Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Religious Transformation Of Seni Dodod At Mekar Wangi Village South Banten Kasmahidayat, Yuliawan
PANGGUNG Vol 22, No 3 (2012): Manifestasi Konsep, Estetika, dan Makna Seni dalam Keberbagaian Ekspresi
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v22i3.73

Abstract

Selama proses transformasi budaya ditemukan adanya persinggungan antara seni tradisi dengan seni modern di luar wilayah seni Dodod. Dewasa ini terbentuk Gubahan Seni Dodod yang berfungsi sebagai sarana upacara perkawinan dan khitanan. Proses enkulturasi dilakukan secara formal di sekolah dengan menerapkan Gubahan Seni Dodod sebagai materi pembelajaran seni budaya. Pe­ nerapan Seni Dodod dalam bentuk asli serta gubahannya merupakan pewarisan non formal yang dilakukan di sanggar Seni Dodod, kalangan remaja, dan warga desa. Pemaknaan religiusitas Seni Dodod   terekspresikan dalam kehidupan masyarakat desa Mekar Wangi, didasarkan pada pemak­ naan yang dilakukan oleh para pimpinan pondok pesantren. Pemaknaan didasarkan pada penjelasan, yang menerangkan, menampakkan, menyibak, serta merinci tujuh ayat Al­Qur’an, yang melahirkan pemaknaan pada keutuhan ragam gerak, kostum yang digunakan, syair pantun Lutung Kasarung, dan mantra atau do’a yang digunakan dalam Seni Dodod, serta Seni Dodod sebagai kebudayaan dan kesenian Islam. Tampaknya kedudukan Seni Dodod dewasa ini mengalami pergeseran yang semula sebagai sarana ritual pertanian, kini menjadi bagian penting dalam upacara perkawinan dan khita­ nan, namun tidak sampai menjadi seni yang sekular. Kata Kunci: Transformasi religiusitas, seni dodod  
RELIGIOUS TRANSFORMATION OF SENI DODOD TAKING PLACE AT MEKAR WANGI VILLAGE SOUTH BANTEN Kasmahidayat, Yuliawan; Dibia, I Wayan; Alwasilah, A. Chaedar; Suastika, I Made
E-Journal of Cultural Studies Vol. 5, No. 1 Januari 2011
Publisher : Cultural Studies Doctorate Program, Postgraduate Program of Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (38.606 KB)

