Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Development of Fungal Proteomic Technique in Food Technology Radix Astadi, Ignasius
Jurnal Teknologi Pangan dan Gizi Vol 7, No 1 (2008)
Publisher : Widya Mandala Surabaya Catholic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.444 KB) | DOI: 10.33508/jtpg.v7i1.149

Abstract

Fungi merupakan mikroorganisme yang berperan dalam kehidupan manusia, organisme ini dapat menguntungkan maupun merugikan manusia, hewan, tumbuhan, dan lingkungan. Dalam industri pangan kapang dan khamir diaplikasikan untuk produksi pangan dengan fermentasi seperti tempe, kecap, bir, koji, sake, miso dan produk pangan yang lain. Dengan perkembangan ilmu bioteknologi fungi juga dieksploitasi untuk produksi enzim, anti bakteri, dan anti jamur, serta dipergunakan untuk produksi asam-asam organik. Dengan melihat peranan fungi yang besar dalam kehidupan manusia, penelitian tentang fungi berkembang dengan pesat. Salah satu penelitian yang banyak dilakukan adalah proteomik. Proteomik merupakan suatu penelitian identifikasi, separasi, maupun kuantitatif dari protein yang dihubungkan dengan gen yang bertanggung jawab akan pembentukan protein secara spesifik. Cara pemisahan yang paling banyak dilakukan adalah dengan gel elekroforesis SDS PAGE, untuk kemudian dianalisis dengan spektrometri massa MALDI TOF. Hasil yang didapatkan dari spektrometri ini kemudian diidentifikasi dengan darta-data genome yang telah tersedia. Faktor yang harus diperhatikan adalah ekstraksi protein yang tepat, prosedur elektroforesis yang benar, serta identifikasinya. Proteomik merupakan teknologi baru yang masih berkembang, teknik ini penting karena dapat mengetahui gen yang berpengaruh terhadap sekresi metabolit sekunder protein yang dapat berguna maupun membahayakan. Sehingga dengan mengetahui faktor yang berpengaruh, maka untuk produk sekresi yang berguna kita dapat meningkatkan produksinya dengan modifikasi gen maupun kondisi optimumnya.
PENGARUH PERBEDAAN PROPORSI TEPUNG UBI JALAR UNGU DAN TEPUNG BERAS MERAH TERHADAP SIFAT FLAKES Tejosaputro, Karina; Suseno, Thomas Indarto Putut; Jati, Ignasius Radix Astadi Praptono
Jurnal Teknologi Pangan dan Gizi Vol 16, No 2 (2017)
Publisher : Widya Mandala Surabaya Catholic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.105 KB) | DOI: 10.33508/jtpg.v16i2.1693

Abstract

Flakes products are consumed in the morning as breakfast because its preparation is very easy and only needs short period of time. The usage of purple sweet potato flour and red rice flour is to increase the economic value, besides the two ingredients have benefits for our body. Both materials have carbohydrates as a source of energy, dietary fibers, and anthocyanin that acts as antioxidants. The aim of this research was to study the effect of different proportions of purple sweet potato flour and red rice flour on chemical properties of flakes. The experimental design was Randomized Block Design with one factor, namely purple sweet potato flour and red rice flour proportions consisted of six levels including 100:0; 80:20; 60:40; 40:60; 20:80; 0:100% b/b with four replications. Chemical characteristics that were analyzed were moisture content, antioxidant activity by DPPH assay, dietary fiber content, and phenolic content. Data were analyzed using Analysis of Variance at α = 5%. If the ANOVA test showed a significant effect, data would be analyzed by Duncan’s Multiple Range Test at α = 5% to determine the level of treatment that gave a significant difference, continued with making a spider web graph to determine the treatment with the highest chemical characteristics. Differences in the proportion of purple sweet potato flour: red rice flour significantly effected the phenolic content, antioxidant activity by DPPH assay, and dietary fiber content. The results of the study on flakes was 4.25-5.71% moisture content, 390.469-886.406 mg GAE/100 g sample phenolic content, 52.26-65.24% antioxidant activity, and 9.47-13.86% dietary fiber content. The best treatment was the proportion of 100:0 purple sweet potato flour: red rice flour.
IDENTIFIKASI SIFAT FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK SUSU NABATI YANG DIFORMULASIKAN DENGAN LINEAR PROGRAMMING Sentana, Aileen; Trisnawati, Chatarina Yayuk; Jati, Ignasius Radix Astadi Praptono
Jurnal Teknologi Pangan dan Gizi Vol 16, No 2 (2017)
Publisher : Widya Mandala Surabaya Catholic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.036 KB) | DOI: 10.33508/jtpg.v16i2.1690

