Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Eduprof : Islamic Education Journal

Analisis Nilai-Nilai Humanisme Dalam Islam Amirudin Amirudin
Eduprof : Islamic Education Journal Vol 1 No 1 (2019): Eduprof : Islamic Education Journal
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah IAI BBC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/eduprof.v1i1.9

Abstract

The debate about the nature of human events has given rise to two major views, namely the viewpoint of science and according to the Koran. This view of science was represented by Robert Charles Darwin, through his theory of evolution. The theory of evolution states that living things, including humans, emerged through a gradual natural selection process ^ so that for some parties, God's role as creator will be disturbed. The theory of evolution's statement about the existence of living things by chance and not having purpose (non-purposive) makes the significance of God for life fade. Living beings will no longer need salvation from God because that religion is no longer needed. According to the Koran, the current generation of humans originated from one figure named Adam. an exception, he comes from the ground. It is explained in QS. 7: 189, 6: 98, QS. 30: 6 and QS. 41: 7-8. The information contained in several verses of the Koran confirms that the earliest humans who were created came from from the ground, while the next generation of humans was created from the essence of the humble water (semen). the breath of Allah SWT's spirit, which is a point of difference compared to other creatures of Allah SWT. Perfection and human excellence is what he finally called the Caliph to prosper the earth and all its contents. Abstrak Perdebatan tentang hakekat kejadian manusia, telah melahirkan dua pandangan besar, yakni pandangan dari ilmu pengetahuan dan menurut Al- quran. Pandangan ilmu pengetahuan diwakili Robert Charles Darwin, melalui teori evolusinya. Teori evolusi menyatakan bahwa makhluk hidup termasuk rnanusia, muncul melalui proses seleksi alam (natural selection} yang gradual^ sehingga bagi sementara pihak, peran Tuhan sebagai pencipta akan terusik. Pernyataan teori evolusi tersebut tentang keberadaan makhluk hidup secara kebetulan (by chance) dan tidak memiliki tujuan (non purposive} membuat signifikansi Tuhan bagi kehidupan meluntur. Makhluk hidup tidak akan lagi butuh penyelamatan dari Tuhan karena itu agama tidak lagi dibutuhkan. Menurut Al-quran, generasi manusia yang ada sekarang ini berasal dari satu sosok bernama Adam. Penciptaan Adam sendiri merupakan sebuah pengecualian, dia berasal dari tanah. Hal dijelaskan pada QS. 7: 189, 6: 98, QS. 30: 6 dan QS. 41: 7-8. Informasi yang terkandung beberapa ayat Al-quran menegaskan bahwa manusia awal yang diciptakan berasal dari tanah, sementara generasi manusia selanjutnya diciptakan dari saripati air yang hina (air mani). Komposisi penciptaan manusia ini juga dibekali dengan peniupan ruh Allah SWT, yang menjadi titik perbedaan dibandingkan dengan makhluk-makhluk ciptaan Allah SWT lainnya. Kesempurnaan dan keunggulan manusia inilah yang akhirnya ia dingkat khalifah untuk memakmurkan bumi dan seluruh isinya.
Karakteristik Kajian Islam Kontemporer: Dialektika Barat dan Timur Amirudin Amirudin; Masayu Mashita Maisarah
Eduprof : Islamic Education Journal Vol 2 No 1 (2020): Eduprof : Islamic Education Journal
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah IAI BBC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/eduprof.v2i1.29

Abstract

Islam is understood in multi-meaning, as a religious teaching and as a scientific field. This matter is still being debated by several groups, especially regarding the issue surrounding studying Islam in the West. The purpose of this paper is to examine the development of Islamic studies from time to time. The issue of using a normative and historical approach in Islamic studies has been widely discussed by experts, both from the West and the East. However, in its development, Islamic studies form a separate 'stronghold' with their respective identities in an effort to understand Islamic teachings, both as an 'observer' and as an 'actor' who has an element of partiality. By using a historical approach, this paper will prove the flexibility of Islamic studies, where each "camp" will have its own method and style in understanding Islamic teachings, both in its development in the East and West. The study of Islam will always be up to date because it attracts attention. This is of course not only among Muslims (insiders), but also among non-Muslims (outsiders) who study Islam from various perspectives. Abstrak Islam dipahami dengan multi-makna, sebagai ajaran keagamaan dan sebagai bidang keilmuan. Hal tersebut hingga kini masih diperdebatkan oleh beberapa kalangan, terutama menyangkut isu seputar mengkaji Islam di Barat. Tujuan tulisan ini ingin mengkaji perkembangan studi Islam dari masa ke masa. Isu penggunaan pendekatan normatif maupun historis dalam kajian Islam telah ramai diperbincangkan oleh para ahli, baik dari Barat maupun Timur. Namun dalam perkembangannya, studi Islam membentuk ‘kubu’ tersendiri dengan identitas masing-masing dalam upaya memahami ajaran Islam, baik sebagai ‘pengamat’ maupun sebagai ‘aktor’ yang memiliki unsur keberpihakan. Dengan menggunakan pendekatan historis, tulisan ini akan membuktikan fleksibilitas kajian Islam, di mana masing-masing ‘kubu’ akan memiliki metode dan corak tersendiri dalam memahami ajaran Islam, baik perkembangannya di Timur dan Barat. Kajian tentang ke-Islaman akan selalu aktual untuk diperbincangkan karena sangat menarik perhatian. Hal ini tentunya tidak hanya dikalangan muslim sendiri (insider), tetapi juga kalangan non-muslim (outsider) yang mempelajari agama Islam dari berbagai sudut pandang.
Strategi Menghidupkan Motivasi Belajar Siswa Sekolah Dasar di Masa Pandemi Covid-19 Melalui Kelompok Belajar Amirudin Amirudin; Supriyatin Supriyatin; Sylvia Dewi; Yuli Ismeliantika
Eduprof : Islamic Education Journal Vol 3 No 1 (2021): Eduprof : Islamic Education Journal
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah IAI BBC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/eduprof.v3i`1.82

Abstract

This study aims to determine strategies in increasing student learning motivation to maintain the continuity of the educational process in the Study From Home (SFH) policy during the COVID-19 pandemic. The approach used in this research is qualitative with the research subject, namely students in the study group in Jungjang village. Data collection techniques used were interviews and documentation. The results showed that the form of the learning group teacher strategy to increase student learning motivation in the SFH policy in the midst of the COVID-19 outbreak was with student work study groups which were proven to increase student learning motivation. The obstacles encountered by the learning group teacher were related to the aspects of the students' parents, learning facilities, and the creativity of the learning group teachers. The benefits of this research are the growth of student motivation, train student discipline, and help improve the closeness between parents and children. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan subjek penelitian yaitu siswa kelompok belajar di desa Jungjang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara serta dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk strategi guru kelompok belajar untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam kebijakan SFH di tengah wabah COVID-19 adalah dengan kelompok belajar kerja tugas siswa yang terbukti dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Hambatan yang ditemui guru kelompok belajar yaitu berkenaan dengan aspek orang tua peserta didik, sarana pembelajaran, dan kreativitas guru kelompok belajar. Adapaun manfaat dari penelitian ini adalah tumbuhnya motivasi belajar siswa, melatih kedisiplinan siswa, serta membantu meningkatkan kedekatan antara orangtua dan anak.