Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Penggunaan FTIR pada Praktikum Farmasi Fisika untuk Interaksi Fisika mengunakan Basis Sedian Semi Solid dengan Bahan Alam Lokal Hartawan Hartawan; Istiqomah Istiqomah
Jurnal Penelitian Sains Vol 23, No 1 (2021)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.707 KB) | DOI: 10.56064/jps.v23i1.584

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang interaksi  fisika menggunakan basis sedian semi solid dengan bahan alam  lokal dari hasil pengujian sistem koloid HPMC dengan minyak astiri dengan kosentrasi HPMC 2% karena di hasilkan sedian koloid HPMC yang  stabil  dan  sedian  koloid HPMC dengan minyak astiri daun gelam menggunakan alat FTIR hasilnya wilaya gelombang sediaan  koloid HPMC dengan sedian koloid  minyak astiri daun gelam bisa masuk kedalam  wilaya gelombang sisitem koloid HPMC tersebut . Mikroskopik dari globul sistem koloidnya dapat dilihat dengan focusing digital microscopy dan terjadi interaksi antara  globul sistem koloid HPMC dan sistem koloid HPMC dengan minyak astiri daun gelam dan pada kosentrasi 2 % lihat dengan  gel melihat globul-globul mengunakan miskroskop digital.
Penggunaan Ultrasonik Untuk Prekonsentrasi Logam Pb Dengan Metode SSA Siti Nuraini; Hanida Yanti; Hartawan Hartawan
Jurnal Penelitian Sains Vol 24, No 1 (2022)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (574.43 KB) | DOI: 10.56064/jps.v24i1.672

Abstract

Prekonsentrasi logam timbal (Pb) telah dilakukan menggunakan ultrasonik dengan metode Spektofotometer Serapan Atom (SSA)-nyala. Teknik prekonsentrasi ini dilakukan dengan dengan tujuan untuk mendeteksi logam Pb di dalam sampel air yang memiliki kadar yang sangat rendah (trace metals). Prosedur yang dilakukan pada penelitian ini adalah sampel air ditambahkan resin Dowex 50WX2-200 kemudian dilakukan sonikasi didalam ultrasonik untuk prekonsentrasi dan ekstraksi setelah itu dilakukan proses filtrasi, resin kemudian ditambahkan eluen HNO3 1 M untuk mengelusi logam Pb, hasil elusi kemudian di ukur dengan SSA. Kondisi optimum yang didapatkan dalam penelitian ini antara lain waktu prekonsentrasi 20 menit, volume eluen 10 ml dan pH 2. Parameter variasi volume sampel didapatkan volume optimum pengujian ini adalah 50 ml dengan faktor pengayaan 5. Metode ini cukup handal dibuktikan dengan pengujian CRM Metal ERA-697 untuk akurasi dan presisi dengan hasil yaitu 92.07 % untuk akurasi dan dan RSD 3.6% (n=3) untuk presisi, nilai akurasi yang diperoleh memenuhi batas keberterimaan menurut AOAC yaitu 70% -125% dan presisi dengan % RSD lebih kecil dari CV Horwitz yaitu 14%. Teknik prekonsentrasi logam Pb menggunakan ultrasonik dengan metode SSA ini dapat dimanfaatkan dalam implementasi pengujian logam Pb dalam air dengan teknik yang cukup mudah, cepat dan akurat.
Pemberdayaan Masyarakat dalam Perencanaan Pasar Tradisional Terapung di Desa Bulucindea, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Imriyanti Imriyanti; Rahmi Amin Ishak; Triyatni Martosenjoyo; Syarif Beddu; M. Syavir Latif; Victor Sampebulu; Nasruddin Nasruddin; Hartawan Hartawan; Dahri Kuddu; Pratiwi Mushar
JURNAL TEPAT : Teknologi Terapan untuk Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 1 (2020): Penguatan Masyarakat melalui Pemanfaatan Teknologi
Publisher : Faculty of Engineering UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.668 KB) | DOI: 10.25042/jurnal_tepat.v3i1.73

