Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pembelajaran seumur hidup di abad 21 untuk menghadapi era disrupsi Remond Joey Paywala; Dwi Wulandari
Ekspose: Jurnal Penelitian Hukum dan Pendidikan Vol 20, No 2 (2021)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30863/ekspose.v20i2.1375

Abstract

Lifelong learning in the 21st century is a very important skill for every human being in the face of an era of rapidly developing disruption. Rapid changes in information technology are changing and reshaping the structure of society. This fast process of change will eventually give birth to new terms and facts. One of these new terms is the information age or information society. An information society is a society in which information is the basic force and the main source of capital. In an information society, information is not a target in itself, but an instrument, and is the main force that illuminates and directs every aspect of social life. Likewise, information is a lifestyle, a form of thought, and life in an information society. In such a period, the production and use of valid information become important. One of the characteristics of the information society is that individuals are able to learn. It is important to take precautions against the possible outcomes that processes of change in the information society may produce and to prepare individuals and societies for the future in such a way as to compete with change itself.Pembelajaran seumur hidup di abad ke 21 ini menjadi skill yang sangat penting untuk dimiliki setiap manusia dalam menghadapi era disrupsi yang sangat cepat berkembang. Perubahan cepat dalam teknologi informasi mengubah dan membentuk kembali struktur masyarakat. Proses perubahan yang cepat ini, nantinya akan melahirkan istilah dan fakta baru. Salah satu istilah baru ini adalah era informasi atau masyarakat informasi. Masyarakat informasi adalah masyarakat di mana informasi adalah kekuatan dasar dan sumber utama modal. Dalam masyarakat informasi, informasi bukanlah target itu sendiri, tetapi instrumen, dan merupakan kekuatan utama yang menerangi dan mengarahkan setiap aspek kehidupan sosial. Demikian pula informasi adalah gaya hidup, suatu bentuk pemikiran dan kehidupan dalam masyarakat informasi. Dalam periode seperti itu, produksi dan penggunaan informasi yang valid menjadi penting. Salah satu ciri masyarakat informasi adalah individu yang mampu belajar. Penting untuk mengambil tindakan pencegahan terhadap kemungkinan hasil yang mungkin dihasilkan oleh proses perubahan dalam masyarakat informasi dan untuk mempersiapkan individu dan masyarakat untuk masa depan sedemikian rupa untuk bersaing dengan perubahan itu sendiri.
LITERASI EKONOMI, RASIONALITAS EKONOMI, DAN KELOMPOK TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF Remond Joey Paywala; Sunaryanto Sunaryanto; Sugeng Hadi Utomo
Jambura Economic Education Journal Vol 4, No 1 (2022): JANUARY 2022
Publisher : universitas negeri gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37479/jeej.v4i1.11684

Abstract

Perilaku konsumtif merupakan perilaku individu memanfaatkan sumber daya yang ia miliki untuk memaksimalkan nilai guna atau utility terhadap suatu barang ataupun jasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengaruh dari variabel-variabel literasi ekonomi, rasionalitas ekonomi dan kelompok teman sebaya terhadap perilaku konsumtif mahasiswa pendidikan ekonomi universitas negeri malang. Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif dengan jumlah responden 163 yang ditentukan dengan metode simple random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan angket. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel literasi ekonomi, rasionalitas ekonomi, kelompok teman sebaya berpengaruh terhadap perilaku konsumtif. Berdasarkan koefisien determinasi, variabel literasi ekonomi, rasionalitas ekonomi, dan kelompok teman sebaya memberikan kontribusi sebesar 28,70% terhadap perilaku konsumtif mahasiswa pendidikan ekonomi universitas negeri malang. Berdasarkan hasil penelitian ini, kepada mahasiswa selaku subjek penelitian ini agar selalu meningkatkan kemampuannya dalam berperilaku secara ekonomis juga secara teoritis menjadi referensi untuk penelitian-penelitian selanjutnya.