Abstract

The milk consumption level in Indonesia is relatively low due to some people who has lactose and casein intolerance, the unpleasant milk aroma and its high price. Vegetable milk can be used to substitute cow milk using nuts as the main ingredients. Canarium nut and almond nut as the fat sources and red bean and also cowpea as the protein sources can be combined together to produce mixed nut milk. Mixed nut milk will be formulated using linear programming. The formulations were formulated based on the protein and fat content optimization and minimizing production cost. Each mixed nut formulations that were going to be tested in the study will be repeated three times. Different mixed nut milk formulation produced different end product characteristics as well. The characteristics of the various mixed nut milk formulations were compared in order to determine the most desirable mixed nut milk formulation. The test showed that there was significant different totals solid content, protein content, fat content, colour, viscosity and overall acceptance such as colour, viscosity and flavour of mixed nut milk due to different formulation. The highest protein content that can be reached from those three formulations was 2.86%, meanwhile the highest fat content was 6.17%. The research result also showed that the formulation based on the highest fat content had the most similar viscosity compared to cow milk (0.0020 Pas) which is 0.0038 Pas. This formulation also had the highest acceptance level especially in flavours with 3.60 point from 1-5 scale. This mixed nut milk is expected to be able to increase the milk consumption level in Indonesia and can be used as an alternative choice to substitute cow milk.
PENGARUH PERBEDAAN KONSENTRASI KALSIUM KARBONAT (CaCO3) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK SEREAL SARAPAN BERAS HITAM-PISANG RAJA Jaya, Yohan Adi; Suseno, Thomas Indarto Putut; Jati, Ignasius Radix Astadi Praptono
Jurnal Teknologi Pangan dan Gizi Vol 17, No 1 (2018)
Publisher : Widya Mandala Surabaya Catholic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.236 KB) | DOI: 10.33508/jtpg.v17i1.1701

Abstract

One of the cereal varieties which is potentially processed to be a breakfast cereal is black rice. Black rice (Oryza sativa L. indica) is one of the rice varieties commonly grown in Indonesia. The usage of banana (Musa paradisiaca var sapientum) is to improve the taste and aroma of the cereal and also to utilize Indonesia’s local commodity. Ca2+ ions from calcium carbonate (CaCO3) can interact with cereal starch granules and affects the starch gelatinization. The usage level of CaCO3 is 0,00%; 0.10%; 0.20%; 0.30%; 0.40%; 0.50%; and 0.60%. The observed parameters are moisture contents, rehydration rate, water absorption capacity, water activity (aw), texture, colour, and organoleptic properties. Total anthocyanin content, antioxidant activity, and resistant starch content are observed only in the best CaCO3 usage level. The result are analyzed using ANOVA (Analysis of Variance) test with α = 5% to determine whether there is a significant difference or not. If there is a significant difference, the analysis is continued with DMRT (Duncan’s Multiple Range Test) using α = 5%. The study result shows that have moisture contents 2.11-3.36%; rehydration rate at temperature 30oC 0.1121-0.2338 g water/s, temperature 40oC 0,1550-0,3033 g water/s, temperature 50oC 0,1870-0,3626 g water/s, temperature 60oC 0,2463-0,4507 g water/s, temperature 70oC 0,3104-0,5532 g water/s, temperature 80oC 0,3827-0,6533 g water/s, water absorption 82.02-125.18%; capacity water activity (aw) 0.35-0.40; texture for hardness 632.046–916.937g dan for cripsness 0.020–0.041cm-1; and the colour conclusion is red purple. The best CaCO3 usage level from organoleptic tests is 0.60%. The total anthocyanin content is 2.2722mg/100mL; the antioxidant activity is 87.46%; and the resistant starch content is 19.753 %.
PENGARUH KONSENTRASI HPMC (HIDROXYPROPYL METHYL CELLULOSE) TERHADAP SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK VELVA JERUK MANIS A., Kevin Oktajaya L.; Suseno, Thomas Indarto Putut; Jati, Ignasius Radix Astadi Praptono
Jurnal Teknologi Pangan dan Gizi Vol 17, No 2 (2018)
Publisher : Widya Mandala Surabaya Catholic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.036 KB) | DOI: 10.33508/jtpg.v17i2.1890

