Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Dolomit Terkalsinasi pada Karakteristik Produk Cair Pirolisis Limbah Plastik Jenis Polistirena dan Polipropilena Muhammad Hanif; Virinne Varischa; Gurum Ahmad Pauzi; Edwin Azwar
Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika Vol 4, No 2 (2016): Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtaf.v4i2.1342

Abstract

Penelitian pirolisis ini dilakukan untuk mengamati pengaruh dolomit terkalsinasi terhadap persentase dan kualitas produk cair yang dihasilkan. Sampel bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini adalah limbah plastik polipropilen dan polistirena yang merupakan sumber utama limbah plastik perkotaan. Pirolisis dilakukan pada tekanan atmosferis, tanpa melibatkan gas nitrogen dengan rentang temperatur antara 200oC dan 600oC. Karakterisasi produk cair yang dihasilkan menggunakan GCMS. Hasil karakterisasi menunjukkan peran dolomit terkalisinasi dalam menurunkan persentase aromatis dalam produk cair yang dihasilkan. Hasil karakterisasi juga menjelaskan ketiadaan nitrogen menyebabkan terbentuknya senyawa nonhidrokarbon di dalam produk.
Synthesis of Oligoesters Plastic Film from Polylactic Acid with Mono Ester Plasticizer of Wood Flour and Rice Bran and its Hydro Degradation Edwin Azwar
Jurnal Rekayasa Proses Vol 8, No 2 (2014)
Publisher : Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.203 KB) | DOI: 10.22146/jrekpros.11373

Abstract

Composites of polylactic acid (PLA) with mono ester plasticizer (MEP) from wood flour and rice bran were prepared to evaluate the effect of MEP filler content on the mechanical, functional, thermal, and morphological properties of the composites and its degradation. The SEM study provided evidence that there was sufficient interfacial adhesion between the PLA matrix and the MEP from wood flour and rice bran filler. This was likely a result of mechanical interlocking among them. An addition of 10 and 30% MEP from wood flour or rice bran resulted in an improvement of strain and tensile properties of the composite. The composites of PLA and MEP from wood flour and rice bran experienced degradation through hydrolysis of regions that have crystalline structure. Keywords: polylactic acid, fiber, cellulose, wood flour, rice bran Komposit dari polylactic acid (PLA) dan mono ester plasticizer (MEP) dari tepung kayu dan bekatul disiapkan untuk mengevaluasi pengaruh jenis bahan isian MEP terhadap sifat mekanis, fungsi, sifat termal, dan morfologis komposit tersebut beserta reaksi degradasinya. Hasil analisis dengan SEM menunjukkan bahwa terdapat interfacial adhesion yang cukup besar antara matriks PLA dan MEP dari tepung kayu dan bekatul, yang dapat disebabkan oleh mechanical interlocking antara keduanya. Penambahan 10 dan 30% MEP tepung kayu dan bekatul menyebabkan perbaikan regangan (strain) dan tegangan tarik (tensile). Komposit PLA dan MEP dari tepung kayu dan bekatul mengalami degradasi dengan hidrolisis pada bagian yang berstruktur kristal. Kata kunci: polylactic acid, serat, selulosa, tepung kayu, bekatul
Synthesis of Oligoesters Plastic Film from Polylactic Acid with Mono Ester Plasticizer of Wood Flour and Rice Bran and its Hydro Degradation Edwin Azwar
Jurnal Rekayasa Proses Vol 8, No 2 (2014)
Publisher : Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jrekpros.11373

Abstract

Composites of polylactic acid (PLA) with mono ester plasticizer (MEP) from wood flour and rice bran were prepared to evaluate the effect of MEP filler content on the mechanical, functional, thermal, and morphological properties of the composites and its degradation. The SEM study provided evidence that there was sufficient interfacial adhesion between the PLA matrix and the MEP from wood flour and rice bran filler. This was likely a result of mechanical interlocking among them. An addition of 10 and 30% MEP from wood flour or rice bran resulted in an improvement of strain and tensile properties of the composite. The composites of PLA and MEP from wood flour and rice bran experienced degradation through hydrolysis of regions that have crystalline structure. Keywords: polylactic acid, fiber, cellulose, wood flour, rice bran Komposit dari polylactic acid (PLA) dan mono ester plasticizer (MEP) dari tepung kayu dan bekatul disiapkan untuk mengevaluasi pengaruh jenis bahan isian MEP terhadap sifat mekanis, fungsi, sifat termal, dan morfologis komposit tersebut beserta reaksi degradasinya. Hasil analisis dengan SEM menunjukkan bahwa terdapat interfacial adhesion yang cukup besar antara matriks PLA dan MEP dari tepung kayu dan bekatul, yang dapat disebabkan oleh mechanical interlocking antara keduanya. Penambahan 10 dan 30% MEP tepung kayu dan bekatul menyebabkan perbaikan regangan (strain) dan tegangan tarik (tensile). Komposit PLA dan MEP dari tepung kayu dan bekatul mengalami degradasi dengan hidrolisis pada bagian yang berstruktur kristal. Kata kunci: polylactic acid, serat, selulosa, tepung kayu, bekatul
Aplikasi Mikrofibril Selulosa Dari Batang Sorgum Sebagai Pengisi Pada Sintesis Film Bioplastik Yuli Darni; Hilda Lestari; Lia Lismeri; Herti Utami; Edwin Azwar
Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan Vol 13, No 1 (2018): Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan (June, 2018)
Publisher : Chemical Engineering Department, Syiah Kuala University, Banda Aceh, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.303 KB) | DOI: 10.23955/rkl.v13i1.8647

Abstract

 Pada penelitian ini telah disintesis bioplastik dengan penambahan mikrokristalin selulosa dari batang sorgum  sebagai pengisi. dengan  formulasi pati sorgum-gelatin dan  pemplastis gliserol. Formulasi pati sorgum-gelatin yang digunakan yaitu 10:0 ; 9,5:0,5 ; 8,5:1,5 ; 7,5:2,5 ; 6,5:3,5 dan 5,5:4,5 (gr/gr). Penambahan mikrokristalin selulosa sebesar 0 %, 1%, 2%,  dan 3%  dari total berat kering campuran pati dan gelatin. Suhu gelatinisasi yang digunakan pada 95oC dan konsentrasi gliserol 10% berat berdasarkan persen berat kering dari total berat campuran 10 gram pati dan gelatin. Kecepatan pengadukan sebesar 375 rpm  dengan temperatur pengeringan yang digunakan  adalah 60oC selama 11 jam. Ukuran granula pati yang digunakan yaitu lolos ayakan 60 mikron dan waktu pengadukan selama 35 menit. Mikrokristalin selulosa sebagai pengisi dihasilkan dengan metode alkali-mekanik dan berukuran 8 mikron. Penggunaan mikrokristalin selulosa dapat meningkatkan kuat tarik sebesar 3,65-10,47 MPa, dan menurunkan perpanjangan putus sebesar 2,14-14,32%.