Abstract

Religious transformation of Seni Dodod taking place at Mekar Wangi Village, SaketiDistrict, Pandeglang Regency, South Banten, Banten Province enriches the analysis of thecommunity cultural pattern based on the art characteristics born and developing in thecommunity. In relation to that, this study describes the cultural phenomenon of religioustransformation as the ideological basis of the pre-modern, modern and postmodern communities.Multidisciplinary qualitative method was employed in this study and the data needed werecollected by in-depth interview, participatory observation and documentation techniques. Thefindings show that the Seni Dodod has the belief or the religion adhered to by the people living atMekar Wangi Village as its religious background. Such a belief affects the relation patternbetween the individuals and their community, nature and God. This is used as the reference inwhat is done in the agricultural process, making Seni Dodod a cult and realizatrion. When thecultural transformation process was taking place, it was found that there was a point of contactbetween traditional arts and modern arts outside the domain of Seni Dodod . Nowadays newcompositions of Seni Dodod have been created functioning as instruments of wedding andkhitanan rituals (khitanan = a feast celebrating a circumcision). The process of acculturation wasformally performed at school by using its compositions as the learning material of art andculture. Its application in its original form and composition was informally inherited throughSeni Dodod studios, the youth and villagers. Its religious meaningfulness was reflected from thecountry life performed by the people living at Mekar Wangi village. Such meaningfulness wasbased on that given by the leaders of pondok pesantren (Muslem boarding school) and on theexplanation clarifying, showing, separating and elaborating seven clauses of Al-Qur’an. Themeaningfulness provided resulted in intactness of movements, the costumes worn, the poem oflutung kasarung , the magic formula or the prayers used. In addition, it was also referred to asMuslim art and culture. It seems that nowadays a shift has taken place as far as its function isconcerned. It used to be employed as a means of agricultural ritual but now it has been animportant part of wedding and khitanan rituals; however, it has not been employed as a secularart
Analisis Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Interpersonal Relationship Kehumasan Persekolahan Kasmahidayat, Yuliawan
Gunahumas Vol 1, No 2 (2018): Gunahumas
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Pada era Teknologi Informasi dan Komunikasi, proses pembelajaran memiliki perbedaan signifikan dibanding pengajaran sebelumnya. Pengajaran zaman sekarang memanfaatkan teknologi informasi, menuntut guru untuk kreatif sebagai bentuk praktek kehumasan tentang citra materi pembelajaran di sekolah . Guru harus disiapkan untuk mengajarkan bagaimana anak menjadi kreatif dan kritis dalam praktek pencitraan materipelajaran sehingga dapat disukai siswa. Dengan demikian, siswa akan menjadi pribadi yang siap untuk menghadapi perubahan zaman melalui perannya sebagai aktor individual relation (IR). Selama melaksanakan perannya sebagai actor individual relation maka program kehumasan di persekolahan dapat diwakilinya. Adapun bidang kerja yang menjadi target sasaran Individualrelation praktek kehumasan dipersekolahan mencakup model, metode,kurikulum. Praktek individual relations ini sangat diperlukan untuk mewujudkan peningkatan kapasitas, profesionalisme guru, kurikulum yang dinamis, sarana dan prasarana yang handal, dan teknologi pembelajaran yang mutakhirdalam rangka menghadapi era revolusi 4.0. Dalam prakteknya (IR) ditentukan oleh keberadaan dari teknologi informasi untuk mengolah, mengemas dan menampilkan serta menyebarkan informasi pembelajaran yang dalam studi ini mampu menghasilkan kajian virtual learning dan dan E-learning.Pada akhirnya produk dari IR iniakan membuktikan bahwa prkatek kehumasandi persekolahan sangat dibutuhkan. Kata kunci : teknologi informasi, komunikasi, inovasi, humas pembelajaran. Abstract In the era of Information and Communication Technology, the learning process has significant differences compared to previous teaching. Teaching today utilizes information technology, requiring teachers to be creative as a form of public relations practice about the image of learning materials in schools. Teachers must be prepared to teach how children become creative and critical in the practice of imaging learning materials so that they can be liked by students. Thus, students will become individuals who are ready to face the changing times through their roles as individual relations (IR) actors. During carrying out his role as an actor individual relations, the public relations program in schools can be represented. The areas of work that are targeted by individual relations in school public relations practices include models, methods, curriculum. This individual relations practice is indispensable for realizing capacity building, teacher professionalism, a dynamic curriculum, reliable facilities and infrastructure, and the latest learning technology in order to face the revolutionary era 4.0. In practice (IR) is determined by the existence of information technology to process, package and display and disseminate learning information which in this study is able to produce virtual learning and and E-learning studies. In the end, the products of this IR will prove that the public relations practice in schooling is needed. Keywords: information technology, communication, innovation, learning.
Tari Kadikusuraan Nyi Mas Gandasari inez pricillia rahmah; Yuliawan Kasmahidayat; Ayo Sunaryo
Ringkang : Kajian Seni Tari dan Pendidikan Seni Tari Vol 1, No 3 (2021): Desember, 2021
Publisher : Departemen Pendidikan Seni Tari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ringkang.v1i3.37943

Abstract

Tari Kadiksuraan Nyimas Gandasari menceritakan seseorang wanita yang menjadi legenda di Cirebon dengan latar belakang sejarah Nyi Ratu Mas Gandasari yang mengadakan sayembara untuk menentukan pendamping hidupnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana ide penciptaan yang melatar belakangi terciptanya Tari Kadiksuraan Nyimas Gandasari, mendeskripsikan simbol dan makna gerak, rias, busana dari Tari Kadiksuraan Nyimas Gandasari di Sanggar Purbasari. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif. Partisipan dari penelitian ini adalah koreografer Tari Kadiksuraan Nyi Mas Gandasari dan peserta didik dari Sanggar Purbasari. Teknik penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan studi literature. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Tari Kadiksuraan Nyimas Gandasari ini memiliki makna dan simbol yang terdapat pada gerak, rias dan busananya. Gerak yang digunakan dalam tari ini adalah gerak-gerak kanuragan dan tari topeng Cirebon. Gerak tari memiliki beberapa makna dan simbol yaitu kecantikan, keindahan, keberanian, ketangguhan, dan kekuatan. Tata rias Tari Kadiksuraan Nyimas Gandasari memiliki makna kegagahan, kecantikan dan keberanian. Makna pada busananya yaitu melambangkan sebuah keberanian dan ketangguhan. Sebagai koreografer dari Tari Kadiksuraan Nyimas Gandasari agar terus berkarya memberikan inovasi-inovasi baru yang dapat menarik perhatian pemuda di era sekarang dan tidak meninggalkan ciri khas dari gaya tari yang melekat.
Pertunjukan Tari Tor-tor Patung Sigale-gale di Desa Ambarita Kabupaten Samosir Nurcahaya Sihombing; Yuliawan Kasmahidayat; Ayo Sunaryo
Ringkang : Kajian Seni Tari dan Pendidikan Seni Tari Vol 2, No 1 (2022): Februari, 2022
Publisher : Departemen Pendidikan Seni Tari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ringkang.v2i1.37952

