Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KINERJA POS LINTAS BATAS NEGARA (PLBN) TERPADU WINI DI KAWASAN PERBATASAN RI - RDTL KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Gradiana Tefa; Florianus P. Thaal
Jurnal Pemerintahan Dan Keamanan Publik (JP dan KP) Jurnal Pemerintahan dan Keamanan Publik (JP dan KP), Vol.1 No.1, Februari 2019
Publisher : Program Studi Manajemen Keamanan dan Keselamatan Publik IPDN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33701/jpkp.v1i1.711

Abstract

State border management is an important aspect in maintaining the integrity and sovereignty of a country. The start of the Asean Economic Community (AEC) program in 2015 among Southeast Asian countries in order to improve the economy, the border region became a strategic place that was the gateway to various cooperation activities between countries. To improve crossborder services between countries, the Government issued INPRES No. 6 of 2016 concerning the Development of 7 Cross-border State Posts. One of the construction of the State Border Crossing Post is located in North Insana District, North Central Timor Regency, East Nusa TenggaraProvince. This study aims to determine the performance of Integrated Wini Cross-border Post (PLBN) in cross-border service activities in the RI-RDTL Border Region of North Central Timor Regency, East Nusa Tenggara Province. This research uses a qualitative research design with a descriptive approach. Informants in the study were determined by purposive sampling and incidental sampling techniques. Data collected by interview, observation and documentation techniques. And in analyzing data using miles and huberman models, namely data reduction, data displays and drawing / verification conclusions. The results showed that the performanceof Pos Lintas Batas Negara Terpini wini in cross-border service activities was not optimal. This is influenced by the inhibiting factors, among others, limited personel resources, limited facilities and infrastructure, weak coordination between elements of CIQ, difficulties in licensing trade documents, and lack of understanding of the community. Based on the results of the analysis, the authors suggest that PLBN Managers improve coordination between elements of CIQ, provide socialization to the community, improve service facilities and infrastructure, facilitate licensing of trade documents to increase recruitment of CIQ employees. Keywords: Performance; Border; PLBN
INOVASI PENDAFTARAN AKTA KEMATIAN ONLINE DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BANDA ACEH PROVINSI ACEH Cut Aida Arifni; Gradiana Tefa
Registratie Vol 3 No 1 (2021): Registratie
Publisher : Program Studi Studi Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana inovasi pencatatan akta kematian online yang merupakan media untuk mempermudah penerbitan akta kematian di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Banda Aceh. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan Grounded Theory. Kemudian mengumpulkan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Setelah itu, dianalisis dengan mereduksi, menyajikan data, dan menarik kesimpulan. Berdasarkan analisis fokus penelitian, penggunaan inovasi tersebut masih rendah dan jarang digunakan oleh masyarakat, serta masih belum cukup inovatif jika dianalisis dengan menggunakan teori-teori yang ada, terdapat tiga karakteristik yang masing-masing memiliki permasalahan. Faktor penghambatnya adalah pendataan jumlah penerbitan akta kematian yang tidak sesuai, sosialisasi yang kurang komprehensif, jaringan yang kurang stabil, kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM). Upaya telah dilakukan dengan mengadakan rapat koordinasi dengan Keuchik, melakukan sosialisasi secara menyeluruh, bekerjasama dengan Telkom terkait jaringan, menambah SDM dari pegawai CPNS. Penulis menyimpulkan berdasarkan teori inovasi Rogers bahwa inovasi pendaftaran akta kematian online masih belum inovatif, karena terdapat lima dimensi dengan beberapa indikator yang belum terpenuhi.Kata Kunci: Akta Kematian, Inovasi, Pendaftaran Online
PENGEMBANGAN KOMPETENSI TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI BAGI APARATUR SIPIL NEGARA DINAS KOMUNIKASI, INFORMATIKA, DAN STATISTIK KABUPATEN BANDUNG Ardi Pramudya Putra; Gradiana Tefa
Jurnal Teknologi dan Komunikasi Pemerintahan Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Teknologi dan Komunikasi Pemerintahan
Publisher : Program Studi Teknologi Rekayasa Informasi Pemerintahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33701/jtkp.v4i1.2696

