Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Pengembangan Instrumen Asesmen Pemahaman Konseptual Berorientasi Higher Order Thinking Skills (HOTS), Keterampilan Proses Sains, dan Sikap terhadap Sains pada Bahan Kajian Hidrokarbon dan Minyak Bumi Amin, Dwi Isnaini; Sigit, Darsono
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 3, No 9: SEPTEMBER 2018
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (48.547 KB) | DOI: 10.17977/jptpp.v3i9.11516

Abstract

Abstract: In the Curriculum 2013, there are three aspects of assessment, namely knowledge, skills, and attitudes. The purpose of this development research is to produce and determine the level of content validity of the conceptual understanding assessment instrument on higher order thinking skills (HOTS), science process skills, and attitudes toward science on hydrocarbon and petroleum. This development research was designed with 3D from 4D model which consists of defining, designing, and developing. The results of content validity to assessment instrument by three validators show that 77 of 90 conceptual understanding items are categorized as HOTS with very valid criteria (90.91—100%), 60 science skills processing skills items with very valid criteria (94.70—100%), 55 statements about attitudes toward science with criteria very valid (86,67—100%), and product performance of assessment instrument with criteria very valid (91,67%).Abstrak: Penilaian dalam Kurikulum 2013 mencakup tiga aspek, meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Tujuan penelitian pengembangan ini adalah menghasilkan dan menentukan tingkat validitas isi instrumen asesmen pemahaman konseptual berorientasi Higher Order Thinking Skills (HOTS), keterampilan proses sains, dan sikap terhadap sains pada bahan kajian hidrokarbon dan minyak bumi. Penelitian pengembangan ini dirancang dengan 3D dari model-4D yang terdiri dari defining (membatasi), designing (merancang), dan developing (mengembangkan). Hasil validasi isi instrumen asesmen oleh tiga validator menunjukkan bahwa 77 dari 90 soal pemahaman konseptual terkategori sebagai soal HOTS dengan kriteria sangat valid (90,91—100%), 60 soal keterampilan proses sains dengan kriteria sangat valid (94,70—100%), 55 butir pernyataan sikap terhadap sains dengan kriteria sangat valid (86,67—100%), dan performansi produk instrumen asesmen dengan kriteria sangat valid (91,67%).
Instrumen Asesmen Pemahaman Konseptual Berorientasi Higher Order Thinking Skills Keterampilan Proses dan Sikap terhadap Sains pada Bahan Kajian Hidrokarbon dan Minyak Bumi Amin, Dwi Isnaini; Sigit, Darsono
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 3, No 9: SEPTEMBER 2018
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.951 KB) | DOI: 10.17977/jptpp.v3i9.11520

