Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh penggunaan membran keramik berbasis zeolit dan gypsum terhadap emisi gas CO, NOx kendaraan bermotor Muhammad Hatta Dahlan; Eric Junior Pratama; Mia Odina
Jurnal Teknik Kimia Vol 22 No 2 (2016): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Transportasi merupakan salah satu bidang yang difokuskan dalam kemajuan teknologi. Dengan bertambahnya kendaraan transportasi maka emisi atau gas buang kendaraan bermotor juga akan semakin tinggi, hal ini bisa menyebabkan polusi udara. Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui komposisi membran keramik yang tepat untuk menyaring emisi kendaraan bermotor. Penelitian ini dilakukan menggunakan membran keramik dengan komposisi tanah liat 50% dan zeolit dan gypsum divariasikan. Membran I dengan 37,5% zeolit dan 17,5% gipsum; membran II dengan 25% zeolit dan 25% gipsum; membran III dengan 12,5% zeolit dan 37,5% gipsum. Sampel emisi gas yang diteliti adalah CO dan NOx. Kadar emisi gas buang dianalisa menggunakan Portable Emission Analyzer seri E4500 Hand-Held Emissions Analyzer dan jumlah partikel yang tersaring dihitung menggunakan analisa Particulate Matter (PM10). Membran dianalisa dengan waktu pengujian yang berbeda yaitu 10 menit, 20 menit dan 30 menit. Dari hasil penelitian diketahui bahwa membran I merupakan filter yang paling baik dengan waktu analisa selama 30 menit dengan penyaringan CO sebesar 71,42% dan NOx sebesar 55,55% serta jumlah partikel yang tersaring sebesar 483.4603 µg.
Perbandingan pengolahan limbah cair karet dengan koagulan asam formiat, asap cair dan asam sulfat menggunakan teknologi membran Muhammad Hatta Dahlan; Willtri Sitaggang; Dedy Sinambela
Jurnal Teknik Kimia Vol 22 No 4 (2016): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah utama yang terjadi dalam pengolahan karet (bokar) jenis SIR 20 adalah mutu bokar yang rendah dan bau busuk yang menyengat sejak dari kebun. Mutu bokar yang rendah ini disebabkan petani menggunakan bahan pembeku lateks (getah karet) yang tidak dianjurkan dan merendam bokar di dalam kolam/sungai selama 7-14 hari. Hal ini akan memacu berkembangnya bakteri perusak antioksidan alami di dalam bokar. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan hasil uji limbah cair karet dengan koagulan asam formiat, asap cair dan asam sulfat menggunakan membrane keramik.penelitian ini menggunakan membran keramik dengan komposisi tanah liat, bentonit dan zeolit divariasikan. Membran I dengan 50% bentonit dan 50% tanah liat; membran II dengan 50% zeolit dan 50 zeolit;. Sampel limbah cair karet yang diteliti adalah BOD, COD, TSS dan kekeruhan. Selain keempat parameter, pengaruh waktu juga dihiting dengan beda waktu 30, 60, 90 dan 120 menit. Dari hasil penelitian diketahui bahwa membran II merupakan filter yang paling baik dengan hasil analisa BOD, COD, TSS, Kekeruhan yang paling kecil dan limbah cair karet berkualitas yang dihasilkan adalah terdapat pada asam sulfat.
ANALYSIS OF LIVER FUNCTION DISORDERS IN CRUMB RUBBER FACTORY WORKERS IN PALEMBANG CITY, SOUTH SUMATRA Ferly Oktriyedi; Irfannuddin Irfannuddin; Ngudiantoro Ngudiantoro; Muhammad Hatta Dahlan
Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 54, No 2 (2022): Majalah Kedokteran Sriwijaya
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/mks.v54i2.17842

Abstract

Workers are required to receive Occupational Safety and Health protection. Work accidents can be influenced by physical, chemical, biological, ergonomic and psychological factors. Natural rubber factory is one of the industries that have risks to these factors. This study used a cross-sectional design. Data analysis used the CHAID (Chi-Square Automatic Interaction) method. P value < 0.05 was considered statistically significant. The results of the study showed that the average concentration of H2S in the air and in solids was above the quality standard and the average concentration of H2S in water was still below the quality standard. The average concentration of NH3 in water and in solids is above the quality standard and the average concentration of NH3 in the air is still below the quality standard. The results of the CHAID method analysis showed that glucose levels were associated with impaired liver function (p = 0.000; chi square = 48.766) and the risk of H2S exposure in the air with impaired liver function (p = 0.007; chi square = 7.944). In addition, 3 segments of liver function disorders were also found, namely Segment 1: Workers with abnormal BBS levels, high air exposure H2S; segment 2: Workers with abnormal glucose levels, low air exposure H2S; segment 3: Workers with normal glucose levels. Based on this segment, it was also found that the percentage of risk of experiencing liver function disorders were workers in segment 2 (36.3%) and segment 1 (17.4%).