiatan lainnya yang sedang terjadi di Kabupaten Sinjai. Penyebaran Informasi tersebut dengan menggunakan media online yang bekerjasama dengan Bidang Hubungan Masyarakat.
Persepsi Mahasiswa IAIM Sinjai Terhadap Fenomena Video Prank di Media Sosial muhlis sinjai; Suriati Suriati
RETORIKA : Jurnal Kajian Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Retorika
Publisher : LP2M Universitas Islam Ahmad Dahlan Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/retorika.v2i1.227

Abstract

Perkembangan teknologi informasi, beserta berbagai macam aplikasi di internet semakin pesat. Isi atau muatan yang ada di dalam media internet ini juga semakin kreatif. Selain berdampak positif, sudah tentu juga perkembangan ini juga memiliki dampak negative. Seperti akhir-akhir ini bermunculan video-video prank di media social. Video ini di buat oleh orang-orang yang kreatif. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui bagaimana persepsi mahasiswa tentang video prank yanga ada di media sosial (2) Mengetahui dampak video prank tersebut. Metode penelitian yang digunakan metode kualitatif. Pendekatan yang digunakan dalam penelititan ini adalah pendekatan multidisipliner yang meliputi pendekatan sosiologis, pendekatan fenomenologik dan pendekatan psikologis. Dalam metode pengumpulan data, peneliti menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang terkumpul kemudian diolah dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa IAIM Sinjai memberikan tiga kesimpulan yaitu: (1) fenomena video prank ini bisa menjadi hiburan, (2) fenomena video prank ini merupakan sesuatu yang tidak bermanfaat, dan (3) fenomena video prank ini berpotensi untuk merusak generasi bangsa. Sementara dampak yang ditimbulkan dari fenomena video prank ini adalah adanya perubahan pola komsumsi media, ada meniru gaya orang yang membuat prank serta adanya kecendreungan untuk melakukan hal yang sama dengan apa yang mereka lihat di konten video prank tersebut.