Usep Abdullah Husin
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Isolation and Identification of Pathogenic Fungi from Air Conditioners in Tutorial Rooms of the Faculty of Medicine, Universitas Padjadjaran Gowre Govindasamy; Usep Abdullah Husin; Yoni Fuadah Syukriani; Sunarjati Sudigdoadi; Yanti Mulyana
Althea Medical Journal Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.12 KB)

Abstract

Background: Awareness about health problems caused by air conditioner is very important. Thus, it is crucial to have knowledge about proper maintenance of air conditioner. At the Faculty of Medicine, Universitas Padjadjaran, air conditioners are used in every tutorial rooms. This study was performed to provide adequate information on the fungi, such as Aspergillus, Penicillium and Mucor, found in air conditioners.Methods: A descriptive laboratory study was used to identify the presence and the type of pathogenic fungi from air conditioners in tutorial rooms. Thirty-four samples were collected from the air outlet grille of the air conditioners and cultured on Sabouraud agar at 27°C for 2 weeks. Fungi presence were then identified microscopicallyResults: The results showed that the majority of air conditioners in tutorial rooms of the Faculty of Medicine, University Padjadjaran contained many types of fungus that grew in Sabouraud agar. From 34 samples, thirty two samples were positive and 2 samples were negative. Various fungus have been identified, those were Penicillium (37.5%), Aspergillus (25%), Mucor (2.5%) and unidentified (35%)Conclusions : The majority of air conditioners in tutorial rooms of the Faculty of Medicine, University Padjadjaran contained many types of opportunistic fungus. [AMJ.2014;1(1):21–4]Keywords : Air conditioner, Aspergillus, fungi, Mucor, Penicillium Isolasi dan Identifikasi Jamur Patogen dari Pendingin Udara di Kamar Tutorial dari Fakultas Kedokteran, Universitas PadjadjaranLatar Belakang: Kesadaran tentang masalah kesehatan yang disebabkan oleh pendingin udara sangat penting. Dengan demikian , sangat penting untuk memiliki pengetahuan tentang perawatan yang tepat dari pendingin udara. Di Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran, pendingin udara digunakan di setiap kamar tutorial . Penelitian ini dilakukan untuk memberikan informasi yang memadai tentang jamur, seperti Aspergillus, Penicillium dan Mucor, yang ditemukan di pendingin udara. Metode: Sebuah studi laboratorium deskriptif digunakan untuk mengevaluasi keberadaan dan jenis jamur patogen dari pendingin udara di kamar tutorial. Tiga puluh empat sampel dikumpulkan dari kisi-kisi pendingin udara dan dikultur pada Sabouraud agar pada 27 °C selama 2 minggu. Pertumbuhan jamur kemudian diidentifikasi secara mikroskopis.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada sebagian besar pendingin udara di ruang tutorial Fakultas Kedokteran Universitas Padjajdjaran terdapat banyak jamur yang dapat tumbuh di Sabaroaud agar, 32 hasil positif dan 2 hasil negatif untuk pertumbuhan jamur . Jamur yang tumbuh adalah Penicillium (37,5%, Aspergillus (25%), Mucor (2,5%) dan tidak teridentifikasi (35%).Simpulan : Sebagian besar pendingin udara di ruang tutorial Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Jatinangor menunjukkan adanya pertumbuhan jamur oportunistikKata kunci : Aspergillus, jamur , Mucor , Penicillium, pendingin udara DOI: 10.15850/amj.v1n1.292
Hubungan antara Work From Home pada Bulan Maret Tahun 2020 dengan Angka Persalinan Aterm di Puskesmas Ibrahim Adjie Kiaracondong Bandung Yulia Nur Mulyani; Usep Abdullah Husin; Ferry Achmad Firdaus
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v2i1.573

Abstract

Abstract. Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) is a new disease that first appeared in Wuhan, China. Then Covid-19 by WHO was designated as a pandemic because it has spread to various parts of the world, one of which is in Indonesia. Covid-19 first entered Indonesia in March 2020, there was a spike in cases every day, so to prevent the spread and increase in Covid-19 cases, the government issued a policy, namely establishing Work From Home, which means that all activities were initially carried out outside the home. now done at home. One of the impacts of WFH is an increase in pregnancy rates. The purpose of this study was to determine whether or not there is a relationship between WFH and delivery rates by looking at the data on mothers giving birth before WFH on 29 November–3 January 2020 and after WFH on 29 November–3 January 2021 at the Ibrahim Adjie Kiaracondong Health Center, Bandung City. In this study, it was found that 117 mothers gave birth at term, 1 preterm and 1 postterm. The relationship between WFH and delivery rate was carried out using thetest Spearman. The normality test in this study showed that it was not normally distributed. The correlation coefficient on labor rates and WFH is 0.230, this number indicates that there is a relationship between the two variables but it is not strong. In the study, it was found that the number of deliveries after WFH decreased, this could happen because many mothers gave birth in midwives or other maternity services due to fear of contracting Covid-19 and the temporary cessation of family planning services. The conclusion of this study is that there is a relationship between WFH and the rate ofdelivery term at the Ibrahim Adjie Kiaracondong Public Health Center, Bandung City. Abstrak. Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) adalah penyakit baru yang pertama kali muncul di Wuhan, China. Kemudian Covid-19 oleh WHO ditetapkan sebagai pandemi dikarenakan sudah menyebar ke berbagai belahan dunia salah satunya di Indonesia. Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia pada bulan Maret 2020, terjadi perlonjakan kasus setiap harinya sehingga untuk mencegah terjadinya penyebaran dan peningkatan kasus Covid-19 maka pemerintah mengeluarkan sebuah kebijakan yaitu menetapkan Work From Home, yang artinya segala aktivitas yang awalnya dilakukan di luar rumah kini dilakukan di dalam rumah. Dampak dari WFH salah satunya terjadi peningkatan angka kehamilan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui terdapat hubungan atau tidaknya antara WFH dengan angka persalinan dengan melihat data ibu bersalin sebelum WFH pada tanggal 29 November–3 Januari 2020 dan setelah WFH pada tanggal 29 November–3 Januari 2021 di Puskesmas Ibrahim Adjie Kiaracondong Kota Bandung. Pada penelitian ini didapatkan 117 ibu melahirkan aterm, 1 preterm dan 1 posterm. Hubungan WFH dengan angka persalinan dilakukan menggunakan uji spearman. Uji normalitas pada penelitian menunjukkan tidak terdistribusi normal. Koefisien korelasi pada angka persalinan dan WFH adalah 0.230, angka tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kedua variable namun kurang kuat. Pada penelitian didapatkan bahwa angka persalinan setelah WFH menurun, hal ini dapat terjadi dikarenakan banyak ibu melakukan persalinan di bidan atau layanan bersalin lainnya dikarenakan khawatir tertular Covid-19 serta adanya penghentian sementara pelayanan KB. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara WFH dengan angka persalinan aterm di Puskesmas Ibrahim Adjie Kiaracondong Kota Bandung.