Abstract

Tari Tor-tor patung sigale-gale adalah sebagian dari tarian tradisional Batak Toba yang terdapat di Sumatra Utara yaitu di Desa Ambarita Kabupaten Samosir. Tujuan penelitian ini yaitu agar dapat mendeskripsikan bagaimana latar belakang, struktur pertunjukan, dan fungsi dari Tari Tor-tor patung sigale-gale. Penelitian ini memakai pendekatan kualitatif juga metode deskriptif. Partisipan pada penelitian ini adalah seorang pemandu yang biasa menjelaskan kepada pengunjung mengenai sejarah patung Sigale-gale, pemain patung Sigale-gale, dan tokoh masyarakat di Desa Ambarita Kabupaten Samosir. Teknik yang dipakai pada pengumpulan data yaitu teknik observasi, wawancara, dokumentasi, juga studi literatur. Hasil dari penelitian ini adalah terdapatnya perbedaan pertunjukan patung Sigale-gale yang memiliki perkembangan dari dulu sampai saat ini. pada saat sekarang ini untuk menggerakkan patung Sigale-gale dapat dimainkan oleh satu orang dengan menarik tali yang berada di belakang patung Sigale-gale, yang dimana dahulu harus dimainkan lebih dari tiga orang atau lebih. Supaya terhindar dari kepunahan, maka masyarakat harus melestarikan Tari Tor-tor patung sigale-gale dengan memberikan materi tari tersebut kepada pendidikan formal maupun nonformal di daerah setempat atau di seluruh Indonesia. Kata Kunci: Tari Tor-tor patung sigale-gale, Pertunjukan, Desa Ambarita Samosir
NILAI SPIRITUAL PADA TARI KIAMAT Pinky TasyaDhila; Yuliawan Kasmahidayat; Ayo Sunaryo
Ringkang : Kajian Seni Tari dan Pendidikan Seni Tari Vol 2, No 1 (2022): Februari, 2022
Publisher : Departemen Pendidikan Seni Tari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ringkang.v2i1.44426

Abstract

Diantara banyaknya kebudayaan yang ada di Lampung, terdapat bentuk tarian yang mengandung nilai-nilai adat yang disajikan dalam bentuk ritual, salah satunya adalah Tari Kiamat. Tari Kiamat merupakan tarian penutup ruwah atau pernikahan adat Keratuan Darah Putih selama tujuh hari tujuh malam yang disebut nuhot. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk mendeskripsikan Tari Kiamat pada upacara adat perkawinan di Desa Kuripan Keratuan Darah Putih Lampung Selatan dan untuk menganalisis nilai spiritual Tari Kiamat yang terdapat pada upacara adat perkawinan di Desa Kuripan Keratuan Darah Putih Lampung Selatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dan metode deskriptif. Partisipan pada penelitian ini yaitu penasihat atau juru bicara Keratuan Darah Putih, pelatih Tari Kiamat di Sanggar Intan Kuripan, dan pelaku Tari Kiamat yang lebih memahami bentuk penyajian atau pertunjukkan Tari Kiamat. Teknik penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data adalah teknik observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka. Hasil dari penelitian ini adalah terdapatnya nilai spiritual pada Tari Kiamat  karena sebelum Tarian ini disajikan, para penari diwajibkan untuk memenuhi syarat yaitu harus dalam keadaan bersih dan tidak boleh haid karena para penari harus melakukan puasa selama 3 hari supaya saat tari kiamat ini disajikan semua acaranya dapat berjalan dengan baik, lancar dan diberikan keselamatan. 
Religious Transformation Of Seni Dodod At Mekar Wangi Village South Banten Yuliawan Kasmahidayat
PANGGUNG Vol 22, No 3 (2012): Manifestasi Konsep, Estetika, dan Makna Seni dalam Keberbagaian Ekspresi
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.124 KB) | DOI: 10.26742/panggung.v22i3.73

