Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PENGEMBANGAN KURIKULUM MENGHADAPI TUNTUTAN KOMPETENSI ABAD KE 21 DI INDONESIA Karim Abdillah; Tasman Hamami
JURNAL PENDIDIKAN ISLAM AL-ILMI Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32529/al-ilmi.v4i1.895

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan kurikulum dalam menghadapi tuntutan kompetensi abad 21 di Indonesia, pada dasarnya kurikulum bertujuan untuk mengatur kemajuan pembelajaran. Perkembangan kurikulum selalu bergerak mengikuti perkembangan zaman, ditandai dengan perkembangan teknologi. Itulah penunjang dalam proses belajar mengajar. Perkembangan kurikulum selalu bergerak mengikuti perkembangan zaman, ditandai dengan perkembangan teknologi. Itulah penunjang dalam proses belajar mengajar. Permasalahan terkait pengembangan kurikulum dalam menghadapi kompetensi abad 21 di Indonesia adalah: Perkembangan kurikulum di era global, peran guru abad 21 dan tuntutan kompetensi dalam pengembangan kurikulum. Fokus penelitian ini adalah pengembangan kurikulum untuk menghadapi tuntutan kompetensi abad 21 di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode pustaka (review research) dan studi analisis untuk membangun tatanan teoritis atas materi ini. Setelah menyelesaikan penelitian ini, diketahui bahwa kurikulum yang diberikan kepada siswa diharapkan dapat menjadi bekal bagi kehidupan masyarakat dan bukan untuk kepentingan individu, dan guru diharapkan mampu melakukan segala sesuatu yang dapat mengoptimalkan pembelajaran siswa. Dari hasil penelitian juga diketahui bahwa paradigma mengajar yang menjadi paradigma pembelajaran merupakan tuntutan kompetensi dalam pengembangan kurikulum khususnya pada abad 21.
Peran Guru Pendidikan Agama Islam Menyiapkan Peserta Didik dalam Menghadapi Tes Asesmen Kompetensi Minimum Muhammad Yusuf; Tasman Hamami
Jurnal Basicedu Vol 6, No 2 (2022): April Pages 1500- 3199
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i2.2571

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengelaborasi bagaimana peran guru dalam pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kepustakaan yaitu pencarian data dan informasi berupa sumber tulisan yang berhubungan dengan Asesmen Kompetensi Minimum. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dokumentasi, sedang teknik analisis data yang digunakan adalah dengan deskripsi analisis. Penelitian ini mengungkapkan bahwa guru PAI berperan dalam menyiapkan peserta didik menghadapi Asesmen Kompetensi Minimum dengan mengembangkan model pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik melalui reasoning dan problem solving. Implementasi model pembelajaran ini meliputi lima tahap yaitu membaca dan berpikir, mengenal dan merencanakan, memilah strategi, menemukan jawaban, dan yang terakhir adalah refleksi dan perluasan.
Tantangan Pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam dan Strategi Pengembangannya dalam Menghadapi Tuntutan Kompetensi Masa Depan Lalu Abdurrahman Wahid; Tasman Hamami
J-PAI: Jurnal Pendidikan Agama Islam JPAI Vol. 8 No. 1 Juli-Desember 2021
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jpai.v8i1.15222

Abstract

Islamic education is currently faced with complex challenges, both internal and external. The problem is how Islamic education is able to respond to the challenges and demands that arise due to these factors. Islamic education needs to seek a strategy so as not to be left behind in formulating a relevant curriculum and able to compete with the demands of changing times. The purpose of this study is to provide information regarding the challenges and demands faced by contemporary Islamic education and strategies to respond to them through curriculum development. This article is included in a qualitative study based on library research. The results show that the challenges faced by Islamic education today come from the internal and external areas of Islamic education. The internal challenges that must be achieved by Islamic education are the achievement of eight national education standards, the growth of Indonesia's population which grows the demographic bonus, and character issues. Islamic education is required to prepare human resources in accordance with the demands of the competence of the times so as to produce alumni who survive and are able to compete in the era of globalization. The external challenges facing Islamic education are more future-oriented challenges. Among them, Islamic education is required to prepare for future needs, relevant to community problems, advances in technology and information, the growth of the creative and cultural sector, and the internationalization of education such as World-class University.
Pengembangan Metode Flipped Classroom dalam Pendidikan Agama Islam: Solusi Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19 Indah Sari; Tasman Hamami
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 4, No 4 (2022): August Pages 5501-6400
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/edukatif.v4i4.3420

