Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Uji Aktivitas Sediaan Krim Ekstrak Etanol Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) sebagai Anti Jerawat Melia Sari; Tetty Noverita Khairani; Titin Miranitatis Setia Ana Hura
Jurnal Dunia Farmasi Vol 5, No 2 (2021): Edisi April
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v5i2.4814

Abstract

Pendahuluan: Masyarakat kini lebih cenderung menggunakan obat dari alam karena memiliki efek samping yang sedikit. Salah satu bahan alami yang sering digunakan masyarakat untuk mengatasi jerawat adalah tomat (Lycopersicum esculentum Mill.). Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan bahan dasar kosmetik atau obat-obatan, karena tomat mengandung senyawa metabolit antara lain alkaloid dan saponin yang bersifat antibakteri. Tujuan: Untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol tomat dalam sediaan krim. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu evaluasi kemampuan antibakteri ekstrak tomat berdasarkan sifat fisik organoleptis, homogenitas, pH, uji iritasi, stabilitas sediaan dan pengujian antibakteri terhadap Staphylococcus epidermidis dengan metode difusi sumuran pada media Nutrient Agar. Hasil: Berdasarkan hasil uji ANOVA pada penelitian  ini  menunjukkan  bahwa  krim  dengan  ekstrak  tomat  25%,  50%  75%  dan  kontrol  (+)  memiliki  aktivitas antibakteri. Formula II, krim konsentrasi ekstrak 50% memiliki daya hambat paling optimal adalah 11,03 mm sama dengan kontrol (+) 11,06 mm atau tidak berbeda signifikan sedangkan krim dengan konsentrasi 75% memiliki aktivitas antibakteri yang  lebih  besar adalah  12,86  mm dibandingkan  dengan  kontrol (+)  atau  signifikan  pada  0,05. Kesimpulan: Krim ekstrak  etanol tomat  dapat  diformulasikan dalam sediaan krim dan memiliki warna coklat, bau khas tomat dan bentuk yang halus, serta memiliki aktivitas antibakteri.
Uji Antiseptik Sabun Cair Ekstrak Daun Lantana camara L. Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus sp. Melia Sari; Adek Chan; Gabriella Septiani Nasution; Dewi Kristiani Mendrofa
Majalah Farmasetika Vol 7, No 3 (2022): Vol. 7, No. 3, Tahun 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v7i3.37876

Abstract

Daun saliara (Lantana camara L.) termasuk gulma tahunan berbentuk perdu, berkayu dan berakar tunggang. Daun saliara mengandung senyawa aktif minyak atsiri, flavonoid, alkaloid, tanin, saponin merupakan senyawa yang bersifat sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ekstrak etanol daun saliara dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan sabun cair dan memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis. Penelitian ini bersifat eksperimental yaitu ekstrak etanol daun saliara (Lantana camara L.) dengan konsentrasi 3%, 6% dan 9% dan dilakukan uji sifat fisik sediaan dengan uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji tinggi busa, uji viskositas dan uji aktivitas antibakteri. Pembuatan sediaan sabun cair ekstrak etanol daun saliara (Lantana camara L.) konsentrasi 3%, 6% dan 9% memenuhi kriteria uji organoleptis bewarna hijau dan tekstur cair, uji homogenitas menunjukkan sediaan homogen, uji pH sabun cair yaitu 8-9, uji tinggi busa yaitu 53-86 mm, uji viskositas 1073-2890 cps dan uji aktivitas antibakteri Staphylococcus aureus dengan konsentrasi 3%, memiliki daya hambat 5 mm, konsentrasi 6% memiliki daya hambat 5,5 mm dan konsentrasi 9% memiliki daya hambat 6 mm. Sedangkan pada uji aktivitas terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis dengan konsentrasi 3% memiliki daya hambat 5 mm, konsentrasi 6% memiliki daya hambat 6 mm dan konsentrasi 9% memiliki daya hambat 7 mm. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa sabun cair ekstrak etanol daun saliara (Lantana camara L.) memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis.
Toxicity Test of Catharanthus roseus Flower Extract with Brine Shrimp Lethality Test Method Melia Sari; Chemayanti Surbakti; Tetty Noverita Khairani; Willy Novita Sari; Gabriella Septiani Nasution
International Journal of Science and Environment (IJSE) Vol. 2 No. 1 (2022): February 2022
Publisher : CV. Inara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.402 KB) | DOI: 10.51601/ijse.v2i1.12

