Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

The effectiveness of social cognitive career theory on career decision making Eny Kusumawati; Diana Dewi Wahyuningsih
KONSELI: Jurnal Bimbingan dan Konseling (E-Journal) Vol 7, No 2 (2020): KONSELI: Jurnal Bimbingan dan Konseling (E-Journal)
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.656 KB) | DOI: 10.24042/kons.v7i2.7214

Abstract

Students with high academic anxiety can cause a decrease in motivation to learn. This kind of situation will harm the learning achievement achieved by students. The purpose of this study was to examine the influence of social cognitive career theory on improving student career decision making. This study used a randomized experimental pretest-posttest control group design. A total of 16 students of VHS Boyolali were the subjects in this study. Selection of subjects using purposive sampling technique which is based on the criteria of low career decision-making ability, obtained from the score of career decision making scale. The data analysis technique used was the Wilcoxon test. The results of statistical tests show that there is an effect of social cognitive career theory on increasing student career decision making. The findings of this study prove that the social cognitive career theory is effective in improving student career decision making at VHS Boyolali.
Student engagement during pandemic COVID-19 and its implications for guidance and counseling Imam Setyo Nugroho; Eny Kusumawati; Diana Dewi Wahyuningsih
KONSELI: Jurnal Bimbingan dan Konseling (E-Journal) Vol 8, No 2 (2021): KONSELI: Jurnal Bimbingan dan Konseling (E-Journal)
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.348 KB) | DOI: 10.24042/kons.v8i2.8778

Abstract

Student engagement is a condition of the extent to which students play an active role in the learning process by focusing on time, energy, mind, effort, feelings and making it happen in action to complete their academic tasks completely. This study aims to explore and find out the level of student engagement in the Covid-19 pandemic period seen from gender differences and the school level. Quantitative descriptive research with this survey design involves 469 students, 245 students of the junior high school, and 224 senior high school students chosen using a stratified random sampling proportionate cluster. The results showed that secondary school students in the Covid-19 pandemic period had an average level of student engagement in the medium category. This study found, there was no different level of student engagement based on gender (t (467) = -1.86). But specifically, the participation has a significant difference, while the skill, emotion, and performance do not have a significant difference. At the school level, indicate that there are significant differences in the level of student engagement (t(467)= -3.39). Furthermore, it can be seen from every indicator of student engagement skills, participation and performance have a significant difference and only an emotion that does not have it. The results of this study have implications for the planning of guidance and counseling programs in schools during the Covid-19 pandemic period, which is important to see the level of student engagement, especially in the emotional indicator. Further discussion is discussed in this article.
Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran Six Thinking Hats Dan Pair Check Terhadap Hasil Belajar IPS Ditinjau Dari Kreatifitas Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Sekecamatan Laweyan Diana Dewi Wahyuningsih; Ninda Beny Asfuri
JURNAL MITRA SWARA GANESHA Vol. 7 No. 1 (2020): Jurnal Mitra Swara Ganesha
Publisher : JURNAL MITRA SWARA GANESHA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Model Pembelajaran merupakan bagian dari komponen pembelajaran yang sangat mempengaruhi kualitas pembelajaran. Guru seyogyanya harus bisa memilih model pembelajaran yang tepat untuk menunjang keberhasilan kegiatan pembelajaran sehingga akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Faktor-faktor yang lain yang juga berpengaruh terhadap hasil belajar, misalnya kreatifitas belajar siswa, motivasi belajar, minat belajar, tingkat intelegensi siswa, dll. Jika siswa memiliki kreatifitas yang tinggi dalam mengikuti pembelajaran maka hasil belajar juga akan meningkat. Model pembelajaran Six Thinking Hats dan Pair Check merupakan alternatif yang dapat digunakan untuk mempengaruhi hasil belajar ditinjau dari kreatifitas belajar siswa. Penelitian ini menggunakan adalah metode eksperimen. Dalam penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok perlakuan yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok tersebut diuji terlebih dahulu keadaan awalnya, sebelum diberi perlakuan yang berbeda. Dalam pelaksanaan pembelajaran IPS pada kelompok eksperimen menggunakan model pembelajaran Six Thinking Hats, model pembelajaran pair Check untuk kelompok kontrol. Pada akhir perlakuan kedua kelompok diukur Hasil Belajar IPS melalui tes. Hasil pengukuran digunakan sebagai data penelitian setelah itu diolah dan dianalisis hasilnya untuk menemukan jawaban atas masalah yang diajukan. Dari analisis data uji independent sample t test diperoleh nilai Sig(2-tailed) sebesar 0,037 < 0,05 dapat disimpulkan H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan pengaruh penggunaan model pembelajaran The Six Thinking Hats dan model pembelajaran Pair Check terhadap hasil belajar IPS. Dilihat dari coefficients Output menggunakan SPSS sebesar 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima dengan kata lain ada perbedaan pengaruh antara siswa yang mempunyai kreatifitas belajar tinggi, kreatifitas belajar sedang, dan kreatifitas belajar rendah terhadap hasil belajar IPS.Dari uji regresi Nilai Rsquare Hasil = 0,421. Artinya: Tidak ada interaksi pengaruh antara model pembelajaran dan kreatifitas belajar siswa terhadap hasil belajar. Kata kunci: Hasil Belajar IPS, Model Pembelajaran Six Thingking Hats, Pair Check, Kreatifitas Belajar
Pengembangan Kompetensi Spiritual Supervisor dalam Layanan Konseling Diana Dewi Wahyuningsih
Konseling Edukasi : Journal Of Guidance and Counseling Vol 2, No 1 (2018): Konseling Edukasi: Journal Of Guidance and Counseling
Publisher : IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/konseling.v2i1.4136