Abstract

The development of Information and ommunication Technology (IT) competencies is an important thing that the Civil Servant (ASN) needs to be able to carry out their duties in the digital era. One of the implementations of digitalization in government organizations is e-government. One of the regional apparatus that is close toimplementing e-government is the Department of Communication, Informatics and Statistic, Bandung Regency. As a leading sector in the field of technology in Bandung Regency, it is necessary for ASN who have competence in the field of ICT. But in fact, the number of employees who have competence in the field of ICT is still minimal so that it makes the authors interested in conducting this research. The purpose of this study was to determine the implementation of ICT competency development for ASN at the Department of Communication, Informatics and Statistic, Bandung Regency throught Hasibuan’s (2007) theory study which consist of 2 dimensions, namely formal development and informal development. This study use a qualitative descriptive method with an inductive approach. Based on the results of the research, it is known that the implementation of formal competency development is carried out throught education and training in collaboration with third parties and requires a budget so that it cannot be implementation evenly. Meanwhile, informal competency development is carried out by means of independent training so that it cannot obtain maximum results compared to throught education and training. Efforts are being made to improve the competence of ASN in the ICT sector by prioritizing the training budget, as well as motivating unskilled employees to improve their competence by learning from more skilled colleagues so as to create a work team that can work together to support organizational performance. Keywords : Competency Development, Information and Communication Technology, Civil Servant
PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG Irfan Setiawan; Nawawi Nawawi; Ayu Widowati Johannes; Gradiana Tefa
Jurnal Ilmu Pemerintahan Widya Praja Vol 49 No 2 (2023)
Publisher : Lembaga Riset dan Pengkajian Strategi Pemerintahan (LRPSP), Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33701/jipwp.v49i2.3444

Abstract

Peningkatan kemampuan pegawai negeri sipil (PNS) adalah elemen integral dari manajemen PNS. Peningkatan kemampuan ini bertujuan agar PNS dapat memiliki keterampilan yang sejajar dengan standar yang telah ditetapkan. Fenomena terkait pengembangan kompetensi yang menjadi tantangan bagi Kabupaten Tangerang. Berdasarkan identifikasi masalah berdasarkan tupoksi organisasi perangkat daerah terlihat masih terdapat beberapa permasalahan yang menjadi perhatian. Melihat Fenomena yang telah tersebut maka, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji analisis pengembangan kompetensi Aparatur Sipil Negara di Kabupaten Tangerang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan induktif. Data primer yang dikumpulkan berasal dari wawancara dan observasi. Informan dalam penelitian ini, yaitu pegawai yang bertanggung jawab atas pengembangan kompetensi ASN di Kabupaten Tangerang. Data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen terkait kepegawaian di BKPSDM Kabupaten Tangerang. Penelitian ini menggunakan metode analisis data model Miles & Huberman. Pengembangan kompetensi yang dilakukan oleh BKPSDM Kabupaten Tangerang belum berjalan efektif karena kurangnya kerjasama dengan PNS di Kabupaten Tangerang, pelaksanaan Analisis Kebutuhan Diklat yang masih kurang optimal, penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan yang masih kurang efektif, adanya intervensi politik dalam pelaksanaan mutasi, dan kurangnya motivasi yang diberikan kepada PNS Kabupaten Tangerang. Sehingga BKPSDM Kabupaten Tangerang perlu membangun kerjasama dengan melakukan sosialisasi dan peninjauan langsung ke lapangan terkait kondisi pengembangan kompetensi PNS, memaksimalkan aplikasi SIMPEG dan SIDAK untuk mengefektifkan pelaksanaan Analisis Kebutuhan Diklat, meningkatkan pengawasan dalam penyelenggaraan diklat serta melaksanakan pengelolaan mutasi berdasarkan prinsip meletakan orang yang tepat di tempat yang tepat. Kata kunci; Aparatur; Kompetensi; Pengembangan Sumber Daya Manusia.