Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

RASISME DALAM FILM ANIMASI UPIN & IPIN MASLAKHAH, SITI
Paradigma Vol 4, No 3 (2016): Vol 4 Nomer 3 (2016)
Publisher : Paradigma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PENGEMBANGAN ALAT UKUR KESANTUNAN BAHASA INDONESIA DALAM INTERAKSI SOSIAL FORMAL BERSEMUKA Zamzani Zamzani; Tadkiroatun Musfiroh; Siti Maslakhah; Ari Listiyorini; Yayuk Eny Rahayu
Jurnal Penelitian Humaniora Vol 17, No 2: Oktober 2012
Publisher : LPPM UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.984 KB) | DOI: 10.21831/hum.v17i2.3102

Abstract

Penelitian  ini  bertujuan  (1)  mengembangkan  alat  ukur kesantuanan bahasa Indonesia dalam tuturan formal bersemuka; (2) melakukan uji lapangan terbatas terhadap alat ukur kesantunan bahasa Indonesia dalam interaksi sosial formal bersemuka; (3) mengembangkan alat ukur kesantunan dalam bentuk VCD interaktif dengan program komputer. Adapun manfaat yang dapat dipetik adalah (1) acuan untuk mengukur kesopanan dalam bertindak tutur formal bersemuka, (2) gambaran alat ukur   kesantunan   formal   bersemuka   (3)   acuan   mengukur   derajat kesantunan atau kesopanan pada pengguna bahasa Indonesia dalam berbagai kelas sosial. Penelitian ini didasarkan pada empat alasan. Pertama, kesantunan berbahasa merupakan unsur penting dalam membina karakter positif masyarakat tutur Indonesia. Kedua, selalu ada potensi negatif dalam komunikasi lintas  kultur dan lintas  sosial karena belum ada  alat ukur kesantunan   dalam   bahasa   Indonesia.   Ketiga,   prinsip   kesantunan berbahasa yang ada masih mengacu Barat yang belum tentu sesuai dengan kultur Indonesia. Keempat, alat ukur kesantunan dapat dimanfaatkan sebagai media pembina kesantunan berbahasa dalam berbagai ranah dan satuan pendidikan. Sebagai  pendekatannya,  digunakan  pendekatan  riset  dan pengembangannya atau Research and Development (R D). Penelitian ini dilaksanakan selama tiga tahun. Pada penelitian tahun pertama telah dihasilkan indikator-indikator kesantunan berbahasa Indonesia. Pada penelitian  tahun  kedua  dilakukan  pengembangan  alat  ukur  kesantunan yang didasarkan pada indikator keuniversalan konsep kesantunan masyarakat  penutur  bahasa  Indonesia  dalam  situasi  formal  bersemuka yang ditemukan di tahun pertama. Pada akhirnya, pada penelitian tahun ketiga ini dihasilkan alat ukur kesantunan berbahasa Indonesia dalam bentuk VCD interaktif dengan program computer. Pada penelitian tahun ketiga ini, yang telah dicapai adalah menghasilkan dan menggandakan produk alat ukur dalam bentuk VCD interaktif serta melakukan sosialisasi alat ukur melalui pelatihan terhadap guru, dosen, mahasiswa, dan instansi-instansi lain calon pengguna alat ukur ini
PENERAPAN METODE LEARNING BY DOING SEBAGAI IMPLEMENTASI FILSAFAT PRAGMATISME DALAM MATA KULIAH LINGUISTIK HISTORIS KOMPARATIF Siti Maslakhah
Diksi Vol 27, No 2: DIKSI SEPTEMBER 2019
Publisher : Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4353.072 KB) | DOI: 10.21831/diksi.v27i2.23098

