Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KERAGAMAN GENETIK UDANG JARI (Metapenaeus elegans DE MAN 1907) BERDASARKAN KARAKTER MORFOMETRIK DI LAGUNA SEGARA ANAKAN, CILACAP, JAWA TENGAH Kadarwan Soewardi; Otong Zenal Arifin; Ahmad Hidayat
Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia Vol. 13 No. 2 (2006): Desember 2006
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.681 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat keragaman genetik udang jari (Metapenaeus elegans) di perairan Laguna Segara Anakan berdasarkan karakter morfometrik. Udang jari yang diamati pada saat penelitian berjumlah 160 ekor, terdiri dari 73 ekor jantan dan 87 ekor betina. Panjang total berkisar antara 38.5 – 84.5 mm dan bobot tubuh berkisar antara 1.8 – 36.5 gram. Dari keempat populasi udang jari yang diamati, untuk sebaran karakter morfometrik individu secara umum menunjukkan hubungan kekerabatan cukup erat antara satu dengan yang lainnya. Nilai sharing component dalam populasi yang paling kecil diperoleh pada populasi Klaces sebesar 52.5%, sedangkan nilai antar populasi diperoleh pada populasi Klaces dengan Motean sebesar 5%. Nilai sharing component terbesar dalam populasi didapatkan pada populasi Motean sebesar 65.0 %, sedangkan nilai antar populasi diperoleh antara populasi Klaces dan Jojok sebesar 32.5%. Untuk matrik korelasi karakter keempat populasi udang jari diperoleh korelasi positif tertinggi antara panjang total dengan panjang badan dengan nilai 0.977, dan korelasi positif terendah antara panjang ruas kedua dengan panjang ruas kelima dengan nilai 0.010. Terdapat 4 karakter yang dapat dipakai dalam membedakan keempat populasi udang jari yang berasal dari Segara Anakan yaitu panjang ruas kedua (PRD), panjang ruas kelima (PRL), panjang badan (PBD), dan panjang total (PTO). Berdasarkan hasil analisis hierarki kluster pada pengukuran karakter morfometrik keempat populasi udang jari mempunyai jarak genetik yang berdekatan.Kata kunci: genetik, udang jari, karakter morfometrik, laguna, Segara Anakan.
KERAGAMAN GENETIK HlBRIDA BEBERAPA STRAIN IKAN NILA {Oreochromis niloticus Bleeker) Rudhy Gustiano; Dinar Soelistyowati; Agung Luthfi Fauzan; Otong Zenal Arifin
BERITA BIOLOGI Vol 10, No 6 (2011)
Publisher : Research Center for Biology-Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/beritabiologi.v10i6.1951

Abstract

Objectives of this study are to determine the genetic variability among progeny of intraspecific crossing between three strains of Oreochromis niloticus Bleeker (BEST, Nirwana, and Red NIFI) using Randomly Amplified Polymorphic DNA (RAPD) and truss morphometric. The results showed that hybridization enabled to increase genetic variability respectedly on progeny of Nirwana male crossed to BEST female (27,93%) as well as to Red NIFI female. An analysist of truss morphometric indicated that BEST population had the lowest similarity and largest genetic distance (0,6) to the Nirwana and Red NIFI which were closer to the hybrid populations.
PENGARUH SUHU TERHADAP PERKEMBANGAN TELUR DAN LARVA IKAN TAMBAKAN (Helostoma temminckii) Indah Wahyuningtias; Rara Diantari; Otong Zenal Arifin
e-Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (624.06 KB)

Abstract

Ikan tambakan merupakan salah satu komoditas air tawar yang cukup digemari oleh masyarakat. Namun, pemeliharaan ikan tambakan dalam waah terkontrol belum banyak dilakukan sehingga informasi mengenai suhu optimum inkubasi masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan suhu inkubasi terhadap perkembangan embrio, lama waktu penetasan, hatching rate dan survival rate, penggunaan kuning telur, dan abnormalitas larva ikan tambakan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli-September 2015 di Instalasi Plasma Nutfah Perikanan Air Tawar Cijeruk, BPPBAT Bogor, Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan (kontrol (24-260C), suhu 26-280C, suhu 29-310C dan suhu 32-340C) dan 3 kali ulangan. Hasil penelitian dianalisis menggunakan uji F. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan perbedaan suhu inkubasi berpengaruh terhadap perkembangan embrio, lama waktu penetasan, hatching rate dan survival rate, laju penyerapan dan lama waktu penyerapan kuning telur, serta tidak berpengaruh terhadap nilai abnormalitas larva ikan tambakan. Perlakuan terbaik untuk perkembangan embrio adalah pada suhu 26-280C, untuk lama waktu penetasan pada suhu 29-310C, untuk hatching rate pada suhu 26-280C, untuk survival rate pada perlakuan kontrol (24-260C), dan untuk laju penyerapan kuning telur, dan lama waktu penyerapan kuning telur pada suhu pada suhu 26-280C.
Evaluasi Pertumbuhan Empat Populasi Ikan Nila (Oreochromis niloticus) di Kolam Percobaan Cijeruk, Bogor Rudhy Gustiano; Titin Kurniasih; Otong Zenal Arifin
Majalah Ilmiah Biologi BIOSFERA: A Scientific Journal Vol 22, No 3 (2005)
Publisher : Fakultas Biologi | Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.mib.2005.22.3.177

Abstract

The objective of the present study was to obtain good populations of Oreochromis niloticus based on their growth performances. Four populations, i.e GIFT-6, Tempe, Local, and GIFT-3 were used in this study. Sixteen 16 cages laid in four earthen ponds in the Cijeruk Research Installation, Bogor, were used as replication. The results showed that there were no significant difference among four populations for biomass, but a significant difference among populations was observed on length parameter (F < 0.01),in which the local population was the best.