Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

PERTUMBUHAN TANAMAN BAYAM CABUT (Amaranthus tricolor L.) DENGAN PEMBERIAN KOMPOS BERBAHAN DASAR DAUN KRINYU (Chromolaena odorata L.) Kesuma, Puja; Salamah, Zuchrotus
JURNAL BIOEDUKATIKA Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3097.36 KB) | DOI: 10.26555/bioedukatika.v1i1.4080

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: pertumbuhan tanaman bayam cabut (Amaranthus tricolor L.) yang diberi perlakuan dengan pemberian kompos berbahan dasar daun krinyu (Chromolaena odorata L.), dan untuk mengetahui komposisi kompos berbahan dasar daun krinyu (Chromolaena odorata L.) dan tanah yang efektif terhadap pertumbuhan tanaman bayam cabut (Amaranthus tricolor L.).Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan antara lain : K : kontrol (tanpa kompos) dan 2,5 kg tanah, A1: kompos 0,12 5 kg dan tanah 2,37 5 kg, A2:kompos 0,25 kg dan 2,25 kg tanah, A3:kompos 0,5 kg dan 2 kg tanah, A4:kompos 0,75 kg dan 1,75 kg tanah, A5:kompos 1 kg dan 1,5 kg tanah. Selanjutnya data dianalisis menggunakan analisis varian (ANAVA). Apabila terdapat beda nyata, maka dilanjutkan dengan uji BNT dengan taraf 5%. Hasil penelitian diperoleh bahwa pertumbuhan bayam cabut (Amaranthus tricolor L.) dengan pemberian kompos berbahan dasar daun krinyu (Chromolaena odorata L.) menunjukkan hasil yang baik dan komposisi pemberian pupuk kompos berbahan dasar daun krinyu (Chromolaena odorata L.) dan tanah yang efektif untuk pertambahan bayam cabut (Amaranthus tricolor L.) adalah pada perlakuan A2 (Komposisi kompos 0,25 kg dan tanah 2,25 kg). Hasil penelitian ini diharapkan dapat diterapkan langsung sebagai alternatif sumber belajar Biologi SMA kelas XII pada materi pembelajaran pertumbuhan pada tumbuhan dalam bentuk power point.Kata kunci : pertumbuhan, bayam cabut (Amaranthus tricolor L.), dan kompos daun krinyu (Chromolaena odorata L.).
Variasi Morfologi Floral Anggota Suku Leguminosae Subsuku Lotoideae Salamah, Zuchrotus
JURNAL BIOEDUKATIKA Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.723 KB) | DOI: 10.26555/bioedukatika.v2i1.4106

Abstract

Penelitian ini menarik untuk dilakukan karena sangat bervariasinya suku Leguminosae dimana salah satu subsukunya adalah Lotoideae. Struktur morfologi bunga dari anggota subsuku digunakan sebagai karakter state dalam membedakan anggota-anggotanya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui variasi morfologi floral vegetatif anggota subsuku Lotoideae serta untuk mengetahui variasi morfologi floral generatif anggota subsuku Lotoideae. Metode yang digunakan adalah eksplorasi ke Yogjakarta dan sekitarnya untuk mencari bunga tanaman anggota subsuku Lotoideae, kemudian dilakukan pengamatan terhadap struktur morfologi floralnya, baik vegetatif maupun generatif. Selain itu juga dilakukan pengamatan terhadap morfologi serbuk sari yang sebelumnya telah dibuat preparat dengan menggunaan metode asetolisis. Data yang diperoleh berupa hasil pengukuran berbagai parameter bunga seperti petala, sepala, benangsari, serbuk sari, androecium, gynaecium, dan data hasil pengukuran serbuk sari dianalisis secara deskriptif.Hasil dari penelitian ini adalah Variasi morfologi floral vegetatif anggota sub-suku Lotoideae yaitu memiliki kelopak yang berbeda pada ukurannya sedangkan persamaannya berjumlah 5, aestivationya berlekatan. Perbedaan mahkotanya adalah pada warna dan ukuran dari masing-masing bagian bunga,sedangkan persamaannya terdiri atas 5 petala, bentuknya menyerupai kupu-kupu, Bentuk mahkotanya terbagi 3 yaitu, bendera di bagian terluar merupakan bagian yang terlebar, sayap dengan ujung runcing dan lunas yang saling berlekatan berbentuk seperti sekoci. Variasi morfologi floral generatif anggota subsuku Lotoideae yaitu memiliki perbedaan pada jumlah berkas. Persamaan benangsarinya berjumlah 10, dan tersusun dalam berkas. Gynaecium perbedaannya adalah pada ukuran dan warna, sedangkan persamaannya adalah posisi ovarium menumpang, jumlah carpel 1, plasentasi marginal, Aestivatio bebas. Ciri pada serbuksarinya berbeda dalam ukuran, aperture dan ornamentasi eksin sedangkan persamaannya adalah pada unit serbuk sari, simetri dan bentuknya.
PERTUMBUHAN TANAMAN KANGKUNG DARAT( Ipomoea reptans Poir.) DENGAN PEMBERIAN PUPUK ORGANIK BERBAHAN DASAR KOTORAN KELINCI Irawati, Irawati; Salamah, Zuchrotus
JURNAL BIOEDUKATIKA Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2788.207 KB) | DOI: 10.26555/bioedukatika.v1i1.4079

