Depi Setialesmana
FKIP Siliwangi, University In Tasikmalaya

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

ASOSIASI KEMAMPUAN KONEKSI DAN KOMUNIKASI MATEMATIK SERTA KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA MAHASISWA Depi Setialesmana; Yeni Heryani
Jurnal Siliwangi: Seri Pendidikan Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Siliwangi Seri Pendidikan
Publisher : LP2M-PMP Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jspendidikan.v4i1.413

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui asosiasi kemampuan koneksi dan komunikasi matematik mahasiswa, asosiasi kemampuan koneksi matematik dan kemandirian belajar matematika mahasiswa, asosiasi kemampuan komunikasi matematik dan kemandirian belajar matematika mahasiswa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa program studi pendidikan matematika Universitas Siliwangi angkatan 2014. Sampel penelitian dipilih secara purposive. Satu kelompok dijadikan sebagai kelompok eksperimen yaitu kelas 2014 E. Instrumen berupa soal tes kemampuan koneksi dan komunikasi matematik serta angket kemandirian belajar. Tehnik analisis data dengan ANOVA, dengan bantuan software SPSS versi 23.32 for Windows. Berdasarkan analisis dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat asosiasi kemampuan koneksi dan komunikasi matematik, tidak terdapat asosiasi kemampuan koneksi matematik dan kemandirian belajar, tidak terdapat asosiasi kemampuan komunikasi matematik dan kemandirian belajar.
ASOSIASI KEMAMPUAN KONEKSI DAN KOMUNIKASI MATEMATIK MAHASISWA MELALUI METODE INKUIRI MODEL ALBERTA Depi Setialesmana; Witri Nur Anisa; Linda Herawati
Jurnal Siliwangi: Seri Pendidikan Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Siliwangi Seri Pendidikan
Publisher : LP2M-PMP Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jspendidikan.v3i2.340

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkajia sosiasi antara kemampuan koneksi matematik dengan kemampuan komunikasi matematik, yang memperoleh pembelajaran dengan metode inkuiri model Alberta. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa program studi pendidikan matematika Universitas Siliwangi angkatan 2015. Sampel penelitian dipilih secara purposive sampling yaitu mahasiswa yang sudah terdaftar dengan kelas tersebut akan dilihat dari kemampuan awal mahasiswa yaitu kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Sehingga tidak dimungkinkan untuk membuat kelompok baru secara acak. Satu kelompok dijadikan sebagai kelompok eksperimen yaitu kelas 2015 A. Instrumen berupa soal tes kemampuan koneksi dan komunikasi matematik. Tehnik analisis datanya perbedaan dua rata-rata, sedangka nuntuk mengetahui asosiasi dilakukan perhitungan dengan uji kontingensi dengan bantuan software SPSS versi 23.32 for Windows. Tidak terdapat asosiasi antara kemampuan koneksi matematik dan kemampuan komunikasi matematik mahasiswa.
Eksplorasi etnomatematika dalam merancang kebaya dilihat dari filosofi dan pelajaran matematika Depi Setialesmana; Elis Nurhayati; Zulpi Miftahudin
JP3M (Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika) Vol 6, No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Siliwangi, Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jp3m.v6i1.1174

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk mengekplor etnomatematik dalam merancang kebaya dilihat dari filosofi dan  manfaat pelajaran matematika. Pendekatan menggunakan etnografi. Pelaku dalam penelitian ini bertempat di Bonokeling Desa Pakuncen Kecamatan Jatilawang. Aktivitas dalam kegiatan ini pengamatan dan penelitian terhadap etnomatematik dalam filosofi dan merancang kebaya. Pengumpulan data dengan cara wawancara ke informan. Hasil penelitian dilapangan dan wawancara dalam merancang kebaya tidak terlepas dari filosofi karena dalam merancang kebaya tidak terlepas dari pola yang dibuat secara dibuat manual (dengan tangan) dan diukur (dijahit), tapi sekarang kebanyakan dengan mesin jahit. Kebaya yang dikenakan para ibu-ibu di Bonokeling sudah menjadi tradisi dipakai dalam kehidupan sehari-hari, ketika ada orang yang meninggal dan acara-acara keagamaan atau ritual-ritual tertentu. Manfaat pelajaran matematika sangat penting kaitannya dengan pola bilangan, geometri dan skala.The purpose of this research is to exploring ethnomatematics in designing kebaya as seen from philosophy and the benefits of mathematics lessons. Approach to using ethnography. The actors in this study were housed in Bonokeling, Pakuncen Village, Jatilawang District. Activities in this activity are observations and research on ethnomatematics in the philosophy and design of kebaya. Data collection by interviewing informants. The results of field research and interviews in designing kebaya are inseparable from philosophy because in designing kebaya is inseparable from patterns that are made manually (by hand) and measured (sewn), but now mostly with sewing machines. Kebaya worn by the mothers in Bonokeling has become a tradition used in everyday life, when there are people who die and certain religious events or rituals. The benefits of mathematics are very important because they are learned in vocational high schools, which have to do with mathematics about number patterns and scale.
MATHEMATICAL DIFFICULTIES LEARNERS IN SOLVING CREATIVE THINKING IN THE GEOMETRY ABILITY Depi Setialesmana
JPMI (Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia) Vol 2, No 1 (2017): Volume 2 Number 1 March 2017
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.272 KB) | DOI: 10.26737/jpmi.v2i1.202

