Tadkiroatun Musfiroh
FBS Universitas Negeri Yogyakarta

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Total Physical Response (TPR) Method in Improving English Vocabulary Acquisition of 5-6 Years Old Children Siti Nurfalah Mariyam; Tadkiroatun Musfiroh
Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah Vol 4, No 2 (2019): Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.618 KB) | DOI: 10.24042/tadris.v4i2.4071

Abstract

Nowadays, English has become one of the subjects that must be mastered. Thus, English learning should be done from an early age. This research aimed to describe how Total Physical Response (TPR) method can improve English vocabulary achievement in 5-6 years old children. TPR is the language learning approach which stimulates the children in acquiring their mother language which implemented in teaching foreign languages. The samples of this research were 5-6 years students of TK (Kindergarten) An-Nisa, Rokan Hilir, Riau Province, Indonesia with the total samples 15 students. This research used qualitative research. The data was analyzed by using descriptive statistics, analyzing the scores of English vocabularies. The results showed that noun categories had the highest percentage in vocabulary acquisition (97.78 %), then followed by verbs (86.67 %) and adjectives (62.22 %). Meanwhile, the percentages of vocabularies that used by children were verbs (24.44 %), nouns (11.11 %), while the children were still not capable in using adjectives (0 %). The results of this research is expected to contribute to the development of  English learning for young learners.
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA BERBASIS LINGKUNGAN DAN TEKNOLOGI Haryadi -; Tadkiroatun Musfiroh; Suwardi Endaswara
Diksi Vol 23, No 1: DIKSI MARET 2015
Publisher : Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (571.085 KB) | DOI: 10.21831/diksi.v23i1.6621

Abstract

Media pembelajaran berbasis lingkungan dan teknologi diperlukan untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran. Permasalahannya adalah bagaimana mengembang-kan media berbasis lingkungan dan teknologi yang tepat untuk pembelajaran bahasa Indonesia dan Jawa. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pengembangan (RD) multy years yang dilakukan tiga tahun berturut-turut. Tahun pertama telah dihasilkan 2 storyboard media pembelajaran bahasa berbasis lingkungan dan 2 storyboard media pembelajaran bahasa berbasis teknologi. Penelitian tahun ke-2 telah menghasilkan 4 media, yakni media kartu kata, media menyimak dengan adobe mediaÀash, solikata, dan media menulis. Hasil uji-coba media yang dihasilkan menunjukkan hitungan: rerata 3,67 untuk media kartu kata (kategori baik), rerata 4,00 media diskusi adobe mediaÀash (kategori baik), rerata 3,7 untuk media solikata (kategori baik), dan rerata 3,65 untuk media berbahasa Jawa (kategori baik). Kelebihan media ini terletak pada inovasi dan fleksibiltas sasaran (SMP dan SMA), kemudahan evaluasi. Kekurangan media terdapat pada durasi. Seiring dengan selesainya produk dan uji coba, beberapa media disosialisasikan dalam bentuk artikel melalui majalah/jurnal penelitian. Tahap ketiga akan dilakukan desiminasi produk. Selanjutnya, media yang telah dihasilkan akan diajukan untuk mendapatkan HaKi. Kata kunci : media, bahasa, lingkungan
PENGENALAN BAHASA TULIS BERBASIS PEMEROLEHAN UNTUK ANAK KB DAN TK Tadkiroatun Musfiroh
Diksi Vol 15, No 1: DIKSI JANUARI 2008
Publisher : Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.837 KB) | DOI: 10.21831/diksi.v15i1.6558

Abstract

There are three main aspects of problems concerning the introduction ofthe written language (the language used in reading and writing activities) in playgroups and kindergartens: the method, the learning approach, and the media andsources used for the activities related to it. Inappropriateness in choosing the threeaspects will result in undesired development of the children on the whole,including their interest in reading and writing activities. Therefore, there needs tobe developed a model for introducing written language for children whichaccommodates the three aspects. A research study has been conducted with theobjective of developing and finalizing such a model and guidelines for itsapplication by means of (1) validation testing by experts and users, (2) limited fieldtesting, and (3) extended field testing.The research subjects were 107 teachers and 178 chidren in play groupsand kindergartens in the Yogyakarta Province. The data were obtained by means ofvarious methods: observation, questionnaire, interview, and documentation. Theinterview data were orthographically transcribed and then combined with fieldnotedata and data of the children's written expressions were documented by usinga scanner. The analysis was both qualitatively and quantitatively descriptive.Validity was confirmed by means of intra-rater and inter-rater techniques.The research results indicate that, after validation testing by experts andusers as well as limited and extended field testing, the model has shown an abilityto improve learning conditions, increase children's acquisition of the writtenlanguage for the related productive and receptive language activities, improvetheir symbol sensitivity, and strengthen the foundations of their reading andwriting activities. The application of the model has also improved the teachers'competence.Keywords: introducing written language, acquisition-based written language,children in play groups and kindergartens
PENGEMBANGAN MEDIA GAME DIGITAL EDUKATIF UNTUK PEMBELAJARAN MENULIS LAPORAN PERJALANAN SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Anggia Suci Pratiwi; Tadkiroatun Musfiroh
LingTera Vol 1, No 2: October 2014
Publisher : Department of Applied Linguistics, Graduate School of Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.288 KB) | DOI: 10.21831/lt.v1i2.2590