Abstract

Abstract: In the Curriculum 2013, there are three aspects of assessment, namely knowledge, skills, and attitudes. The purpose of this development research is to produce and determine the level of content validity of the conceptual understanding assessment instrument on Higher Order Thinking Skills (HOTS), science process skills, and attitudes toward science on hydrocarbon and petroleum. This development research was designed with 3D from 4D model which consists of defining, designing, and developing. The results of content validity to assessment instrument by three validators show that 77 of 90 conceptual understanding items are categorized as HOTS with very valid criteria (90.91—100%), 60 science skills processing skills items with very valid criteria (94.70—100%), 55 statements about attitudes toward science with criteria very valid (86,67—100%), and product performance of assessment instrument with criteria very valid (91,67%).Abstrak: Penilaian dalam Kurikulum 2013 mencakup tiga aspek, meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Tujuan penelitian pengembangan ini adalah menghasilkan dan menentukan tingkat validitas isi instrumen asesmen pemahaman konseptual berorientasi Higher Order Thinking Skills (HOTS), keterampilan proses sains, dan sikap terhadap sains pada bahan kajian hidrokarbon dan minyak bumi. Penelitian pengembangan ini dirancang dengan 3D dari model-4D yang terdiri dari defining (membatasi), designing (merancang), dan developing (mengembangkan). Hasil validasi isi instrumen asesmen oleh tiga validator menunjukkan bahwa 77 dari 90 soal pemahaman konseptual terkategori sebagai soal HOTS dengan kriteria sangat valid (90,91—100%), 60 soal keterampilan proses sains dengan kriteria sangat valid (94,70—100%), 55 butir pernyataan sikap terhadap sains dengan kriteria sangat valid (86,67—100%), dan performansi produk instrumen asesmen dengan kriteria sangat valid (91,67%).
DEVELOPMENT OF CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BASED LEARNING MATERIALS TO FACILITATE STUDENTS IN IMPROVING CRITICAL THINKING ABILITY IN REDOX AND ELECTRO CHEMICAL TOPICS Novia Prihastyanti; Deni Ainur Rokhim; Subandi Subandi; Darsono Sigit
Jurnal Pembelajaran Sains Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Prodi Pendidikan IPA FMIPA Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Some high school students still experience difficulties in studying chemistry, one of which is redox and electrochemistrytopics, which is very closely related to daily life. Besides that students 'understanding of the application of the material in daily life and students' critical thinking skills are low. This happens because students learn by rote caused by learning material that is contextual. Therefore it is necessary to develop learning materials based on Contextual Teaching and Learning to facilitate students in improving students' critical thinking skills on redox and electrochemistry topics. The development method used is basically the development model of the Four-D Model (4D Model by Thiagarajan) which consists of 4 stages, namely Define, Design, Develop, and Disseminate. Teaching material that has been developed in the form of teaching material products based on Contextual Teaching and Learning on redox and electrochemical materials to facilitate critical thinking skills of high school students. This teaching material consists of student books, teacher books, and learning videos. Based on the validation test and readability test on student books, teacher books, and learning video the results of the obtained scores were 86%, 89%, 82%, and 83%, respectively. This shows that the learning material resulting from the development is very suitable to be used in learning on the material at the high school level.
PERSEPSI GURU MGMP KIMIA SMA DAN SMK KABUPATEN MALANG TERHADAP PEMBELAJARAN BERBASIS LABORATORIUM DAN NON LABORATORIUM Hayuni Retno Widarti; Sutrisno Sutrisno; Darsono Sigit; Oktavia Sulistina
Jurnal KARINOV Vol 2, No 1 (2019): Januari
Publisher : Institute for Research and Community Service (LP2M), Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (874.858 KB) | DOI: 10.17977/um045v2i1p19-25

Abstract

Telah dilakukan kegiatan workshop terkait pembelajaran kimia berbasis laboratorium dan non laboratorium pada forum musyawarah guru matapelajaran (MGMP) Kimia SMA dan SMK Kabupaten Malang. Tujuan penelitian adalah mengetahui persepsi guru-guru kimia terhadap pelaksanaan workshop terkait pembelajaran berbasis laboratorium dan non laboratorium. Penelitian dilakukan dengan memberikan angket yang terdiri dari 8 item terkait manfaat dan pentingnya kegiatan workshop. Angket diberikan kepada 52 guru kimia, yang terdiri dari 31 orang guru kimia SMA, 30 guru orang kimia SMK, dan 1 orang guru kimia MAN. Analisis data menggunakan deskriptif kualitatif dan kuantitatif menggunakan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manfaat kegiatan dari sisi hakikat pembelajaran kimia, memperdalam dan memperluas pengetahuan tentang pembelajaran kimia berbasis laboratorium dan non laboratorium, meningkatkan pengetahuan tentang pembelajaran kimia, dan guru akan mengimplementasikan hasil workshop dalam pembelajaran di kelas masing-masing 100%. Terkait guru mengalami kesulitan dalam membuat perencanaan pembelajaran, khususnya pembelajaran siswa aktif (inkuiri) sebesar 100%. Guru melakukan pembelajaran dengan model konvensional 44,4%. Guru senang dengan diadakannya workshop dan mengikutinya dengan antusias sebesar 100%, dan 100% respon guru positif terhadap kegiatan pembuatan perangkat pembelajaran dalam workshop yang sangat bermanfaat dalam meningkatkan keterampilan perencanaan.  Rata-rata hasil angket 94,45% memberikan respon positif. Saran yang diberikan adalah sebagian besar guru berharap untuk sering diadakan workshop  untuk sharing terkait kendala pembelajaran, meningkatkan kualitas pembelajaran dan perbaikan konsep kimia.
Instrumen Asesmen Pemahaman Konseptual Berorientasi Higher Order Thinking Skills Keterampilan Proses dan Sikap terhadap Sains pada Bahan Kajian Hidrokarbon dan Minyak Bumi Dwi Isnaini Amin; Sutrisno Sutrisno; Darsono Sigit
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 3, No 9: SEPTEMBER 2018
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v3i9.13342