Abstract

The purpose of this study to identify the Difficulties and disadvantages experience by learners in terms of the process of settlement problems of mathematical creative thinking abilities part of indicators. The research instrument used was a matter of mathematics creative thinking ability test and interview guidelines Subject in this study in class VIII-D Junior High School. Based on the research results, Difficulties and disadvantages experienced by learners when solving test creative thinking abilities mathematics include, most learners do not express a variety of ideas, ideas or plans of settlement diverse, does not solve the problem in various ways, does not try to solve problems in ways own or use a non-standard way, and most learners do not develop and elaborate the answer in solving problems.
DESAIN PEMBELAJARAN MATERI MEMBANDINGKAN DAN MENGURUTKAN PECAHAN MELALUI DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN GEOGEBRA Yuni Fitriani; Dedi Muhtadi; Depi Setialesmana
Jurnal Lebesgue : Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, Matematika dan Statistika Vol. 3 No. 3 (2022): Jurnal Lebesgue : Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, Matematika dan Statistik
Publisher : LPPM Universitas Bina Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46306/lb.v3i3.176

Abstract

There are still many students who have difficulty understanding the concept of comparing and sorting fractions. This is because learning is emphasized only on procedural knowledge and is separated from students' daily life experiences. The research objective was to determine the role of the context of school activities and produce learning trajectories to assist students in understanding the concept of comparing and ordering fractions through geogebra-assisted discovery learning. The research method uses design research with the stages of preliminary design, teaching experiment and retrospective analysis. The results showed that: (1) the use of the context of school activities through geogebra-assisted discovery learning can help students' understanding of concepts in the material of comparing and ordering fractions; and (2) the learning trajectories that are generated in studying the material of comparing and ordering fractions, namely: (a) understanding the concept of fractions as part of a whole, (b) changing fractions to other forms (mixed fractions, decimals, percents) and vice versa, (c ) found how to compare common fractions, (d) found how to compare decimals, and (e) found how to order fractions
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SCRACTH UNTUK MENGOPTIMALKAN PROBLEM SOLVING SISWA Elis Nurhayati; Sinta Verawati Dewi; Depi Setialesmana
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 12, No 1 (2023)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (893.35 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6520

Abstract

Permasalahan yang ditemui pada saat observasi awal terdiri dari: kemampuan problem solving siswa masih rendah dilihat dari hasil ulangan pada materi garis dan sudut; pihak sekolah membutuhkan media pembelajaran yang dapat menunjang serta dapat mengotimalkan problem solving siswa, menciptakan variasi pembelajaran kreatif. Penelitian ini[U1]  bertujuan mengembangkan dan menghasilkan produk berupa media pembelajaran berbasis Scratch untuk mengoptimalkan problem solving siswa pada bidang Geometri. Penelitian pengembangan yang dipakai adalah model PPE dengan terdiri atas tiga tahapan diantaranya: Planning, Production, dan Evaluation. Subjek sebanyak 32 siswa kelas VII disalah satu  SMP Negeri di kabupaten Tasikmalaya. Berdasarkan hasil penelitian media pembelajaran berbasis Scratch layak digunakan dalam aktivitas  dikelas yang telah memenuhi kriteria validitas dan efektifitas. Penilaian validasi ahli materi memperoleh nilai persentase sebesar 88.09% merupakan kategori paling valid, juga besarnya persentase validitas ahli media adalah73.75%  merupakan kategori valid. Tanggapan peserta didik terhadap penggunaan media pembelajaran berbasis Scratch pada materi segitiga dan segiempat sangat positif dengan persentase sebesar 90.73%. Efektifitas siswa berkaitan dengan problem solving siswa pada materi segiempat dan segitiga mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yakni sebesar 81.25% lebih optimal dibandingkan dengan problem solving saat observasi awal penelitian. Pengembangan media pembelajaran berbasis Scratch dapat dijadikan rujukan bagi guru matematika, selain dapat mengotimalkan problem solving siswa, juga dapat menciptakan variasi pembelajaran kreatif yang sesuai dengan perkembangan jaman saat ini. 
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INTERAKTIF MATERI HIMPUNAN BERBASIS ARTICULATE STORYLINE 3 Seli Intan Oktoviyani; Dedi Muhtadi; Depi Setialesmana
Jurnal Lebesgue : Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, Matematika dan Statistika Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal Lebesgue : Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, Matematika dan Statistik
Publisher : LPPM Universitas Bina Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46306/lb.v4i2.320

Abstract

This study aims to describe the development of interactive teaching materials based on articulate storyline 3 and students' responses to the developed teaching materials.The method used is Research & Development (R&D) with the Plomp model, which consists of preliminary investigation; design; realisation/construction; test, evaluation, and revision; and implementation. This research produced interactive teaching materials in the form of an application with the name ZetaZoo Story -Himpunan-. Data collection techniques were conducted through interviews and questionnaires. The data were obtained from two media experts, two material experts, and seventh grade students of SMP Negeri 8 Tasikmalaya. Teaching materials validated by experts are measured based on technical quality as well as content quality and objectives. The results of the validation of teaching materials by media experts through technical quality assessment state that interactive teaching materials are included in the very feasible category. In addition, the material quality assessment by material experts states that interactive teaching materials are included in the very feasible category. Instructional quality assessment is obtained through the implementation of teaching materials to students and gets an average percentage of 80% in the good category. Based on these results, the interactive teaching materials for set materials that have been developed get a good response from students