Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ESTIMASI TANGKAPAN PER UNIT UPAYA BAKU DAN PROPORSI YUWANA PADA PERIKANAN TUNA DI SULAWESI TENGGARA (Estimation of Standard Catch Per Unit Effort and Juvenile Proportion of Tuna Fishery in Southeast Sulawesi) Naslina Alimina; Budy Wiryawan; Daniel R. Monintja; Tri Wiji Nurani; Am Azbas Taurusman
Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management Vol. 7 No. 1 (2016): Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut
Publisher : Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (480.961 KB) | DOI: 10.29244/jmf.7.1.57-68

Abstract

ABSTRACTTuna is an important fish commodity in Southeast Sulawesi. It valued as an export and interisland trade product as well as an important component of local fish consumption for coastal community around Southeast Sulawesi Waters (PSST). Indonesian fisheries management is currently adopting the concept of ecosystem approach to fisheries management (EAFM). EAFM implementation in Indonesia has continued by indicators establishment to assess the sustainability performance of fisheries. Catch per unit effort standard (Standard CPUE) and juvenile composition were implemented as indicators to assess resource sustainability. Data limitations are one of the issues in fisheries management at this time, however, management efforts remain to be implemented by utilizing the best available data. This study aimed to derived recent ten years coverage of standard CPUE and it trends as well as juvenile proportion in tuna fishery based on statistical data and field observation. Assessment results show that Standard CPUE in 2014 was 0,31 tons per trip and tends to increase in year coverage, while juvenile composition was 48,6%. Based on these results, the tuna fishery in Southeast Sulawesi is still sustainable. However, there is a need to have further control and monitoring, especially on a fishery that caught tuna under Lm. Management measure has to be selected carefully in line with social economic aspects of tuna fishery in this area.Keywords: EAFM, juvenile proportion, Standard CPUE, tuna-------ABSTRAKTuna merupakan komoditas perikanan penting di Sulawesi Tenggara baik sebagai produk ekspor, perdagangan antar pulau maupun pemenuhan kebutuhan lokal bagi masyarakat pesisir di perairan bagian selatan Sulawesi Tenggara (PSST). Untuk mempertahankan keberlanjutan perikanan tuna di daerah ini maka perlu adanya suatu upaya pengelolaan komprehensif yaitu pengelolaan perikanan dengan pendekatan ekosistem atau Ecosystem approach to Fisheries Management (EAFM). Implementasi EAFM di Indonesia terus dikembangkan dengan tersusunnya indikator penilaian kinerja pengelolaan. Tangkapan per Unit Upaya atau Catch per Unit Effort (CPUE) dan komposisi yuwana merupakan bagian dari indikator EAFM Indonesia khususnya dalam domain sumberdaya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh nilai CPUE baku dan kecenderungannya selama sepuluh tahun terakhir, dan proporsi yuwana berdasarkan data statistik perikanan yang diintegrasikan dengan data yang diperoleh melalui pengamatan, wawancara dan pengisian kuesioner dengan pemangku kepentingan terkait. Hasil penilaian menunjukkan bahwa CPUE baku tahun 2014 adalah 0,31 ton/trip dengan kecenderungan meningkat, sedangkan komposisi yuwana adalah 48,6%. Berdasarkan nilai CPUE baku dan proporsi yuwana, maka kinerja perikanan tuna Sulawesi Tenggara masih dinilai baik. Perlu adanya upaya pengendalian dan pemantauan lebih lanjut terutama pada perikanan yang menangkap yuwana tuna. Namun demikian, pemilihan tindakan pengelolaan harus dilakukan secara hati-hati dengan memperhatikan pemenuhan kebutuhan sosial ekonomi lainnya dari perikanan tuna di daerah ini.Kata kunci: EAFM, proporsi yuwana, CPUE baku, tuna
Tingkat Pemanfaatan dan Penyediaan Fasilitas Pangkalan Pendaratan Ikan Mangolo, Kabupaten Kolaka Wahyuddin Hasan; Andi Irwan Nur; Naslina Alimina
JSIPi (JURNAL SAINS DAN INOVASI PERIKANAN) (JOURNAL OF FISHERY SCIENCE AND INNOVATION) Vol 6 No 2 (2022): JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN
Publisher : Pascasarjana Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsipi.v6i2.73

