Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Value Added : Majalah Ekonomi dan Bisnis

Pemodelan MGWR Pada Tingkat Kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah Moh Yamin Darsyah; Rochdi Wasono; Monica Firda Agustina
Value Added : Majalah Ekonomi dan Bisnis Vol 11, No 1 (2015): Value Added : Majalah Ekonomi dan Bisnis
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (624.129 KB) | DOI: 10.26714/vameb.v11i1.1947

Abstract

Penelitian ini bertujuan memodelkan tingkat kemiskinan di Jawa Tengah dengan memasukkan efek spasial. Metode yang digunakan Mixed Geographically Weighted Regression (MGWR). Dalam model MGWR estimasi parameter menggunakan Weighted Least Square (WLS) dengan pembobot fungsi kernel gaussian. Berdasarkan hasil penelitian terdapat 5 variabel prediktor yang diduga mempengaruhi tingkat kemiskinan kabupaten/kota di Jawa Tengah yaitu upah minimum kerja (X1), persentase penduduk yang bekerja di sektor pertanian (X2) , pelayanan kesehatan Jamkesmas (X4), persentase rumah tangga yang menggunakan jamban(X6), dan inflasi (X8). Model MGWR memiliki R2 sebesar 73,95% menunjukkan bahwa model mampu menerangkan tingkat keragaman kemiskinan sebesar 73,95%, sisanya 26,05% dipengaruhi variabel lain di luar model dengan nilai AIC 180,49. Tingkat kemiskinan di Jawa Tengah tidak dipengaruhi oleh faktor geografis atau tidak adanya efek spasial. varibel prediktor tersebut mempunyai pengaruh yang hampir sama di setiap kabupaten/kota.Kata Kunci : MGWR, AIC, Tingkat kemiskinan
ESTIMASI PENGELUARAN PER KAPITA DI KABUPATEN REMBANG DENGAN PENDEKATAN SAE-NONPARAMETRIK Iswahyudi Joko Suprayitno; Moh Yamin Darsyah; Budiharto -
Value Added : Majalah Ekonomi dan Bisnis Vol 11, No 2 (2015): Value Added - Manajemen UNIMUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.765 KB) | DOI: 10.26714/vameb.v11i2.1776

Abstract

Small Area Estimation (SAE) merupakan suatu teknik statistika untuk menduga parameter-parameter subpopulasi yang ukuran sampel nya kecil. Teknik pendugaan ini borrowing information memanfaatkan data dari domain besar (seperti data sensus data susenas) untuk menduga variabel yang menjadi perhatian pada domain yang lebih kecil yang selanjutnya dikenal pendugaan tidak langsung. Pendugaan langsung tidak mampu memberikan ketelitian yang cukup bila ukuran sampel dalam area kecil, sehingga statistik yang dihasilkan akan memiliki varian yang besar atau bahkan menghasilkan pendugaan yang bias. Penelitian SAE diaplikasikan untuk memetakan Pengeluaran Per kapita di Kabupaten Rembang dimana variabel kepadatan penduduk berperan signifikan dalam mempengaruhi pengeluaran per kapita daerah. Kecamatan Rembang merupakan kecamatan dengan pengeluaran per kapita tertinggi di Kabupaten Rembang sedangkan kecamatan yang memiliki pengeluaran per kapita terendah di Kecamatan Sumber. Kata kunci : Small Area Estimation, Nonparametrik, Pengeluaran Per kapita
ANALISIS JALUR TERHADAP FAKOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA Yuni Nurkuntari; Fatkhurokhman Fauzi; Moh Yamin Darsyah
Value Added : Majalah Ekonomi dan Bisnis Vol 12, No 2 (2016): Value Added - Manajemen UNIMUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.097 KB) | DOI: 10.26714/vameb.v12i2.3373

Abstract

Human development index (HDI)is one of the benchmarks of human development in an area, where the area is said to be advanced or not seen from the index of human development. Where in the index of human development itself is influenced or formed in theory published by Badan Pusast Statistik itself is formed by three basic components of life expectancy index where indicator is life expectancy, education index with indicator that is average of school length and school long expectation , and the standard living index is eligible to take customized per capita expenditure indicators. In the regression or correlation method is only limited in knowing whether or not the influence or relationship but themodel obtained in accordance or not no further information. However there is a direct and indirect test of path analysis. So in this research will study about path analysis on Human Development Index (HDI) in West Java Province. Before testing the suitability of models there are assumptions that must be met, among others, normality, autocorrelation, multikolinier, heteroseksdastisitas. Unfulfilled assumptions include heterosexuality and aoutocorrelation. However, the test for suitability of the model tested is very accurate as shown by the Minimum Fit Function value of Chi-Square = 0.00 (P = 1.00000) because the minimum Chi-Square value and P-value value of 1> 0.05 means the model is correct. With a relationship or a large correlation between X_1 with Y, X_3 with Y and X_4 with Y.Relationships are all there are relationships and variables have significant parameters.Key words: HDI, Correlation, Path Diagram, Path Analysis
PENDUGAAN JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI KOTA SEMARANG DENGAN METODE SAE Moh Yamin Darsyah; Ujang Maulana
Value Added : Majalah Ekonomi dan Bisnis Vol 11, No 1 (2015): Value Added - Manajemen UNIMUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.378 KB) | DOI: 10.26714/vameb.v11i1.1946

Abstract

Small area estimation (SAE) dengan teknik pendugaan tak langsung memerlukan asumsi adanya hubungan linier antara rataan area kecil dengan variabel penyerta. Jika tidak ada hubungan linier antara rataan area kecil dan variabel penyerta maka tidak tepat borrowing information dari area lain dengan menggunakan model linier dalam pendugaan tak langsung. Untuk mengatasi hal tersebut dikembangkan pendekatan nonparametrik. Salah satu pendekatan nonparametrik yang digunakan adalah pendekatan Kernel-Bootsrap. Pendugaan tak langsung dengan pendekatan SAE Kernel-Bootsrap digunakan untuk menduga angka jumlah penduduk miskin pada level kecamatan di Kota Semarang. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas dua bagian , yakni Jumlah Penduduk Miskin (Y) sebagai variabel dependen, serta sebagai variabel penyerta yaitu Kepadatan Penduduk (X). Data asli jumlah penduduk miskin paling sedikit berada di Kecamatan Tugu sebesar 10.933 jiwa, sedangkan hasil pendugaan penduduk miskin dengan metode SAE pada kecamatan Tugu sebesar 12.672 jiwa. Data asli jumlah penduduk miskin terbanyak berada pada Kecamatan Semarang Barat sebesar 43.637 jiwa, sedangkan untuk pendugaan dengan metode SAE pada kecamatan Semarang Barat sebesar 40.453 jiwa.Kata Kunci : SAE, Nonparametrik, Penduduk Miskin