Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat

Peningkatan Keterampilan Kader dalam Deteksi Dini Risiko Tinggi Kehamilan (Kaderink) : Improvement of Cadre Skills in Early Detection of High Risk of Pregnancy Hastuti Usman; Arie Maineny; Febti Kuswanti
Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2022): Januari-Maret
Publisher : Pusat Penelitian & Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1026.703 KB) | DOI: 10.33860/pjpm.v3i1.405

Abstract

Data pada tahun 2017 menunjukkan bahwa Ibu hamil yang mengalami risiko tinggi di wilayah kerja Puskesmas Mamboro mencapai 60 orang dari 341 ibu hamil atau sekitar 17,5% dan hanya 41,9% ibu hamil risiko tinggi yang bersedia dirujuk. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan kader tentang deteksi risiko tinggi kehamilan serta meningkatnya kemampuan dalam pengisian kartu Skor Poedji Rochjati dalam rangka mendeteksi dini risiko pada ibu hamil. Mitra dalam pengabdian masyarakat ini adalah Puskesmas Mamboro. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah ceramah, tanya jawab dan demonstrasi. Metode ceramah digunakan pada saat pemberian informasi mengenai kehamilan dengan risiko tinggi yang berdampak komplikasi ke persalinan, nifas dan bayi baru lahir. Metode demonstrasi digunakan pada saat kader diberikan soal untuk menyelesaikan kasus fiktif secara berkelompok mengenai kasus ibu hamil dengan risiko tinggi yang harus dideteksi menggunakan Kartu Skor Poedji Rochjati (KSPR). Hasil kegiatan menunjukkan bahwa dari 17 kader, sebelum diberikan penyuluhan terdapat sebanyak 41% Kader dengan Pengetahuan baik dan meningkat menjadi 71% setelah diberikan penyuluhan dan pelatihan pengisian KSPR. Penambahan pengetahuan kader sebesar 30%.
Pendidikan Kesehatan dengan Medula untuk Peningkatan Pengetahuan Remaja Arie Maineny; Hadina Hadina; Henrieta Imelda Tondong; Anna Veronica Pont
Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2022): Juli - September
Publisher : Pusat Penelitian & Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1102.192 KB) | DOI: 10.33860/pjpm.v3i3.1237

Abstract

Adolescence is a time of rapid development and growth. At the age of 15-19 years from the demographic survey data and adolescent reproductive health (KRR), with most of those who first dated before the age of 15 years, namely 33.3% girls and 34.5% boys. Lack of basic life skills at this age puts them at risk for unhealthy relationship behaviors, including premarital sex. According to data from the Baturube Health Center in Kalombang village, the highest number of adolescents aged 15 to 19 years (51 people) were 27 boys (52.9%) and 24 girls (47.1%). The results of the interview survey on adolescents in Kalombang village show that there is still a lack of information about reproductive health. The snake and ladder game method (Medula) is a way of providing education used in this service. The results of the activity obtained 25 teenagers after being given education through the game of snakes and ladders, all of them had good knowledge (100%). There is an increase in knowledge of 24%. Conclusion Medulla-based health education can improve the understanding of adolescent reproductive health. ABSTRAK Masa remaja merupakan masa perkembangan dan pertumbuhan yang pesat. Pada usia 15-19 tahun dari data survei demografi dan kesehatan reproduksi remaja (KRR), dengan sebagian besar mereka yang pertama kali berpacaran pada usia sebelum 15 tahun yaitu 33,3 % anak perempuan dan 34,5 % anak laki-laki. Kurangnya keterampilan hidup dasar pada usia tersebut, menempatkan mereka pada risiko perilaku hubungan yang tidak sehat, termasuk seks pranikah. Menurut data Puskesmas Baturube di desa Kalombang, jumlah remaja terbanyak berusia 15 sampai 19 tahun (51 orang) adalah 27 laki-laki (52,9%) dan 24 perempuan (47,1 %). Hasil survei wawancara pada remaja di desa Kalombang menunjukkan masih kurangnya informasi tentang kesehatan reproduksi. Metode permainan ular tangga (Medula) merupakan cara pemberian edukasi yang digunakan pada pengabdian ini. Hasil dari kegiatan didapatkan 25 remaja setelah diberi edukasi melalui permainan ular tangga, semuanya memiliki pengetahuan yang baik (100%). Terdapat peningkatan pengetahuan sebesar 24 %. Kesimpulan Pendidikan kesehatan berbasis Medula dapat meningkatkan pemahaman kesehatan reproduksi remaja.