Abstract

Terjadinya pandemi Covid-19 mengakibatkan perubahan pada dunia pendidikan, peralihan sistem pembelajaran tradisional menjadi pembelajaran jarak jauh menuntut banyak perubahan dan kesiapan. Berbagai kendala pembelajaran jarak jauh menjadi perlu untuk diperhatikan. Dalam pembelajaran PAI perlu adanya pengembangan metode pembelajaran yang mampu meningkatkan minat belajar peserta didik, metode ceramah yang biasanya dilakukan oleh pendidik akan membuat peserta didik merasa jenuh, sehingga perlu adanya pengembangan yang dilakukan dengan memanfaatkan teknologi pembelajaran. Metode flipped classroom dinilai dapat menjadi solusi pembelajaran di masa pandemi, karena dapat menggabungkan kelebihan-kelebihan pembelajaran tradisional melalui tatap muka dengan pemanfaatan teknologi. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan dengan pendekatan kualitatif deskriptif pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan hasil-hasil penelitian yang berkaitan dengan topik pembahasan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode flipped classrom merupakan metode yang menggabungkan pembelajaran tatap muka dan daring, terdapat berbagai kelebihan metode ini diantaranya meningkatkan motivasi belajar, meningkatkan minat belajar peserta didik, memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik karena dapat terlibat langsung dalam pembelajaran.
Al-Islam dan kemuhammadiyahan sebagai basis pendidikan karakter Baidarus Baidarus; Tasman Hamami; Fitriah M. Suud; Azam Syukur Rahmatullah
AL-ASASIYYA: Journal Of Basic Education Vol 4, No 1 (2019): Juli-Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.567 KB) | DOI: 10.24269/ajbe.v4i1.2101

Abstract

Muhammadiyah is one of the world's largest mass Muslim organizations that have developed education in Indonesia. In particular, in the city of Pekanbaru Muhammadiyah was built by several schools. As one of the organizations that care about education, Muhammadiyah also highlights the role of state character. The aim of this research is to see how Islamic and Kemuhamadiyahan lessons in several high schools in the city of Pekanbaru to build the character of the students. This research is expected to be able to contribute to the organizations involved in helping to realize a nation of character through education in the school's guidance. The study uses a qualitative method by the phenomenology approach. The research informants were 65, consisting of school principals, vice-principals, teachers and students.
Peran Guru Pendidikan Agama Islam Menyiapkan Peserta Didik dalam Menghadapi Tes Asesmen Kompetensi Minimum Muhammad Yusuf; Tasman Hamami
Jurnal Basicedu Vol 6, No 2 (2022): April Pages 1500- 3199
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i2.2571

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengelaborasi bagaimana peran guru dalam pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kepustakaan yaitu pencarian data dan informasi berupa sumber tulisan yang berhubungan dengan Asesmen Kompetensi Minimum. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dokumentasi, sedang teknik analisis data yang digunakan adalah dengan deskripsi analisis. Penelitian ini mengungkapkan bahwa guru PAI berperan dalam menyiapkan peserta didik menghadapi Asesmen Kompetensi Minimum dengan mengembangkan model pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik melalui reasoning dan problem solving. Implementasi model pembelajaran ini meliputi lima tahap yaitu membaca dan berpikir, mengenal dan merencanakan, memilah strategi, menemukan jawaban, dan yang terakhir adalah refleksi dan perluasan.
Character Strengthening In The Development Of Islamic Religious Education Goals Of The 2013 Curriculum Peni Nur Syamsiah; Tasman Hamami
AL-WIJDÁN: Journal of Islamic Education Studies Vol. 7 No. 2 (2022): November 2022
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM RADEN RAHMAT MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (692.285 KB) | DOI: 10.33379/alwijdn.v7i2.1763

Abstract

The disorder behaviour of students is a challenge character problem that  should be paid a lot of attention by education stakeholders in Indonesia. The character problem covers performance character such as not praying on time, being lazy to do assignments, and undisciplined and moral character like cheating on exams, disturbing friends, disrespecting each other, not listening to advice, and not respecting teachers and other character problems. Strengthening character in the development of the goals of Islamic religious education in the 2013 curriculum is a strategic solution to overcoming various character problems. The purpose of this study was to analyze and reveal character strengthening in the development of Islamic religious education goals in the 2013 curriculum. This research includes literature research, where the research uses descriptive analysis techniques to conclude systematically and factually from the object of thought. The results of this study explain that the development of the goals of character education in the Islamic religious education curriculum includes: integration between extracurricular activities such as reading prayers and reciting the Koran together and praying Duha on time, co-curricular activities including Hajj rituals and extracurricular activities such as scouts, paskibra, flash boarding schools and da'wah training.   Keywords: Character Strengthening, Islamic Religious Education (PAI), Curriculum 2013
Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam 2013 Integratif dalam Menghadapi Era Society 5.0 Dalila Khoirin; Tasman Hamami
TADRIS: Jurnal Pendidikan Islam Vol 16 No 1 (2021)
Publisher : State Islamic Institute of Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (922.706 KB) | DOI: 10.19105/tjpi.v16i1.4109