Abstract

Abstract: In the Curriculum 2013, there are three aspects of assessment, namely knowledge, skills, and attitudes. The purpose of this development research is to produce and determine the level of content validity of the conceptual understanding assessment instrument on Higher Order Thinking Skills (HOTS), science process skills, and attitudes toward science on hydrocarbon and petroleum. This development research was designed with 3D from 4D model which consists of defining, designing, and developing. The results of content validity to assessment instrument by three validators show that 77 of 90 conceptual understanding items are categorized as HOTS with very valid criteria (90.91—100%), 60 science skills processing skills items with very valid criteria (94.70—100%), 55 statements about attitudes toward science with criteria very valid (86,67—100%), and product performance of assessment instrument with criteria very valid (91,67%).Abstrak: Penilaian dalam Kurikulum 2013 mencakup tiga aspek, meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Tujuan penelitian pengembangan ini adalah menghasilkan dan menentukan tingkat validitas isi instrumen asesmen pemahaman konseptual berorientasi Higher Order Thinking Skills (HOTS), keterampilan proses sains, dan sikap terhadap sains pada bahan kajian hidrokarbon dan minyak bumi. Penelitian pengembangan ini dirancang dengan 3D dari model-4D yang terdiri dari defining (membatasi), designing (merancang), dan developing (mengembangkan). Hasil validasi isi instrumen asesmen oleh tiga validator menunjukkan bahwa 77 dari 90 soal pemahaman konseptual terkategori sebagai soal HOTS dengan kriteria sangat valid (90,91—100%), 60 soal keterampilan proses sains dengan kriteria sangat valid (94,70—100%), 55 butir pernyataan sikap terhadap sains dengan kriteria sangat valid (86,67—100%), dan performansi produk instrumen asesmen dengan kriteria sangat valid (91,67%).
Pengembangan Instrumen Penilaian Sikap dan Keterampilan Psikomotorik pada Materi Asam Basa, Titrasi Asam Basa, Hidrolisis Garam, dan Larutan Penyangga Afidatun Nadhiroh; Darsono Sigit
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 3, No 7: JULI 2018
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.641 KB) | DOI: 10.17977/jptpp.v3i7.11331

Abstract

Abstract: This research and developmentaims to produce and reveal the eligibility attitudes and psychomotoric skills assessment instruments on acid base, acid base titration, hydrolysis of salt, and buffer solution. The steps of research and development which is used (1) study of literature; (2) field survey; (3) drafting instruments; (4) limited field-testing; (5) revision of the field test result; (6) further field-testing; (7) revision offinal product; (8) dissemination and implementation. The result of content validation showed that the attitudes and psychomotoric skills assessment instruments “very decent” with average percentage of 97,3% and 91,5%. The limited field testing results showed that the attitudes assessment instrument “valid” and “reliable”. Interpretation test of psychomotoric skills assessment instruments appropriate/accurate to use and easy to understand.Abstrak: Penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan dan mengetahui kelayakan instrumen penilaian sikap dan keterampilan psikomotorik pada materi asam basa, titrasi asam basa, hidrolisis garam, dan larutan penyangga. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan yang digunakan (1) studi kepustakaan; (2) survei lapangan; (3) penyusunan instrumen; (4) uji coba terbatas; (5) revisi hasil uji coba; (6) uji coba lebih luas; (7) penyempurnaan produk akhir; (8) desiminasi dan implementasi. Hasil validasi isi oleh ahli menunjukkan bahwa instrumen penilaian sikap dan keterampilan psikomotorik “sangat layak” dengan persentase rata-rata 97,3% dan 91,5%. Hasil uji coba terbatas menunjukkan bahwa instrumen penilaian sikap “valid” dan “reliabel”. Hasil uji keterbacaan menunjukkan bahwa instrumen penilaian keterampilan psikomotorik sangat sesuai/sangat tepat digunakan dan sangat mudah dipahami bahasanya.
Perbedaan Hasil Belajar Kognitif Antara Siswa yang Dibelajarkan dengan Model Pembelajaran Learning Cycle 5e dan Learning Cycle 5e-Mind Mapping pada Materi Larutan Penyangga Rakhmah Marisna; Darsono Sigit
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 3, No 7: JULI 2018
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (770.203 KB) | DOI: 10.17977/jptpp.v3i7.11332

