Rohni Taufika Sari
Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan

HUBUNGAN PENDAMPINGAN PRESEPTOR TERHADAP RASA PERCAYA DIRI MAHASISWA KETIKA MELAKUKAN PROSEDUR KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT Zaqyyah Huzaifah; Noor Amaliah; Rohni Taufika Sari
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 12, No 2 (2021): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v12i2.734

Abstract

Latar Belakang: Fenomena kurang percaya diri sering terjadi pada mahasiswa DIII Keperawatan yang sedang berpraktik klinik, hal ini terlihat dari mahasiswa merasa kurang memiliki keberanian maupun sering merasa gagal dan gugup saat melakukan prosedur tindakan keperawatan. Rasa takut berbuat salah atau kurang percaya diri akhirnya akan berdampak pada minimnya pengalaman klinik mahasiswa selama di lahan praktik. Adanya hubungan yang baik antara preseptor dan mahasiswa akan mampu membantu meningkatkan rasa percaya diri dan akan berdampak pada kemampuan mahasiswa dalam melakukan prosedur tindakan selama mahasiswa tersebut berpraktik.Tujuan: . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pendampingan preseptor terhadap rasa percaya diri mahasiswa ketika melakukan prosedur keperawatan di Rumah Sakit. Sampel pada penelitian ini adalah 45 orang mahasiswa DIII KeperawatanHasil: Hasil uji statistik menggunakan chi square didapatkan nilai ρ = 0,585 α = 0,05, hal ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pendampingan preseptor terhadap rasa percaya diri mahasiswa ketika melakukan prosedur keperawatan di Rumah Sakit.Simpulan: Pihak institusi pendidikan memiliki andil yang besar dalam rangka memberi kesempatan kepada mahasiswanya untuk mempraktekan prosedur tindakan keperawatan di laboratorium keperawatan sebelum terjun langsung praktik di rumah sakit sehingga dalam diri mahasiswa sudah tertanam rasa percaya diri yang tinggi dan nantinya mampu melaksanakan tindakan keperawatan baik didampingi preseptor ataupun tidak Kata Kunci : Rasa Percaya Diri, Preseptor, MahasiswaTHE RELATIONSHIP OF PRESEPTOR ASSISTANCE TO STUDENTS' CONFIDENCE WHEN PERFORMING NURSING PROCEDURES IN HOSPITALBackground: The phenomenon of lack of self-confidence often occurs in DIII Nursing students who are practicing clinically, this can be seen from students feeling less courageous and often feeling failed and nervous when carrying out nursing procedures. The fear of making mistakes or lack of confidence will ultimately have an impact on the lack of clinical experience for students while in practice. The existence of a good relationship between the perceiver and the student will be able to help increase self-confidence and will have an impact on the student's ability to carry out action procedures while the student is practicing.Aim: . This study aims to determine the relationship between preceptors' mentoring and students' self-confidence when performing nursing procedures at the hospital. The sample in this study was 45 students of DIII Nursing.Results: The results of statistical tests using chi square obtained a value of = 0.585 = 0.05, this indicates that there is no relationship between the mentoring of the receptors on the students' self-confidence when performing nursing procedures at the hospital.Conclusion: Educational institutions have a big role in providing opportunities for students to practice nursing action procedures in nursing laboratories before going directly to practice in hospitals so that students have high self-confidence and will be able to carry out nursing actions both accompanied by a precept or notKeywords: Confidence, Preceptors, Students
Hubungan Pendampingan Preseptor Terhadap Rasa Percaya Diri Mahasiswa Ketika Melakukan Prosedur Keperawatan Di Rumah Sakit Zaqyyah Huzaifah; Noor Amaliah; Rohni Taufika Sari
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 12, No 2 (2021): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v12i2.734

Abstract

Latar Belakang: Fenomena kurang percaya diri sering terjadi pada mahasiswa DIII Keperawatan yang sedang berpraktik klinik, hal ini terlihat dari mahasiswa merasa kurang memiliki keberanian maupun sering merasa gagal dan gugup saat melakukan prosedur tindakan keperawatan. Rasa takut berbuat salah atau kurang percaya diri akhirnya akan berdampak pada minimnya pengalaman klinik mahasiswa selama di lahan praktik. Adanya hubungan yang baik antara preseptor dan mahasiswa akan mampu membantu meningkatkan rasa percaya diri dan akan berdampak pada kemampuan mahasiswa dalam melakukan prosedur tindakan selama mahasiswa tersebut berpraktik.Tujuan: untuk mengetahui hubungan pendampingan preseptor terhadap rasa percaya diri mahasiswa ketika melakukan prosedur keperawatan di Rumah Sakit. Sampel pada penelitian ini adalah 45 orang mahasiswa DIII KeperawatanHasil: Hasil uji statistik menggunakan chi square didapatkan nilai ρ = 0,585 α = 0,05, hal ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pendampingan preseptor terhadap rasa percaya diri mahasiswa ketika melakukan prosedur keperawatan di Rumah Sakit.Simpulan: Pihak institusi pendidikan memiliki andil yang besar dalam rangka memberi kesempatan kepada mahasiswanya untuk mempraktekan prosedur tindakan keperawatan di laboratorium keperawatan sebelum terjun langsung praktik di rumah sakit sehingga dalam diri mahasiswa sudah tertanam rasa percaya diri yang tinggi dan nantinya mampu melaksanakan tindakan keperawatan baik didamping preseptor ataupun tidak Kata Kunci: Mahasiswa, Preseptor, Rasa Percaya Diri The Relationship of Preseptor Mentoring to Students Confidence When Doing Nursing Procedures In Hospital Background: The phenomenon of lack of self-confidence often occurs in DIII Nursing students who are practicing clinically, this can be seen from students feeling less courageous and often feeling failed and nervous when carrying out nursing procedures. The fear of making mistakes or lack of confidence will ultimately have an impact on the lack of clinical experience for students while in practice. The existence of a good relationship between the preceptor and the student will be able to help increase self-confidence and will have an impact on the student's ability to carry out action procedures while the student is practicing.Purpose: to determine the relationship between tutor mentoring and student self-confidence when carrying out nursing procedures at the hospital. The sample in this study was 45 students of DIII Nursing.Results: The results of statistical tests using chi square obtained a value of = 0.585 = 0.05, this indicates that there is no relationship between the mentoring of receptors on the students' self-confidence when performing nursing procedures at the hospital.Conclusion: The educational institution has a big role in providing opportunities for students to practice nursing action procedures in the nursing laboratory before going directly to practice in the hospital so that students have high self-confidence and will be able to carry out nursing actions either accompanied by a preceptor or not.. Keywords: Confidence, Precept, Student
Pengaruh Metode Pembekalan Terhadap Nilai Uji Kompetensi Mahasiswa Program Studi Diploma Tiga Keperawatan Zaqyyah Huzaifah; Rohni Taufika Sari; Suci Fitri Rahayu
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 14, No 2 (2023): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v14i2.915