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan tanaman kangkung darat dengan pemberian pupuk organik berbahan dasar kotoran kelinci dan untuk mengetahui dosis kompos yang tepat untuk pertumbuhan tanaman kangkung darat serta untuk mengetahui apakah hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber belajar siswa SMA kelas XII pada materi pembelajaran pertumbuhan tumbuhan. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen yang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor yaitu dosis kompos terdiri dari 5 perlakuan yaitu: D1=20 g/3 kg tanah, D2=40 g/3 kg tanah, D3=60 g/3 kg tanah, D4=40 g/3 kg tanah, D5=100 g/3 kg tanah masing-masing dengan 4 kali ulangan. Parameter pertumbuhan tanaman yang diukur meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun, panjang akar, berat basah dan berat kering tanaman. Untuk mengetahui hasil penelitian diuji dengan Analisis Varian (ANAVA) dan apabila ada perbedaan maka dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf 5%. Pertumbuhan tanaman kangkung darat dengan pemberian pupuk organik berbahan dasar kotoran kelinci yang berbeda-beda menunjukkan hasil yang berbeda pula. Dosis kompos yang tepat untuk pertumbuhan tanaman kangkung darat adalah 60 g/3 kg tanah. Hasil penelitian ini melalui metode pengkajian diharapkan dapat digunakan sebagai sumber belajar siswa SMA kelas XII pada materi pembelajaran pertumbuhan tumbuhan. 
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MATA PELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING purnomo, dwi; Salamah, Zuchrotus
Jurnal Fundadikdas (Fundamental Pendidikan Dasar) Vol 2, No 1: Maret 2019
Publisher : universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/fundadikdas.v2i1.692

Abstract

This research is based on the problem of the low student learning outcomes in science learning at Muhammadiyah Elementary School Klepu, Sleman Regency. The teacher still uses a conventional learning model so that the learning atmosphere becomes rigid and ultimately makes student learning outcomes lower. Therefore the teacher seeks to use the Discovery Learning learning model to create an interesting and enjoyable learning atmosphere. This study aims to improve learning outcomes of science through the Discovery Learning learning model in fifth grade students of SD Muhammadiyah Klepu Sleman Regency Academic Year 2018/2019. This type of research is classroom action research. This research was conducted in 2 cycles. This research was conducted on fifth grade students of SD Muhammadiyah Klepu Sleman Regency. Data was collected using observation sheets and test questions. The data analysis technique in this study is descriptive analysis. The results of this study indicate that learning through the Discovery Learning learning model can improve student science learning outcomes. The average value of post-test Cycle I is 62.2 and the percentage of mastery learning is 9.5%. In the second cycle the average score of the post-test increased to 80.91 and the percentage of mastery learning was 76.2%. Based on data obtained from the study, it can be concluded that learning through the Discovery Learning learning model can improve student learning outcomes.
Pelatihan budidaya maggot untuk mendukung upaya penguatan ekonomi di masa pandemi Covid-19 di Desa Somongari, Purworejo Sasongko, Hadi; Salamah, Zuchrotus; Purbosari, Purwanti Pratiwi; Utami, Nurul Putrie; Puriadi, Perkasa Gadik; Hasnanisa, Nida Lathifah; Novitha, Novitha
Community Empowerment Forthcoming issue
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/ce.4440

