Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN NEUROPATI DIABETIK PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 dewi prasetyani; Dwi Martiningsih
Viva Medika Vol 13 No 01 (2019): VOLUME 13/NOMOR 01/SEPTEMBER/2019
Publisher : Universitas Harapan Bangsa Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.117 KB) | DOI: 10.35960/vm.v12i01.489

Abstract

Diabetic neuropathy is the most common complication in DM patients and can worsen the patient’s quality of life. Various studies produce different information about risk factors that cause diabetic neuropathy. This study aims to determine the dominant factors affecting the incidence of diabetic neuropathy between age, duration of diabetes, sex, HbA1c level and BMI. Rspondents were outpatient DM type 2 in Cilacap Pertamina Hospital. The number of samples 95 people taken with total sampling techniques. The incidence of diabetic neuropathy was measured using DNE scoring. Bivariate analysis used correlation test and t-test independent. Whereas multivariate analysis used multiple linear regression test. The results showed that HbA1c levels were the dominant factor influencing neuropathy diabetic (pv = 0,0005). The regression equation obtained is diabetic neuropathy = -10,8 + 0,09 age + 0,88 HbA1c level. The interpretation is diabetic neuropathy increases 0,1 times after controlling for variable HbA1c levels at each 1 year age increase. The incidence of neuropathy diabetic will be 0,8 fold higher in type 2 DM patients who experience an increase in HbA1c levels.
CAMILAN SEHAT “BANOFEE PIE GLUTEN FREE “ SEBAGAI INOVASI FUSION FOOD DI DESA MAOS LOR Titin Kartiyani; Dewi Prasetyani; Andin Sefrina; Titi Alfiani
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.062 KB) | DOI: 10.31949/jb.v3i1.1642

Abstract

Desa Maos Lor menjadi salah satu Desa Inovasi di Kabupaten Cilacap yang memiliki komoditas pertanian berupa tanaman pisang khususnya jenis pisang raja bandung, pisang kepok dan pisang ambon. Pisang tersebut dapat dijadikan tepung pisang yang dapat digunakan sebagai subtitusi (pengganti) atau bahan dasar dalam pembuatan berbagai macam produk makanan, salah satunya inovasi produk bakery yaitu Banoffee pie (pie berbahan dasar tepung pisang dengan pugasan toffe cream, saus karamel dan potongan buah pisang segar). Produk ini dapat menjadi salah satu produk Industri Rumah Tangga (IRT) yang memiliki peluang usaha kekinian yang potensial pada saat ini. Berdasarkan hal tersebut, maka tim pengabdian masyarakat kerjasama antara Stikes Al-Irsyad Al-Islamiyah dan Stikes Serulingmas Cilacap, mengadakan kegiatan pelatihan pembuatan produk Banoffe Pie sekaligus juga melakukan pendampingan dalam penetapan strategi pemasaran produk tersebut. Tujuan dari kegiatan ini agar masyarakat Desa Maos Lor dapat menjadikan penjualan produk Bannoffe Pie sebagai penghasilan tambahan yang bisa meningkatkan kesejahteraan warga desa. Rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan berupa pemberian materi tentang strategi pemasaran produk dan manfaat buah pisang, pelatihan pembuatan produk dan pengemasannya, praktik mandiri dan ujicoba pemasaran produk kepada calon konsumen. Kegiatan pengabdian telah dilaksanakan pada bulan Juni - Juli 2021 yang diikuti oleh ibu-ibu kader dan anggota BUMDES Maos Lor. Hasil evaluasi kegiatan berupa para ibu kader dan anggota BUMDES telah dapat mempraktikkan pembuatan produk secara mandiri, melakukan pengemasan produk yang efisien dan layak jual, serta telah melakukan ujicoba pasar kepada calon konsumen. Rekomendasi atau tindak lanjut kegiatan ini yaitu tim pengabdian diharapkan terus melakukan pendampingan agar tujuan akhir untuk meningkatkan kesejahteraan warga desa melalui usaha IRT ini tercapai.
Edukasi dan pendampingan kader tentang manajemen diri lansia dengan komorbid diabetes melitus pada era pandemi COVID-19 di kelurahan Sidanegara Kabupaten Cilacap Dewi Prasetyani; Yuni Sapto Edhy Rahayu
Indonesia Berdaya Vol 2, No 1: January 2021
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.202167

Abstract

Pasien Covid-19 dengan diabetes memiliki tingkat kematian yang tinggi, yaitu 7,8% dibandingkan pasien Covid-19 non diabetes. Puskesmas Cilacap Tengah 1 memiliki jumlah pasien diabetes terbanyak di Kabupaten Cilacap. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dalam dua tahap yaitu edukasi dan pendampingan kader posyandu lansia tentang manajemen diri lansia dengan DM. Sebagai langkah awal, penulis memberikan edukasi tentang manajemen diri DM kepada kader yang dihadiri oleh 19 orang kader perwakilan dari posyandu lansia yang ada di Kelurahan Sidanegara Kecamatan Cilacap Tengah. Hasil analisa data menunjukkan ada peningkatan pengetahuan kader tentang manajemen diri diabetes, dilihat dari nilai rata-rata pre-test 70,4 yang naik menjadi 76,5 pada nilai rata-rata post-test, dimana selisih nilai pre-test dan post-test adalah 6 poin. Kader juga mendapatkan buku manajemen diri DM sebagai buku pedoman. Sedangkan kegiatan pendampingan kader di posyandu lansia masih menunggu ijin dari pemerintah daerah Cilacap, karena selama pandemi Covid-19 kegiatan posyandu masih ditutup. Abstract: Covid-19 patients with diabetes have a high mortality rate, which is 7,8% compared to non-diabetic covid-19 patients. Central Cilacap Health Center 1 has the highest number of diabetes patients in the Cilacap Regency. This community service activity is carried out in 2 stages, namely education and mentoring of elderly posyandu kader regarding elderly self-management with DM. As a first step, the authors provide education about self-management of DM to kader which was attended by 19 kader from the elderly posyandu in Sidanegara Village, Cilacap Tengah District. The results of data analysis showed that there was an increase in kader’s knowledge about diabetes self-management, seen from the pre-test average score 70,4 which rose to 76,5 on the average post-test score, where the difference between the pre-test and post-test scores is 6 point. Kader also receives the diabetes self-management book as a guidebook. Meanwhile, kader assistance activities at the elderly posyandu are still waiting for permission from the Cilacap regional government, because during the covid-19 pandemic, posyandu activities were still closed.