Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Upaya Pemerintah Menangkal Gerakan Radikalisme Bahtiar Siregar; Rustam Ependi
Jurnal Ilmiah Al-Hadi Vol 6 No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Agama Islam dan Humaniora, Universitas Pembangunan Panca Budi Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Radicalism itself is an understanding of the thoughts of a group of people who want renewal for a better life but in a way that is not right because it justifies all means. More and more movements are emerging because of religious, political, and other issues. Most forms of radicalism are actions that are negative for the public. Democracy is supposed to make society more fluid, egalitarian and inclusive, but the opposite is happening. However, it is undeniable that radicalism can easily enter Indonesia, as previously explained. For this reason, the government has prepared various efforts to overcome radicalism in Indonesia. Police agencies, for example, prepare special forces to eradicate radicalism in Indonesia.
PENGEMBANGAN EPISTIMOLOGI PENDIDIKAN BERBASIS KONTEMPELATIF DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM Rustam Ependi
Jurnal Ilmiah Al-Hadi Vol 7 No 2 (2022): Januari-Juni 2022
Publisher : Fakultas Agama Islam dan Humaniora, Universitas Pembangunan Panca Budi Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini menjelaskan Pengetahuan intuitif ditempatkan pada posisi yang layak. Pendidikan Islam sekarang menjadikan manusia sebagai objek material, sedang objek formalnya adalah kemampuan manusia. Pendidikan Islam sebenarnya secara spesifik terfokus untuk mempelajari kemampuan manusia itu, baik berdasarkan wahyu, pemberdayaan akal maupun pengamatan langsung. Kalangan pemikir Islam, intuisi tidak hanya disederajatkan dengan akal maupun indera, tetapi bahkan lebih diistimewakan daripada keduanya. mengaktivasi nilai-nilai spiritual dari dalam diri siswa melalui model pembelajaran tertentu perlu memiliki jiwa kepemimpinan spiritual. Jiwa kepemimpinan spiritual perlu dibina dan dikembangkan melalui praktik spiritual yang rutin, sehingga pada gilirannya menjadi karakter seorang guru
DINAMIKA LARANGAN MENGEMUDI BAGI PEREMPUAN DI ARAB SAUDI Sakban Lubis; Rustam Ependi
Jurnal Ilmiah Al-Hadi Vol 8 No 1 (2022): Volume 8 Nomor 1 Juli-Desember 2022
Publisher : Fakultas Agama Islam dan Humaniora, Universitas Pembangunan Panca Budi Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penerapan hukum Islam di negara-negara Islam Modern sangat dipengaruhi dengan banyak hal baik yang datangnya dari dalam ataupun dari luar negara yang bersangkutan. Penjajahan yang dialami oleh negara-negara Islam ataupun negara yang mayoritas penduduknya muslim merupakan faktor dominan yang merubah cara pandang negara-negara tersebut dalam menyikapi kebutuhan akan adanya undang-undang yang terkodifikasi. Hal ini merubah kebiasaan lama dalam penerapan hukum Islam pra penjajahan yang sifatnya sangat tradisional. Bagaimana pengaruh modernisasi hukum Islam di dunia Islam modern sekarang ini, makalah ini mencoba memaparkan secara ringkas. Tulisan ini mengkaji fatwa terbaru Saudi mengenai diperbolehkannya perempuan Saudi mengemudi dalam perspektif maqashid asy-syaria’ah. Uraian akan difokuskan pada hukum awal tentang larangan perempuan Saudi mengemudi hingga munculnya hukum diperbolehkannya perempuan Saudi mengemudi. Dalam proses perubahan hukum ini telah terjadi dialektika antara Umara‟ (kerajaan), Ulama (lembaga fatwa) dan Ummah. Tidak hanya berhenti sampai Di situ, peristiwa ini menunjukkan bahwa dalam urusan keagamaan Umara‟ (kerajaan) tetap memiliki otoritas yang melebihi lembaga fatwa. Bagi kita sudah jamak diketahui bahwa perempuan Saudi memiliki ruang gerak yang terbatas di ruang publik. Berbagai putusan hukum Saudi dinilai banyak merugikan kaum perempuan, tetapi kemudian kehadiran fatwa baru ini menjadi angin segar bagi perempuan Saudi. Akan tetapi perlu menjadi catatan bahwa kemunculan fatwa hukum diperbolehkannya perempuan Saudi mengemudi ini tetap mengacu pada maqashid as-syariah yang bertujuan untuk kemaslahatan manusia, dalam hal ini kaum perempuan Saudi di satu sisi, dan stabilitas negara di sisi lain.
DINAMIKA LARANGAN MENGEMUDI BAGI PEREMPUAN DI ARAB SAUDI Sakban Lubis; Rustam Ependi
Jurnal Ilmiah Al-Hadi Vol 8 No 1 (2022): Juli-Desember
Publisher : Fakultas Agama Islam dan Humaniora, Universitas Pembangunan Panca Budi Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penerapan hukum Islam di negara-negara Islam Modern sangat dipengaruhi dengan banyak hal baik yang datangnya dari dalam ataupun dari luar negara yang bersangkutan. Penjajahan yang dialami oleh negara-negara Islam ataupun negara yang mayoritas penduduknya muslim merupakan faktor dominan yang merubah cara pandang negara-negara tersebut dalam menyikapi kebutuhan akan adanya undang-undang yang terkodifikasi. Hal ini merubah kebiasaan lama dalam penerapan hukum Islam pra penjajahan yang sifatnya sangat tradisional. Bagaimana pengaruh modernisasi hukum Islam di dunia Islam modern sekarang ini, makalah ini mencoba memaparkan secara ringkas. Tulisan ini mengkaji fatwa terbaru Saudi mengenai diperbolehkannya perempuan Saudi mengemudi dalam perspektif maqashid asy-syaria’ah. Uraian akan difokuskan pada hukum awal tentang larangan perempuan Saudi mengemudi hingga munculnya hukum diperbolehkannya perempuan Saudi mengemudi. Dalam proses perubahan hukum ini telah terjadi dialektika antara Umara‟ (kerajaan), Ulama (lembaga fatwa) dan Ummah. Tidak hanya berhenti sampai Di situ, peristiwa ini menunjukkan bahwa dalam urusan keagamaan Umara‟ (kerajaan) tetap memiliki otoritas yang melebihi lembaga fatwa. Bagi kita sudah jamak diketahui bahwa perempuan Saudi memiliki ruang gerak yang terbatas di ruang publik. Berbagai putusan hukum Saudi dinilai banyak merugikan kaum perempuan, tetapi kemudian kehadiran fatwa baru ini menjadi angin segar bagi perempuan Saudi. Akan tetapi perlu menjadi catatan bahwa kemunculan fatwa hukum diperbolehkannya perempuan Saudi mengemudi ini tetap mengacu pada maqashid as-syariah yang bertujuan untuk kemaslahatan manusia, dalam hal ini kaum perempuan Saudi di satu sisi, dan stabilitas negara di sisi lain.
Persepsi Siswa Kelas XII Madarasah Aliyah Tarbiyatul Islamiyah Terhadap Pernikahan Usia Dini Sakban Lubis*; Rustam Ependi; M. Yunan Harahap; Nazrial Amin
JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Vol 8, No 2 (2023): April, Social and Religious Aspect in History, Economic Science and Law
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimps.v8i2.24700