Abstract

Saat ini, Warga Desa Somongari mulai menggalakkan budidaya lele dan ayam sebagai sarana pemenuhan kebutuhan lauk-pauk sehari-hari di masa pandemi. Salah satu pakan alternatif untuk ayam dan lele yang dapat dengan mudah dibudidayakan dan mengandung protein tinggi adalah maggot. Tujuan dilakukannya pengabdian ini adalah agar warga Desa Somongari dapat mengembangbiakkan maggot BSF secara mandiri sebagai upaya penghematan pengeluaran pakan. Pelatihan ini dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Metode yang digunakan dalam penyampaian materi adalah ceramah, demonstrasi, dan praktik langsung. Sementara itu, media yang digunakan berupa leaflet. Berdasarkan hasil pre-test dan post-test yang dilakukan, diketahui bahwa sebanyak 85.71% peserta pelatihan meningkat pemahamannya terkait budidaya maggot. Kegiatan ini berimplikasi pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan warga Desa Somongari dalam budidaya maggot BSF untuk keperluan pakan ternak sehari-hari.
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MATA PELAJARAN IPA MATERI EKOSISTEM DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING Dwi Purnomo; Zuchrotus Salamah
Jurnal Fundadikdas (Fundamental Pendidikan Dasar) Vol. 2 No. 1: Maret 2019
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/fundadikdas.v2i1.692

Abstract

This research is based on the problem of the low student learning outcomes in science learning at Muhammadiyah Elementary School Klepu, Sleman Regency. The teacher still uses a conventional learning model so that the learning atmosphere becomes rigid and ultimately makes student learning outcomes lower. Therefore the teacher seeks to use the Discovery Learning learning model to create an interesting and enjoyable learning atmosphere. This study aims to improve learning outcomes of science through the Discovery Learning learning model in fifth grade students of SD Muhammadiyah Klepu Sleman Regency Academic Year 2018/2019. This type of research is classroom action research. This research was conducted in 2 cycles. This research was conducted on fifth grade students of SD Muhammadiyah Klepu Sleman Regency. Data was collected using observation sheets and test questions. The data analysis technique in this study is descriptive analysis. The results of this study indicate that learning through the Discovery Learning learning model can improve student science learning outcomes. The average value of post-test Cycle I is 62.2 and the percentage of mastery learning is 9.5%. In the second cycle the average score of the post-test increased to 80.91 and the percentage of mastery learning was 76.2%. Based on data obtained from the study, it can be concluded that learning through the Discovery Learning learning model can improve student learning outcomes.
Inventory of Ferns (Pteridophyta) at Cerme Cave Bantul District Zuchrotus Salamah; Hadi Sasongko; Aulida Zulaikha Hidayati
Bioscience Vol 4, No 1 (2020): Biology
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.904 KB) | DOI: 10.24036/0202041106829-0-00

Abstract

Cerme Cave situated at Srunggo, Selopamioro village, Imogiri, Bantul District. Bantul has a supporting environment condition for ferns to grow and thrived. This research is conducted to produce an inventory of ferns grow within the Cerme Cave area. This research used explorative-method which include exploration, inventory, and fern identification activities. Descriptive analysis is used for data analysis. Result of this research showing that there are 17 species found within the Cerme Cave area, which are Drynaria quercifolia (Linnaeus) J. Smith, Pyrrosia longifolia (Burm. f.) C.V. Morton, Athyrium sp., Adiantum induratum Chirt, J. Bot. (Morot), Adiantum capillus-veneris Linn., Selaginella sp., Selaginella indica (Milde) R. M. Tryon, Adiantum philippense Linn., Pyrrosia petiolosa (Christ) Ching, Nephrolepis cordifolia (Linnaeus) C. Presl, Pteris vittata Linn., Pneumatopteris sp., Adiantum malesianum J. Ghatak, Hymenasplenium sp., Pneumatopteris sp., Pyrrosia nummularifolia (Sw.) Ching, Pteris sp.. Kata kunci:  Cerme Cave, Pteridophyta 
Peningkatan Kesadaran Lingkungan dan Kesehatan Masyarakat Desa Somongari melalui Edukasi Dampak Pupuk dan Pestisida Anorganik Purwanti Pratiwi Purbosari; Hadi Sasongko; Zuchrotus Salamah; Nurul Putrie Utami
Agrokreatif: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 2 (2021): Agrokreatif Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agrokreatif.7.2.131-137