Abstract

Kompetensi terbaru yang ditetapkan untuk menangani isu – isu spiritual dan keagamaan dalam konseling (Association of Spiritual, Ethical, and Religious Values in Counseling, 2009) didalamnya memberikan pedoman pada konselor untuk menerapkan praktek konseling berdasarkan petunjuk yang ditentukan. Kompetensi spiritual ini melengkapi kode etik yang ditetapkan oleh “the American Counseling Association (2014)” untuk memberi dukungan dalam meningkatkan kepekaan lintas budaya dan keahlian dalam konseling. Alat pengawasan yang mendukung pengembangan etis dan spiritual konselor dalam pelatihan konseling, telah dijelaskan dan diidentifikasi.
PELATIHAN PEMBUATAN AKSESORIS DARI LIMBAH KAIN PERCA OLEH IBU-IBU RUMAH TANGGA DESA BLIMBINGAN,BATURAN Diana Dewi Wahyuningsih; Ninda Beny Asfuri
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 3 (2020)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.902 KB) | DOI: 10.31949/jb.v1i3.323

Abstract

he village of Blimbingan is one of the villages in Baturan village, Colomadu District, Karanganyar Regency. The Housewives of the village Blimbingan actually have the skill of sewing but the potential they have is not developed. There are 5 handyman in Blimbingan village so that many of the patchwork fabric that should be used, but the citizen of Blimbingan village does not know the benefits of patchwork. Patchwork fabric in Blimbingan village is more often discarded and burned so it pollutes the environment of the surrounding community especially air pollution, and also many still good batik patchwork that should still be utilized to be processed into goods that have a high economic value. The majority of the community of Blimbingan Village are less concerned about environmental issues, they do not know the benefits that will be gained if they are able to utilize patchwork, their view of not the importance of a supposed patchwork cloth should be changed so that they should be adapted by being given socialization and counseling. This community service aims to provide socialization as well as training on making accessories by utilizing patchwork waste in Blimbingan village as well as providing guidance to develop into a productive economic business in order to become a new opportunity for the group of Mothers-Housewives village Blimbingan. The methods used in this activity are by counseling, training, monitoring and mentoring. This community devotion activity is a partner of mother-housewife Group has effectively understood the utilization of waste patchwork for beneficial products such as the manufacture of accessories and many people in need. Knowledge and skills of partners increased by 98%, which was marked by the success of making accessories products. Keywords: Accessories, Waste patchwork
PERSEPSI MAHASISWA UNIVERSITAS TUNAS PEMBANGUNAN (UTP) SURAKARTA MENGENAI PROGRAM MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA Ninda Beny Asfuri; Purwadi; Muchammad Sholeh; Diana Dewi Wahyuningsih; Untung Nugroho
JURNAL MITRA SWARA GANESHA Vol. 9 No. 2 (2022): JURNAL MITRA SWARA GANESHA