Abstract

(Title: Application of the Learning by Doing Method as an Implementation of the Pragmatism Philosophy in Comparative Historical Linguistic Subjects). The aim of the article is to describe the implementation of learning by doing method in learning Historical Comparative Linguistics course in Study Program of Indonesian Literature FBS UNY especially on the subject of lexicostatistics and glottochronology.  Comparative Historical Linguistics (Linguistik Historis Komparatif/LHK) course is taught in Study Program of Indonesian Literature, Indonesian Language and Literature Education Department, FBS UNY, offered in odd semester and must be taken by the fifth semester students who choose linguistic skill. One of the topics in this course is lexicostatistics and glottochronology. From the results of the examination, it was found that students' understanding and skills of this subject were not entirely satisfactory, therefore learning by doing method was applied so that students had knowledge and skills to determine kinship and a separate period of two languages. In the learning of lexicostatistics and glottochronology subject, the students participating in the class are grouped into several groups. Each group is given the task of calculating the kinship of two languages and then determining the separate period between the two languages. The language studied by each group is different from the other groups. Each group is given the task of finding data in the field. The data is in the form of a lexicon taken from the basic of Swadesh. Students look for respondents who speak the mother tongue of the language who are the object of their research to obtain lexicons from the languages. When the lexicon has been collected, they calculate the kinship and determine the separate period by using the existing formulas. The final results are presented in front of the class. Keyword: learning by doing, pragmatism, comparative historical linguistic
MEDAN LEKSIKAL MENGAMBIL BARANG MILIK ORANG LAIN SECARA TIDAK SAH DALAM BAHASA INDONESIA SITI MASLAKHAH
LITERA Vol 4, No 2: LITERA JULI 2005
Publisher : Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/ltr.v4i2.6795

Abstract

EKSISTENSI BAHASA DALAM IKLAN TELEVISI INDONESIA Zamzani Zamzani; Yayuk Eni Rahayu; Siti Maslakhah
LITERA Vol 16, No 2: LITERA OKTOBER 2017
Publisher : Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/ltr.v16i2.15971

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan bahasa, bentuk lingual, dan keterkaitannya dengan sasaran dan jenis iklan di televisi. Sumber data adalah wacana iklan di televisi. Pengumpulan data dengan observasi dan pencatatan. Analisis data melalui proses pengorganisasian dan kategorisasi menggunakan padan bahasa dan padan pragmatik. Hasil penelitian sebagai berikut. Pertama, bahasa yang digunakan adalah Indonesia dan Inggris. Kedua, bentuk lingual berupa: kalimat bahasa Indonesia, kalimat bahasa Inggris, frase bahasa Inggris, dan kata bahasa Inggris. Ketiga, bahasa Indonesia dan campuran bahasa Indonesia-Inggris digunakan untuk sasaran sosial dan usia umum, sedangkan bahasa Inggris untuk sasaran kelas sosial tinggi dan usia muda. Kempat, bahasa Indonesia digunakan pada iklan produk/jasa pada umumnya, sedangkan bahasa Inggris digunakan pada iklan produk/jasa “mewah” dengan sasaran sosial tinggi dan usia muda. Kelima, kalimat bahasa Indonesia digunakan pada iklan dengan sasaran umum, baik dilihat dari kelas sosial maupun usia, sedangkan kalimat bahasa Inggris digunakan dalam iklan dengan sasaran kelas sosial tinggi dan usia muda.Kata kunci: penggunaan bahasa, bentuk lingual, kelas sosial, dan iklan LANGUAGES IN TELEVISION ADVERTISEMENTS IN INDONESIAAbstractThis study aims to describe languages, lingual forms, and their relevance to the targets and types of advertisements on television. The data sources were advertisements on television. The data were collected through observations and recording. They were analyzed by organizing and categorizing them through language and pragmatic correspondences. The findings are as follows. First, the languages used are Indonesian and English. Second, the lingual forms include Indonesian sentences, English sentences, English phrases, and English words. Third, Indonesian and Indonesian-English mixes are used for the target with the social class and age on average, while English is for the high social class and youth. Fourth, Indonesian is used in product/service advertisements in general, while English is used in “luxury” product/service advertisements for the target with the high social class and young age. Fifth, Indonesian sentences are used in advertisements for the general target in terms of the social class and age, whereas English sentences are used in advertisements for the target with the high social class and young age.Keywords: use of languages, lingual forms, social class, advertisements
Analisis jumlah kata dan frekuensi jenis kata dalam buku elektronik jenjang PAUD terbitan Badan Bahasa 2019 Pangesti Wiedarti; Siti Maslakhah; Ilfat Isroi Nirwani; Tadkiroatun Musfiroh
LITERA Vol 21, No 3: LITERA (NOVEMBER 2022)
Publisher : Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/ltr.v21i3.53350