Abstract

Pernikahan merupakan salah satu peristiwa terpenting dalam kehidupan seseorang. Perkawinan yang terjadi antara laki-laki dan perempuan menimbulkan akibat fisik dan emosional bagi keluarga masing-masing, masyarakat, dan juga harta benda yang diperoleh perkawinan antara mereka, sebelum dan selama-lamanya perkawinan. Setiap makhluk memiliki hak asasi manusia untuk mengejar anak melalui pernikahan, termasuk melalui budaya dengan mencapai pernikahan yang dirayakan di Indonesia. Islam menyiratkan bahwa perkawinan adalah satu-satunya bentuk kehidupan suami-istri yang diakui dan didorong untuk berkembang dalam proses pembentukan keluarga. Dalam realita di lapangan, pernikahan usia dini cukup menarik menjadi  perhatian berbagai kalangan, hal tersebut terjadi karena sebenarnya pernikahan  usia dini seperti fenomena gunung es yang kelihatan sedikit diatasnya padahal dalam dataran faktanya sangat banyak terjadi di kalangan masyarakat  Indonesia. Undang-undang No. 1 Tahun 1974, Pasal 1 tentang perkawinan  menyatakan Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang  wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah) yang  bahagia dan kekal berdasarkan KeTuhanan Yang Maha Esa. Pernikahan dini  bukanlah sekadar kisah sinetron.Kasus pernikahan dini itu nyata terjadi di sekitar  kita dengan kuantitas yang terbilang tinggi.
The Dynamics of The Wasathiyah Curriculum on The Content of Moderatism Education In The Subject of Akidah Akhlak MAS Tarbiyah Islamiyah Rustam Ependi; Tumiran Tumiran; Sakban Lubis
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 12, No 03 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v12i03.4191