Publisher : JURNAL MITRA SWARA GANESHA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pemahaman dan pengetahuan mahasiswa program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Tunas Pembangunan (UTP) Surakarta tentang Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Data responden diperoleh secara keseluruhan dari Jumlah Mahasiswa Program Studi PGSD UTP Surakarta sebanyak 254 orang. Hasil penelitian menunjukkan pemahaman Mahasiswa Program Studi PGSD sudah banyak yang mengetahui kebijakan MBKM secara keseluruhan yaitu sebesar 34,57 %, sumber informasi yang diperoleh mahasiswa PGSD 42 % mengetahui dari Kanal daring Perguruan Tinggi (laman/website, media social), Kegiatan pembelajaran yang diluar program studi yang paling dominan dipilih oleh mahasiswa PGSD adalah kampus mengajar sebesar 92 %, dan mahasiswa yang menyatakan kesiapan mengikuti Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) sebesar 75,31%. Hasil survey juga menunjukkan mahasiswa merasa kegiatan MBKM dalam pengembangan kompentensi/keterampilan sebagai bekal bekerja setelah lulus 58,02%. Mahasiswa juga merasa tertarik program MBKM yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi 62,96 % dan merekomendasikan program sebesar 82,71 %. Dampak penelitian ini menunjukan bahwa mahasiswa menjadi lebih fleksibel tehadap proses perkuliahan, pengalaman bersama masyarakat dan bekal untuk bekerja setelah lulus kuliah. Kata Kunci: Persepsi;Mahasiswa UTP Surakarta; MBKM
PELATIHAN KONSELING KELOMPOK KOGNITIF BEHAVIOR BERBASIS EXPERIENTAL LEARNING BAGI GURU BK DI KABUPATEN BOYOLALI Diana Dewi Wahyuningsih; Imam Setyo Nugroho; Hartini Hartini; Ninda Beny Asfuri; Sunjoyo Sunjoyo; Catur Wahyudi; Valencia Diva Maharani
GANESHA: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Tunas Pembangunan Surakarta (UTP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/ganesha.v3i1.2415

Abstract

Konselor sekolah telah memiliki pengalaman dalam praktik konseling kelompok, tetapi belum semuanya memiliki keterampilan dalam pendekatan konseling. Melalui transformasi pengalaman maka diharapkan konselor dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan baru. Experiential learning adalah metode yag sesuai untuk memfasilitasi peningkatan keterampilan konselor, karena experiential learning adalah proses penciptaan pengetahuan melalui transformasi pengalaman. Melalui konseling kognitif behavioral konselor dapat belajar prinsip-prinsip dan prosedur pengubahan pikiran dan perilaku, sehingga siswa dapat memperoleh prinsip dalam pemecahan masalah secara prosedural. Kondisi saat ini disekolah perlu untuk meningkatkan keterampilan konselor, secara praktis dan tepat untuk membantu siswa mengentaskan permasalahan seperti: penyesuaian terhadap hubungan sosial, penyesuaian terhadap tuntutan kurikulum sekolah, penyesuaian dalam pergaulan dan lain sebagainya. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk membantu konselor agar memiliki wawasan konseling kelompok kognitif behavioral, melalui pelatihan ini diharapkan konselor dapat membantu siswa dalam pengentasan masalah di bidang pribadi sosial, belajar dan karir.
HUBUNGAN SELF EFFICACY DAN KEMATANGAN KARIR DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIR PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN Diana Dewi Wahyuningsih; Imam Setyo Nugroho; Qurrotul Ain Putri Kusuma; Enisa Indriya Safitri
Counsenesia Indonesian Journal Of Guidance and Counseling Vol 3 No 2 (2022): COUNSENESIA 2022
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/cijgc.v3i2.2483