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi, mengidentifikasi, dan merumuskan  jumlah kata dan frekuensi penggunaan jenis kata pada buku siswa jenjang PAUD. Penelitian dilakukan pada tahun 2021 dengan menggunakan desain penelitian deskriptif-kuantitatif dan menggunakan alat bantu korpus linguistik Antconc. Data diambil dari 34 judul buku elektronik cerita anak jenjang PAUD terbitan Badan Bahasa tahun 2019.  Pada aspek perjenjangan, buku elektronik yang dilabeli PAUD ternyata hanya ada sebesar 20,58%, sedangkan sejumlah 79,42% buku lainnya lebih tinggi jenjangnya bagi peruntukan buku PAUD, yaitu bagi sekolah dasar kelas 1 hingga kelas 3. Dalam aspek jenis kata, pada buku elektronik jenjang PAUD ditemukan jenis kata yang paling dominan, yaitu nomina (35,2%), verba (21,2%), adverbia (11,2%), ajektiva (6,48%), preposisi (4,84%), konjungsi (4,38%), pronomina (4,35%), sedangkan jenis kata lainnya (demonstrativa , interjeksi, kategori fatis, interogativa, numeralia, artikula) ditemukan dalam rentangan (2,56% - 0,72%). Kesimpulan: a) jika memungkinkan, hasil penelitian dapat digunakan untuk perbaikan panduan perjenjangan buku yang sudah ada; b) ihwal perjenjangan buku sebagai panduan perlu dimantapkan dengan ujicoba beberapa panduan, apakah merujuk panduan Puskurbuk Kemendikbud, Fountas Pinnele, Lexile, atau lainnya; c) Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pembuka bagi penelitian buku berjenjang untuk implementasi Gerakan Literasi Sekolah pada tingkat Pendidikan PAUD, dasar, dan menengah.Kata Kunci: perjenjangan buku, PAUD, materi baca pengayaan, gerakan literasi sekolahAbstractThis study aims to explore, identify, and formulate the number of words and the frequency of use of word types in early childhood education (PAUD) students' books. The research was conducted in 2021 using a descriptive-quantitative research design and using the Antconc linguistic corpus as a tool. The data is taken from 34 titles of electronic books for PAUD level children's stories published by the Language Agency in 2019. In the aspect of grading, there are only 20.58% of electronic books labeled PAUD, while 79.42% of other books have a higher level for PAUD book allocation, namely for elementary school grades 1 to grade 3. In terms of word types, in PAUD level electronic books found the most dominant types of words, namely nouns (35.2%), verbs (21.2%), adverbs (11.2 %), adjectives (6.48%), prepositions (4.84%), conjunctions (4.38%), pronouns (4.35%), while other types of words (demonstrative, interjection, phatic category, interrogative, numeral) , articular) were found in the range (2.56% - 0.72%). Conclusions: a) if possible, research results can be used to improve existing book tiering guidelines; b) the issue of the hierarchy of books as a guide needs to be strengthened by testing several guidelines, whether referring to the Puskurbuk guidelines of the Ministry of Education and Culture, Fountas Pinnele, Lexile, or others; c) This research is expected to be an opening for tiered book research for the implementation of the School Literacy Movement at the PAUD, primary, and secondary education levels.Keywords: book leveling, PAUD (early childhood education program), enrichment reading materials, school literacy movement