Abstract

Religious education is one of the important issues because the religious education provided in schools does not bring good multicultural education to life, and even tends to be the opposite. As a result, social conflicts are often hardened by the religious legitimacy taught in religious education in schools in conflict-prone areas. This makes conflicts that have roots in fundamental religious beliefs so that social conflict and violence are increasingly difficult to overcome, because it is understood as a religious calling. The roots of various social conflicts that result in prolonged anarchy are often problems that have nothing to do with religion, but in reality religion has always been an inseparable part of various social conflicts. The potential for conflict and disintegration is because religion in its manifestation is ambivalent towards unity and integrity, meaning that although religion has the power to unite it also has the power to divide.
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LOOSE PART DALAM MENDORONG MINAT BACA ANAK DI TK ABA KARTINI KOTA BINJAI Salma Rozana; Rika Widya; Rustam Ependi; Nursaida Yanti
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran (JRPP) Vol. 7 No. 1 (2024): Volume 7 No 1 Tahun 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v7i1.26010

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk memberikan stimulus literasi kepada anak usia dini melalui pemanfaatan loose part sebagai media pembelajaran. Subyek penelitian ini adalah anak-anak usia dini yang berada di TK ABA Kartini Binjai. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teknik stimulasi literasi melalui penggunaan loose part efektif dalam meningkatkan minat baca anak usia dini. Loose part, dalam hal ini, digunakan sebagai bahan untuk membuat pohon literasi, yang memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan interaktif bagi anak-anak. Pohon literasi ini tidak hanya menjadi sarana untuk meningkatkan keterampilan membaca, tetapi juga sebagai media untuk mengembangkan kreativitas dan imajinasi anak-anak. Dengan demikian, penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam pengembangan metode pembelajaran yang lebih inovatif dan menyenangkan bagi anak usia dini.
Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dalam Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Kelas X MAS Tarbiyah Islamiayah Hamparan Perak Suci Ananda Retno; Rustam Ependi
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 1 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i1.9045

Abstract

Peneliti menggunakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan fenomena di lapangan, budaya informal. Teknik pengumpulan datanya adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data menggunakan teknik analisis yaitu reduksi, display dan verifikasi. Penelitian ini mendeskripsikan secara luas dan mendalam keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dalam Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) kelas X MAS Tarbiyah Islamiayah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada mata pelajaran SKI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat memberikan semangat belajar pada siswa, dapat meningkatkan kreativitas guru dan siswa. Siswa aktif mencari literatur diskusi yang akan dibahas dalam diskusi kelompok. Diharapkan kepada guru dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dalam proses pembelajaran, karena melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terbukti efektifdalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.
The Dynamics of The Wasathiyah Curriculum on The Content of Moderatism Education In The Subject of Akidah Akhlak MAS Tarbiyah Islamiyah Rustam Ependi; Tumiran Tumiran; Sakban Lubis
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 12 No. 03 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v12i03.4191

Abstract

Religious education is one of the important issues because the religious education provided in schools does not bring good multicultural education to life, and even tends to be the opposite. As a result, social conflicts are often hardened by the religious legitimacy taught in religious education in schools in conflict-prone areas. This makes conflicts that have roots in fundamental religious beliefs so that social conflict and violence are increasingly difficult to overcome, because it is understood as a religious calling. The roots of various social conflicts that result in prolonged anarchy are often problems that have nothing to do with religion, but in reality religion has always been an inseparable part of various social conflicts. The potential for conflict and disintegration is because religion in its manifestation is ambivalent towards unity and integrity, meaning that although religion has the power to unite it also has the power to divide.