Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Problematika Non-Linguistik Siswa Dalam Berbicara Bahasa Inggris Cut Intan Meutia; Fadhillah Wiandari; Ade Hilda Husaini
JURNAL PENA EDUKASI Vol 7, No 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : Smart Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54314/jpe.v7i2.436

Abstract

Abstract: This study aims to determine the non-linguistic problems faced by students of the English Department in learning to speak and the steps that must be taken to overcome non-linguistic problems faced by students. This research uses a qualitative approach. Research participants were fifth-semester students of the English Department. The instruments used in this study were semi-structured interviews and closed questionnaires. Data collection was carried out through observation, interviews, and questionnaires. The collected data were analyzed using a qualitative data analysis approach. The analysis was carried out in three steps; data reduction, data presentation, and concluding. The results showed that students experienced difficulties in practicing speaking activities due to non-linguistic factors such as anxiety, nervousness, shame, and self-confidence. Other factors, such as motivation, teaching methods, and teaching materials, also hinder students in learning to speak. However, not all students experience non-linguistic problems in learning to speak. Keywords: non-linguistic; speaking  Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan nonlinguistik yang dihadapi mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris dalam pembelajaran berbicara dan langkah-langkah yang harus diambil untuk mengatasi permasalahan nonlinguistik yang dihadapi mahasiswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Partisipan penelitian adalah mahasiswa semester lima Jurusan Bahasa Inggris. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara semi terstruktur dan kuesioner tertutup. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan kuesioner. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan pendekatan analisis data kualitatif. Analisis dilakukan melalui tiga langkah; reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam mempraktikkan kegiatan berbicara karena faktor non kebahasaan seperti kecemasan, gugup, malu dan percaya diri. Faktor lain seperti motivasi, metode pengajaran dan bahan ajar juga menjadi penghambat siswa dalam belajar berbicara. Namun, tidak semua siswa mengalami masalah non-linguistik dalam pembelajaran berbicara. Kata kunci: berbicara; non-linguistik
Pemberdayaan Diri: Kompetensi Berbahasa Inggris sebagai Modal Simbolik Fadhillah Wiandari; Cut Intan Meutia
At-Tarbawi : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Kebudayaan Vol 8 No 2 (2021): At-Tarbawi: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Kebudayaan
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengukuran terhadap kapabilitas mahasiswa dan alumni dari program studi Tadris Bahasa Inggris (TBI) perlu dimonitoring dan evaluasi secara berkala. Maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi kompetensi penggunaan bahasa Inggris oleh mahasiswa dan alumni program studi TBI sebagai modal simbolik untuk mengembangkan diri. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan format studi kasus. Instrumen yang digunakan adalah wawancara dan Focus Group Discussion. Hasil penelitian menunjukan bahwa modal simbolik yang dimiliki mahasiswa masih sangat lemah. Mahasiswa tidak memiliki modal yang sesuai dengan program studi untuk mengembangkan dan memberdayakan diri mereka sendiri. Dilihat dari sisi ekonomi, pada mahasiswa dan alumni tidak ditemukan mahasiswa yang memiliki kekuatan modal kapital. Dan dari segi modal budaya, mahasiswa TBI atau alumni belum memiliki karakter yang signifikan baik berupa cara bergaul ataupun cara pembawaaan diri yang menjelaskan bahwa mereka adalah mahasiswa atau alumni program studi ini. Hal ini mengakibatkan sulitnya alumni untuk memberdayakan diri
VALUE SHIFTING AT MEUNASAH IN LANGSA IN SOCIAL CONTEXT Cut Intan Meutia; Chery Julida Panjaitan; Fadhillah Wiandari
Jurnal Education and Development Vol 10 No 1 (2022): Vol.10. No.1 2022
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.097 KB) | DOI: 10.37081/ed.v10i1.3238

Abstract

The purpose of this study is to explore the shifting atmeunasah in Langsa City. The shifting is seen from various aspects such as the architectural form and also the values​adopted in the existing meunasah. Although, there are still meunasah that have not been organized in a modern way, the meunasah are still running as usual in a patrilineal society tradition with a strong charismatic power. Thus, all activities are centered on the leader; in this case the tradition in Aceh, that isTeungku, namely Teungku Imum Meunasah. The research methodology uses a phenomenological and historical approach by using data collection tools in the form of observation, documentation and interviews. Then the data is interpreted by data reduction. To strengthen the final results, data cross-checks and triangulation are held, so that the data reached the maximum level. Based on the existing results, currently there are twelve meunasah buildings administratively recorded. All of these meunasah are located in Langsa and in terms of architecture and are multi-functional. The five meunasah are still original. Moreover, there are seven administrative meunasah as meunasah itself, but the shape and model is a Mushala building, and the administrators are Imum Gampong, Imum Dusun, Imum Hafiz, and Imum Rawatib.
CITRA MODERNITAS DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DI MADRASAH ULUMUL QURAN Cut Intan Meutia
JL3T (Journal of Linguistics, Literature and Language Teaching) Vol 3 No 1 (2017): Volume III No 1 Tahun 2017
Publisher : UPT Pengembangan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/jl3t.v3i1.338

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat citra modernitas dalam pembelajaran bahasa Arab dan bahasa Inggris di pondok pesantren Madrasah Ulumul Quran. Penelitian ini dilakukan karena meskipun kedua bahasa asing (Arab dan Inggris) itu diajarkan secara seimbang namun para santri cenderung untuk mendalami salah satu bahasa asing itu. Adapun yang menjadi pembahasannya adalah bagaimana bahasa Arab dan Inggris menggambarkan identitas dan citra modernisasi dalam pembelajaran bahasa asing di kalangan santri di Madrasah Ulumul Quran di Langsa Adapun yang menjadi subjek penelitian ini adalah santri putra dan putri yang telah duduk di Madrasah Aliyah. Pemilihan subjek penelitian ini dengan menggunakan purposive sampling method karena santri yang duduk di kelas Aliyah telah lebih lama terekspose dengan kedua bahasa asing tersebut. Dari hasil penelitian, beberapa faktor yang menentukan kecenderungan memilih menggunakan salah satu bahasa, yaitu faktor lingkungan. Santri memilih untuk mendalami bahasa Arab karena tidak banyak yang mampu menggunakan bahasa tersebut. Selain itu teknologi juga memberikan warna baru terhadap pemilihan salah satu bahasa. Bagi santri Madrasah Ulumul Quran, keberadaan alumni juga mendorong para santri untuk mengeksplorasikan keahlian mereka dalam menggunakan bahasa yang lebih baik.