Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

MARKETING STRATEGIES AND MODELS OF KAMPUNG CHICKEN PRODUCTS BY WOMEN FARMING GROUP (KWT) IN MALANG DISTRICT: IMPROVING WOMEN'S ACCESS AS ONLINE MARKET PLAYERS Yudi Rustandi; Nurlaili Nurlaili; Adrianus Mali; Ferry Ardian
International Conference on Social and Islamic Studies Proceedings of the International Conference on Social and Islamic Studies (SIS) 2021
Publisher : International Conference on Social and Islamic Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Marketing of Kampung Chicken products in the form of carcasses and processing can now be done through the online market. Analysis of marketing strategies and models is needed so that the Women Farmers Group (KWT) can access the online market and become marketers of kampung chicken carcasses. This study aims to determine the chosen marketing strategy and model for KWT in increasing KWT's access to the online market. This study uses a descriptive method, while the approach method is a case study technique. The population and sample of this research are members of KWT Arjuno Lawang and KWT Mawar Singosari Malang Regency. Determination of the sample using purposive sampling and snowball sampling, with specific considerations set 65 people as informants. Analysis of the selection and setting of strategic priorities using EFE and IFE Matrix, SPACE Matrix, SWOT Matrix, SWOT Strategy Combination Planning Matrix, and QSPM Matrix. Meanwhile, the analysis of the model design planning or marketing channel pattern is carried out by discussion, namely Focus Group Discussion (FDG). The results of the analysis of the SWOT strategy (Score: 3.45) and QSPM (Score: 4.45) that the strategy of the Women Farmers Group (KWT) Arjuno Lawang and the Women Farmers Group (KWT) Mawar Singosari in marketing chicken carcass products and processing kampung chicken is a strategy development of business prospects utilizing WhatsApp (WA) social media. Through the FGD, a model or pattern of distribution of orders for chicken carcass products and processing of kampung chicken was produced by KWT members through two channels, namely directly to final consumers (households) and food stalls that have become KWT customers.
Model dan Gaya Komunikasi dalam Program Upaya Khusus Padi Jagung Kedelai Nurlaili Nurlaili; Andi Warnaen; Bambang Riyanto
Jurnal Penyuluhan Vol. 15 No. 2 (2019): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluh Pertanian Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (90.72 KB) | DOI: 10.25015/15201923057

Abstract

The aim of this research was to examine the model and the style of communication used in the Special Effort Program for Increasing Paddy, Corn and Soybean Production (UPSUS PAJALE). This research was conducted in Tulungagung Regency, East Java Province. This research was a descriptive qualitative research. The research strategy used was a case study. Data collection techniques used in this study were: (1) Observation, (2) In-depth interview, (3) Reviewing documents and archives, and (4) Data collection with Focus Group Discussion (FGD) as a support. The communication model used in UPSUS program in Tulungagung District was a communication model of chain structure in the form of coordinative and linear relationship. UPSUS program communication model in Tulungagung Regency was considered not effective in UPSUS program delivery so there was still a lot of miscommunication at the implementation level below between extension worker with Babinsa and Extension Worker with Mantri Tani. This was because there is no cross-sector coordination and was caused by the controlling style of the stakeholders because of pressure from their superiors, which in the end the interactive communication or effective participatory communication didn't occur.
MAPPING THE POTENTIAL OF FOOD CROP BY-PRODUCTS AS FEED TO SUPPORT THE INCREASING OF BEEF CATTLE POPULATION IN MALANG DISTRICT Fitria Nur Aini; Sad Likah; - Nurlaili
Pastura : Jurnal Ilmu Tumbuhan Pakan Ternak Vol 10 No 2 (2021): Pastura Vol. 10 No. 2 Tahun 2021
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/Pastura.2021.v10.i02.p08

Abstract

Kabupaten Malang sebagai salah satu daerah di Jawa Timur memiliki potensi cukup besar untukpengembangan populasi ternak sapi potong. Salah satu permasalahan yang dihadapi peternak di KabupatenMalang adalah fluktuasi hijauan pakan. Pemaanfaatan limbah tanaman pangan sebagai pakan hijauan menjadialternatif pemenuhan kebutuhan nutrisi ternak. Penelitian ini memetakan potensi jerami padi, jerami jagung,jerami kedelai, jerami kacang tanah, jerami ubi kayu dan jerami ubi jalar sebagai sumber hijauan pakanuntuk mendukung peningkatan populasi sapi potong. Potensi ditentukan berdasarkan kapasitas tampungwilayah per kecamatan berdasarkan produksi bahan kering (BK), protein kasar (PK) dan total digestiblenutrient (TDN). Hasil menunjukkan bahwa kecamatan Donomulyo, Singosari dan Kepanjen memiliki potensipaling besar dalam meningkatkan populasi sapi potong rata-rata sebanyak 35.814 ekor/tahun.Kata kunci: jerami, Kabupaten Malang, populasi, sapi potong
Produktivitas Fodder Jagung Menggunakan Pupuk Organik Cair Asal Mikroorganisme Lokal Dengan Penambahan Limbah Sludge Anaerobic Industri Pengolahan Susu Mushafatul Nurprawitanti; Nurlaili Nurlaili; Rudy Rawendra
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 21 No 3 (2021): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v21i3.2784