Abstract

Abstract: This study aims to determine the implementation of learning process and student cognitive learning outcomes on buffer material materials using Learning Cycle model 5E-mind mapping and Learning Cycle 5E learning model. This research uses experimental quasi design with posttest only control group design model. The population of this study is all students of grade XI IPA SMAN 5 Malang. The sample of research is class XI G4 as experimental class which was taught by Learning Cycle 5E-mind mapping and class XI F4 as control class which was taught by Learning Cycle 5E. Instruments used in the study include learning instruments (Syllabus, RPP, and LKS) and measurement instruments (Daily Deuteration and Observation Sheets). The results showed that the implementation of Learning Cylce 5E-Mind mapping model has an average of 93.76% and Learning Cycle 5E of 92.90% and there are differences in cognitive learning outcomes among students who are taught by Learning Cycle 5E-Mind Mapping and Learning Cycle 5E. The average cognitive learning outcomes of students who were taught by Learning Cycle 5E-Mind Mapping was 81.13, higher than students who were taught by Learning Cycle 5E that is equal to 75.16Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan proses pembelajaran dan hasil belajar kognitif siswa pada materi larutan penyangga menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 5E-mind mapping dan model pembelajaran Learning Cycle 5E. Penelitian ini menggunakan rancangan quasi experimental dengan model posttest only control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMAN 5 Malang. Sampel penelitian yaitu kelas XI G4 sebagai kelas eksperimen yang dibelajarkan dengan Learning Cycle 5E-mind mapping dan kelas XI F4 sebagai kelas kontrol yang dibelajarkan dengan Learning Cycle 5E. Instrumen penelitian terdiri dari instrumen pembelajaran (Silabus, RPP, dan LKS) dan instrumen pengukuran (Soal Ulangan Harian dan Lembar Observasi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlaksanaan model pembelajaran Learning Cylce 5E-Mind mapping memiliki rata-rata sebesar 93,76% dan Learning Cycle 5E sebesar 92,90% serta ada perbedaan hasil belajar kognitif antara siswa yang dibelajarkan dengan Learning Cycle 5E-Mind mapping dan Learning Cycle 5E. Rata-rata hasil belajar kognitif siswa yang dibelajarkan dengan Learning Cycle 5E-Mind Mapping adalah 81,13, lebih tinggi dari siswa yang dibelajarkan dengan Learning Cycle 5E yaitu sebesar 75,16.
Pengembangan Instrumen Penilaian Sikap dan Keterampilan Psikomotorik pada Materi Elektrokimia Elvi Nur Lailatus Sa’adah; Darsono Sigit
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 3, No 8: AGUSTUS 2018
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (479.35 KB) | DOI: 10.17977/jptpp.v3i8.11405

Abstract

Abstract: This researchand development aims to produce and reveal the eligibility attitude and Psychomotoric skills assessment instruments on Electrochemistry. This development of assessment instruments used steps, such as: (1) the study of literature; (2) field surveys; (3) the preparation of the instruments; (4) limited trial; (5) the revision of the test results; (6) trials more widely; (7) the improvement of the final product; and (8) the dissemination and implementation.The result of content validation showed that the attitudes and psychomotoric skills assessment instruments “very decent”with average percentage of 97,3 % and 86,5 %.The limited field testing results showed that the attitudes assessment instrument “valid” and “reliable”. The results of legibility tests on the skills assessment instrument was otherwise very appropriate/very right to use and very easy to understand language.Abstrak: Penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan dan mengetahui kelayakan instrumen penilaian sikap dan keterampilan psikomotorik pada materi elekrokimia. Pengembangan instrumen penilaian ini mengggunakan langkah-langkah sebagai berikut: (1) studi kepustakaan; (2) survei lapangan; (3) penyusunan instrumen; (4) uji coba terbatas; (5) revisi hasil uji coba; (6) uji coba lebih luas; (7) penyempurnaan produk akhir; (8) desiminasi dan implementasi. Hasil validasi isi oleh ahli menunjukkan bahwa instrumen penilaian sikap dan keterampilan psikomotorik “sangat layak” dengan persentase rata-rata 97,3 % dan 86,5 %. Hasil uji coba terbatas menunjukkan bahwa instrumen penilaian sikap “valid” dan “reliabel”. Hasil uji keterbacaan pada instrumen penilaian keterampilan dinyatakan sangat sesuai digunakan dan sangat mudah dipahami bahasanya.
Efektivitas Penerapan Modul Stoikiometri Berdasarkan Konsep Sukar dan Kesalahan Konsep pada Pemahaman dan Persepsi Peserta Didik Kelas X SMA Sutinah Sutinah; Darsono Sigit
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 3, No 8: AGUSTUS 2018
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.705 KB) | DOI: 10.17977/jptpp.v3i8.11376

