Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

UPAYA KELEMBAGAAN DALAM PENGEMBANGANPARIWISATA PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL YANG BERKELANJUTAN DI KABUPATEN BIMA Haeril Haeril; Nur Khusnul Hamidah; Mas’ud Mas’ud; Nur Anilawati
Sadar Wisata: Jurnal Pariwisata Vol 3, No 1 (2020): SADAR WISATA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/sw.v3i1.3370

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana upaya kelembagaan dalam pengembanganPariwisata peisisir dan Pulau-pulau kecil yang berkelanjutan di Kabupaten Bima.Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini ialah deskriptif kualitatif. Subyek penelitian ini dipilih melalui teknik purposivesampling.Teknik pengumpulan data terdiri atas observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisa data dilakukan melalui model interaktif Miles dan Huberman yaitu; reduksi data,  penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam upaya kelembagaan untukpengembangan Pariwisata peisisir dan Pulau-pulau kecil yang berkelanjutan di Kabupaten Bima dilakukan melalui upaya membangun kemitraan dengan komunitas kecil di Daerah, namun belum mampu menghadirkan dan menarik minat para investor untuk berinvestasi dalam menopang kepariwisataan karena masalah keamanan investasi dan lemahnya kepastian hukum. Selain itu pengembangan pariwisata pesisir terhambat kepentingan dan ego sektoral, dimana Peruntukkan dan jenis pengembangan kawasan Pesisir dan Pulau-Pulau kecil di Kabupaten Bima yang tidak berdasarkan Perda Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bima dan Perda rencana zonasi dan Pengelolaan Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil, sehingga seringkali mengintervensi keberlanjutan kawasan-kawasan yang harusnya di kembangkan menjadi destinasi wisata
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN PENERAPAN STRATEGI BELAJAR WHAT’S MY LINE PADA SISWA KELAS V SDN SENGKEREK TAHUN PELAJARAN 2017/2018 MAS’UD MAS’UD
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 3, No 1 (2019): JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan
Publisher : Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (510.594 KB) | DOI: 10.36312/jisip.v3i1.633

Abstract

Rendahnya hasil belajar yang didapatkan siswa dikarenakan kurangnya daya serap siswa terhadap materi yang disampaikan guru. Kurangnya pengaplikasian strategi maupun metode yang mengasikkan tersebut menyebabkan kurangnya minat belajar siswa, sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hal yang bisa dilakukan guru untuk mengatasi masalah tersebut, adalah mengganti strategi yang dipakai ketika menyampaikan materi pelajaran. Strategi pembelajaran What’s My Line (apa tema saya) merupakan strategi yang cocok digunakan untuk meningkatkan hasil belajar IPA materi organ pencernaan manusia pada siswa kelas V SDN Sengkerek. Strategi ini mengajak siswa untuk aktif dalam proses belajar mengajar. Kegiatan ini memberikan perserta didik kesempatan untuk mengulas materi yang baru saja diajarkan dan menguji satu sama lain sebagai suatu penguatan terhadap pelajaran dengan cara yang menyenangkan. Tujuan dari penelitian tindakan kelas ini, adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPA dengan penerapan strategi belajar what’s my line pada siswa kelas V SDN Sengkerek tahun pelajaran 2017/2018. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Sengkerek. Jumlah siswa sebanyak 17 siswa yang terdiri atas 9 laki-laki dan 8 perempuan.  Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi, refleksi. Data aktivitas belajar siswa diperoleh dari lembar aktivitas siswa dan guru, sedangkan data hasil belajar siswa diperoleh dari hasil evaluasi yang dilakukan di tiap akhir siklus penelitian. Pada siklus I, dari 17 orang yang mengikuti tes diperoleh jumlah siswa yang tuntas sebanyak 13 orang dan yang tidak tuntas sebanyak 4 orang dengan nilai rata-rata 71 dan ketuntasa klasikal 76%. Hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus I diperoleh skor 32 dengan pesentase keaktifan 67% yang berkategori aktif, sedangkan hasil observasi aktivitas guru diperoleh skor 35 dengan persentasenya 73% yang berkategori baik. Sedangkan pada siklus II, dari 17 orang siswa yang mengikuti tes, data yang diperoleh adalah 15 orang siswa tuntas dan 2 orang siswa tidak tuntas dengan nilai rata-rata 80 dan ketuntasan klasikal 88%. Hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus II diketahui bahwa skor aktivitas siswa mencapai 41 dengan persentase 85% yang berkategori sangat aktif, sedangkan hasil observasi aktivitas guru diperoleh skor 45 dengan persentase 94% yang berkategori sangat baik.
TECHNICAL GUIDANCE FOR PRE-UKK ACTIVITIES (EXPERTISE COMPETENCY TEST) FOR AUTOTRONIC VOCATIONAL STUDENTS AS ONE INDICATOR OF INCREASING STUDENT COMPETENCE Afiff Yudha Tripariyanto; Lolyka Dewi I; Ana Komari; Wardi Wardi; Fatkur Rohman; Mas’ud Mas’ud
Abdimas Galuh Vol 4, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v4i1.7213