Abstract

Pangkalan Pendaratan Ikan Mangolo (PPI Mangolo) merupakan pelabuhan perikanan terbesar di Kabupaten Kolaka yang diharapkan menunjang pengembangan perikanan tangkap di daerah ini. PPI Mangolo telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan direncanakan untuk dikembangkan sesuai dengan tingkat pemanfaatan dan penyediaan fasilitas saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat pemanfaatan dan penyediaan fasilitas pokok dan fasilitas fungsional PPI Mangolo. Fasilitas pokok termasuk dermaga dan kolam pelabuhan, sedangkan fasilitas fungsional termasuk penyediaan es, air bersih, dan tempat pelelangan ikan. Penelitian dilaksanakan bulan Juli hingga September 2018. Data dikumpulkan melalui pengamatan dan pengukuran langsung di lapangan serta wawancara pihak pengelola, tokoh nelayan maupun pengguna jasa PPI Mangolo lainnya. Tingkat pemanfaatan diperoleh dengan membandingkan antara pemanfaatan atau kebutuhan saat ini kapasitas yang tersedia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh fasilitas yang diteliti tingkat pemanfaatannya belum maksimal, yaitu dermaga (24,74 persen), tempat pemasaran ikan (9,48 persen), air bersih (65,17 persen), dan es (15,75 persen). Selain itu, terdapat fasilitas yang memerlukan penambahan kedalaman yaitu kolam pelabuhan. Pengembangan PPI Mangolo sebaiknya mengarah pada upaya untuk meningkatkan kunjungan kapal ke pelabuhan baik melalui penataan fasilitas yang ada maupun melalui penawaran berbagai insentif bagi kapal yang mendaratkan hasil tangkapan di PPI Mangolo.
Analisis Beberapa Parameter Populasi Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) pada Perairan WPPNRI 714 yang Didaratkan di Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari: Analisis Beberapa Parameter Populasi Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) pada Perairan WPPNRI 714 yang Didaratkan di Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari Budi Santoso; Andi Irwan Nur; Naslina Alimina
JSIPi (JURNAL SAINS DAN INOVASI PERIKANAN) (JOURNAL OF FISHERY SCIENCE AND INNOVATION) Vol 7 No 2 (2023): JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN
Publisher : Pascasarjana Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsipi.v7i2.213

Abstract

Permintaan ikan Cakalang yang meningkat memiliki makna positif bagi pengembangan perikanan khususnya dari sisi ekonomi, terlebih bagi negara kepulauan seperti Indonesia yang memiliki potensi perikanan tangkap yang cukup luas dan potensial seperti di WPPNRI 714. Namun, tuntutan pemenuhan kebutuhan sumberdaya tersebut akan diikuti oleh tekanan eksploitasi sumberdaya ikan yang juga semakin intensif. Apabila tidak dikelola secara bijaksana, sangat dikhawatirkan pemanfataan sumberdaya secara intensif akan mendorong usaha perikanan ke dalam kehancuran dan terjadinya konflik dalam pemanfaatan sumberdaya ikan. Penguatan pengelolaan sangat memerlukan hasil penelitian tentang status stok terutama data parameter populasi dan tingkat eksploitasi untuk mendasarinya. Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan pada wilayah penangkapan WPP 714 yang didaratkan di PPS Kendari selama periode Oktober 2020 s/d September 2021 dengan jumlah sampel total sebanyak 1.259 ekor. Hasil penelitian menunjukan bahwa parameter populasi cakalang meliputi struktur ukuran panjang cakalang yang tertangkap memiliki kisaran panjang cagak yaitu 150-770 mm, dan berat berkisar 40-10.820 g, dimana jumlah cakalang tertangkap dengan > 42 cm (63,07%) dan < 42 cm (36,93 %). Hubungan panjang berat menunjukan pola allometrik positif baik total maupun temporal dengan persamaan yaitu W = 0,000002L3,3998. Panjang asimtotik cakalang diperoleh yaitu 838,80 mm (83,88 cm) dan koefisien pertumbuhan yaitu 0,68 serta t0 yaitu -0,095.