Abstract

Selama proses transformasi budaya ditemukan adanya persinggungan antara seni tradisi dengan seni modern di luar wilayah seni Dodod. Dewasa ini terbentuk Gubahan Seni Dodod yang berfungsi sebagai sarana upacara perkawinan dan khitanan. Proses enkulturasi dilakukan secara formal di sekolah dengan menerapkan Gubahan Seni Dodod sebagai materi pembelajaran seni budaya. Pe­ nerapan Seni Dodod dalam bentuk asli serta gubahannya merupakan pewarisan non formal yang dilakukan di sanggar Seni Dodod, kalangan remaja, dan warga desa. Pemaknaan religiusitas Seni Dodod   terekspresikan dalam kehidupan masyarakat desa Mekar Wangi, didasarkan pada pemak­ naan yang dilakukan oleh para pimpinan pondok pesantren. Pemaknaan didasarkan pada penjelasan, yang menerangkan, menampakkan, menyibak, serta merinci tujuh ayat Al­Qur’an, yang melahirkan pemaknaan pada keutuhan ragam gerak, kostum yang digunakan, syair pantun Lutung Kasarung, dan mantra atau do’a yang digunakan dalam Seni Dodod, serta Seni Dodod sebagai kebudayaan dan kesenian Islam. Tampaknya kedudukan Seni Dodod dewasa ini mengalami pergeseran yang semula sebagai sarana ritual pertanian, kini menjadi bagian penting dalam upacara perkawinan dan khita­ nan, namun tidak sampai menjadi seni yang sekular. Kata Kunci: Transformasi religiusitas, seni dodod  
MELATIH KOORDINASI GERAK PADA ANAK USIA DINI DENGAN BELAJAR TARI Feby Filga Cantika; Yuliawan Kasmahidayat; Sri Dinar Munsan
Ringkang : Kajian Seni Tari dan Pendidikan Seni Tari Vol 2, No 2 (2022): Agustus, 2022
Publisher : Departemen Pendidikan Seni Tari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ringkang.v2i2.50209

Abstract

Penelitian ini  meneliti mengenai proses penerapan materi tari Jaranan sebagai stimulus di TK Islam Sawargi Kabupaten Garut untuk meningkatkan kemampuan koordinasi gerak tari. Rendahnya kemampuan koordinasi gerak tari pada anak usia dini menjadi permasalahan dalam penelitian ini, penelitian ini menguji Tari jaranan sebagai materi yang mampu meningkatkan kemampuan koordinasi gerak tari pada anak usia dini, secara spesifik permasalahan dirumuskan sebagai berikut : Bagaimana kemampuan koordinasi gerak siswa kelompok B di TK Islam Sawargi Kabupaten Garut setelah diterapkannya materi tari Jaranan. Penelitian kuntitatif ini menggunakan metode eksperimen dengan menggunakan desain one grup pretest-posttest design. Dengan teknik pengumpulan data yang diakukan peneliti yaitu observasi, wawancara, dokumentasi dan test. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa adanya peningkatan kemampuan koordinasi gerak tari setelah diterapkannya materi tari Jaranan dalam pembelajaran seni tari dibuktikan dengan hasil uji t yang diperoleh nilai t dihitung sebesar -9.909 dan nilai significance one sided ,001 dan nilai significance two sided ,001 sehingga dapat ditarik kesimpulan apanila nilai signifikan atau sig. (2-tailed) 0,05 atau nilai ttable  dan sig = 0,001 0,05 jadi, Ho ditolak  dan Ha diterima. Maka materi Tari jaranan ini memiliki pengaruh terhadap variable dependen atau kemampuan koordinasi gerak tari peserta didik ini menunjukan bahwa penerapan materi tari Jaranan proses penerapan materi tari Jaranan signifikansi terhadap peningkatan kemampuan koordinasi gerak tari anak usia dini.
IBING PENCAK SILAT CIANJUR SEBAGAI PEMBENTUKAN NILAI PENDIDIKAN KARAKTER Regi Aprilahendra; Yuliawan Kasmahidayat; Ria Sabaria
Ringkang : Kajian Seni Tari dan Pendidikan Seni Tari Vol 3, No 01 (2023): Februari, 2023
Publisher : Departemen Pendidikan Seni Tari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ringkang.v3i01.55636

