. Zulkarnain
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGEMBANGAN ARMADA PANCING TUNA DENGAN RUMPON DI PERAIRAN PUGER, JAWA TIMUR (The Development of Troll Lines Using Fish Agregation Device (FADs) in Puger Waters, East Java) Ratih Purnama Sari; Tri Wiji Nurani; Sugeng Hari Wisudo; . Zulkarnain
Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management Vol. 5 No. 1 (2014): Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut
Publisher : Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (562.235 KB) | DOI: 10.29244/jmf.5.1.1-12

Abstract

ABSTRACTFisheries sector is undergoing a crisis in global dimensions for the last few years caused of unsustainable consumption, overfishing, as well as the increasing of pollution and climate change distribution. One of the overfishing area is South coast Java Seas) where this has the potential resources of tuna included Puger waters. Tunas are catched by troll lines around fish aggregating devices (FADs). Increasing population of FADs can effect tuna resources such as: the size and qualities decreased. The results showed that the length of catched tunas were between 40-49 cm, the weights were from 0 to 3.5 kg, and the organoleptics were dominated on 6 scale. These indicated that tunas had the unexpected sizes and exportless. The rising of FADs utilization also contributed to the increasing insidence of conflicts among fishery stakeholders. There were three kinds of conlicts in Puger, such as: latent conflict (shipping crew and TPI), felt conflict (internal shipping crew), and manifest conflict (shipping crew-institution). Development strategy formula was conducted by SWOT analysis. The important thing for government to overcome these problems were continuing in area socializing, utilization programme of coastal area for integrated and sustainable fisheries.Key words: catch composition analysis, FADs, social conflict, strategy of fisheries development-------ABSTRAKSektor perikanan sedang mengalami krisis dalam dimensi global pada beberapa tahun terakhir ini. Hal ini disebabkan karena pola konsumsi yang tidak berkesinambungan, overfishing, dan polusi serta perubahan iklim. Salah satu wilayah yang mengalami overfishing adalah Samudera Hindia Selatan Jawa dimana wilayah ini memiliki sumberdaya tuna yang potensial. Wilayah tersebut mencakup Perairan Puger, Jawa Timur. Tuna ditangkap menggunakan alat tangkap pancing dan alat bantu rumpon. Peningkatan rumpon dapat mengakibatkan sumberdaya tuna menurun yang dilihat berdasarkan komposisi ukuran dan menimbulkan konflik diantara stakeholder. Sebagai tambahan, penangkapan tuna oleh armada pancing menunjukkan kualitas tuna yang rendah akibat penanganan yang buruk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi ukuran tuna berada pada selang 40-49 cm dengan berat ikan pada selang 0-3,5 kg. Hal ini mengindikasikan bahwa tuna memiliki ukuran tidak layak tangkap dan ekspor. Terdapat tiga jenis konflik di Puger, seperti: Latent conflict (Nelayan rumpon dan TPI), felt conflict (antara nelayan rumpon), manifest conflict (nelayan rumpon dan instansi pemerintah). Perumusan strategi pengembangan dilakukan menggunakan analisis SWOT. Hal yang paling penting bagi pemerintah dalam mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan adanya sosialisasi daerah, program pengembangan wilayah pesisir terpadu dan berkesinambungan.Kata kunci: analisis komposisi hasil tangkapan, rumpon, konflik sosial, strategi pengembanganperikanan
UNJUK KERJA SLURRY ICE REFRIGERATOR BERBAHAN BAKU AIR LAUT DI PERAIRAN TROPIS (The Performance of Slurry ice Refrigerator with Sea Water Raw Material in Tropical Area) . Nasirin; Budhi H. Iskandar; Mohammad Imron; . Zulkarnain; . Maimun
Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management Vol. 7 No. 2 (2016): Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut
Publisher : Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.892 KB) | DOI: 10.29244/jmf.7.2.171-178

Abstract

ABSTRACTFish is perishable food. Quality of fish, especially the freshness level will drop  significantly if it is not treated quickly and properly. The general method used in fish handling on fishing vessels is cold treatment such as ice cube, ice flake, ice tube, and slurry ice. Usage of slurry ice in Indonesia has not been  applied due  to high  cost of refrigeration slurry ice unit, even though slurry ice has many advantages such as quick cooling, low operating cost, easy operation, and adaptable size. The objective of this research was to determine performance of slurry ice refrigerator (SIR) using sea  water  as  raw  material  in  tropical  area.  This  unit  can  produce  slurry  ice  for  fish  handling  on fishing vessel. An experimenta lmethod was applied in this research. The results showed that SIR could reach temperatures of -60 C with no-added load, and -40 C with load.Keywords: construction, design, performance, refrigeration, slurry ice ABSTRAK Ikan  merupakan  bahan  makanan  yang  mudah  rusak.  Kualitas  ikan  terutama  tingkat kesegarannya  akan  menurun  secara  signifikan  apabila  tidak  ditangani  dengan  cepat  dan  benar. Penanganan yang umumnya dilakukan terhadap ikan di atas kapal penangkap yakni memberikan perlakuan  dingin seperti menggunakan es  balok, es  curah, es tube, dan  slurry ice.  Penggunaan slurry ice  di Indonesia belum dilakukan dikarenakan mahalnya mesin pembuat  slurry ice. Metode pendinginan  dengan  mesin  slurry  ice  ini   memiliki  banyak  keunggulan  diantaranya  mampu melakukan  proses  pendinginan  dengan  cepat,  biaya  operasional  murah,  mudah  dalam pengoperasian,  ukuran  mesin  dapat  disesuaikan  dengan  kebutuhan.  Tujuan  dari  penelitian  ini yakni menentukan unjuk kerja  slurry ice refrigerator  (SIR) berbahan baku air laut di daerah tropis. Slurry ice  ini digunakan untuk penanganan ikan hasil tangkapan di atas kapal. Metode penelitian yang  dilakukan  adalah  eksperimental,  melalui  tahapan  perancangan  dan  pembuatan  unit  model mesin pembuat  slurry ice  dan pengujiannya. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan unjuk kerja  mesin   dapat  mencapai  suhu  -60 C  tanpa  penambahan  beban,  dan  dengan  penambahan beban mampu mencapai suhu -40 C.Kata kunci: kontruksi, rancangan, unjuk kerja, refrigerasi, slurry ice