Abstract

Abstract: Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan ketuntasan belajar, pemahaman konsep, dan persepsi peserta didik, serta mengetahui efektivitas modul stoikiometri berdasarkan konsep sukar dan kesalahan konsep dibandingkan latihan soal. Pengumpulan data menggunakan dua set soal tes diagnostik dan angket persepsi peserta didik. Data selanjutnya dianalisis secara deskriptif dan statistik. Hasil penelitian menyatakan peserta didik yang belum tuntas dan dibelajarkan dengan bantuan modul dan latihan soal pada ketuntasan belajar mencapai 49,27% dan 31,88%, penurunan konsep sukar sebanyak 16,94% dan 14,38%, serta penurunan kesalahan konsep sejumlah 10,0% dan 4,6%. Persepsi peserta didik terhadap isi dan pembelajaran menggunakan modul sangat positif. Hasil uji-t pihak kanan menunjukkan bahwa modul stoikiometri lebih efektif untuk meningkatkan pemahaman konsep peserta didik yang belum tuntas dibandingkan dengan latihan soal (thitung (2,923) > ttabel (1,995)). Abstrak: The purposes of the research were to describe students’ mastery learning, understanding, perception, and to determine the effectiveness of the stoichiometry module based on difficult concept and misconception which were compared with the exercises. Colleting datas used two set of diagnostic tests and a questionnaire student’s perceptions. Analysis technique data used descriptive and statistic analysis. The results of research showed that students who were taught with module and those who were taught with exercises had average percentages as following: mastery learning were 49,27% and 31,88%, reduction of difficult concept were 16,94% and 14,38%, and reduction of misconception were 10,0% and 4,6% respectively. Students’ perception of the module’s content and learning that uses modules were very positive.The result one sample t-test of showed that the stoichiometry module based on difficult concept and misconception was more effective to improve the understanding of students in the topic of stoichiometry than exercises(thitung (2,923) > ttabel (1,995)).
PERSEPSI MAHASISWA BARU JURUSAN KIMIA FMIPA UM ANGKATAN 2016 TENTANG FENOMENA PERUBAHAN MATERI M. Muchson M. Muchson; Yunilia Nur Pratiwi; Oktavia Sulistina; Darsono Sigit
J-PEK (Jurnal Pembelajaran Kimia) Vol 1, No 2 (2016): Jurnal Pembelajaran Kimia (J-PEK) Vol. 1 No. 2 2016
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (742.254 KB)

Abstract

Abstrak                                                                                       Perubahan materi merupakan topik pembelajaran yang umumnya disajikan pertama kali sebelum reaksi-reaksi kimia yang lebih rumit. Topik tersebut sudah mulai diperkenalkan sejak siswa duduk di bangku sekolah menengah. Namun, kemampuan siswa untuk membedakan perubahan fisika dan kimia tergantung pada tingkat pemahaman siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi persepsi mahasiswa baru pendidikan kimia tentang perubahan materi. Sebanyak 95 mahasiswa semester I tahun ajaran 2016/2017 diminta untuk menuliskan persepsi mereka terhadap tujuh fenomena perubahan materi. Hasil analisis menunjukkan bahwa 73,68% mahasiswa mampu mengidentifikasi perubahan fisika dengan tepat, sedangkan perubahan kimia diidentifikasi dengan tepat oleh 78,42% mahasiswa. Selanjutnya, alasan mahasiswa pada masing-masing fenomena dianalisis dan dikategorikan berdasarkan kemiripan jawaban dengan mahasiswa lain. Namun, kemampuan mahasiswa untuk mengidentifikasi fenomena komplek yang melibatkan kedua jenis perubahan materi tersebut masih sangat kurang. Kata Kunci : Perubahan materi, persepsi mahasiswa, konsep alternatif Abstract Changes of matter are generally the first topics taught before the more complicated chemical reactions. The topics have been introduced since students in secondary school. However, the student's ability to distinguish between physical and chemical changes was depend on the level of student understanding. This study aims to identify early chemical education undergraduate students' perceptions about physical and chemical changes. There were 95 first semester students were asked to write down their perceptions of seven phenomena related to changes of matter. Results showed that 73,68% students were able to identify the physical changes precisely, while chemical changes identified correctly by 78,42% of students. Then, students’ reason students for each phenomenon analyzed and categorized based on the similarity of the answers with others. However, students' ability to identify complex phenomenon that involves both types of material changes are still lacking.    Keywords : change of matter, students’ perception, alternative conception