Abstract

Velva adalah salah satu jenis frozen dessert yang terbuat dari hancuran buah (puree). Penggunaan jeruk manis sebagai bahan baku pembuatan velva sangat berpotensi terkait dengan produktivitasnya yang tinggi di Indonesia. Ciri-ciri velva yang baik adalah tekstur halus, tidak mudah meleleh, kenampakan seragam, warna menarik, dan citarasa yang sesuai dengan buah aslinya. Upaya untuk menghasilkan velva yang baik dapat diatasi dengan penambahan hidrokoloid berupa HPMC (Hidroxyproyl Methyl Cellulose). Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan satu faktor, yaitu konsentrasi HPMC yang terdiri dari tujuh level (0,6%; 1,0%; 1,4%; 1,8%; 2,2%; 2,6%; dan 3,0%), dengan tiap perlakuan diulang sebanyak empat kali. Parameter penelitian terhadap sifat fisik (viskositas, overrun, dan laju pelelehan) dan sifat organoleptik (sandness, kesukaan terhadap pelelehan di dalam mulut, dan flavor) dari velva. Data dianalisis secara statistik dengan ANOVA pada α = 5% dan dilanjutkan dengan uji DMRT (Duncan's Multiple Range Test) pada α = 5%. Berdasarkan hasil uji ANOVA pada α = 5% diketahui bahwa konsentrasi HPMC berpengaruh nyata terhadap sifat fisik (viskositas, overrun, dan laju pelelehan) serta sifat organoleptik (pelelehan di mulut dan sandness). Range viskositas sebelum dan sesudah aging sebesar 0,2925-0,8275 cP dan 0,4150-0,9950 cP, overrun 6,28-16,87%. Nilai kesukaan panelis terhadap pelelehan di dalam mulut 5,96, sandness 5,78 dan flavor 5,20.
PENGARUH PERBEDAAN KONSENTRASI GELATIN TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK SNACK BAR BERAS HITAM DENGAN PRE-TREATMENT PERENDAMAN LARUTAN CaCl2 HASIL EKSTRAKSI CANGKANG TELUR Novitasari, Melinda; Setijawati, Erni; Ristiarini, Susana; Suseno, Thomas Indarto Putut; Jati, Ignasius Radix Astadi Praptono
Jurnal Teknologi Pangan dan Gizi Vol 17, No 2 (2018)
Publisher : Widya Mandala Surabaya Catholic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.036 KB) | DOI: 10.33508/jtpg.v17i2.1891

Abstract

Beras Hitam (Oryza sativa L. indica) merupakan salah satu varietas beras yang tinggi serat dan mengandung senyawa fitokimia yang bersifat antioksidan. Pada penelitian ini, bentuk produk inovasi beras hitam yang akan diteliti adalah snack bar beras hitam. Snack bar beras hitam dibuat dengan mencampurkan rice puff beras hitam dengan bahan pengikat. Bahan pengikat yang digunakan adalah campuran dari high fructose corn syrup, sukrosa, dan gelatin. Perbedaan konsentrasi gelatin yang ditambahkan dapat mempengaruhi sifat fisikokimia dan organoleptik dari snack bar beras hitam. Perlakuan awal dengan perendaman larutan kalsium klorida yang diekstraksi dari cangkang telur juga dilakukan untuk memperbaiki tekstur snack bar. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal, yang terdiri dari enam level (taraf) perlakuan dan ulangan sebanyak empat kali. Faktor yang digunakan adalah faktor konsentrasi gelatin. Konsentrasi gelatin yang diteliti adalah sebesar 8%; 10%; 12%; 14%; 16%; dan 18%. Hasil yang diperoleh dianalisa statistik dengan menggunakan uji ANOVA (Analysis of Variance) pada α=5% untuk mengetahui apakah perlakuan yang diberikan pada sampel snack bar beras hitam memberikan perbedaan nyata terhadap setiap parameter yang diujikan. Jika pada hasil pengujian ANOVA menunjukkan adanya perbedaan nyata, maka pengujian dilanjutkan dengan uji pembandingan berganda menggunakan DMRT (Duncan’s Multiple Range Test) dengan α=5%. Kadar air sebesar 3,51-4,57%; Aktivitas air (aw) sebesar 0,353-0,424; Tekstur (hardness) 22,6394-65,5292 N. Perlakuan terbaik berdasarkan uji organoleptik adalah penambahan gelatin sebanyak 12%. Kadar total antosianin adalah 1,26 mg/100 g sampel kering. Kadar total serat pangan adalah 2,18%.
PENGARUH PERBEDAAN JENIS PATI YANG DITAMBAHKAN TERHADAP KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK KWETIAU BERAS HITAM Wijaya, Amelia Christina; Surjoseputro, Sutarjo; Jati, Ignasius Radix A.P.
Jurnal Teknologi Pangan dan Gizi Vol 17, No 2 (2018)
Publisher : Widya Mandala Surabaya Catholic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.036 KB) | DOI: 10.33508/jtpg.v17i2.1887