Abstract

Somongari Village, located in Purworejo District, Central Java Province, is well-known as a producer of durian and mangosteen fruits. The income of Somongari Villagers depends on this commodity, however because of durian and mangosteen can only be harvested during a specific season, the villager plans to build vegetable houses for their daily needs. Based on the data obtained through Forum Group Discussion (FGD) with representatives of the villager and farmer group, the villager had not used organic fertilizers and pesticides. The practicality and fast yield of inorganic fertilizers and pesticides are the reasons villagers use them more. In contrast, the application of inorganic fertilizers and pesticides can hurt the environment and human health. Therefore, education was carried out for the Somongari villagers to increase the knowledge and awareness of environmental sustainability and health, primarily due to inorganic fertilizer and pesticide impact. The method used in this event was include preparation (coordination and problem identification through FGD), implementation (delivery of material), evaluation, and follow-up plans. After this activity, public knowledge of the impact of inorganic fertilizers and pesticides has increased. It can be seen from the pretest and post-test scores, respectively, before and after the material's presentation. In addition, the success of this program can also be seen from the awareness of the villager to make follow-up plans related to the production of organic fertilizers and pesticides.
Analisis Hasil Penelitian Biologi Sebagai Sumber Belajar Materi Jaringan Pada Tumbuhan Dyah Ayu Puspitasari; Zuchrotus Salamah
Bioeduca : Journal of Biology Education Vol 3, No 2 (2021): Bioeduca : Journal of Biology Education
Publisher : Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/bioeduca.v3i2.7414

Abstract

Peserta didik dalam pembelajaran biologi lebih banyak menggunakan sumber belajar yang dikemas dalam bentuk buku teks. Penggunaan buku teks materi jaringan tumbuhan perlu didampingi oleh sumber belajar tambahan. Tujuan penelitian untuk menentukan potensi hasil penelitian biologi sebagai sumber belajar yang dikemas dalam bentuk handout. Jenis penelitian adalah kualitatif deskriptif yaitu dengan menginterpretasikan struktur anatomi yang diamati dan selanjutnya hasil penelitian dianalisis secara deskriptif sesuai syarat hasil penelitian dijadikan sumber belajar. Hasil penelitian menunjukan hasil penelitian biologi berpotensi sebagai sumber belajar materi jaringan pada tumbuhan yang dikemas dalam bentuk bahan ajar berupa handout. 
Variasi Morfologi Floral Anggota Suku Leguminosae Subsuku Lotoideae Zuchrotus Salamah
JURNAL BIOEDUKATIKA Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.723 KB) | DOI: 10.26555/bioedukatika.v2i1.4106

Abstract

Penelitian ini menarik untuk dilakukan karena sangat bervariasinya suku Leguminosae dimana salah satu subsukunya adalah Lotoideae. Struktur morfologi bunga dari anggota subsuku digunakan sebagai karakter state dalam membedakan anggota-anggotanya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui variasi morfologi floral vegetatif anggota subsuku Lotoideae serta untuk mengetahui variasi morfologi floral generatif anggota subsuku Lotoideae.Metode yang digunakan adalah eksplorasi ke Yogjakarta dan sekitarnya untuk mencari bunga tanaman anggota subsuku Lotoideae, kemudian dilakukan pengamatan terhadap struktur morfologi floralnya, baik vegetatif maupun generatif. Selain itu juga dilakukan pengamatan terhadap morfologi serbuk sari yang sebelumnya telah dibuat preparat dengan menggunaan metode asetolisis. Data yang diperoleh berupa hasil pengukuran berbagai parameter bunga seperti petala, sepala, benangsari, serbuk sari, androecium, gynaecium, dan data hasil pengukuran serbuk sari dianalisis secara deskriptif.Hasil dari penelitian ini adalah Variasi morfologi floral vegetatif anggota sub-suku Lotoideae yaitu memiliki kelopak yang berbeda pada ukurannya sedangkan persamaannya berjumlah 5, aestivationya berlekatan. Perbedaan mahkotanya adalah pada warna dan ukuran dari masing-masing bagian bunga,sedangkan persamaannya terdiri atas 5 petala, bentuknya menyerupai kupu-kupu, Bentuk mahkotanya terbagi 3 yaitu, bendera di bagian terluar merupakan bagian yang terlebar, sayap dengan ujung runcing dan lunas yang saling berlekatan berbentuk seperti sekoci. Variasi morfologi floral generatif anggota subsuku Lotoideae yaitu memiliki perbedaan pada jumlah berkas. Persamaan benangsarinya berjumlah 10, dan tersusun dalam berkas. Gynaecium perbedaannya adalah pada ukuran dan warna, sedangkan persamaannya adalah posisi ovarium menumpang, jumlah carpel 1, plasentasi marginal, Aestivatio bebas. Ciri pada serbuksarinya berbeda dalam ukuran, aperture dan ornamentasi eksin sedangkan persamaannya adalah pada unit serbuk sari, simetri dan bentuknya.