Abstract

Tapak dara (Catharanthus roseus) is a plant belonging to the Apocynaceae family originating from Central America and is generally grown as an ornamental plant. The purpose of this study was to determine the percentage of mortality data and the LC50 value of tapak dara methanol extract (Catharanthus roseus) against Artemia salina Leach larvae using the Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) method. The BSLT method used consisted of 6 concentration treatments, namely 20 ppm, 60 ppm, 100 ppm, 140 ppm, 180 ppm, and 0 ppm a negative control, each of which was repeated three times. At each concentration, 10 experimental animals of 48 hours old Artemia salina Leach larvae were used. The toxic effect of the extract was identified by the percentage of mortality of Artemia salina Leach larvae using probit analysis (LC50). The results showed the linear regression equation y = 3.0809x – 12.065. This shows that the mortality of the test animals reached 50% when the compound concentration reached 34,599 ppm. Based on the toxicity test of the methanol extract of the tapak dara flower (Catharanthus roseus) using the Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) method, in this study it was toxic because LC50>1000 ppm so it has potential as an anticancer.
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Sisik Naga terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Salmonella typhi Muhammad Amin Nasution; Muhammad Andry; Hindri Syahputri; Nia Novranda Pertiwi; Melia Sari
Jurnal Dunia Farmasi Vol 7, No 2 (2023): Edisi April
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v7i2.5693

Abstract

Latar Belakang: Paku sisik naga (Pyrrosia piloselloides) termasuk dalam family Polypodiaceae merupakan tanaman epifit yang hidup dan menempel di bebatuan atau pepohonan dan mengandung metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, saponin. Tujuan: Untuk mengetahui metabolit sekunder yang terdapat pada sampel serta menguji aktivitas antibakteri dan konsentrasi yang paling baik ekstrak etanol sisik naga (Pyrrosia piloselloides) dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Salmonella typhi. Metode: Penelitian ini eksperimental dengan ekstraksi metode maserasi dengan pelarut etanol 96%. Sampel penelitian ini adalah daun tropofil sisik naga (Pyrrosia piloselloides) diambil secara purposive sampling yang diekstrak kemudian diencerkan dengan konsentrasi 10%, 20% dan 30%. Uji daya hambat menggunakan metode difusi cakram. Data yang diperoleh dari hasil penelitian di laboratorium diolah dengan statistik yaitu uji Analysis of Varians (ANOVA). Hasil:  Berdasarkan uji anova diketahui nilai sig sebesar 0,000 (0,005) terdapatl perbedaan signifikan antara konsentrasi 10%, 20%, 30%, kontrol (+) dan kontrol (-) dengan kata lain penambahan konsentrasi mempengaruhi zona hambat mikroba. Kesimpulan: Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa uji aktivitas antimikroba dan konsentrasi pada ekstrak etanol sisik naga (Pyrrosia piloselloides) mempunyai aktivitas antimikroba terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Salmonella typhi.
Uji Antibakteri Ekstrak Daun Lantana camara L. terhadap Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus aureus, dan Escherichia coli Melia Sari; Vivi Eulis Diana; Yusriah Hidayah
Journal of Islamic Pharmacy Vol 8, No 1 (2023): J. Islamic Pharm.
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jip.v8i1.17308

Abstract

Tembelekan disebut Lantana camara L. atau Lantana aculeata L. termasuk kedalam famili tumbuhan Verbenaceae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah bunga pagar, kayu singapur dan teterapan merupakan jenis tumbuhan yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat secara tradisional sebagai obat luka, bisul, peluruh air seni, batuk, peluruh keringat, dan penurun panas. Tanaman ini tumbuh liar dan memiliki metabolit sekunder yang beragam, khususnya pada bagian daun, seperti senyawa terpenoid yang termasuk senyawa atsiri, flavonoid, fenol, saponin, alkaloid, steroid, tanin, dan quinon. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efek penggunaan ekstrak daun tembelekan (Lantana camara L.) dengan konsentrasi 3%, 6%, 9% dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, dan Escherichia coli. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimental laboratorium, meliputi penyiapan sampel, pembuatan ekstrak, uji skrining fitokimia, dan pengujian aktivitas antibakteri. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etanol daun tembelekan mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, saponin, dan tanin sehingga memiliki potensi antibakteri terhadap S. aureus dengan konsentrasi 9% sebesar 17,06±0,24 mm, S. epidermidis dengan konsentrasi 9% sebesar 17,53±0,22 mm sedangkan E. coli dengan konsentrasi 9% sebesar 16,9±0,08 mm. Kategori zona hambat yang terbentuk adalah kuat, sedangkan kontrol positif memiliki kategori sangat kuat dengan rata-rata zona hambat ketiga bakteri yaitu S. aureus 24,5 mm, S. epidermidis 24,95 mm, dan E. coli 23,65 mm.