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi Pupuk Organik Cair (POC) asal Mikroorganisme Lokal (MOL) sludge anaerobic industri pengolahan susu dengan konsentrasi 100 mL, 200 mL, dan 300 mL terhadap produktivitas fodder jagung (Zea mays). Produktivitas fodder jagung diukur melalui tinggi tanaman, banyaknya daun dan berat basah pada fodder jagung pada umur 8 hari. Tinggi tanaman dan jumlah daun fodder jagung terbaik diperoleh pada penambahan 200 mL sludge anaerobic, namun demikian hanya tinggi tanaman penambahan sludge 200 mL berbeda nyata dibandingkan 100 mL dan 300 mL. Berat massa fodder terbaik diperoleh dari penambahan sludge anaerobic dengan konsentrasi 300 mL dibandingkan konsentrasi 100 mL dan 200 mL, namun penambahan sludge anaerobic dengan berbagai konsentrasi ini tidak berbeda nyata. Dari penelitian ini, dapat disimpulkan penambahan 200 mL sludge anaerobic menghasilkan palatabilitas terbaik pada produktivitas fodder jagung.
Peran Radio Komunitas dalam Penyuluhan Pertanian Nurlaili Nurlaili; Andi Warnaen
AGRIEKSTENSIA Vol 18 No 1 (2019): AGRIEKSTENSIA: Jurnal Penelitian Terapan Bidang Pertanian
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.953 KB) | DOI: 10.34145/agriekstensia.v18i1.21

Abstract

Radio komunitas merupakan radio penyiaran yang didirikan oleh komunitas tertentu, bersifat independen dan tidak komersial, dengan daya pancar rendah, luas jangkauan wilayah terbatas serta untuk melayani kepentingan komunitasnya. Radio komunitas merupakan salah satu media untuk menyebarkan informasi dan inovasi di bidang pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peranan radio komunitas dalam penyuluhan pertanian. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitan dilakukan di Radio Komunitas Pass FM Kota Batu. Informan dalam penelitian ini adalah pendiri, pengurus serta anggota komunitas Radio Komunitas Pass FM. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan teknik observasi, wawancara, Focus Group Discussion (FGD) dan dokumentasi. Data kemudian dianalisis menggunakan model analisis data interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa radio komunitas memiliki peran dalam penyuluhan pertanian, yaitu sebagai media dan metode penyuluhan pertanian yang bersifat partisipatif. Hal ini dikarenakan materi atau konten radio komunitas sesuai dengan kondisi dan kepentingan komunitas, dirancang bersama anggota komunitas (partisipatif), interaktif dan mendapat feedback langsung dari komunitas. Dengan pendampingan oleh penyuluh dan lembaga penyuluhan (BPP), radio komunitas dapat berperan maksimal dalam penyuluhan pertanian baik sebagai media maupun metode penyuluhan pertanian.
Uji Kesukaan Kefir Susu Sapi Dengan Penambahan Tepung Kulit Pisang Kepok (Musa Paradisiaca) Zahro Fanani; Novita Dewi Kristanti; Nurlaili Nurlaili
AGRIEKSTENSIA Vol 17 No 2 (2018): AGRIEKSTENSIA: Jurnal Penelitian Terapan Bidang Pertanian
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.064 KB) | DOI: 10.34145/agriekstensia.v17i2.93

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesukaan kefir dengan penambahan tepung kulit pisang. Kefir dibuat dari susu sapi dengan kefir grain 3% serta tepung kulit pisang (0%, 1,5% dan 3%). Semua perlakuan diinkubasi pada suhu ruang (± 20°C) selama 24 jam, hingga pH turun menjadi 4. Uji kesukaan kefir menggunakan parameter organoleptik (warna, rasa, aroma dan tekstur). Data hasil uji organoleptik dianalisis dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung kulit pisang berpengaruh terhadap organoleptik (warna, rasa, tekstur dan aroma) kefir. Untuk tingkat kesukaan menunjukkan kefir susu sapi dengan penambahan tepung kulit pisang 1,5% lebih disukai dibandingkan dengan kedua perlakuan lainnya.
Pupuk Organik Cair Limbah Kotoran Kambing dengan Penambahan Mikroorganisme EM4, PGPR, dan Mol Air Leri Riyanto Riyanto; nurlaili nurlaili; Andi Idhil Ramadhan
AGRIEKSTENSIA Vol 20 No 2 (2021): AGRIEKSTENSIA: Jurnal Penelitian Terapan Bidang Pertanian
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.983 KB)