Abstract

Beras hitam dikenal sebagai beras sehat karena adanya antosianin yang berperan sebagai antioksidan dan baik bagi kesehatan tubuh manusia. Beras hitam memiliki banyak keunggulan, namun pemanfaatannya masih terbatas hanya untuk dimasak menjadi nasi dan dimakan bersama lauk. Pemanfaatan beras hitam dapat dieksplorasi lebih lagi untuk diolah menjadi suatu produk pangan, salah satunya adalah kwetiau. Kwetiau adalah salah satu jenis mie yang terbuat dari beras, memiliki lebar 1(satu) cm, pipih, dan berwarna putih. Kwetiau dengan bahan baku beras hitam memiliki karakteristik mudah patah dan kurang elastis, sehingga dibutuhkan adanya penambahan pati. Pada penelitian ini digunakan dua jenis pati yang berbeda yaitu tapioka dan maizena. Penambahan jenis pati yang berbeda dapat mempengaruhi sifat fisikokimia dan organoleptik kwetiau beras hitam yang dihasilkan sehingga perlu ditinjau lebih lagi. Rancangan penelitian yang akan digunakan adalah Rancang Acak Kelompok (RAK) Desain Tersarang dengan jenis pati sebagai faktor sarang, yaitu tapioka dan maizena, serta konsentrasi penambahan pati sebagai faktor tersarang yang terdiri dari tiga taraf, yaitu 5%, 10%, dan 15%. Pengulangan pada percobaan ini dilakukan sebanyak empat kali. Analisa yang dilakukan meliputi, pengujian kadar air, pengujian ekstensibilitas, pengujian cooking loss, pengujian cooking yield,dan pengujian organoleptik. Hasil uji analisa varian (ANAVA) pada α = 5% menunjukkan adanya pengaruh nyata terhadap kadar air, cooking loss, cooking yield, ekstensibilitas, adhesiveness, dan organoleptik. Hasil penelitian dari kwetiau beras hitam adalah kadar air (57,70%-63,04%), cooking loss (1,39%-2,59%), cooking yield (133,03%-183,39%), ekstensibilitas (21,61 mm-31,14 mm), adhesiveness ((-628,27 g.s)-(-4067,24 g.s), cohesiveness (0,199 g.s-0,235 g.s), lightness (34,96-36,93), chroma (2,67-3,36) dan hue (335,15-344,18). Kwetiau beras hitam dengan penambahan maizena sebesar 15% dan penambahan tapioka sebesar 10% paling disukai dari segi organoleptik.
PENGARUH PERBEDAAN KONSENTRASI GELATIN TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK SNACKBAR BERAS MERAH DENGAN PERLAKUAN AWAL PERENDAMAN DI LARUTAN CaCl2 CANGKANG TELUR Pradnyasari, Ida Ayu Putu Ratih; Setijawati, Erni; Ristiarini, Susana; Suseno, Thomas Indarto Putut; Jati, Ignasius Radix A. P.
Jurnal Teknologi Pangan dan Gizi Vol 18, No 1 (2019)
Publisher : Widya Mandala Surabaya Catholic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (115.582 KB) | DOI: 10.33508/jtpg.v18i1.1988