Abstract

Pembentukan nilai pendidikan karakter dalam Ibing Pencak silat cianjur merupakan suatu usaha yang dilakukan didalam membentuk karakter anggota padepokan, dalam penelitian ini peneliti melakukan penelitian tentang permasalahan karakter Anggota Padepokan dimana banyak kasus (human trafficking) kejahatan manusia, dan banyak anak muda yang belum memiliki karakter yang baik, seperti pengetahuan mereka sendiri tentang kepribadiannya, ataupun fungsi dari usia mereka. Diharapkan melalui Nilai pendidikan karakter melalui Ibing pencaksilat Cianjur dengan 3 jenis gaya (Cikalong, Mande dan Sabandar) yang digunakan atau di terapkan pada padepokan tersebut yang masing-masing memiliki makna dan fungsi yang mampu membentuk karakter yang diharapkan yaitu memiliki 18 karakter. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis pendekatan kualitatif dimana metode pengumpulan data, digunakan dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Untuk memudahkan peneliti dalam medapatkan informasi mengenai nilai-nilai Pendidikan Karakter dalam Ibing Pencak Silat Cianjur. Melalui analisis triangulasi data dengan tahapan reduksi data yang digunakan untuk menggoolongkan data yang ditemukan dilapangan, setelah didapatkan data yang telah digolongkan kemudian pengdisplaian data baik dijabarkan maupun dibuat dalam bentuk grafik yang memudah dalam menarik kesimpulan untuk melakukan verifikasi pada data yang telah ditemukan dilapangan yaitu yang bertujuan untuk pembentukan nilai Pendidikan karakter yang ditemukan dalam ibing pencak silat cianjur melalui jurus dan proses pembelajaran yang diberikan di padepokan gelar cahaya domas putih yang ada di Kecamatan Cibeber, sehingga dapat ditemukan nilai-nilai Pendidikan karakter , proses pembentukan nilai Pendidikan karakter pada anggota padepokan dan faktor yang mendukung proses pembentukan karakter pada anggota padepokan gelar cahaya domas putih.
PEMBELAJARAN SENI TARI DALAM PENEREPAN KURIKULUM MERDEKA DI SMAN 1 KOTA SUKABUMI syofi Salsabila Sania; Yuliawan Kasmahidayat
Ringkang : Kajian Seni Tari dan Pendidikan Seni Tari Vol 3, No 01 (2023): Februari, 2023
Publisher : Departemen Pendidikan Seni Tari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ringkang.v3i01.55637

Abstract

Kurikulum merdeka adalah pedoman pembelajaran yang baru diterapkan di Indonesia pada tahun 2022 yang menekankan kepada pembelajaran yang pelaksanaannya berpusat pada siswa atau sering disebut dengan student centered. Dengan adanya kurikulum ini menjadi upaya pemulihan pembelajaran di Indonesia, sebab banyak studi nasional maupun internasional yang menyebutkan bahwa di Indonesia telah lama mengalami krisis pembelajaran. Penelitian penerapan kurikulum merdeka pada pembelajaran seni tari di SMA Negeri 1 Kota Sukabumi ini bertujuan untuk mengkaji kegiatan yang dilaksanakan pada pembelajaran seni tari yang berdasar kepada kurikulum merdeka. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif, yang dibantu dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi dan diolah dengan sistem reduksi, penyajian data, analisis dan verifikasi data. Temuan hasil penelitian ini adalah bagaimana perencanaan pembelajaran seni tari menggunakan kurikulum merdeka, pelaksanaan pembelajaran seni tari menggunakan kurikulum merdeka dan evaluasi pembelajaran seni tari menggunakan kurikulum merdeka yang di antaranya yaitu, kegiatan perencanaan yaitu penyusunan modul ajar, kesesuaian modul ajar dengan proses pembelajaran yang dilaksanakan, langkah-langkah pembelajaran seni tari dan bagaimana evaluasi pembelajaran seni tari menggunakan kurikulum merdeka, yang pada akhirnya membuat analisis pembelajaran seni tari menggunakan kurikulum merdeka di kelas 10.2 SMA Negeri 1 Kota Sukabumi. Hasil data tersebut disajikan guna untuk dapat mengetahui bagaimana penerapan kurikulum merdeka dari segi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaranya.