Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Desain dan Kinerja Mesin Terintegrasi untuk Mencacah Daun Sawit dan Mengempa Pelepah Sawit Ramayanty Bulan; Tineke Mandang; Wawan Hermawan; Desrial Desrial; Agussabti Agussabti
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 6 No. 1 (2018): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3158.71 KB) | DOI: 10.19028/jtep.06.1.83-90

Abstract

AbstractOil Palm frond wastes that are stacked in the rows between oil palm plants take a long time to decompose. To accelerate the decomposition, oil palm leaves need to be chopped into small size and the palm frond need to be compressed into flat. This research aims to design and analyze the performance of an integratedmachine for chopping oil palm leaves and compressing fronds. The design of the machine is performed using engineering characteristics of palm leaves and fronds. The machine consists of palm leaf cutting unit, palm compressing unit and palm leaf chopping unit. All units are integrated and powered by a diesel engine. The leaf cutter used circular blades, the frond compressor used two pairs of grid-rolls and the leaf chopper used a reel-bed knife. All units were tested in order to obtain the machine capacity, percentage of leaves cut, percentage of reduction and increase in frond dimension and chopping leaves size. Leaf cutting unit was tested at blade speeds of 480, 640, and 800 rpm. The compressing unit was tested at rollers speeds of 70, 90, and 110 rpm. The chopping unit was tested at blade speeds of 800, 1200, and 1600 rpm. The test results showed that the optimum machine capacity was 207 frond/h (equal to 1.97 ton/h), leaf cutting was 83.01%, frond height decrease was 18.18 %, fronds width increase was 41.20%, and chopping leaves length and width were 23.3 mm, 3.20 mm, respectively. The optimum operation condition was achieved at cutting blade speed of 640 rpm, 110 rpm compressing rolls speed, and 1600 rpm chopping blade speed.AbstrakLimbah pelepah sawit yang ditumpuk pada alur di antara tanaman kelapa sawit membutuhkan waktu yang lama untuk terdekomposisi. Untuk mempercepat dekomposisi, daun sawit perlu dicacah menjadi ukuran kecil dan pelepah sawitnya perlu dikempa menjadi pipih. Penelitian ini bertujuan mendesain dan menganalisis kinerja mesin pencacah daun dan pengempa pelepah sawit. Desain mesin dilakukan menggunakan data karakteristik teknik dan mekanik dari pelepah sawit. Mesin terdiri dari unit pemotong daun sawit, unit pengempa pelepah sawit dan unit pencacah daun sawit. Unit unit mesin tersebut diintegrasikan dengan penggerak sebuah motor diesel. Pemotong daun menggunakan pisau tipe circular,pengempa pelepah menggunakan dua pasang grid-rolls dan pencacah daun menggunakan pisau reelbedknife. Semua unit diuji kinerjanya untuk memperoleh kapasitas mesin, persentase daun terpotong,persentase pengurangan dan pertambahan dimensi pelepah dan ukuran cacahan daun. Unit pemotong daun diuji pada kecepatan putar pisau 480, 640, dan 800 rpm. Unit pengempa diuji pada kecepatan putarrolls 70, 90, dan 110 rpm. Unit pencacah diuji pada kecepatan putar pisau 800, 1200, dan 1600 rpm. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kapasitas oprimum mesin adalah 207 pelepah/jam (setara 1.97 ton/jam), persentase daun terpotong 83.01 %, persentase pengurangan tinggi pelepah 18.18%, persentase pertambahan lebar pelepah 41.20%, panjang cacahan daun 23.3 mm dan lebar cacahan daun 3.20 mm.Kondisi optimum dicapai pada kecepatan putar pisau pemotong daun 640 rpm, kecepatan rolls pengempa 110 rpm dan kecepatan pisau pencacah 1600 rpm.
PERAN PENYULUH PERTANIAN PADA PELAKSANAAN PENANGKARAN BENIH PADI DI KECAMATAN SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA (Studi Kasus: Kelompok Penangkar Benih IPB 3S) Setia Budi; A Human Hamid; Agussabti Agussabti; Fajri Fajri
Agrifo : Jurnal Agribisnis Universitas Malikussaleh Vol 1, No 2 (2016): November 2016
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh – Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/ag.v1i2.764

Abstract

Peran penyuluh pertanian sangat penting dalam meningkatkan kemampuan petani  dalamm kegiatan usahataninya penangkar benih padi unggul secara local. Penelitian ini secara khusus bertujuan untuk; (1) mengetahui peran  penyuluh  pertanian dalam kegiatan penyuluhan kepada petani penangkar benih IPB 3S di Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara, (2) mengetahui persepsi petani terhadap peran penyuluh dalam proses pelaksanaan penyuluhan pertanian  kepada petani penangkar benih. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini metode penelitian kualitatif studi kasus pada kelompok penangkar benih IPB 3S yang pengolahan datanya melalui statistif non parametric dengan pengukuran data mengunakan skala likert.Hasil penelitian menunjukkan peran penyuluh pertanian  yang sangat dirasakan oleh petani penangkar benih secara berurutan meliputi; (1) peran penyuluh dalam melakukan pelatihan budidaya, (2) peran penyuluh dalam penguatan kelompok, (3) peran penyuluh sebagai pihak penghubung antara petani penangkar dengan pihak luar (mitra usaha),serta (4) peran penyuluh pertanian perecanaan dan pengawasan program penangkaran benih. Pesepsi petani penangkar terhadap peran penyuluh dalam tahapan proses penyuluhan pertanian pada pelaksanaan penyuluhanan pertanian secara berurutan meliputi; (1) kesesuaian materi penyuluhan, (2) intensitas pelaksanaan penyuluhan, (3) kesesuaian metoda penyuluhan dan (4)  ketepatan pengunaan media.
Sosialisasi Lahan Kampus II Universitas Syiah Kuala di Kecamatan Mesjid Raya, Kabupaten Aceh Besar Subhan Subhan; Ilyas Ilyas; Mustanir Mustanir; Agussabti Agussabti; Munawar Khalil
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Darma Bakti Teuku Umar Vol 5, No 1 (2023): Januari-Juni
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/baktiku.v5i1.5565

Abstract

The purpose of implementing this community service activity is to provide understanding, knowledge and the importance of developing the Syiah Kuala University Campus (USK) as a means of education. The method used is the lecture method, which describes the material that has been prepared, the question and answer method, which is to respond to the level of understanding of the participants' understanding of what has been conveyed and the discussion method, namely the presenter and participants have a dialogue that discusses issues around USK Campus II. While the targets of this activity are community leaders from Neuheun Village, Durung Village, and Ladong Village, Mesjid Raya District, Aceh Besar Regency. The results obtained are expected to build awareness and increase public understanding of the importance of developing Campus II Syiah Kuala University as an educational facility. 
Determinan Motivasi Berpartisipasi Mahasiswa Bidang Kesehatan dalam Penanggulangan Bencana Shylvana Adella*; Agussabti Agussabti; Mudatsir Mudatsir
Jurnal Pendidikan Sains Indonesia Vol 9, No 1 (2021): JANUARY 2021
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.613 KB) | DOI: 10.24815/jpsi.v9i1.17592

Abstract

Indonesia has a high risk of disaster hazards. According to BNPB (National Disaster Management Agency), in the past 10 years the incidence of disasters in Indonesia's territory has increased. Tornadoes, floods, landslides and earthquakes have become the disasters with a high incidence rate. Health workers are an important part of disaster management, both during emergency response and during other disaster management phases. Lack of capacity of health workers can occur, the potential resource available to meet the shortage of health personnel at the time of a disaster is students in the health sector. This study aims to examine the influence of internal variables (respondens’ gender, study period, disaster experiences, disaster knowledge, students’ organization experiences, volunteering experiences, training/skills, religiosity) and external variables (family support, university support, trust in organizations disaster management, and the type of disaster faced) on the students’ participation motivation in the health sector involved in disaster management. The population of this study was the health department students (general medicine, nursing, psychology and dentistry) of Syiah Kuala University, Banda Aceh, Indonesia. A sample of 260 health students was taken using the quota sampling method. The data obtained through an online questionnaire distributed from April to June 2020. The gathered data was analyzed using the multiple regression statistical method. The results showed that the students’ participation motivation in disaster management activities is between low to moderate. There are only three factors that influence this students’ participation motivation, namely study period, training / skills and university support. 
PERAN PENYULUH PERTANIAN PADA PELAKSANAAN PENANGKARAN BENIH PADI DI KECAMATAN SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA (Studi Kasus: Kelompok Penangkar Benih IPB 3S) Setia Budi; A Human Hamid; Agussabti Agussabti; Fajri Fajri
Agrifo : Jurnal Agribisnis Universitas Malikussaleh Vol 1, No 2 (2016): November 2016
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh – Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/ag.v1i2.764

Abstract

Peran penyuluh pertanian sangat penting dalam meningkatkan kemampuan petani  dalamm kegiatan usahataninya penangkar benih padi unggul secara local. Penelitian ini secara khusus bertujuan untuk; (1) mengetahui peran  penyuluh  pertanian dalam kegiatan penyuluhan kepada petani penangkar benih IPB 3S di Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara, (2) mengetahui persepsi petani terhadap peran penyuluh dalam proses pelaksanaan penyuluhan pertanian  kepada petani penangkar benih. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini metode penelitian kualitatif studi kasus pada kelompok penangkar benih IPB 3S yang pengolahan datanya melalui statistif non parametric dengan pengukuran data mengunakan skala likert.Hasil penelitian menunjukkan peran penyuluh pertanian  yang sangat dirasakan oleh petani penangkar benih secara berurutan meliputi; (1) peran penyuluh dalam melakukan pelatihan budidaya, (2) peran penyuluh dalam penguatan kelompok, (3) peran penyuluh sebagai pihak penghubung antara petani penangkar dengan pihak luar (mitra usaha),serta (4) peran penyuluh pertanian perecanaan dan pengawasan program penangkaran benih. Pesepsi petani penangkar terhadap peran penyuluh dalam tahapan proses penyuluhan pertanian pada pelaksanaan penyuluhanan pertanian secara berurutan meliputi; (1) kesesuaian materi penyuluhan, (2) intensitas pelaksanaan penyuluhan, (3) kesesuaian metoda penyuluhan dan (4)  ketepatan pengunaan media.