Abstract

Latar Belakang: Uji kompetensi adalah proses pengukuran pengetahuan, keterampilan, dan perilaku peserta didik pada perguruan tinggi yang menyelenggarakan program studi keperawatan. Menghadapi uji kompetensi pada tahun 2023 prodi DIII Keperawatan Fakultas Keperawatan dan Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Banjarmasin membutuhkan strategi untuk mencapai tingkat kelulusan yang maksimal.Tujuan: untuk mengetahui pengaruh metode pembekalan terhadap nilai uji kompetensi mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan Fakultas Keperawatan dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin tahun 2023. Subjek pada penelitian ini adalah peserta yang akan mengikuti uji kompetensi tahun 2023 sebanyak 22 orang. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan penelitian Quasy Eksperiment dengan desain one group Pre and Post test design.Hasil: uji statistik menggunakan uji wilcoxon didapatkan nilai p value 0,000 yang mana nilai tersebut lebih kecil dari nilai α sehingga hipotesis diterima yaitu ada pengaruh metode pembekalan terhadap nilai uji kompetensi mahasiswa prodi DIII keperawatan tahun 2023.Kesimpulan: Metode pembelajaran dan gaya belajar yang saat ini diterapkan perlu mendapatkan modifikasi sehingga dapat meningkatkan motivasi dan keaktifan mahasiswa. Metode pembekalan menjadi salah satu upaya yang dapat dilakukan karena dapat meningkatakan pencapain kelulusan uji kompetensi. Background: Competency assessment is the process of measuring the knowledge, skills, and behavior of students in universities that organize nursing study programs. Facing the competency test in 2023, the DIII Nursing study program at the Faculty of Nursing and Health Sciences Muhammadiyah Banjarmasin requires a strategy to achieve maximum graduation rates.Objective: to determine the effect of debriefing methods on the competency test scores of DIII Nursing Study Program students at the Faculty of Nursing and Health Sciences, Muhammadiyah University of Banjarmasin in 2023. The subjects in this study were 22 participants who will take the competency test in 2023.Method: This study is a quantitative study using Quasy Experiment research design with one group Pre and Post test design.Results: statistical tests using the Wilcoxon test obtained a p value of 0.000 which is smaller than the α value so that the hypothesis is accepted, namely there is an effect of debriefing methods on the competency test scores of DIII nursing study program students in 2023.Conclusion: The learning methods and learning styles that are currently applied need to be modified so that they can increase student motivation and activeness. The debriefing method is one of the efforts that can be made because it can increase the achievement of competency test graduation.
Analisis Faktor Optimalisasi Peran Advokasi Perawat IGD Rumah Sakit di Kota Banjarmasin Novia Heriani; Rohni Taufika Sari
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 14, No 2 (2023): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v14i2.924

Abstract

Latar Belakang: Advokasi merupakan inti komitmen keperawatan yang bertindak untuk menjaga hak atas dasar asasi pasien. Peran ini sangat penting dalam hubungan perawat pasien karena menjadi tolak ukur untuk menunjang keberhasilan pengobatan pasien dan pelayanan kesehatan yang bermutu pada rumah sakit khususnya di ruang instalasi gawat darurat. Perawat instalasi gawat darurat dituntut untuk selalu melaksanakan perannya diberbagai situasi untuk melakukan tindakan penyelamatan pasien secara profesional. Akan tetapi, pelaksanaan peran advokasi oleh perawat masih kurang dipahami dan belum dilaksanakan secara optimal.Tujuan: Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan optimalisasi peran advokasi perawat instalasi gawat darurat.Metode: Jenis penelitian kuantitatif survei analitik dengan pendekatan cross sectional, responden diambil dengan metode qouta sampling sebanyak 43 orang, dianalisa secara univariat dengan tabel distribusi frekuensi dan bivariat menggunakan uji statistik Spearman’s rho.Hasil: Penelitian ini didapatkan ada signifikansi statistik antara faktor pengetahuan (p=0,000), sikap (p=0,000), beban kerja (p=0,001), motivasi kerja (p=0,001), dan kondisi organisasi (p=0,000) dengan peran advokasi perawat (p value 0,05).Kesimpulan: Rumah Sakit perlu mempertahankan kebijakan yang mendukung peran advokasi perawat serta disarankan mengadakan pelatihan manajemen advokasi dan membentuk prosedural untuk meningkatkan keterampilan dalam melaksanakan peran advokasi perawat instalasi gawat darurat.