Abstract

Bulucindea Village has the potential of mangrove forest tourism which is a coastal conservation area in Pangkajene and Kepulauan Regency (Pangkep). As part of the development of the area, three main zones were determined in the master plan, namely the zone of mangrove forests for environmental conservation, the zone of sea transportation facilities for docks, and the economic zone for traditional markets. Traditional market planning in Bulucindea Village is adapted to the physical condition of the location as a mangrove conservation area that must maintain environmental sustainability. To improve the regional economy, planning is also based on the needs of the local community. Thus the main problem of location is how to plan traditional market facilities in coastal areas that are adaptive to the environment and the economic needs of the community. Based on these considerations, community service activities are carried out, through empowerment and socialization to the community in the planning and design of traditional markets in the Bulucindea Village. The activity phase includes the analysis of problems through observing environmental conditions, and carrying out FGDs and socialization to obtain input from the community related to traditional market planning that suits community needs and the physical condition of the coastal environment of Bulucindea Village. From the community service activities, the planning concept that is considered appropriate for the coastal area of the Bulucindea Village is the concept of "Floating Traditional Market". The concept is expected to facilitate the economic activities of the community without damaging the natural habitat of the local environment, and with the community service activities it is expected that the community can take an active role in preserving the mangrove forests on the coast of the Bulucindea Village.
PERANAN DINAS SOSIAL DALAM MENANGGULANGI PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL (PMKS) DI KOTA LUBUKLINGGAU Muhammad Danang Wicaksono; Hartawan Hartawan; Agus Tiansah
Jurnal Kybernan Vol 1 No 1 (2022): 30 Maret 2022
Publisher : Jurnal Kybernan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.44 KB)

Abstract

ABSTRACT The research aims to determine the role of the department of the social services in tackling social welfare problems towards vagrant children at the city of Lubuklinggau south Sumatera province. A qualitative method by descriptive approach was used in this research. The data was collected by the implementation of observation, interview, and collected documentation. The data was analyzed along with reduction, display, and verification. The results of the research showed that the department of the social service already carried out its role in tackling social welfare. It can be seen from the indicators of primary duty, service and information granted, and conducted consultation. The other results that the role of social service department can be seen due to the empowerment in carrying out the control of vagrant children through workshop. A part of the facilities is needed to complete in regard with the limited of infrastructure, limited signed cooperation and budgeting allocation. Keywords : Role, social service, vagrant children ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara sistematis dan mendalam tentang Peranan Dinas Sosial Dalam Menanggulangi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Di Kota Lubuklinggau terhadap Anak Jalanan, Khususnya pada Fungsi Primer Atau Fungsi Pelayanan dan Fungsi Sekunder Atau Fungsi Pemberdayaan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif dengan pengumpulan data melalui Pengamatan, Wawancara, dan Dokumentasi. Kemudian teknik analisa data dalam penelitian ini melalui pemilihan data, pengurangan data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Peranan Dinas Sosial Dalam Menanggulangi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Di Kota Lubuklinggau terhadap Anak Jalanan, sudah terlaksana dapat dilihat dengan indikator yaitu, Pertama Peranan Pada Fungsi Primer Atau Fungsi Pelayanan di dalam memberikan pelayanan, informasi dan konsultasi khususnya kepada Anak Jalanan. Kedua Peranan Pada Fungsi Sekunder Atau Fungsi Pemberdayaan di dalam melakukan penertiban terhadap anak jalanan sudah dilakukan. Tetapi di dalam melakukan pembinaan terhadap anak jalan dalam memberikan pelatihan,pendidikan dan keterampilan ini belum terlaksana. Dikarenakan terkendala sarana dan prasarana, tenaga kerja yang sesuai dengan bidangnya, kurangnya kerja sama antar lembaga terkait dan alokasi anggaran. Kata Kunci : Peranan, Dinas Sosial, Anak Jalanan