Abstract

Dalam usaha peternakan rakyat masih perlu dalam pengembangan dalam mengelola hasil peternakan baik berupa daging yang dapat dijadikan olahan makan maupun limbah yang dapat di jadikan pupuk padat atau cair organik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kandungan terbaik dalam pembuatan POC dari limbah feses kambing dengan penambahan Mikroorganisme EM4, PGPR dan Mol Air Leri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 6 ulangan untuk pengujian kandungan pH, C-Organik, N, P,dan K pupuk organik. Hasil kajian pemanfaatan limbah ternak kambing dalam pembuatan pupuk organik cair yaitu terdapat perbandingan perlakuan terbaik dari hasil uji laboratorium, yaitu Perlakuan P2 menggunakan Mol Air Leri (Air Cucian Beras) dengan kadar kandungan terbaik yaitu pH : 5,95, C-organik : 4,46, N : 0,58, P : 0,66, K : 0,85. In the community livestock business, it is still necessary to develop managing livestock products in the form of meat that can be used as processed food and waste that can be used as solid fertilizer or organic liquid. This study aims to compare the best content in making POC from goat fecal waste with the addition of EM4 Microorganisms, PGPR, and Leri Water Mole. The method used in this study was a Complete Randomized Design (RAL) with three treatments and six tests for testing the pH, C-Organic, N, P, and K content of organic fertilizers. The results of the study on the use of goat waste in the manufacture of liquid organic fertilizer are that there is a comparison of the best Treatment from the effects of laboratory tests, namely P2 Treatment using Mol Leri Water (Rice Washing Water) with the best content, namely pH: 5.95, C-organic: 4.46, N: 0.58, P: 0.66, K: 0.85.
Pengembangan Pelatihan Drone bagi Penyuluh Pertanian Berbasis Metode ADDIE di UPTD Pertanian Wilayah VIII Gumukmas Wahyu Windari; Nurlaili Nurlaili; Ryan Arief Faisal
JURNAL TRITON Vol 13 No 2 (2022): JURNAL TRITON
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47687/jt.v13i2.234

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan pelatihan, menyusun rancangan pelatihan, mendeskripsikan implementasi pelatihan, menganalisis pengaruh pelatihan terhadap kompetensi penyuluh pertanian tentang pelatihan pengoperasian drone di UPTD Pertanian Wilayah VIII Gumukmas Kabupaten Jember. Dengan adanya pelatihan diharapkan penyuluh dapat meningkatkan kompetensinya dalam mengoperasikan drone. Penelitian ini termasuk kedalam penelitian dan pengembangan dengan pendekatan ADDIE. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif. Lokasi penelitian di UPTD Pertanian Wilayah VIII Gumukmas Kabupaten Jember dengan responden berjumlah 32 penyuluh pertanian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan pelatihan bagi penyuluh di UPTD Pertanian Wilayah VIII Gumukmas adalah materi regulasi penerbangan drone, mengenal drone dan remot kontrol, menerbangkan drone, dan teknik/cara memotret foto dan merekam video dari drone. Rancangan pelatihan dilakukan melalui lima proses yakni analysis, design, development, implementation, dan evaluation. Implementasi pelatihan pengoperasian drone bertempat di ruang pertemuan UPTD Pertanian Wilayah VIII Gumukmas secara tatap muka dengan memperhatikan protokol kesehatan menggunakan media power point dan buku saku pelatihan. Penyampaian materi dilakukan dengan ceramah, diskusi, tanya jawab, dan demonstrasi. Hasil analisis regresi linier sederhana menyatakan bahwa pelatihan memiliki pengaruh nyata terhadap kompetensi penyuluh di UPTD Pertanian Wilayah VIII Gumukmas. Dengan demikian, pelatihan pengoperasian drone dapat meningkatkan kompetensi penyuluh dalam mengoperasikan drone di UPTD Pertanian Wilayah VIII Gumukmas Kabupaten Jember.
Farmer to Farmer Extension Approach to increase Coffee Farmers' Food Security Andi Warnaen; Nurlaili Nurlaili; Yastutik Yastutik
Agriekonomika Vol 11, No 1: April 2022
Publisher : Department of Agribusiness, Faculty of Agriculture, Universitas Trunojoyo Madura, Indonesi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agriekonomika.v11i1.13217

Abstract

The purpose of this study was to determine what factors influence the food security of coffee farmers, primarily through the Farmer-to-Farmer approach (or independent extension officer) and formulate a model of food security for coffee farmer families. This approach uses a quantitative approach with survey research methods. The research was conducted in Malang Regency, East Java Province, especially in the Districts of Ampelgading, Sumbermanjing Wetan, Trirtoyudo and Dampit. This study's population was 2,622 coffee farmers with a total sample size of 96 people selected using the Propositional random sampling technique. Data were analyzed using Structural Equation Modeling (SEM) based on the variant Generalized structured component analysis (GSCA). The results showed that the Family Farmers' Food Security was more dominantly influenced by independent Extension Officers' Role. Meanwhile, the role of independent extension officers is more dominantly influenced by the role of civil servant extension officers. The conclusion of this study is to increase the role of Independent Extension Workers in increasing the food security of coffee farmers. It is necessary to increase the role of independent extension officer, especially in providing consultation to farmers.