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media game digital edukatif yang efektif untuk pembelajaran menulis laporan perjalanan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP). Penelitian ini merupakan penelitian R D melalui tahapan analisis kebutuhan, pembuatan desain game, validasi produk, dan uji coba lapangan. Media game digital edukatif yang dikembangkan ini layak digunakan untuk pembelajaran menulis laporan perjalanan siswa SMP berdasarkan hasil validasi produk oleh ahli materi dengan hasil rata-rata yaitu 4,67 termasuk dalam kategori sangat baik, sedangkan validasi ahli media dengan hasil rata-rata 4,21 termasuk dalam kategori baik. Berdasarkan uji keefektifan menggunakan uji-t pada saat uji coba lapangan menunjukkan bahwa nilai t hitung (4,543) t tabel (30;0,05) adalah (1,697). Oleh karena itu, media game digital edukatif yang telah dikembangkan efektif digunakan untuk pembelajaran menulis laporan perjalanan siswa SMP. Kata kunci: pengembangan media, game digital edukatif, menulis laporan perjalanan.
Analisis jumlah kata dan frekuensi jenis kata dalam buku elektronik jenjang PAUD terbitan Badan Bahasa 2019 Pangesti Wiedarti; Siti Maslakhah; Ilfat Isroi Nirwani; Tadkiroatun Musfiroh
LITERA Vol 21, No 3: LITERA (NOVEMBER 2022)
Publisher : Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/ltr.v21i3.53350

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi, mengidentifikasi, dan merumuskan  jumlah kata dan frekuensi penggunaan jenis kata pada buku siswa jenjang PAUD. Penelitian dilakukan pada tahun 2021 dengan menggunakan desain penelitian deskriptif-kuantitatif dan menggunakan alat bantu korpus linguistik Antconc. Data diambil dari 34 judul buku elektronik cerita anak jenjang PAUD terbitan Badan Bahasa tahun 2019.  Pada aspek perjenjangan, buku elektronik yang dilabeli PAUD ternyata hanya ada sebesar 20,58%, sedangkan sejumlah 79,42% buku lainnya lebih tinggi jenjangnya bagi peruntukan buku PAUD, yaitu bagi sekolah dasar kelas 1 hingga kelas 3. Dalam aspek jenis kata, pada buku elektronik jenjang PAUD ditemukan jenis kata yang paling dominan, yaitu nomina (35,2%), verba (21,2%), adverbia (11,2%), ajektiva (6,48%), preposisi (4,84%), konjungsi (4,38%), pronomina (4,35%), sedangkan jenis kata lainnya (demonstrativa , interjeksi, kategori fatis, interogativa, numeralia, artikula) ditemukan dalam rentangan (2,56% - 0,72%). Kesimpulan: a) jika memungkinkan, hasil penelitian dapat digunakan untuk perbaikan panduan perjenjangan buku yang sudah ada; b) ihwal perjenjangan buku sebagai panduan perlu dimantapkan dengan ujicoba beberapa panduan, apakah merujuk panduan Puskurbuk Kemendikbud, Fountas Pinnele, Lexile, atau lainnya; c) Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pembuka bagi penelitian buku berjenjang untuk implementasi Gerakan Literasi Sekolah pada tingkat Pendidikan PAUD, dasar, dan menengah.Kata Kunci: perjenjangan buku, PAUD, materi baca pengayaan, gerakan literasi sekolahAbstractThis study aims to explore, identify, and formulate the number of words and the frequency of use of word types in early childhood education (PAUD) students' books. The research was conducted in 2021 using a descriptive-quantitative research design and using the Antconc linguistic corpus as a tool. The data is taken from 34 titles of electronic books for PAUD level children's stories published by the Language Agency in 2019. In the aspect of grading, there are only 20.58% of electronic books labeled PAUD, while 79.42% of other books have a higher level for PAUD book allocation, namely for elementary school grades 1 to grade 3. In terms of word types, in PAUD level electronic books found the most dominant types of words, namely nouns (35.2%), verbs (21.2%), adverbs (11.2 %), adjectives (6.48%), prepositions (4.84%), conjunctions (4.38%), pronouns (4.35%), while other types of words (demonstrative, interjection, phatic category, interrogative, numeral) , articular) were found in the range (2.56% - 0.72%). Conclusions: a) if possible, research results can be used to improve existing book tiering guidelines; b) the issue of the hierarchy of books as a guide needs to be strengthened by testing several guidelines, whether referring to the Puskurbuk guidelines of the Ministry of Education and Culture, Fountas Pinnele, Lexile, or others; c) This research is expected to be an opening for tiered book research for the implementation of the School Literacy Movement at the PAUD, primary, and secondary education levels.Keywords: book leveling, PAUD (early childhood education program), enrichment reading materials, school literacy movement