Abstract

Snack merupakan makanan yang sering dikonsumsi selain makanan pokok. Salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk pemenuhan snack yang sehat dan memberi nilai tambah bagi kesehatan yaitu mengolah beras merah menjadi snackbar. Pembuatan snackbar pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan beras merah sebagai bahan utama untuk diolah menjadi puffed rice, serta gelatin sebagai bahan perekat dan berperan dalam pembentukan tekstur. Perlakuan awal dengan perendaman larutan kalsium klorida yang diekstraksi dari cangkang telur juga dilakukan untuk memperbaiki tekstur snackbar. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi gelatin terhadap sifat fisikokimia dan organoleptik snackbar beras merah. Rancangan penelitian yang akan digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal. Faktor yang diteliti pada penelitian ini adalah perbedaan konsentrasi gelatin yang terdiri atas enam taraf, yaitu 8%; 10%; 12%; 14%; 16%; 18%. Masing-masing perlakuan diberi pengulangan sebanyak empat kali. Parameter yang diuji meliputi kadar air, aktivitas air (aw), tekstur, organoleptik (rasa, kekerasan, dan kelengketan), kadar total antosianin perlakuan terbaik, dan serat perlakuan terbaik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi gelatin memberikan perbedaan nyata terhadap kadar air, aktivitas air (aw), tekstur, dan tingkat kesukaan terhadap kelengketan snackbar beras merah. Perlakuan terbaik yang dipilih berdasarkan uji organoleptik adalah snackbar beras merah dengan konsentrasi gelatin 14% dengan kadar air sebesar 4,45% (wet basis), aktivitas air (aw) sebesar 0,447, tekstur (hardness) sebesar 40,66 N, dan nilai organoleptik kesukaan terhadap rasa sebesar 3,90, tingkat kekerasan sebesar 4,10, dan kelengketan sebesar 4,18. Kadar total antosianin snackbar beras merah sebesar 0,95 mg/g berat kering, dan serat pangan snackbar beras merah sebesar 1,77%.
EVALUASI KETERCAPAIAN TUJUAN DAN DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PERTUKARAN MAHASISWA MERDEKA DI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA Kristina Pae; Hendra Wijaya; Ignasius Radix A.P. Jati
Jurnal Pendidikan Vol. 23 No. 1 (2022)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/jp.v23i1.2595.2022

Abstract

One of Merdeka Belajar Kampus Merdeka programs that launched by the government is Pertukaran Mahasiswa Merdeka-Dalam Negeri (PMM-DN). This study aims to evaluate the goal achievement of the PMM program, the impact of implementation, and the level of student satisfaction with the PMM-DN program at UKWMS. This research is descriptive evaluation research. The samples are students who participated in the UKWMS PMM program as many as 78 studens. The PMM-DN has been running well in 2021. The results show that the goal of implementing PMM-DN that set by the Ministry of Research, Technology, and Higher Education have been achieved. The impact can also be seen from students who get various valuable experiences to increase their capacity and competence. However, obstacles were found, including an inadequate internet network during online lectures, time and language that differences between lecturers and students, inadequate learning facilities at the university receiving and funding constraints that are still encountered need to be addressed so that PMM-DN can be implemented and evaluated with measurable outcomes. Salah satu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang dicanangkan pemerintah adalah Pertukaran Mahasiswa Merdeka-Dalam Negeri (PMM-DN). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi ketercapaian tujuan, dampak pelaksanaan, dan tingkat kepuasan mahasiswa terhadap program PMM di UKWMS. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif evaluasi. Responden penelitian ini adalah mahasiswa yang berpartisipasi dalam program PMM UKWMS sebanyak 78 mahasiswa. Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Dalam Negeri (PMM-DN) telah berjalan dengan baik di tahun 2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tujuan penyelenggaraan PMM-DN yang ditetapkan oleh Kemenristekdikti telah dapat dicapai. Dampak lain adalah terbukanya kesempatan bagi mahasiswa untuk mendapatkan berbagai pengalaman berharga bagi peningkatan kapasitas dan kompetensinya. Meskipun demikian, ditemukan kendala-kendala, diantaranya jaringan internet yang kurang memadai selama menjalankan perkuliahan secara daring, perbedaan waktu dan bahasa antara dosen dan mahasiswa, fasilitas pembelajaran di PT penerima yang kurang serta kendala pendanaan yang perlu diperbaiki agar PMM-DN dapat dilaksanakan dengan lebih lancar dan dievaluasi dengan hasil yang lebih terukur di masa depan.
Dampak Implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Pada Dosen, Mahasiswa, Dan Tenaga Kependidikan Di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya Ignasius Radix Astadi Praptono Jati; Hendra Wijaya; Kristina Pae
Eduka : Jurnal Pendidikan, Hukum, dan Bisnis Vol 7, No 1 (2022): Eduka : Jurnal Pendidikan, Hukum, dan Bisnis
Publisher : Faculty of training and education, Pamulang university

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/eduka.v7i1.16787

Abstract

The purpose of this study was to determine the impact of MBKM implementation on lecturers, students, and education staff at Widya Mandala Surabaya Catholic University. This research is a descriptive research category and the approach chosen is formative evaluation. Data collection was carried out using a questionnaire. The results of this study are that; 1) lecturers, students, and education staff have known and understood the existence of the MBKM program; 2) before the MBKM program was established, all study programs had similar programs; 3) lecturers, students, and education staff are interested in participating in MBKM programs; 4) lecturers, education staff and students recommend the MBKM program to be followed by all students taking into account the challenges that must be overcome, namely adjusting the MBKM curriculum, improving existing information systems, and formalizing collaboration with partners.Keywords: MBKM; effect; evaluation