Abstract

This study aims to develop the 2013 PAI curriculum through the integration of all curriculum components with the abilities needed in the era of society 5.0. The potentials required at the period of society 5.0 are the ability to solve problems, think critically and creatively, which will help humans to be able to take advantage of innovations in the industrial era 4.0. These abilities will be more optimal if accompanied by good manners. Therefore the 2013 PAI curriculum has a principal role in making it happen. Qualitative approaches and types of literature research are using in this study. Hence the data sources are taken from library sources. Research data were collected using documentation techniques, then analyzed by reading, understanding, examining, connecting, and concluding. From this research, it can be seen that the integration of society 5.0 era capabilities into the 2013 PAI curriculum will help educators to form a generation of nations who are ready to compete in the era of society 5.0 by mastering good character-based science and technology.Penelitian ini bertujuan mengembangkan kurikulum PAI 2013 melalui integrasi semua komponen kurikulum dengan kemampuan yang dibutuhkan di era society 5.0. Kemampuan yang dibutuhkan di era society 5.0 adalah kemampuan dalam menyelesaikan masalah, berpikir kritis dan kreatif, yang akan membantu manusia untuk bisa memanfaatkan inovasi yang ada di era industry 4.0. Kemampuan-kemampuan tersebut akan lebih optimal jika disertai dengan budi pekerti yang baik, oleh karena itu kurikulum PAI 2013 memiliki peran penting dalam mewujudkannya. Pendekatan kualitatif dan jenis penelitian kepustakaan yang digunakan dalam penelitian ini, oleh karena itu, sumber data diambil dari sumber pustaka. Data-data penelitian dikumpulkan dengan teknik dokumentasi, kemudian dianalisis dengan membaca, memahami, memeriksa, menghubungkan dan menyimpulkannya. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa pengintegrasian kemampuan era society 5.0 ke dalam kurikulum PAI 2013 akan membantu pendidik untuk membentuk generasi bangsa yang siap bersaing di era masyarakat 5.0 dengan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi berbasis budi pekerti yang baik.
Model Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam Integratif di SMP Islam Yogyakarta Shofia Himayatul Bariroh; Tasman Hamami
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 7: Juni 2023
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v2i7.1802

Abstract

Religious education in schools is felt to be less than optimal, because in practice it tends to only pay attention to cognitive aspects, while affective aspects do not get adequate attention. This imbalance results in a gap between knowledge and practice, between theory and practice in real life. Religious education in schools that are theoretical and normative in nature does not provide experience and practice of religious teachings in the lives of students. This study aims to reveal the development of Islamic religious education in an integrated manner in Islamic Junior High School Yogyakarta. This study uses a qualitative descriptive exploratory approach. Data collection techniques used in this study were observation, interviews and documentation. The results of the study indicate that Islamic religious education at the Yogyakarta Islamic Junior High School uses an integrative curriculum that combines the national curriculum with the Islamic boarding school curriculum. The implementation of the integrative curriculum is carried out through the integration of Islamic values ​​and linking the subject matter to the needs and values ​​of students' lives.
Model Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam Integratif di SMP Islam Yogyakarta Shofia Himayatul Bariroh; Tasman Hamami
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 7: Juni 2023
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v2i7.1802

Abstract

Religious education in schools is felt to be less than optimal, because in practice it tends to only pay attention to cognitive aspects, while affective aspects do not get adequate attention. This imbalance results in a gap between knowledge and practice, between theory and practice in real life. Religious education in schools that are theoretical and normative in nature does not provide experience and practice of religious teachings in the lives of students. This study aims to reveal the development of Islamic religious education in an integrated manner in Islamic Junior High School Yogyakarta. This study uses a qualitative descriptive exploratory approach. Data collection techniques used in this study were observation, interviews and documentation. The results of the study indicate that Islamic religious education at the Yogyakarta Islamic Junior High School uses an integrative curriculum that combines the national curriculum with the Islamic boarding school curriculum. The implementation of the integrative curriculum is carried out through the integration of Islamic values ​​and linking the subject matter to the needs and values ​​of students' lives.