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengeksplorasi hubungan Self Efficacy dan kematangan karir dalam pengambilan keputusan karir siswa. Penelitian dilakukan pada 367 siswa SMK di kabupaten Boyolali yang dipilih dengan metode proporsional random sampling. Intrument penelitian yang digunakan yaitu skala Career Decision Making Self Efficacy, dan Career Maturity Inventory. Analisis data menggunakan Korelasi Product Moment dengan Koefisien Korelasi rxy = 0,868 dengan p=0,000 p (<0,005) dengan nilai reabilitas Self Efficacy menunjukkan Cronbach Alpha 0,891. Reabilitas kematangan karir menunjukkan Cronbach Alpha 0,861. Berdasarkan hasil ini hipotetis yang dinyatakan diterima hasil penelitian ini menunjukkan Self efficacy dan kematangan karir memberikan nilai Rsquare 0,717 sedangkan 0,283 dipengaruhi oleh variabel lain. Hal ini semakin mempertegas bahwa self efficacy dan kematangan karir mempengaruhi pengambilan keputusan karir siswa. Diskusi lebih lanjut dibahas dalam penelitian ini.
PELATIHAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH, PENGGUNAAN APLIKASI PENCARIAN SUMBER REFERENSI DAN MANAJEMEN REFERENSI PADA MAHASISWA Imam Setyo Nugroho; Diyah Nur Hidayati; Mohammad Ali Yafi; Diana Dewi Wahyuningsih
GANESHA: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Tunas Pembangunan Surakarta (UTP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/ganesha.v3i2.2675

Abstract

Kondisi saat ini menunjukkan bahwa masih rendahnya kemampuan mahasiswa untuk merencanakan penelitian dan menuliskan mempublikasikan artikel hasil penelitian pada jurnal ilmiah. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam menghasilkan karya ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal ilmiah. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu pelatihan dan pendampingan dengan rincian kegiatan yaitu identifikasi kebutuhan, penyusunan program pelatihan, penentuan metode pembelajaran, penyusunan materi pelatihan, penyelenggaraan pelatihan, pendampingan dan bimbingan individu, evaluasi, publikasi dan penyebaran. Hasil pengabdian masyarakat ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan menulis mahasiswa, kualitas artikel yang lebih baik, produktifitas penulisan artikel ilmiah, peningkatan partisipasi dalam forum ilmiah.
Student engagement during pandemic COVID-19 and its implications for guidance and counseling Imam Setyo Nugroho; Eny Kusumawati; Diana Dewi Wahyuningsih
KONSELI: Jurnal Bimbingan dan Konseling (E-Journal) Vol 8, No 2 (2021): KONSELI: Jurnal Bimbingan dan Konseling (E-Journal)
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/kons.v8i2.8778

Abstract

Student engagement is a condition of the extent to which students play an active role in the learning process by focusing on time, energy, mind, effort, feelings and making it happen in action to complete their academic tasks completely. This study aims to explore and find out the level of student engagement in the Covid-19 pandemic period seen from gender differences and the school level. Quantitative descriptive research with this survey design involves 469 students, 245 students of the junior high school, and 224 senior high school students chosen using a stratified random sampling proportionate cluster. The results showed that secondary school students in the Covid-19 pandemic period had an average level of student engagement in the medium category. This study found, there was no different level of student engagement based on gender (t (467) = -1.86). But specifically, the participation has a significant difference, while the skill, emotion, and performance do not have a significant difference. At the school level, indicate that there are significant differences in the level of student engagement (t(467)= -3.39). Furthermore, it can be seen from every indicator of student engagement skills, participation and performance have a significant difference and only an emotion that does not have it. The results of this study have implications for the planning of guidance and counseling programs in schools during the Covid-19 pandemic period, which is important to see the level of student engagement, especially in the emotional indicator. Further discussion is discussed in this article.