Abstract

Sekolah Menengah Kejuruan  adalah bentuk satuan pendidikan yang orientasinya memberi bekal siswa untuk memasuki lapangan kerja tingkat menengah dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang sesuai dengan kejuruannya. Pada pendidikan kejuruan memberikan suatu bentuk pengembangan bakat, pendidikan dasar keterampilan dan kebiasaan-kebiasaan yang mengarah pada dunia kerja yang dipandang sebagai latihan keterampilan. Siswa akan disiapkan untuk memasuki persaingan di dunia kerja. Kegiatan pembelajaranpun tidak hanya terjadi di sekolah, namun kegiatan praktik industri di dunia kerja nyata sangat ditekankan untuk mendapatkan dan meningkatkan pengalaman bekerja di persaingan dunia kerja. Kejuruan Ototronik merupakan program studi pada SMK yang menitik beratkan peroses pembalajaran dan praktek pada kendaraan ringan dengan teknologi-teknologi terbaru seperti rangkaian elektronik terapan, sistem kontrol aplikatif berbasis micro-proccessor, sistem injeksi, kecepatan berbasis elektronik, perbaikan system ABS, ASR/ETC dan ESP, transmisi otomatis, suspensi aktif dan automatic air conditioning, sistem alarm, central-lock dan power windows. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian pada siswa SMK ini adalah dengan melakukan pendampingan kegiatan Pra UKK sehingga siswa lebih paham dan mengerti pada saat akan mengerjakan soal uji kompetensi keahlian. Dari hasil evaluasi yang dilakukan pada siswa SMK kejuruan ototronik dengan jumlah 31 siswa.  Pada kegiatan pengabdian ini didapatkan bahwa pemahaman siswa terhadap materi dan soal UKK semakin baik dan maksimal dan nilai yang didapatkan ada kenaikan yang lumayan signifikan yaitu 8,75 dan yang paling rendah adalah 8,00. Harapan selanjutnya adalah agar pendampingan ini bisa dilakukan sebelum siswa SMK Ototronik melaksanakan kegiatan Uji Ketrampilan Kompetensi (UKK).
Teacher and Elementary School Students Perceptions of Online Learning Methods Wasti Sanda; Priska Efriani Luansi Ero; Mas’ud Mas’ud
Edumaspul: Jurnal Pendidikan Vol 8 No 1 (2024): Edumaspul: Jurnal Pendidikan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33487/edumaspul.v8i1.7605

Abstract

The objective of this research is to investigate and understand the perspectives of teachers and students regarding the experience of online learning implemented during the Covid-19 pandemic in class VIA at SDN 199 Mappa. This study adopts a qualitative approach, specifically utilizing a case study design. The primary respondents include teachers and students from higher classes (IV, V, and VI). Data were collected through interview methods, while data validity was analyzed through triangulation techniques. The research findings indicate that teachers and students at SDN 199 Mappa express their understanding of the concept of online learning. Some applications utilized include Google Form and WhatsApp. However, both parties also express the view that online learning is less effective due to constraints in facilities and infrastructure, especially internet network disruptions during the implementation of online learning. Furthermore, the learning process is considered to impose limitations on teachers in monitoring student progress.